Anda di halaman 1dari 19

BAB II

INSTRUKSI KEPADA PESERTA

A. UMUM

1. Pedoman Pengadaan

Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Keputusan Direksi yang berlaku
di PT Angkasa Pura I (Persero).

Pengadaan Barang/Jasa PT Angkasa Pura I (Persero) dilakukan dengan e-Procurement


yang terdiri dari:

e-Tendering adalah metode pengadaan secara elektronik yang menggunakan


proses bisnis lelang umum dengan metoda prakualifikasi terhadap Penyedia Barang/Jasa
yang telah dinyatakan LULUS melalui Vendor Management System (VMS). Penyedia
Barang/Jasa memasukan Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis dan Harga yang
dibuka secara bersamaan pada waktu yang telah ditentukan. Pada e-Tendering Penyedia
Barang/Jasa tidak memiliki kesempatan melihat posisinya terhadap Penyedia
Barang/Jasa lain dan tidak dapat merubah nilai penawaran harga sebelum waktu
pembukaan.

2. Pemberi Tugas

a. Pemberi Tugas adalah PT Angkasa Pura I (Persero).

b. Pejabat Yang Berwenang adalah pejabat yang diberi wewenang dan tanggung jawab
oleh Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mengambil keputusan dalam
menyelenggarakan pengadaan barang/jasa sesuai dengan nilai pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.

c. Procurement Unit Leader (PUL) adalah Vice President Procurement di Kantor Pusat.

d. Procurement Selection Team Leader adalah ketua panitia pengadaan barang/jasa.

e. Procurement Selection Team (PST) adalah panitia pengadaan barang/jasa yang


beranggotakan pegawai PT Angkasa Pura I (Persero) di Kantor Pusat yang menguasai
bidang administrasi pengadaan, keuangan, hukum dan teknis terkait serta memiliki
sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa untuk melaksanakan proses pengadaan.
3. Undangan Kepada Penyedia Barang/Jasa

a. Procurement Selection Team (PST) mengundang para Penyedia Barang/Jasa untuk


menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan yang tercantum dalam LDP (Lembar
Data Pengadaan).

b. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk berkewajiban melaksanakan pekerjaan


berdasarkan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga.

4. Peserta Pengadaan

a. Peserta yang diundang mengikuti proses Pengadaan adalah semua Penyedia


Barang/Jasa atau Penyedia Barang/Jasa yang bermitra yang telah lulus proses
prakualifikasi melalui Vendor Management System (VMS) PT Angkasa Pura I (Persero)
dan telah melakukan registrasi.

b. Penyedia Barang/Jasa yang berkompetensi melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


paket pengadaan yang diikuti.

5. Pihak Yang Tidak Diperkenankan Ikut Sebagai Peserta Pengadaan

a. Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan pailit dan masuk dalam Daftar Hitam
(Black List) Pemberi Tugas.

b. Penyedia Barang/Jasa yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan
melalui Vendor management System (VMS) atau bukti lain yang tidak ditemukan
melalui Vendor management System (VMS).

c. Penyedia Barang/Jasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan


kepentingan/ conflict of interest dengan Pemberi Tugas.

6. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

a. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:

1) melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil


pemilihan Penyedia Barang/Jasa sehingga mengurangi/ menghambat/
memperkecil/ meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak
lain.

2) membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang


tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan.
b. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a.
di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) sanksi administratif, digugurkan dari proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa
atau pembatalan penetapan pemenang;
2) sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam (Black List);
3) gugatan secara perdata dan atau pidana.

7. Satu Penawaran Tiap Peserta


a. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan hanya
boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
b. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan dilarang menjadi peserta baik secara
sendiri maupun sebagai anggota kemitraan yang lain pada paket pekerjaan yang
sama.

