Anda di halaman 1dari 39

1.1.

Deskripsi Diri
a. Financial Check Up
Perencanaan keuangan adalah sebuah proses dimana seorang
individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui
pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan yang
komprehensif. Apabila melihat definisi diatas, maka perencanaan
keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang terdiri dari
beberapa elemen. Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga
menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus
punya beberapa hal berikut:
1. Harus ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai
2. Harus ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut
3. Harus ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan
4. Harus ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action
plan
5. Harus ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber
daya.

Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep
perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar. Sering kami
cermati individu-individu yang kerap mengaku punya rencana keuangan,
tetapi tidak bisa menyebutkan tujuan finansialnya secara pasti. Atau ada
juga yang punya tujuan-tujuan financial tetapi tidak memiliki action plan
yang jelas untuk mencapai tujuannya tersebut.

Selain itu, perencanaan keuangan adalah sebuah proses yang tidak


pernah berhenti alias selalu berkelanjutan. Hidup itu ibarat roda yang terus
berputar demikian juga proses perencanaan keuangan. Hal ini dikarenakan
keadaan keuangan seseorang atau sebuah keluarga akan selalu berubah-

1
ubah sejalan dengan perubahan kebutuhan keuangan, keadaan ekonomi,
dan tahapan kehidupan.

Contohnya, bila sebelumnya lajang kemudian menikah, tentunya


akan merubah secara drastis rencana keuangan seseorang. Tadinya hanya
untuk satu orang sekarang sudah menjadi keluarga. Begitu pula bila
keluarga mengalami penambahan anggota keluarga melalui kelahiran anak
mau pun pengurangan anggota keluarga karena meninggal dunia. Semua
perubahan itu tentunya memiliki dampak finansial yang tidak sedikit.

Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan sebuah


rencana keuangan (financial plan) yang jelas dan memudahkan si pemilik
rencana untuk mencapai tujuan finansialnya. Rencana keuangan ini ibarat
sebuah peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah kondisi
keuangan individu atau keluarga akan berjalan. Sebuah rencana keuangan
yang komprehensif dan lengkap haruslah terdiri dari empat bagian berikut:

1. Manajemen kekayaan (wealth management),


2. Perencanaan asuransi (risk and insurance planning),
3. Perencanaan pensiun (pension planning),
4. Perencanaan pengalihan harta bawaan (pension planning).

Jadi, kalau ternyata rencana keuangan kita saat ini baru


terkonsentrasi hanya di manajemen kekayaan saja, maka artinya konsep
yg kita pahami mengenai sebuah rencana keuangan masih belum tepat.

Oleh karena itu, setelah membaca tulisan ini, kami tentu sangat
berharap bahwa paling tidak kita tahu apa itu perencanaan keuangan dan
bagaimana konsep rencana keuangan yang tepat.

2
Contohnya, bila sebelumnya lajang kemudian menikah, tentunya
akan merubah secara drastis rencana keuangan seseorang. Tadinya hanya
untuk satu orang sekarang sudah menjadi keluarga.Begitu pula bila
keluarga mengalami penambahan anggota keluarga melalui kelahiran anak
maupun pengurangan anggota keluarga karena meninggal dunia.Semua
perubahan itu tentunya memiliki dampak financial yang tidak sedikit.

Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan sebuah


rencana keuangan (financial planning) yang jelas dan memudahkan si
pemilik rencana untuk mencapai tujuan finansialnya. Rencana keuangan
ini ibarat sebuah peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah
kondisi keuangan individu atau keluarga akan berjalan.

Jadi, kalau ternyata rencana keuangan kita saat ini baru


terkonsentrasi hanya di manajemen kekayaan saja, maka artinya konsep
yang kita pahami mengenai sebuah rencana keuangan masih belum tepat.

Namanya rencana tentu tidak akan menjamin 100% keberhasilan.


Tapi, tanpa rencana, saya yakin keberhasilan itu akan semakin sulit
diperoleh. Karena kita tidak tahu dengan pasti kapan akan sakit, kapan
akan berhenti bekerja, dan juga soal umur hidup di dunia, maka
perencanaan keuangan merupakan panduan yang sangat membantu
kita.Dengan penghasilan dan kekayaan yang diperoleh, maka timbul
tanggungjawab yang lebih besar untuk mengelolanya dengan baik untuk
mencapai hidup yang indah dan sejahtera.Berdasarkan makalah mengenai
produk investasi yang telah saya susun, berikut saya ulas kembali
mengenai target jangka pendek dan target jangka panjang beserta strategi
realisasinya.

3
b. Profil Risiko
Dari game know your self yang diberikan hasil tes saya termasuk
tipe yang konservatif. Menurut sumber yang saya baca Tipe ini adalah
investor yang kurang menyukai risiko bahkan malah cenderung
menghindar. Jadi penginnya stabil dan pokok investasinya aman/tidak
berkurang, dibandingkan hasil yang mungkin didapat dari investasi
tersebut. Konsekuensinya, tipe ini rela mendapatkan imbal hasil (return)
investasinya yang tidak tinggi.
Hal yang menjadi perhatian adalah bila profil ini digunakan untuk
berinvestasi untuk jangka waktu yang panjang, maka risiko yang harus
ditanggung adalah jumlah dana yang besar yang harus diinvestasikan
untuk memperoleh nilai investasi yang diinginkan.
Produk investasi yang sesuai untuk tipe ini adalah produk kas dan
pasar uang, obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Pilihan lainnya
yang dapat memberikan return lebih besar adalah reksadana pendapatan
tetap maupun logam mulia.
1.2. Proyeksi Pengembangan Diri
a. Tujuan keuangan usia >20 – 60 tahun (usia pensiun)
1. Target pada umur 20 – 21
a. Lulus studi S – 1
Tahun ini saya masih menjadi mahasiswa ekonmi islam di
Universitas Islam Indonesia. Saya akan lulus pada saat saya berumur
21 tahun. Dalam fase ini saya belum menggunakan biaya sendiri.
Dan kuliah serta kebutuhan saya masih ditanggung oleh orang tua
dan keluarga saya. Saya akan terus menabung untuk biaya yang
mungkin dan pasti saya tanggung sendiri.

