Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada
saudara-saudara sekalian, marilah kita tingkatkan, iman , Islam dan taqwa kita kepada Allah Subhannahu
wa Ta'ala karena hanya dengan iman, Islam dan taqwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan baik di
dunia terlebih lagi Insya Allah di akhirat.
Pada kesempatan khutbah kali ini saya mengambil sebuah tema IMAN
KEPADA ALLAH dalam kitab Jawahirul Kalamiyah (Fi idhohi Al-Aqidah Al-Islamiyyah)
Karya Syaikh Thohir bin Sholih Al-Jaza'iry
Setiap manusia, dan setiap makhluk yang diciptakan Allah, niscaya patuh dan tunduk
kepadaNya. Tidak ada anugerah dan karunia yang ditakdirkan Allah lepas dari padanya, dan tidak
ada kesulitan dan penderitaan yang dikehendaki Allah dapat ditolaknya.
Manusia memperoleh iman kepada Allah dan dapat meningkatkan iman kepada Allah itu
melalui tiga cara. Pertama dengan cara mendengarkan atau membaca ajaran Allah, yakni wahyu
Allah yang dibawa oleh Rasul-nya, yang ditulis di dalam Kitab-Nya. Kitab suci Al-Qur’an
mengajarkan bahwa Allah itu ada (wujud), dan juga mengajarkan petunjuk dan jalan agar
manusia selamat dan bahagia di dunia dan akhirat. Sebagian besar manusia di muka bumi ini
beriman kepada Allah karena “mendengarkan” dan “memahami” ajaran yang dibawa oleh para
Rasul itu, yang disampaikan kepada kita melalui para ulama, yaitu orang-orang yag mewarisi ilmu
para Rasul.
Cara yang kedua ialah dengan penalaran, argumentasi, dan dengan berfikir tentang asal
usul segala sesuatu yang mempunyai wujud di muka bumi, yakni berfikir tentang keharmonisan
tatanan alam semesta. Inilah cara yang dipakai oleh sebagian orang yang mempunyai akal yang
kuat, dan pada sebagian yang lain lagi cara yang kedua ini memperkuat dan menyuburkan cara
yang pertama.
Cara yang ketiga ialah dengan menyucikan hati, mengosongkan hati dari selain Allah,
memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah sehingga sampai kepada kedekatan dalam arti
yang sesungguhnya, yaitu pengalaman rohani, merasakan kehadiran Allah di dalam hati. Dengan
cara ini maka sebagian dari orang-orang yang beriman kepada Allah itu amatlah kuat imannya
kepada Allah, karena ia merasakan kehadiran Allah dan mendapat petunjukNya.
Iman kepada Allah itu ada tingkatan-tingkatannya. Ada tingkatan iman orang awam, ada
tingkatan iman orang khawas, dan pada tingkatan yang tinggi, itulah iman yang sebenar-benarnya
kepada Allah, yang membawa kepada kebahagiaan, kedamaian, dan ketenteraman.
Surat al-Mu’minun ayat 1-11, seperti yang telah disebutkan di atas menjelaskan tanda-
tanda orang yang beriman kepada Allah, yaitu:
Pertama, orang yang beriman kepada Allah itu senantiasa khusyu’ dalam melakukan salat.
Dalam salat itu ia berkomunikasi dengan Allah, memuji dan berdoa, agar Allah senantiasa
memberikan pertolongan dan perlindungan dalam segala keadaan dan perbuatannya.
Kedua, orang yang beriman kepada Allah itu menunaikan zakatnya. Ia menyadari
sepenuhnya bahwa pada harta benda atau kekayaan yang diperolehnya itu ada hak orang lain.
Maka ia memberikan sebagian hartanya itu kepada fakir dan miskin, kepada orang yang
memerlukan bantuan, yang hidup dalam kesulitan.
Ketiga, orang yang beriman kepada Allah itu memelihara amanah dan janjinya. Termasuk
dalam kategori amanah ini adalah anak keturunan sebagai amanah Allah yang dititipkan agar
diasuh dan dididik dengan baik. Demikian pula dengan pekerjaan dan jabatan. Keduanya adalah
amanah yang diberikan oleh orang atau lembaga agar dijalankan dengan sebaik-baiknya. Iman
melahirkan tanggung jawab, disiplin, kejujuran, dan keadilan, serta menjauhkan diri dari kezaliman
dan mementingkan diri sendiri (egoistis).
Keempat, orang yang beriman kepada Allah itu memelihara dirinya dari perbuatan yang
tidak berguna. Mereka tidak ragu untuk berpaling dari sesuatu yang dianggapnya tidak
bermanfaat, baik dalam hubungannya dengan Allah swt, atau dengan sesama manusia.
Kelima, orang yang beriman kepada Allah itu menjaga dirinya dari berbuat zina. Ia dapat
mengalahkan nafsunya dan mengarahkannya kepada kebaikan.
Keenam, orang yang beriman kepada Allah itu memelihara salatnya dalam arti tetap
mengerjakan salat dan tidak pernah melupakannya. Ini berarti bahwa dalam setiap keadaan ia
senantiasa ingat dan memuji kepada Allah.