B. DOKUMEN PENGADAAN

1. Isi Dokumen Pengadaan


a. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pengadaan ini.
Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya merupakan risiko
peserta.
b. Dokumen Pengadaan, kecuali pengumuman terbuka, khususnya semua gambar
(jika ada), spesifikasi dan informasi teknis yang diberikan kepada para peserta
pengadaaan, harus diberlakukan sebagai informasi rahasia. Peserta pengadaan
dilarang mengungkapkan dokumen pengadaan kepada pihak ketiga atau siapapun,
selain kepada mereka yang memerlukannya untuk menyiapkan Dokumen
Penawaran.
c. Dokumen Pengadaan terdiri dari:

BAB DOKUMEN PENGADAAN KET.


- DAFTAR ISI Hal....
BAB-I RINGKASAN UMUM Hal....
BAB-II INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) Hal....
BAB-III FORMAT DOKUMEN PENAWARAN Hal....
BAB-IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR) Hal....
BAB-V DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA / BILL OF QUANTITY (BOQ) Hal....
BAB-VI POKOK KONTRAK Hal....
BAB-VII SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) Hal....
BAB-VIII SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) Hal....
BAB IX FORMULIR PENILAIAN TEKNIS Hal.....
2. Pemberian Penjelasan

Pemberian penjelasan dilakukan:

a. Melalui pertemuan tatap muka, jika diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan
peninjauan lapangan yang telah disepakati dalam pemberian penjelasan,
dimana biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta.

b. Dalam pemberian penjelasan, Procurement Selection Team (PST) tidak diwajibkan


memberikan penjelasan mengenai dokumen pengadaan, namun cukup memberikan
kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan pertanyaan.

c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Procurement Selection Team (PST)
serta kunjungan lapangan dibuatkan berita acara yang dimuat ke dalam aplikasi
e-Procurement.

d. Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu


ditampung, maka Procurement Selection Team (PST) menuangkan ke dalam
Addendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.

3. Perubahan Dokumen Pengadaan

a. Setelah pemberian penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan


penawaran, Procurement Selection Team (PST) dapat menetapkan perubahan atau
memberikan Dokumen Pengadaan yang telah dilakukan perubahan atau
penyempurnaan berdasarkan informasi baru dan dituangkan di dalam penjelasan
pekerjaan tambahan.

b. Setiap perubahan yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.

c. Peserta diberitahukan secara elektronik oleh Procurement Selection Team (PST)


untuk men-download Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing).

d. Dokumen Penawaran dapat diubah atau ditambah sebelum waktu penyampaian


dokumen ditutup.

4. Perubahan Waktu
Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Procurement Selection Team
(PST) dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan proses pengadaan.
C. PENYIAPAN PENAWARAN

1. Biaya Dokumen pengadaan


a. Peserta pengadaan menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian
penawaran.
b. Procurement Selection Team (PST) tidak bertanggungjawab atas kerugian apapun
yang ditanggung oleh peserta.

2. Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari :


1) Dokumen Penawaran Administrasi
2) Dokumen Penawaran Teknis
3) Dokumen Penawaran Harga

b. Dokumen Penawaran meliputi :

NO. DOKUMEN PENAWARAN KETERANGAN

A. DOKUMEN PENAWARAN ADMINISTRASI


A-1 Scan surat pernyataan bermeterai Rp 6.000,- yang Wajib
ditandatangani oleh Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ (Menggugurkan)
Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi dengan Surat
Kuasa bermeterai Rp 6.000,- dan isinya menyatakan Calon
Penyedia Barang/Jasa tunduk terhadap seluruh ketentuan
yang termuat dalam Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
dan berkas pendukung lainnya yang terkait lainnya serta
keabsahan/kebenaran dokumen penawaran. (Sesuai
contoh formulir)
A-2 Scan surat pernyataan bermeterai Rp 6.000,- (sesuai Wajib
contoh formulir) yang ditandatangani oleh Direksi/
(Menggugurkan)
Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan kuasa oleh
Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp 6.000,- yang
berisi :
1) Memberikan kuasa penuh kepada PT Angkasa Pura I
(Persero) untuk mencairkan secara sepihak terhadap
Jaminan Pelaksanaan apabila Peserta mengundurkan
diri setelah ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan.
2) Membayar sebesar 5% dari Nilai Kontrak apabila
Peserta Pengadaan Jasa mengundurkan diri setelah
ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan.
A-3 - Scan fotokopi Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Wajib
Penghasilan Badan (PPh Badan) Tahun 2020; dan (Menggugurkan)
- Scan bukti tanda terima penyampaian SPT PPh Badan
Tahun 2020; dan/atau
- Scan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) Tahun 2020
(apabila kurang bayar).