2. Target Keuangan 22 – 25
a. Studi S – 2

4
b. Mempunyai pekerjaan tetap
c. Membangun bisnis
d. Menikah
e. Tabungan haji orang tua
f. Mempunyai tabungan untuk rumah dan kendaraan
g. Investasi

Dalam fase ini, saya hanya menargetkan pada alokasi dana


pembiayaan untuk menabung masa depan. Untuk mempunyai dana
pembiayaan kuliah, saya menargetkan akan mengalokasikan uang
yang saya punya sekarang untuk berinvestasi reksadana. Serta
mempunyai penghasilan pendapatan lain selain pendapatan yang
hanya didapatkan dari kirimin orang tua. Entah bagaimana caranya,
dengan bekerja atau pun mempunyai bisnis. Tetapi yang sudah saya
realisasikan hanya sekedar untuk mengolah uang yang ada di tangan
saya supaya tidak keluar dengan begitu saja, dan untungnya pun
tidak terlalu besar. Dan tidak lupa setiap bulannya saya mempunyai
uang tabungan sebagai cadangan ketika kedaan darurat atau untuk
memenuhi keinginan. Seperti misalnya tabungan untuk sekedar
refreshing/hiburan.
Dan mungkin pada fase ini saya fokus untuk mencari
pembiayaan dengan bekerja di sebuah perusahaan yang akan
membiayai saya untuk memperoleh pendidikan yang akan saya
tempuh selanjutnya setelah S-1. Itu planning pertama saya.
Namun saya juga akan mempunyai planning cadangan yaitu
saya akan membiayai kuliah saya sendiri setelah lulus S – 1. Tanpa
adanya beasiswa atau biaya dari orang tua. Biaya dari orang tuasaya
akan saya alokasikan penuh untuk tabungan saya. Selama saya
kuliah S-2 saya akan membangun bisnis kecil kecilna dalam bidang

5
makanan. Mengapa saya pilih dalam bidang makanan? Karena
menurut saya tiap hari orang akan membutuhkan makanan. Setiap
detik dan setiap waktu. Saya berencana membangun bisnis makanan
dari mulai jajanan pasar, order makanan delivery sampai saya
mampu untuk membuka catering dan saya mempunyai goal untuk
membangun resto. Bisnis tersebut akan saya dirikan menjadi usaha
sampingan saya yang sedang bekerja di perusahaan nanti. Saya juga
akan mencoba menabung dalam bentuk deposito untuk tabungan
saya di masa depan.
Target kuliah S–2 selama 2 tahun, itu saya selesai pada saat
saya berumur 23 tahun. Dan saya akan merintis usaha saya dari
mulai saat itu. Setelah saya lulus dari S -2 saya harus mendapatkah
pekerjaan utama untuk penghasilan utama saya. Saya akan dan pasti
mencari penghasilan tambahan untuk membangun usaha saya.
Tabungan deposito saya akan tetap berlanjut dan saya juga akan
menyisihkan tabungan saya untuk tabungan haji orang tua. Hal itu
akan berlangsung terus menerus sampai kedua orang tua saya
berhasil untuk pergi ke tanah suci.
Pada waktu saya berumur 25 tahun saya akan menikah.
Tabungan deposito akan terus berjalan, dan pada waktu itu saya dan
suami saya akan menabung untuk membangun rumah.
Dengan demikian untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada
saya harus lebih produktif lagi mencari pendapatan dengan cara
membuat usaha swalayan seperti kedua orang tua saya, kenapa saya
memiliki usaha di bidang ini, karena saya bisa dengan mudah
mengakses dan mengelola usaha ini dikarenakan jangkauan pasar
yang sudah terlebih dulu dikembangkan oleh kedua orangtua
saya.Dengan begitu saya dapat membiayai kebutuhan keluarga dan
tetap bisa memenuhi target perencanaan kehidupan saya sehingga

6
dapat membeli rumah lengkap dengan segala perabotannya
walaupun pengeluaran setelah berkeluarga bertambah banyak.

3. Target Pada Umur 26 – 30


a. Asuransi pendidikan anak pertama
b. Asuransi kesehatan keluarga
c. Membeli rumah dan menabung untuk renovasi rumah
d. Membeli kendaraan
e. Anak kedua lahir
f. Melanjutkan deposito
g. Memulai tabungan haji
h. Zakat profesi pertahun
i. Memulai bisnis makanan catering untuk usaha sampingan

Pada saat saya berumur 26 tahun anak pertama saya akan lahir.
Dan saya akan mendaftarkannya dalam asuransi pendidikan. Selain
itu saya juga akan mendaftarkan keluarga saya dalam asuransi
keluarga. Saya akan tetap melanjutkan tabungan deposito. Saya akan
melakukan cicilan pembelian rumah dan kendaraan. Pertama – tama
cicilan kendaraanlah yang paling utama, setelah itu baru saya
memprioritaskan untuk cicilan rumah saya. Saya berencana
mengambil cicilan syariah.

Pada saat saya berumur 29 tahun anak saya berumur 3 tahun


dan saya akan memasukkannya kedalam sekolah play group. Dan
pada waktu saya berumur 30 th anak saya akan masuk ke TK. Pada
waktu itu biaya akan bertambah untuk pendidikan anak saya. Dan
saya juga akan fokus mengembangkan usaha catering saya disambi
dengan pekerjaan utama saya. Pada fase ini, mulai mempunyai

7
tabungan untuk dana qurban dan haji. Ketika saya berumur 30 anak
kedua saya lahir.