Demikianlah manifestasi iman kepada Allah, yaitu meningkatnya ibadah kepada Allah dan
meningkatnya amal yang baik yang bermanfaat bagi sesama manusia.
Buah dari iman kepada Allah, yang ditandai dengan – minimal – enam tanda di atas, adalah
ketenteraman dan kebahagiaan. Hatinya tenteram karena menyadari adanya Tuhan yang
senantiasa memberikan bimbingan dan pertolongan. Ia senantiasa berserah diri kepada Allah
karena mengetahui keterbatasan ilmunya dan menyadari keluasan ilmu Allah. Ia menyadari
keterbatasan kuasanya dan keluasan kekuasaan Allah. Ia rela kepada apa yang dihendaki Allah,
karena ia menyadari bahwa Allah tidak menghendaki sesuatu kepada hambaNya kecuali kebaikan.
Demikianlah ketenteraman hati yang dirasakan di dunia. Kemudian di akhirat kelak, ia berhak
mewarisi sorga Firdaus dan kekal di dalamnya. Tidak terlukiskan bagaimana kebahagiaan yang
dirasakan di dalamnya. Semoga kita termasuk orang yang mendapat anugerah Nya.
م
حيِ م
ب الرر ح
وا م
ه هموو الت ر ر
مهح إ حن ر م
فه ه ح فعوحنىِ ووإ حرياَّك م ه
م بح و ن ال هعو ح
ظيِم ح وون و و قهرآْ ح ه حليِ وول و م
كم حفىِ ال م ب واَّور و
ك الل م
خطبة الثاَّنيِة
ل لل ل
ك لزيهك زوأزنشيزهكد ألن زس يِيزدزنِإا لي زعلِيزىَ إلنحَزسيانِإلله زواَللشينككر لزيهك زعلِيزىَ تزينوُفنيِقله زواَنمتلنَزيانِإلله ِ.زوأزنشيزهكد أزنن لز اَلزيهز إللل اَلكي زواَلكي زونحَيزدهك لز زشيلرين ز
اَزنلميكد ل
زن
صزحابلله زوزسلِينم تزنسلِلنيِاما كلثِنيِياراَ لل ء ل
صيل زعزلِىَ زسيِيدزنِإا كمزلمد زوزعزلِىَ اَزله زوأز ن
كملماداَ عبكده ورسوُلكه اَللداَلعىَ إل لر ن لل
ضزوُاَنِإه ِ.اَللِكهلم ز ز ز زن ك ز ز ك ن ك
س اَلتليكقيوُاَاَلز فلنيِزما أززميزر زواَنِإنيتزيكهينوُاَ زعلميا نِإزيزهيىَ زواَنعلِزكمينوُاَ أزلن اَلزي أززمزرككينم بليأزنمءر بزيزدأز فلنيِيله بلنَزينفلسيله زوثيز زن ل زبلَمِ ئلزكتليله بلكقندلسيله
أزلما بزينعكد فزيِ از اَزييلزهيا نَاَلليا ك
صييل زعزلِىَ زس يِيلدزنِإا كمزلميءد ل ل
صيلِلنوُاَ زعلِزنيِيه زوزس لِيكمنوُاَ تزنس لِنيِاما ِ.اَللِكهيلم ز
ل
صلِلنوُزن زعلِزىَ نَاَلللب يآ اَزييلزهيا اَلذينزن آزمنَكينوُاَ ز
ل
زوزقازل زتعاززل إللن اَلز زوزملَمِئزكتزهك يك ز
ض زعيلن اَنلكلِززفيالء اَللراَلشيلدينزن أزلبي يي اَللِلكهيلم زواَنر ز
ل ل
ك زوزملَمِئزكيةَ اَنلكزقلربل ن ز
ل
ك زوكركسيلِ ز
ء ل
صللِىَ اَلكي زعلِزنيِيله زوزسيلِينم زوزعلِيزيىَ آلل زسييِيدنِإاز كمزلميد زوزعلِزيىَ اَزنِإنبليِآئلي ز ز
ل ءل ل بنكءر وعمر وعثِنمان وعللِىَ وعن بلقيِللةَ اَل ل ل
ك زياض زعلنَا زمزعكهنم بلزرنحزتل ز ي زلكنم بلانحَزسان اَزل يزينوُم اَليدينلن زواَنر ز
ل ل
ي زوزتابلعيَ اَللتابلع ن ز
ل
صزحابزةَ زواَللتابلع ن ز ز ز كز ز ك ز ز ز ز ز ن ز
لل
يأزنرزحَزم اَللراَح ن ز
ب ي زويزيننَيزهييىَ زع يلن ناَلزفنحشييآلء زواَنلننَزك يلر زوناَلبزينغيييَ يزعلظككك ينم لززعلِلكك ينم تزيزذلككرنوزن
ز ل ! إللن اَلزي يزأنكمكرنِإيزيا بلنالزع يندلل زواَنللنحَزسييالن زوإلينتييآلء لذيِ ناَلكقنر
لعبيياداَ ل
زز
ك
زواَنذكككرواَ اَلز ناَلزعلظنيِزم يزنذككنرككنم زواَنشكككرنوهك زعلِزىَ نِإلزعلمله يزلزندككنم زولزلذنككر اَلل أزنكبزينر