Atau

- Scan Surat Keterangan Fiskal untuk Tahun Pajak 2020.

A-4 Scan Fotokopi Laporan Keuangan (Neraca) Tahun 2020 dan Wajib
Laporan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2020. (Menggugurkan)
A-5 Scan Pakta Integritas (Sesuai contoh formulir) yang Wajib
ditandatangani oleh Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ (Menggugurkan)
Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi bermaterai Rp
6.000,-.
A-6 Scan surat pernyataan bermeterai Rp 6.000,- yang isinya Wajib
menyatakan tidak masuk dalam daftar hitam (black list) (Menggugurkan)
di PT Angkasa Pura I (Persero)/ Instansi/ Perusahaan lain
(Sesuai contoh formulir) yang ditandatangani oleh Direksi/
Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan kuasa oleh
Direksi bermaterai Rp 6.000,-.

B. DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS


T-1 Scan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan yang Wajib
menggambarkan pemahaman dan penguasaan Calon (Tidak
Penyedia Barang/Jasa terhadap Kerangka Acuan Kerja Menggugurkan)
(KAK)/Terms of Reference (TOR), Metodologi, Hasil Kerja
dan Program Kerja Konsultan, yang ditandatangani oleh
Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan
kuasa oleh Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp
6.000,-.
T-2 Scan J adwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan (time schedule) Wajib
yang berisikan tahapan pelaksanaan pekerjaan yang (Tidak
dijelaskan secara rinci tahapan-tahapannya dalam bentuk Menggugurkan)
durasi pekerjaan (bar chart) serta Jadwal Penugasan
Tenaga Ahli (sesuaikan bentuk jadwal pelaksanaan dengan
kebutuhan), yang ditandatangani oleh Direksi/ Pimpinan
Perusahaan/ Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi
dengan Surat Kuasa bermeterai Rp 6.000,-.
T-3 Scan struktur organisasi secara keseluruhan meliputi Wajib
organisasi kerja perusahaan pusat dan organisasi
(Tidak
proyek/lapangan yang terhubung dalam satu garis
Menggugurkan)
komando dilengkapi dengan uraian nama, jabatan, tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap personil dalam
struktur organisasi tersebut yang ditandatangani oleh
Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan
kuasa oleh Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp
6.000,-

T-4 Scan daftar pengalaman melaksanakan pekerjaan yang Wajib


sama/ sejenis (Manajemen Konstruksi (MK) Renovasi dan
(Tidak
Perluasan Gedung) dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir
Menggugurkan)
(sesuai contoh formulir) yang ditandatangani oleh
Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan
kuasa oleh Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp
6.000,- dilampiri dengan:
- Kontrak/Perjanjian setiap pekerjaan*; dan
- Berita Acara Serah Terima (BAST) setiap pekerjaan
(apabila pekerjaan telah selesai).

T-5 Scan daftar Pekerjaan yang sedang dilaksanakan saat ini Wajib
(sesuai contoh formulir) yang ditandatangani oleh
(Tidak
Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan
Menggugurkan)
kuasa oleh Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp
6.000,- dilampiri dengan:
- Kontrak/Perjanjian setiap pekerjaan*; dan
- Berita Acara Serah Terima (BAST) setiap pekerjaan
(apabila pekerjaan telah selesai).