4. Target Pada umur 31 – 35


a. Anak pertama masuk SD
b. Anak kedua masuk playgroup dan TK
c. Fokus ngembangin usaha catering
d. Melanjutkan tabungan haji dan Qurban
e. Asuransi pendidikan anak ke 2
f. Asuransi kesehatan keluarga
g. Zakat profesi

Ketika saya berumur 32 tahun anak pertama saya masuk SD


dan pada saya berumur 33 anak kedua saya masuk playgroup, dua
tahun kemudian ketika saya berumur 35 tahun anak kedua saya
memasuki TK. Pada masa ini saya akan fokus pada biaya pendidikan
anak dan pengembangan usaha catering saya tetapi akan terus
bekerja. Tetap melanjutkan cicilan dan tabungan rumah. Tidak lupa
saya melaksanakan kewajiban saya yaitu untuk mengeluarkan zakat
profesi, zakat fitrah setiap tahunnya, dan zakat maal.

5. Target pada umur 36 - 40


a. Anak pertama masuk SMP
b. Anak kedua masuk SD
c. Terus bekerja di perusahaan
d. Membangun resto
e. Menabung untuk membelikan anak kendaraan

Pada saat saya berumur 37 tahun anak kedua saya akan


memasuki jenjang SD, sedangkan anak saya akan memasuki SMP
ketika saya berumur 38 tahun. Saya akan terus bekerja di

8
perusahaan, dan berusaha untuk membangun resto yang merupakan
wujud dari terusan bisnis cathering saya. Saya dan suami juga akan
menabung untuk membelikan anak kendaraan. Karena mereka akan
menggunakan kendaraan pada waktu SMA ketika umur mereka
cukup untuk menggunakan kendaraan dengan adanya SIM.

6. Target pada umur 41 – 45


a. Anak pertama masuk SMA dan masuk perguruan tinggi
b. Anak kedua masuk SMP
c. Membelikan kendaraan untuk anak
d. Mengembangkan resto

Ketika saya berumur 41 tahun anak kedua saya akan memasuki


jenjang SMP sedangkan anak pertama saya akan memasuki
perguruan tinggi ketika saya berumur 44 tahun. Saya akan
menyerahkan penuh keputusan anak – anak saya untuk menempuh
jurusan yang mereka minati dan sesuai dengan bakat mereka dan
sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pembimbing mereka. Pada
fase ini resto yang saya bangun juga akan terus saya kembangkan
hingga bisnis tersebut stabil dan berjalan lancar sehingga
penghasilan rata – rata bersihnya dapat digunakan sebagai dana
cadangan dan penghasilan tambahan.

Karena pada fase ini anak saya yang pertama sudah masuk SMA
dan memasuki jenjang perguruan tinggi maka saya dan suami saya
akan mempercayakan kendaraan agar mereka mudah untuk pergi
kemana – mana. Untuk anak saya yang masih sekolah saya
berencana memasukan dia kedalam suatu lembaga bimbingan
belajar,

7. Target pada umur 46 – 50

9
a. Anak kedua masuk SMA dan perguruan tinggi
b. Mengelola resto
c. Menabung dana untuk masa depan (ketika pensiun)
d. Tabungan emas
e. Bismillah saya dan suaminya pergi melaksanakan ibadah haji

Anak kedua saya akan memasuki jenjang SMA dan perguruan


tinggi untuk masa ini. Saya akan fokus mengelola dan memajukan
resto yang saya bangun, karena pada masa ini saya harus banyak
banyak menabung untuk kebutuhan masa depan. Tabungan emas jga
akan bermanfaat untuk dana dimasa depan karena emas nilainya
tidak akan surut. Pada fase ini saya dan suami saya berencana untuk
pergi ke Baitullah.

8. Target pada umur 51- 60


a. Anak sudah dewasa
b. Manajemen dana pensiun
c. Manajemen warisan
d. Mendonasikan ke lembaga sosial

Pada masa ini anak – anak saya sudah dewasa dan mereka akan
memulai untuk merencanakan hidupnya secara mandiri. Jadi biaya
pendidikan sudah berkurang. Saya akan memanajemen untuk
pengelolaan rest saya, memanajemenkan warisan. Dan jika terdapat
harta yang lebih saya akan mendonasikan kepada lembaga sosial dan
kepada orang orang yang benar – benar membutuhkan untuk
memenuhi zakat maal ataupun memang dalam rangka beramal.
Diusia saya yang ke 60 tahun ini saya sudah mengambil kebijakan
dalam mengurus harta yang saya peroleh sejak muda,untuk
diteruskan kembali oleh anak-anak saya nanti,

10
Mulai dari Resto yang saya bangun dari Nol Dan juga
investasi-investasi yang ada,diumur yang ke 60 tahun ini saya hanya
bisa mengawasi perkembangan dan kemajuan ank-anak saya ,disini
saya mengistirahatkan total dalam dunia bisnis saya .saya hanya
fokus untuk mencari amal ibadah yang kelak menjadi bekal saya
nanti

b. Proyeksi pendapatan dan pengeluaran secara periodic, termasuk


jenjang karir

Target Jangka Pendek Estimasi Jangka Strategi Realisasi


Biaya Waktu
Pendapatan Tetap Rp48.000.000 Setiap Tahun Bekerja di Perusahaan

Pengeluaran
Makan Sehari – Hari : Rp 10.800.000 Setiap Tahun
Keperluan Pribadi (groceries,
toiletries, entertainment): Rp 6.000.000 Setiap Tahun
Transportasi (Bensin &
perawatan kendaraan) : Rp 2.400.000 Setiap Tahun Dikeluarkan Melalui
Sewa Kamar : Rp 7.000.000 Setiap Tahun Pendapatan Rutin
(Jika Bekerja Diluar Kota)
Kebijakan Mengambil Hutang : Rp 1.000.000 Setiap Tahun
Dana Darurat : Rp 2.000.000 Setiap Tahun

Investasi Dunia
Deposito Rp 6.000.000 Setiap tahun Sisa Pendapatan Tetap
Di Bank Setelah Dikurang Dengan
Pengeluaran

11
Tabungan haji dan tabungan
biasa Rp 8.300.000 Setiap Tahun
Menyisihkan Dari
Investasi Akhirat Pendapatan Tiap Bulan
Qurban Setiap Tahun : Rp 3.000.000 Setiap Tahun
:

Dapat di kalkulasikan dalam jangka waktu 1 tahun, total pengeluaran saya


kurang lebih Rp 29.200.000 dengan pendapatan Rp 48.000.000 yang didapat dengan
mengakumulasikan jumlah pendapatan dengan asumsi Rp 4.000.000 /bulan. Sehingga
jika dikalkulasi:

Total pendapatan tetap setiap tahun – (Pengeluaran Setiap Tahun + Investasi


Akhirat) = Sisa Pendapatan Untuk Investasi
Rp 48.000.000 – (Rp 29.200.000 + Rp 3.000.000) = Rp 15.800.000
Jumlah uang tersebut saya masukkan ke dalam tabungan dan investasi untuk
kebutuhan jangka panjang ketika berkeluarga kelak.
Target Jangka PanjangKetika Sudah Berkeluarga
Kategori Impian/keinginan Estimasi Biaya Jangka Waktu Strategi Realisasi
Dharuriyyat Menikah Rp 100 Juta 2021 Bekerja, Menabung,
deposito, pendapatan
usaha catering

Belanja bulanan Rp 1.000.000 Setiap Bulan Bekerja & melakukan


keluarga usaha sampingan

12
Membeli tanah, Rp Menabung Melakukan bisnis
rumah + lengkap 1.000.000.000 mulai dari 2022 cathering.
dengan isinya - 2026

Sekolah anak-anak Rp 1M / orang Mulai dari 2021 Bekerja, tabungan,


dari TK-Kuliah – 2046 deposito, bisnis
sampingan cathering

Kurban Idul Adha Rp 3.000.000 Setiap tahun Menabung

Hajiyyat Membeli mobil Rp 200.000.000 2024 Menabung, bekerja,


deposito,
mengembangkan
usaha cathering.

Bismillah pergi haji Rp 320.000.000 2026 Menabung, bekerja,


dengan suami dan usaha cathering
orang tua
Liburan keluarga Rp 10.000.000 2 tahun sekali Bonus akhir tahun dan
tabungan bersama
Pergi umroh Rp 90 .000.000 20 Hasil dari tabungan.
dengan suami
tercinta

13
1.3 Strategi Pencapaian Tujuan
a. Langkah-langkah dan Strategi dalam mengelola keuangan dan
investasi untuk mewujudkan target dan tujuan keuangan yang
disesuaikan dengan deskripsi diri, meliputi:
Saya mempunyai pendapatan per bulannya 1.500.000 dari
kiriman orang tua, maka saya bisa mentargetkan pengalokasian uang
sebaik-baiknya dan seefektif mungkin, saya akan mengalokasikannya
pada investasi berkala

14
Dari simulasi diatas, yang sesuai dengan kebutuhan saya yang
dalam jangka waktu tidak lama, dengan mempertimbangkan waktu
dan pertumbuhan serta tetap terjaga stabilitasnya saya memilih
reksadana pendapatan tetap. Karena dalam jangkat waktu 2 tahun
saya akan menarik kembali uang tersebut untuk digunakan sebagai
dan awal kuliah S-2. Secara detail nya saya gunakan produk Reksa
Dana Danareksa Gebyar Indonesia II. Dengan segala pertimbangan
resiko sudah bisa kita serahkan pada manajer investasi yang
kompeten di PT Dana Reksa.

Maka dari simulasi yang telah di ilustrasikan, kebutuhan


investasi bulanan dari reksadana pendapatan tetap sebesar Rp
381.847 dan imbal hasil sebesar 9%. Maka top up saya setiap
bulannya adalah Rp 400.000. Ilustrasi selanjutnya :

15
400.000 x 24 = 9.600.000 dan kekurangan untuk dana awal
masuk akan ditutupi oleh orang tua.
Pada fase ini, selain berkuliah saya juga menjual hijab dari
orang lain, dengan penghasilan Rp 200.000 perbulannya, dan
rencanan saya pendapatan dari hasil jualan ini akan saya tabung
untuk membuat store hijab pada fase umur selanjutnya. Dengan
asumsi bahwa penghasilan saya konstan perbulannya adalah hanya
Rp 200.000, dan ketika saya kuliah S2 diluar negeri, maka saya akan
alihkan ke adik saya untuk mengelolanya. Perhitungannya adalah
sebagai berikut :
Jangka waktu bisnsi dari umur 20 s.d. umur 25 tahun, berarti
hanya 5 tahun waktu yang saya punya untuk bisa membuat usah
acathering dan membangunnya menjadi sebuah resto.
5 tahun = 60 bulan
200.000 x 60 bulan = 12.000.000
Karena hanya 12.000.000 yang saya dapat, maka sementara
waktu membuka store di rumah yang saya tinggali.
1. Menikah
Pengeluaran
Beberapa biaya yang diperlukan saat menikah adalah sekitar Rp
100.000.000 include didalam nya biaya dekorasi, catering, dan seserahan dll.
Pendapatan
Maka setelah menikah saya mempunyai strategi tersendiri dan langkah-
langkah yang beda ketika saya masih single. Karena sudah ada dana
tambahan dari suami. Yaitu sebagai berikut :
Gaji saya sebesar Rp 4.000.000 dan gaji suami RP 8.000.000 dan bisnis
cathering dirumah sebesar Rp 3.000.000. Total pendapatan Rp 15.000.000
Strategi pengalokasiannya sebagai berikut :
Zakat profesi 2,5 % pertahun

16
Investasi reksadana 3,5%
Tabungan rumah dan kendaraan 16%
Dana cadangan 10%
Tabungan haji orang tua dan saya+suami 15%
Kebutuhan sehari-hari 36%
2. Tabungan rumah dan kendaraan
Membeli rumah dengan asumsi harga Rp 1.000.000.000. Saya dan
suami akan berencana menabung terlebih dahulu sebelum mulai mencicil
rumah dan kendaraan. Setelah strategi yang saya tentukan yaitu alokasi untuk
tabungan rumah dan kendaraan adalah sebesar 5% dari 15.000.000 yaitu =
750.000. Dan tabungan berencana yang saya pilih adalah Tabungan
Berencana Bank Muamalat dengan pertimbangan resiko dan keuntungan
sebagai berikut dilihat dari nisbah, biaya administrasi dan asuransi
perlindungan yang diberikan.