T-6 Scan daftar Tenaga Inti/Ahli Perusahaan yang ditugaskan Wajib


dalam Proyek (sesuai contoh formulir), yang
(Tidak
ditandatangani oleh Direksi/ Pimpinan Perusahaan/
Menggugurkan)
Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi dengan Surat
Kuasa bermeterai Rp 6.000,- dilengkapi dengan scan :
- Daftar Riwayat Hidup (sesuai contoh formulir);
- Surat pernyataan sebagai tenaga ahli perusahaan
bermaterai Rp 6.000,- (sesuai contoh formulir);
- Kartu Tanda Penduduk (KTP);
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
- Ijazah Pendidikan Terakhir;
- Sertifikat Kursus (apabila ada);
- Sertifikat Keahlian (SKA).
*) Pada Perjanjian/Kontrak data yang diunggah pada bagian :
Para Pihak, Jangka Waktu Pelaksanaan, Ruang Lingkup Pekerjaan, Nilai
Perjanjian, Tanda Tangan Para Pihak.
C. DOKUMEN PENAWARAN HARGA:
DH-1 Scan Surat Penawaran Harga bermeterai Rp 6.000,- (sesuai Wajib
contoh formulir) yang ditandatangani oleh Direksi/ (Menggugurkan)
Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan kuasa oleh
Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp 6.000,-.
DH-2 Scan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang isinya mengacu Wajib
kepada Bill of Quantity (BoQ) (sesuai contoh formulir) yang (Menggugurkan)
ditandatangani oleh Direksi/Pimpinan Perusahaan/
Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi dengan Surat
Kuasa bermeterai Rp 6.000,-.

Catatan : Dokumen Penawaran di atas dapat ditambah dan dikurangi sesuai


kesepakatan dalam Aanwijzing.

3. Harga Penawaran

a. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.

b. Untuk Kontrak Harga Satuan serta Kontrak Gabungan (Harga Satuan dan Lumpsum),
peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan
maka pekerjaan dalam tiap pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.

c. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak yang harus dibayar oleh Penyedia
Barang/Jasa untuk pelaksanaan pengadaan ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.

4. Mata Uang Penawaran dan Cara Pembayaran

a. Harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang Rupiah.

b. Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan ini dilakukan sesuai dengan cara


yang ditetapkan dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak/Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.
5. Jaminan Penawaran

a. Masa berlaku penawaran adalah 60 (enam puluh) hari kalender.

b. Jangka waktu Jaminan Penawaran adalah masa berlaku penawaran ditambah


30 (tiga puluh) hari kalender.

c. Jaminan penawaran sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas menjadi hak


Perusahaan apabila peserta Pelelangan mengundurkan diri setelah memasukkan
Dokumen Penawaran atau mengundurkan diri setelah ditunjuk sebagai pemenang.

d. Jaminan penawaran bagi Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan tidak lulus atau
dinyatakan bukan sebagai pemenang dapat segera diambil setelah diterbitkan
penunjukan pemenang. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang,
jaminan penawaran baru dapat diambil setelah yang bersangkutan menyerahkan
jaminan pelaksanaan.

e. Jaminan penawaran apabila disetorkan dalam bentuk tunai agar menggunakan jasa
perbankan, dengan cara menyetorkan ke rekening perusahaan dan bukti setor
diserahkan keapda Senior Manager/Section Head yang membidangi keuangan untuk
dibuatkan tanda terima jaminan. Rekening perusahaan dimaksud adalah sebagai
beirkut :
1) Bank BNI a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 00105-476-43;
2) Bank Mandiri a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 119-00-9503582-8;
3) Bank BRI a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 0346-01-000127-30-3.

Atau

Apabila menggunakan Bank Garansi ditujukan kepada PT Angkasa Pura I (Persero)


Kantor Pusat – Jakarta, meliputi Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain
Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BTN dan Bank Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yaitu bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Daerah Tingkat I dan Bank Swast antara lain Bank BCA, Bank Danamon Indonesia,
Bank Permata, Bank MayBank, Bank Mega, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank
UOB Indonesia dan Bank Panin

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

1. Penyampaian Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran disampaikan oleh Penyedia Barang/Jasa dengan mengisi form


nilai total dan mengunggah (upload) dokumen yang dipersyaratkan dalam bentuk
softfile melalui sistem e-Procurement PT Angkasa Pura I (Persero) (besar maksimum
masing-masing file/dokumen : 25 MB).
b. Pemasukan Dokumen Penawaran (administrasi, teknis dan harga) dilakukan secara
bersamaan dan dibuka pada waktu yang telah ditentukan, dengan mekanisme
sebagai Dua Tahap, yaitu Dokumen Penawaran administrasi dan teknis dibuka pada
waktu yang ditentukan untuk selanjutnya dievaluasi oleh Procurement Selection
Team (PST), dan bagi peserta yang dinyatakan lulus administrasi dan teknis,
maka dilanjutkan dengan tahap pembukaan Dokumen Penawaran harga.