17
Dari pertimbangan resiko dan keuntungan sebagaimana tercantum diatas,
maka untuk simulasi nya adalah sebagai berikut :

Karena jangka waktu yang saya ambil adalah dari umur 25-28 tahun, maka
berarti hanya 3tahun jangka waktunya, pertama langkah yang saya ambil
adalah tabungan berencana atas nama saya sendiri, dan yang kedua saya
membuat tabungan berencana atas nama suami. Dan setoran perbulannya
setiap tabungan adalah sebesar 1.000.000, maka hasil yang didapat dari setiap
tabungan nya adalah sebesar Rp 37.364.000 (lihat pada tabel yang saya
tandai). Dan strategi yang saya rencanakan, tabungan yang saya miliki adalah
untuk tambahan cicilan rumah pada fase selanjutnya, dan tabungan yang

18
dimiliki suami adalah untuk tambahan cicilan kendaraan. Lumayan untuk
tambah-tambah.
Note : simulasi diatas saya bandingkan dengan tabungan berencana dari
bank syariah mandiri juga untuk mempertimbangkan nisbah, dan resikonya,
di website : http://www.bankmuamalat.co.id/produk/tabungan-muamalat-
rencana-ib#.Vcm3s9LSul0 dan
http://www.syariahmandiri.co.id/category/consumer-banking/syariah-
mandiri-tabungan/tabungan-berencana-bsm/

3. Tabungan haji orang tua, saya dan suami


Apabila saya merencanakan untuk naik haji pada umur 35 tahun, maka
saya dapat menabung pada umur 25 tahun untuk menyiapkan keperluan haji
saya selama sepuluh tahun ke depan, dengan contoh simulasi sebagai berikut
:
Data Saya
10 tahun lagi
Kapan Naik Haji :
(120 bulan lagi)
ONH Tahun Ini
:Rp 40.000.000,00
(Ongkos Naik Haji sekarang)
Pertambahan Biaya Haji 3%
:
(Kenaikan ONH diluar adanya inflasi) (per tahun)
7%
Inflasi Tahunan :
(per tahun)
Setoran Awal Tabungan
:Rp 1.000.000,00
(Setoran pertama kali ketika membuka tabungan.)
4.5%
Bunga Tabungan Haji :
(per tahun)

19
Perencanaan Biaya Haji

Bulan Nilai tabungan Setoran Bunga Nilai tabungan


awal Bulanan akhir
1 Rp 1.000.000,00 Rp 703.156,99 Rp 6.386,84 Rp 1.709.543,83
2 Rp 1.709.543,83 Rp 703.156,99 Rp 9.047,63 Rp 2.421.748,44
3 Rp 2.421.748,44 Rp 703.156,99 Rp Rp 3.136.623,82
11.718,40
4 Rp 3.136.623,82 Rp 703.156,99 Rp Rp 3.854.179,99
14.399,18
5 Rp 3.854.179,99 Rp 703.156,99 Rp Rp 4.574.426,99
17.090,01
6 Rp 4.574.426,99 Rp 703.156,99 Rp Rp 5.297.374,92
19.790,94

7 Rp 5.297.374,92 Rp 703.156,99 Rp 22.501,99 Rp 6.023.033,90


8 Rp 6.023.033,90 Rp 703.156,99 Rp 25.223,22 Rp 6.751.414,10
9 Rp 6.751.414,10 Rp 703.156,99 Rp 27.954,64 Rp 7.482.525,73
10 Rp 7.482.525,73 Rp 703.156,99 Rp 30.696,31 Rp 8.216.379,03
11 Rp 8.216.379,03 Rp 703.156,99 Rp 33.448,26 Rp 8.952.984,27
12 Rp 8.952.984,27 Rp 703.156,99 Rp 36.210,53 Rp 9.692.351,79
13 Rp 9.692.351,79 Rp 703.156,99 Rp 38.983,16 Rp 10.434.491,93
14 Rp 10.434.491,93 Rp 703.156,99 Rp 41.766,18 Rp 11.179.415,11
DST
118 Rp 104.970.970,63 Rp 703.156,99 Rp 396.277,98 Rp 106.070.405,60
119 Rp 106.070.405,60 Rp 703.156,99 Rp 400.400,86 Rp 107.173.963,45
120 Rp 107.173.963,45 Rp 703.156,99 Rp 404.539,20 Rp 108.281.659,63

20
Akumulasi Bunga Rp 22.902.821,19

Dengan tabel di atas dapat kita lihat bahwa besar biaya yang harus
dikeluarkan selama sebulan apabila kita ingin melaksanakan haji 10 tahun
kedepannya ialah sebesar Rp. 703.156,99. Dengan perencanaan keuangan yang baik,
saya bisa menyiapkan dana qurban dengan lebih mudah dan tidak perlu merasa berat
Idealnya menyiapkan dana qurban adalah dari pendapatan tahunan kita maka idealnya
juga dialokasikan dari pendapatan tahunan. Pendapatan tahunan adalah pendapatan
yang diterima selain pendapatan rutin bulanan, bisa berupa bonus, THR, insentif serta
deviden dari pekerjaan atau usaha yang dijalankan. Ketika mendapatkan bonus, dana
tidak boleh dihabiskan untuk liburan semua dan harus disisihkan untuk qurban
meskipun bonusnya keluar 8 bulan sebelum Idul Adha, misalnya. Atau mau
menyiapkan dana qurban ini dari uang THR. Jadi THR-nya tidak boleh dialokasikan
untuk mudik semua.