2. Batas Akhir Waktu Pemasukan Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui sistem


e-Procurement PT Angkasa Pura I (Persero) pada hari Selasa, Tanggal 11 Februari
2020 pukul 14.00 WIB.

b. Setelah batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran, sistem e-Procurement


akan menolak setiap file penawaran yang dikirim.

E. EVALUASI PENAWARAN

1. Evaluasi Penawaran

a. Procurement Selection Team (PST) melakukan evaluasi yang meliputi:


1) evaluasi administrasi;
2) evaluasi teknis; dan
3) evaluasi harga.

b. Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:


1) Procurement Selection Team (PST) dilarang menambah, mengurangi, mengganti,
dan/atau mengubah isi Dokumen Pengadaan dan Dokumen Penawaran.
2) Peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran setelah waktu pemasukan penawaran ditutup.
3) Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan
ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan ini, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat.
4) Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah:
a) penyimpangan dari Dokumen Pengadaan ini yang mempengaruhi lingkup,
kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
b) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
5) Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada
Procurement Selection Team (PST) selama proses evaluasi.
6) Procurement Selection Team (PST) dilarang menggugurkan penawaran dengan
alasan kesalahan yang tidak substansial, yaitu surat penawaran tidak berstempel
Perusahaan, meterai tidak diberi tanggal.
7) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang
tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan)
antara peserta dan Procurement Selection Team (PST) dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka :
a) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam (Black List);
b) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang
tidak terlibat (apabila ada); dan
c) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada huruf b,
maka pelelangan dinyatakan gagal.

c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) syarat-syarat wajib yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan ini
dipenuhi/dilengkapi yang bersifat Wajib, apabila tidak dipenuhi/dilengkapi
maka menggugurkan penawran peserta.
b) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan;
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan.
c) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Tunai, dibuktikan dengan tanda terima yang dikeluarkan oleh kasir;
2. Bank Garansi, dibuktikan dengan fotokopi Bank Garansi dan tanda
terima Bank Garansi dari kasir;
3. Jangka waktu Jaminan Penawaran, maksimal sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran ditambah 30 (tiga puluh) hari kalender dari
masa berlaku penawaran;
4. nama peserta harus sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
5. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan yang
ditetapkan;
6. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
7. Jaminan Penawaran asli disampaikan kepada Departement Head yang
membidangi administrasi keuangan untuk Kantor Pusat atau Section
Head/Asisten Manager yang membidangi administrasi keuangan untuk
Kantor Cabang/SBU sebelum mengajukan penawaran;
8. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Procurement Selection
Team (PST) diterima oleh Penerbit Jaminan;
2) Procurement Selection Team (PST) dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang
disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan gagal.

d. Evaluasi Teknis
1) Evaluasi teknis yaitu proses penilaian terhadap unsur teknis yang rincian unsur
penilaian terknisnya telah disampaikan kepada para peserta dalam dokumen
lelang dan selanjutnya dilakukan presentasi oleh Peserta Pelelangan.

2) Procurement Selection Team (PST) bersama – sama dengan Unit Teknis menilai
persyaratan teknis yang harus dipenuhi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Dokumen Penawaran Teknis, yang bersifat tidak wajib apabila tidak
dipenuhi/dilengkapi maka tidak mengugurkan penawaran peserta tetapi
mengurangi atau tidak ada nilainya.

e. Evaluasi Harga

1) Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran Harga kepada Procurement


Selection Team (PST) dengan mengunggah file penawaran melalui sistem
e-Procurement PT Angkasa Pura I (Persero) sesuai jadwal yang ditetapkan.

2) Peserta dapat mengunggah file penawaran secara berulang sebelum batas akhir
waktu pemasukan Dokumen Penawaran. File penawaran terakhir akan
menggantikan file penawaran yang telah terkirim sebelumnya.

3) Pada tahap pembukaan penawaran harga, Procurement Selection Team (PST)


mengunduh file penawaran harga pada aplikasi e-Procurement sesuai waktu
yang telah ditetapkan.

4) Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Procurement Selection Team
(PST) menetapkan penawaran tidak memenuhi syarat. Apabila dapat dibuka,
maka Procurement Selection Team (PST) akan melanjutkan proses evaluasi
harga.

5) Procurement Selection Team (PST) tidak boleh menggugurkan penawaran


pada waktu pembukaan penawaran kecuali untuk file penawaran yang sudah
dipastikan tidak dapat dibuka.
6) Pada saat evaluasi harga, untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan
(harga satuan dan lumpsum) dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan:

a) volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga


disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan;

b) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan

c) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.

7) Koreksi aritmatik

a) Hasil koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak harga satuan dapat


mengubah nilai penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.

b) Koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak lumpsum yang melampirkan


daftar kuantitas dan harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume
pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pengadaan tanpa mengubah nilai penawaran.

c) Koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak turn key tidak dimungkinkan.

8) Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan :

a) harga penawaran dibandingkan terhadap nilai HPS.

b) harga penawaran yang nilainya lebih kecil 20% (dua puluh persen) dari harga
yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi.

c) Sebagai acuan untuk meneliti kewajaran harga penawaran, Procurement


Selection Team (PST) menggunakan HPS dengan batas bawah sebesar 80%
(delapan puluh persen) dari HPS atau tidak lebih rendah dari 80% (delapan
puluh persen) dari HPS dan batas atas tidak lebih tinggi dari Pagu Anggaran
(dibawah Pagu Anggaran).

d) Untuk penawaran harga di atas HPS namun masih di bawah Pagu Anggaran
dan untuk penawaran harga dibawah 20% (dua puluh persen) dari HPS akan
dilakukan evaluasi dan dituangkan dalam berita acara.
e) untuk seluruh jenis kontrak :
1. apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka;
2. apabila terdapat perbedaan harga antara Surat Penawaran Harga
dengan harga yang dimasukkan ke dalam sistem maka harga yang diakui
adalah harga yang ada di dalam sistem;
3. apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
4. apabila penawaran harga dalam sistem dan penawaran Harga yang
diuppload berbeda yang diakui adalah di sistem.

9) Dilakukan klarifikasi kewajaran harga


Klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh persen) HPS dengan ketentuan:
a) apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang, harus bersedia
untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan menjadi 5% (lima persen) dari nilai
total HPS; dan
b) apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka penawarannya digugurkan dan Jaminan Penawaran
disita untuk Perusahaan serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List).

f. Metode Evaluasi
Metode evaluasi penawaran :
1) Metode evaluasi penawaran menggunakan Sistem Gugur Dengan Ambang
Batas, Passing Grade ≥ 75.

2) Sistem Gugur Dengan Ambang Batas adalah evaluasi penilaian penawaran


dengan cara membandingkan Dokumen Penawaran terhadap pemenuhan
persyaratan administrasi, memberikan nilai terhadap penawaran teknis untuk
mendapatkan penawaran yang memenuhi ambang batas tertentu dan memilih
penawaran terendah di bawah Pagu Anggaran yang memenuhi ambang batas.

F. PENETAPAN PEMENANG

1. Penetapan Urutan Pemenang


Penetapan urutan pemenang dilakukan berdasarkan keputusan Procurement Unit Leader
(PUL) atas laporan Procurement Selection Team (PST).