Kalau tidak memiliki pendapatan tahunan karena mungkin sebagai pemilik


bisnis, pedagang atau profesional seperti dokter dan pengacara, maka mau tidak mau
harus sisihkan dari pendapatan bulanan.Sisihkan dari 1 tahun sebelumnya.Biasakan
untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan bulanan untuk membiayai pengeluaran
bulanan termasuk pengeluaran qurban ini.Atau bisa juga disiasati dengan ikut
program tabungan qurban yang banyak diadakan oleh badan sosial atau badan amil
zakat. Qurban ini sunnah bagi setiap orang yang mampu atau untuk satu keluarga.
Satu ekor kambing/domba untuk satu orang.Tapi dibolehkan juga untuk satu
keluarga.Jika ingin berkurban sapi maka satu ekor sapi untuk tujuh orang.Perkiraan
biaya untuk qurban ini sekitar Rp.1.500.000 baik untuk satu ekor kambing/domba
maupun satu bagian sapi. Nah, jika angkanya sudah kelihatan maka akan makin
mudah untuk membuat budgetnya.

21
Dari strategi yang telah saya rencanakan maka alokasi untuk tabungan haji
orang tua adalah sebesar 10% dari pendapatan gabungan suami dan istri 15.000.000,
maka :

15% x 15.000.000 = 2.250.000 perbulannya


Seperti pada strategi tabungan kendaraan dan rumah, maka tabungan haji orangtua
dan saya+suami pun rekening nya saya pisah, 1.040.000 untuk tabungan haji
orangtua, dan 1.080.000 untuk tabungan haji saya+suami. Rencana saya adalah, saya
hanya menambahkan dana untuk orangtua haji, yang nantinya akan berkoalisi dengan
kakak saya juga. Dan untuk tabungan haji saya+suami hanya langkah awal untuk
pendaftaran hajinya.

Reksadana
Supaya uang yang dimiliki bisa terus berputar, saya akan
menginvestasikannya pada reksadana , jangka waktu investasi yang saya ambil adalah
5tahun, yaitu dari umur 25 tahun sampai umur 30 tahun. Rencana saya, dana ini akan
digunakan untuk tambahan pembukaan store hijab, dan tambahan tabungan haji.
Mengingat target saya pada bab II adalah reksadana mencapai top up sebesar 300.000
atau lebih. Maka saya jatahkan 3,5% dari 13.000.000 yaitu 455.000.
Perusahaan yang saha gunakan tetap memakai PT Danareksa sebagaimana
telah saya survey ketika tugas UTS kemarin, maka simulasi nya :

22
Dari simulasi diatas, saya mengambil reksadana saham, karena jangka waktu
yang saya ambil adalah 5 tahun dan termasuk jangka panjang. Dan imbal hasil nya
yang cukup lumayan, dan produk reksadana yang saya ambil adalah RD Danareksa
Saham Syariah. Sehingga dari top up saya yang perbulannya sebesar Rp 455.000
mempunyai perkiraan hasil investasi sebesar Rp 43.777.667 (lihat dari table yang
saya tandai) dengan imbal hasil sebesar 18%. Hasil yang lumayan untuk tambahan
pembukaan store hijab dan tambahan tabungan haji berikutnya.

23
Zakat profesi (pendapatan)
Zakat pendapatan akan dikeluarkan secara berkala setiap tahunnya sebesar 2,5% dari
pendapatan gabungan. Maka perhitungan zakat saya dapatkan dari
http://www.dudung.net/kalkulator_zakat.html yaitu :

24
Yang warna merah adalah pendapatan gaji saya dan suami perbulannya
Yang warna hitam adalah hasil bisnis saya selama satu tahun yaitu :
1.000.000 x 12bulan
Yang warna kuning adalah kebutuhan saya perbulannya.

Langkah dan strategi umur 26-30


Pada fase ini, anak pertama saya sudah berumur 5 tahun ketika saya berumur 30
tahun dan suami berumur 33 tahun.

Pembiayaan Rumah

KPR syariah memiliki landasan jual beli dan kerjasama bagi hasil.Ada beberapa

skema atau akad yang digunakan dalam sistemnya. Di antaranya adalah KPR iB Jual

Beli (skema murabahah), KPR iB Kepemilikan Bertahap (musyarakah mutanaqisah),

KPR iB sewa (skema ijarah), dan KPR iB Sewa Beli (skema Ijarah Muntahia

25
Bittamlik-IMBT). Namun, dari beberapa akad yang ditawarkan tersebut, sebagian

besar bank yang memiliki produk KPR syariah, mengunakan dua skema, yaitu skema

jual beli (skema murabahah) dan skema kepemilikan bertahap (musyarakah

mutanaqisah).Maka dari itu saya memilih KPR dengan akad Murabahah.

Di sistem ini, bank syariah akan membeli barang yang diperlukan oleh

nasabah, kemudian menjualnya kembali kepada nasabah sebesar harga sebenarnya

ditambah dengan keuntungan yang telah disepakati antara nasabah dan bank.

Itulah yang menjadi pembeda antara murabahah dengan cara penjualan yang lain.

Sebab, bank syariah yang bertindak sebagai penjual secara jelas memberi tahu kepada

pembeli (nasabah) tentang berapa nilai pokok barang tersebut dan berapa besar

keuntungan yang dibebankannya pada nilai itu.

Tabungan Pendidikan

Untuk pengalokasian dana pendidikan untuk anak, saya memilih produk

Tabungan iB Tapenas Hasanah (BNI Syariah Tabungan Rencana) adalah tabungan

berjangka dengan akad Mudharabah untuk perencanaan masa depan yang dikelola

berdasarkan prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang bermanfaat untuk

membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana liburan, ibadah umrah,

pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya.Tersedia pilihan jangka waktu

minimal 1 tahun hingga maksimal 18 tahun dengan manfaat yang tidak ahnya

26
berfungsi sebagai tabungan pendidikan, tetapi juga memiliki beberapa manfaat lebih

yaitu :

 Bagi hasil lebih tinggi, dengan nisbah 45% nasabah : 55% (bank)

 Setoran tetap bulanan minimal Rp.100.000,- s/d Rp. 5.000.000,-

 Asuransi otomatis bebas premi

 Manfaat perlindungan asuransi jiwa hingga senilai Rp. 1.000.000.000,-

 Manfaat perlindungan asuransi kesehatan hingga Rp 1.000.000,-/hari/orang

 Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tambahan dengan

berbagai pilihan besarnya premi.

 Nisbah Untuk nasabah 45% dan Bank 55%.

Jika kembali membahas tentang perhitungan nya, maka dari itu kemampuan

saya menabung untuk biaya pendidikan anak sebesar 1.000.000 untuk anak, dan

500.000 diasumsikan untuk jajan anak sehari-hari.Jadi selama setahun bisa

terkumpul 18.000.000 untuk tabungan anak dan juga kebutuhan sehari-harinya.

27
28
Tidaklah asing bagi kita lembaga keuangan Asuransi bagi kehidupan kita,

lembaga yang satu ini biasa digunakan sebagai back-up pembiayaan darurat,maka

daritu saya memilih Asuransi Syariah Brilliance Hasanah Sejahtera adalah produk

asuransi jiwa dan investasi dengan pembayaran berkala untuk membantu keluarga

Anda mencapai kebutuhan keuangan dimasa depan seperti biaya pendidikan, modal

29
usaha, ibadah, pernikahan anak, dana hari tua dan lainnya yang dikelola berdasarkan

prinsip-prinsip syariah.

Keunggulan :

 Perlindungan asuransi hinga usia 88 tahun.

 Minimum Kontribusi yang terjangkau dengan mata uang Rupiah dan pilihan pembayaran secara

bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.

 Dapat melakukan penambahan Dana Investasi (Kontribusi Top UpTunggal) untuk meningkatkan

hasil investasi setiap saat dengan minimum besarnya Rp1.500.000.

 Bebas menentukan Kontribusi dan Uang Pertanggungan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

Anda.

 Bebas menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi Anda.

 Fleksibel, Anda dapat melakukan Penarikan (withdrawal) dan Pengalihan Dana Investasi

(switching) kapan saja.

 Gratis 3 kali Pengalihan Dana Investasi dalam setahun.

 Anda dapat memilih Asuransi Tambahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

 Mendapatkan perlindungan tambahan otomatis untuk Pihak Yang Diasuransikan berusia 15-70

tahun, yaitu berupa Asuransi Kematian karena kecelakaan dengan Uang Pertanggungan sebesar

Rp100.000.000.

 Dikelola secara syariah, dimana setiap Peserta saling tolong menolong dan melindungi dengan

Peserta lainnya dalam menghadapi risiko dan penempatan investasi sesuai dengan prinsip syariah.

30
 Surplus Underwriting, kesempatan untuk mendapatkan Surplus Underwriting

yang dihitung setiap akhir tahun, apabila ada dan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Iuran Asuransi dan Biaya-biaya

1. Biaya Akusisi adalah sebesar 80 % dari Kontribusi Asuransi Berkala tahun pertama

2. Biaya Berkala, akan dikenakan secara bulanan melalui pembatalan unit yang besarnya adalah

sebagai berikut:

Tahun ke Persentasi dari Kontribusi

Asuransi Berkala

1 0%

2 50 %

31
3 40 %

4 15 %

5, dan seterusnya 0%

3. Biaya Kontribusi sebesar 5% dari setiap Kontribusi Top Up Berkala

dan/atau, Kontribusi Top Up Tunggal dan 5% dari setiap Kontribusi

Asuransi Berkala yang di bayarkan ditahun ke dua dan seterusnya.

4. Biaya Administrasi per bulan yang dikenakan mulai bulan ke 13 (tiga

belas) sebesar Rp 40.000.

5. Iuran Asuransi akan dikenakan setiap bulan berdasarkan usia, jenis kelamin

dan Uang Pertanggungan dengan cara pembatalan Unit yang terdiri dari

Iuran Tabarru’ dan Biaya Pengelolaan Risiko.

Besarnya Iuran Tabarru’ adalah 75% dari iuran Asuransi

Besarnya Biaya Pengelolaan Risiko adalah 25% dari Iuran Asuransi.

Data Anda

Umur Anda Sekarang : 30 tahun

32
Umur Saat Pensiun : 60 tahun

(30 tahun lagi dari umur anda sekarang)

Harapan Hidup Setelah Pensiun : 20 tahun

(harapan hidup sampai umur 80 tahun)

Pengeluaran Bulanan : Rp 4.000.000,00

(setiap bulan)

Peningkatan Pengeluaran Tahunan : 2 % (setiap

tahun)

(pengeluaran biasanya semakin bertambah seiring bertambahnya umur)

Inflasi Tahunan : 5% (setiap tahun)

Imbal Balik Investasi Tahunan : 14% (setiap tahun)

Dana Pensiun yang Dimiliki : Rp 2.000.000,00

Kebutuhan Pensiun Anda

Total Kebutuhan Pensiun : Rp Rp

14.613.882.629,09 (selama 20 tahun)

33
Kebutuhan pensiun di atas adalah kebutuhan pensiun lump sum, artinya

pada saat pensiun, dana yang anda perlukan sudah tersedia semua. Jadi

pada saat pensiun tidak perlu pusing lagi urusan investasi, karena dana

kebutuhan pensiun telah tersedia untuk seumur hidup.

Untuk mempersiapkan pensiun sebesar nilai di atas, anda dapat

menggunakan dua pilihan investasi.