2. Pengumuman Pemenang
Pengumuman Urutan Pemenang dilakukan di website PT Angkasa Pura I (Persero)
melalui sistem e-Procurement.
3. Sanggahan
a. Peserta pengadaan yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan
kepada Procurement Selection Team (PST) apabila ditemukan:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat; atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan/atau Procurement Selection Team
(PST)/Pejabat Yang Berwenang; atau
4) adanya unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta lainnya;
atau
5) adanya unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan
Pejabat dan atau staf Procurement Selection Team (PST) atau dengan Pejabat
Yang Berwenang lainnya.
b. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, harus dilengkapi dengan
data yang dapat dipertanggung jawabkan dan bukti penyetoran jaminan sanggah.
c. Surat sanggahan disampaikan kepada Procurement Selection Team (PST)
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diumumkan pemenang. Apabila surat
sanggah yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa sanggah yang
telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan sanggah, maka surat
sanggah tersebut tidak akan diterima.
d. Procurement Selection Team (PST) memberikan jawaban selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja setelah surat sanggah diterima.
e. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Procurement Selection Team (PST)
menyatakan pelelangan gagal, selanjutnya Procurement Selection Team (PST)
memutuskan pelelangan ulang atau evaluasi ulang.
f. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak puas terhadap jawaban Procurement Selection
Team (PST) sebagaimana dimaksud dalam huruf d. di atas, maka dapat mengajukan
surat sanggahan banding kepada Pejabat Yang Berwenang.
g. Surat sanggahan banding disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya jawaban atas sanggahan
dari Procurement Selection Team (PST) tersebut.
h. Pejabat Yang Berwenang memberikan jawaban selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima.
i. Apabila sanggahan banding ternyata benar, maka Pejabat Yang Berwenang
menyatakan pelelangan gagal, selanjutnya Pejabat Yang Berwenang memutuskan
pelelangan ulang atau evaluasi ulang.
j. Apabila sanggahan atau sanggahan banding ternyata tidak benar, maka Penyedia
Barang/Jasa yang mengajukan sanggahan tersebut dikenakan sanksi administrasi
berupa jaminan sanggah menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero).
4. Jaminan Sanggah

a. Jaminan sanggah adalah sebesar 2% dari Pagu Anggaran yang disetorkan secara tunai
oleh peserta Pelelangan pada bank yang ditunjuk PT Angkasa Pura I (Persero).

b. Bukti jaminan sanggah diserahkan kepada Procurement Selection Team (PST)


paling lambat 1 (satu) hari sebelum masa sanggah berakhir.

c. Jaminan sanggah dikembalikan kepada peserta apabila sanggahan atau sanggahan


banding dinyatakan benar.

d. Jaminan sanggah dinyatakan sebagai milik PT Angkasa Pura I (Persero) apabila:

1) Sanggahan dinyatakan salah dan peserta tidak mengajukan sanggahan banding;


atau

2) Sanggahan banding dinyatakan salah.

5. Sanggahan Banding
a. Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Procurement
Selection Team (PST) dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
Pejabat Yang Berwenang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan, dengan tembusan kepada Pejabat Yang Berwenang dan Procurement
Selection Team (PST).
b. Pejabat Yang Berwenang wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua
sanggahan banding paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah surat sanggahan
banding diterima.
c. Sanggahan banding dapat menghentikan proses pelelangan.

6. Pelelangan Gagal

Pelelangan dinyatakan gagal apabila:


a. tidak ada peserta yang memasukan Dokumen Penawaran;
b. sanggahan atau sanggahan banding dari peserta terhadap hasil lelang ternyata benar;
c. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran (administrasi dan teknis);
d. seluruh harga penawaran melebihi Pagu Anggaran yang tersedia;
e. dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
f. berdasarkan analisa Procurement Selection Team (PST), tidak ada penawaran yang
memenuhi kewajaran harga;
g. Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Pengadaan dan
berita acara penjelasan yang telah ditetapkan.
7. Penunjukan Pemenang

a. Pejabat Yang Berwenang menerbitkan Surat Penunjukan dengan ketentuan:


1) tidak ada sanggahan dari peserta;
2) sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau
3) masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.

b. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan


ketentuan:

1) apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih


berlaku, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List); atau

2) apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa penawarannya


sudah tidak berlaku, maka jaminan penawaran yang bersangkutan tidak boleh
dicairkan.

c. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang


dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih
berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.

d. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka pelelangan


dinyatakan gagal oleh Pejabat Yang Berwenang setelah mendapat laporan dari
Procurement Selection Team (PST).