Investasi anuitas flat, yaitu tiap periode anda menginvestasikan

sejumlah uang dengan besar yang tetap.

Investasi anuitas progresif, yaitu tiap periode anda menginvestasikan

sejumlah uang dengan besaran yang bertambah banyak.

Kebutuhan Investasi Anuitas Flat

Investasi tahunan : Rp 40.674.095,56 (per tahun)

Investasi bulanan : Rp 2.641.918,63 (per bulan)

Investasi tiap periode di atas kelihatan besar nilainya, namun seiring

dengan waktu, investasi tersebut akan terlihat kecil nilainya karena

inflasi.

Kebutuhan Investasi Anuitas Progresif

34
Umur Investasi Tahunan Investasi Bulanan

30 Rp 19.255.609,33 Rp 1.504.256,88

31 Rp 20.988.614,17 Rp 1.639.640,00

32 Rp 22.877.589,44 Rp 1.787.207,60

33 Rp 24.936.572,49 Rp 1.948.056,29

34 Rp 27.180.864,02 Rp 2.123.381,35

35 Rp 29.627.141,78 Rp 2.314.485,68

36 Rp 32.293.584,54 Rp 2.522.789,39

37 Rp 35.200.007,15 Rp 2.749.840,43

38 Rp 38.368.007,79 Rp 2.997.326,07

39 Rp 41.821.128,49 Rp 3.267.085,42

40 Rp 45.585.030,06 Rp 3.561.123,10

41 Rp 49.687.682,76 Rp 3.881.624,18

42 Rp 54.159.574,21 Rp 4.230.970,36

43 Rp 59.033.935,89 Rp 4.611.757,69

44 Rp 64.346.990,12 Rp 5.026.815,88

35
45 Rp 70.138.219,23 Rp 5.479.229,31

46 Rp 76.450.658,96 Rp 5.972.359,95

47 Rp 83.331.218,27 Rp 6.509.872,35

48 Rp 90.831.027,91 Rp 7.095.760,86

49 Rp 99.005.820,42 Rp 7.734.379,34

50 Rp 107.916.344,26 Rp 8.430.473,48

51 Rp 117.628.815,24 Rp 9.189.216,09

52 Rp 128.215.408,61 Rp 10.016.245,54

53 Rp 139.754.795,39 Rp 10.917.707,64

54 Rp 152.332.726,97 Rp 11.900.301,32

55 Rp 166.042.672,40 Rp 12.971.328,44

56 Rp 180.986.512,92 Rp 14.138.748,00

57 Rp 197.275.299,08 Rp 15.411.235,32

58 Rp 215.030.076,00 Rp 16.798.246,50

59 Rp 234.382.782,84 Rp 18.310.088,69

60 Rp 255.477.233,29 Rp 19.957.996,67

36
Anda dapat memilih mau berinvestasi setiap bulan atau setiap

tahun. Dalam investasi anuitas progresif ini, dana yang anda

keluarkan setiap tahunnya akan bertambah disesuaikan dengan

besarnya inflasi, pertambahan kebutuhan, dan pertambahan

penghasilan.

37
b. Kesimpulan dan Penutup
1. PENUTUP
Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses
perencanaan organisasi (corporate planning). Dari perencanaan diharapkan
perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan, menghasilkan keputusan
yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan kinerja dari suatu
perusahaan.
Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi dan
kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat
diperkirakan apakah kondisi perusahaan perlu menambah dana dari luar,
bagaimana profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang dan
sebagainya.
Sebelum menyusun rencana keuangan, maka ada beberapa hal yang
harus dipahami dalam suatu perusahaan. Salah satu hal penting yang harus
dianalisis adalah arus kas suatu perusahaan. Arus dana yang terjadi di dalam
suatu perusahaan sering juga dikatakan sebagai perputaran modal kerja. Arus
dana adalah cerminan bagaimana sistem aliran dana yang terjadi dalam suatu
perusahaan. Sehingga dengan diketahui aliran dana ini, maka bagi pihak
pengambil keputusan akan dapat menentukan dalam menetapkan kebutuhan
dana perusahaan, darimana akan dibiayai serta bagaimana penggunaannya.
Dalam membuat suatu perencanaan dan pengendalian keuangan yang baik,
suatu perusahaan akan berusaha menciptakan semua itu memiliki tujuan dan
arti yang jelas. Kejelasan itu bagi suatu perusahaan akan terlihat dalam
perjalanan proses yang berlangsung baik secara jangka pendek maupun jangka
panjang. Suatu konsep perencanaan keuangan yang tidak baik akan bisa
terlihat dalam jangka pendek.
2. KESIMPULAN
Secara singkat Blue Print adalahrencana keuangan ibarat sebuah
peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah kondisi keuangan

38
individu atau keluarga akan berjalan. Sebuah rencana keuangan yang
komprehensif dan lengkap haruslah terdiri dari empat bagian berikut :

3. Manajemen kekayaan (wealth management),

4. Perencanaan asuransi (risk and insurance planning),

5. Perencanaan pensiun (pension planning),

6. Perencanaan pengalihan harta bawaan (pension planning).

Dari keempat faktor diatas kita jadi bisa merencanakan keungan


dengan detail dari perencanaan secara tertulis, perencanaan asumsi
perhitungan biaya pemasukan dan juga biaya pengeluaran, sekaligus dengan
perhitungan pembiayaan langsung dari lembaga investasi yang kita tuju
dengan asumsi perhitungan harga nanti yang akan datang, dan juga seperti
apa penanggulangan hambatan beserta solusi nya ketika kita melakukan
perencanaan keuangan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dengan tujuan agar memudahkan kita mencapai target dengan baik di
jenjang umur yang di tentukan, dan juga sebagai dasar acuan untuk
dijadikan sebagai perencanaan untuk dilakukan dimasa yang akan datang.

39

Anda mungkin juga menyukai