G. JAMINAN PELAKSANAAN
1. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang untuk melaksanakan
pengadaan Barang/Jasa dengan nilai di atas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
diwajibkan menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa uang tunai atau Bank Garansi
yang diterbitkan oleh bank yang ditentukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero), dengan nilai
jaminan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
2. Jaminan pelaksanaan diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak Surat Penunjukan diterbitkan.
3. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan sebagaimana
diatur pada angka 2 di atas maka penetapan pemenang akan dibatalkan, dan pemenang
cadangan akan diusulkan kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan sebagai
pemenang.
4. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada Senior Manager yang membidangi
administrasi keuangan untuk Kantor Pusat atau Section Head/Asisten Manager yang
membidangi administrasi keuangan untuk Kantor Cabang/SBU.
5. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut, ditambah minimal 30 (tiga puluh) hari
kalender lebih lama dari jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa.
6. Vice President yang membidangi keuangan di kantor pusat atau Senior Manager/ Section
Head yang membidangi keuangan di kantor cabang bertanggung jawab untuk memonitor
masa berlaku jaminan pelaksanaan.
7. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan atau perpanjangan waktu pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam Kontrak, maka kepada Penyedia Barang/Jasa wajib
untuk menambah nilai/jangka waktu jaminan pelaksanaan.
8. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan, 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa berakhir,
Vice President yang membidangi keuangan di Kantor Pusat atau Senior Manager/Section
Head yang membidangi keuangan di Kantor Cabang wajib memberitahukan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perpanjangan jaminan pelaksanaan.
9. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada angka
8 di atas Penyedia Barang/Jasa tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan maka jaminan
pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero),
serta Unit Teknis dapat menghentikan pekerjaaan.
10. Jaminan pelaksanaan menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero), apabila Penyedia
Barang/Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
11. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa bersamaan dengan
penyerahan prestasi pekerjaan sebesar 100% (seratus persen) sesuai yang tertuang
dalam kontrak.

H. PENANDATANGANAN KONTRAK

Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama Penyedia Barang/Jasa adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar. Pihak lain yang
bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar tidak
dapat menandatangani kontrak, kecuali mendapat kuasa/ pendelegasian wewenang yang sah
dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar untuk
menandatangani kontrak.

I. LELANG TIDAK MENGIKAT

1. Lelang tidak mengikat dapat dilaksanakan untuk semua program kerja baik investasi
maupun eksploitasi apabila usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun
yang akan datang belum mendapat persetujuan Pemegang Saham dan/atau kondisi lain
yang menyebabkan pekerjaan belum dapat dilaksanakan.

2. Proses pengajuan lelang tidak mengikat dilakukan setelah diajukannya usulan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ke Pemegang Saham.
3. Proses pengajuan Lelang Tidak Mengikat diajukan oleh Unit Teknis kepada unit yang
membidangi Fungsi Pengadaan.

4. Pelaksanaan lelang tidak mengikat mengacu pada prosedur pelaksanaan lelang pada
Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.84/PL.02/2015 yang
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Nomor : KEP.157/PL.02/2015, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pada pengumuman lelang telah mencantumkan Lelang Tidak Mengikat;
b. Kontrak dilaksanakan setelah RKAP mendapat persetujuan pemegang saham
Perusahaan dengan nilai sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak;
c. Kontrak dapat dilaksanakan apabila RKAP telah mendapat persetujuan pemegang
saham Perusahaan dengan nilai di atas nilai yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak;
d. Apabila RKAP telah mendapat persetujuan pemegang saham Perusahaan namun
dengan nilai di bawah nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka dapat
dilakukan renegosiasi kepada seluruh peserta berdasarkan nilai pekerjaan yang
disetujui dalam RKAP;
e. Kontrak tidak dapat dilaksanakan apabila program RKAP tidak disetujui oleh
pemegang saham Perusahaan;
f. Jaminan Pelaksanaan diserahkan selambat – lambatnya sebelum Kontrak
dilaksanakan.

5. Dokumen penawaran administrasi menambahkan persyaratan Surat pernyataan bahwa


Penyedia Barang/Jasa tidak akan mengajukan tuntutan materiil maupun imateriil apabila
kontrak tidak dapat dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai