A. UMUM
1. Pedoman Pengadaan
Seluruh proses pelaksanaan Pengadaan mengacu kepada Keputusan Direksi yang berlaku
di PT Angkasa Pura I (Persero).
2. Pemberi Tugas
b. Pejabat Yang Berwenang adalah pejabat yang diberi wewenang dan tanggung jawab
oleh Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) untuk mengambil keputusan dalam
menyelenggarakan pengadaan barang/jasa sesuai dengan nilai pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
c. Procurement Unit Leader (PUL) adalah Vice President Procurement di Kantor Pusat.
4. Peserta Pengadaan
a. Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan pailit dan masuk dalam Daftar Hitam
(Black List) Pemberi Tugas.
b. Penyedia Barang/Jasa yang terbukti terafiliasi satu sama lainnya, baik ditemukan
melalui Vendor management System (VMS) atau bukti lain yang tidak ditemukan
melalui Vendor management System (VMS).
a. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika Pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
B. DOKUMEN PENGADAAN
a. Melalui pertemuan tatap muka, jika diperlukan pertemuan dapat dilanjutkan dengan
peninjauan lapangan yang telah disepakati dalam pemberian penjelasan,
dimana biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-masing peserta.
c. Seluruh pertanyaan dari peserta dan jawaban Procurement Selection Team (PST)
serta kunjungan lapangan dibuatkan berita acara yang dimuat ke dalam aplikasi
e-Procurement.
b. Setiap perubahan yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
4. Perubahan Waktu
Jika diperlukan untuk perbaikan dan kelengkapan proses, Procurement Selection Team
(PST) dapat melakukan perubahan waktu pada setiap tahapan proses pengadaan.
C. PENYIAPAN PENAWARAN
2. Dokumen Penawaran
Atau
A-4 Scan Fotokopi Laporan Keuangan (Neraca) Tahun 2020 dan Wajib
Laporan Laba Rugi Perusahaan Tahun 2020. (Menggugurkan)
A-5 Scan Pakta Integritas (Sesuai contoh formulir) yang Wajib
ditandatangani oleh Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ (Menggugurkan)
Pejabat yang diberikan kuasa oleh Direksi bermaterai Rp
6.000,-.
A-6 Scan surat pernyataan bermeterai Rp 6.000,- yang isinya Wajib
menyatakan tidak masuk dalam daftar hitam (black list) (Menggugurkan)
di PT Angkasa Pura I (Persero)/ Instansi/ Perusahaan lain
(Sesuai contoh formulir) yang ditandatangani oleh Direksi/
Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan kuasa oleh
Direksi bermaterai Rp 6.000,-.
T-5 Scan daftar Pekerjaan yang sedang dilaksanakan saat ini Wajib
(sesuai contoh formulir) yang ditandatangani oleh
(Tidak
Direksi/ Pimpinan Perusahaan/ Pejabat yang diberikan
Menggugurkan)
kuasa oleh Direksi dengan Surat Kuasa bermeterai Rp
6.000,- dilampiri dengan:
- Kontrak/Perjanjian setiap pekerjaan*; dan
- Berita Acara Serah Terima (BAST) setiap pekerjaan
(apabila pekerjaan telah selesai).
3. Harga Penawaran
b. Untuk Kontrak Harga Satuan serta Kontrak Gabungan (Harga Satuan dan Lumpsum),
peserta mencantumkan harga satuan dan harga total untuk tiap pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak dicantumkan
maka pekerjaan dalam tiap pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut tetap harus dilaksanakan.
c. Biaya overhead dan keuntungan serta semua pajak yang harus dibayar oleh Penyedia
Barang/Jasa untuk pelaksanaan pengadaan ini diperhitungkan dalam total harga
penawaran.
d. Jaminan penawaran bagi Penyedia Barang/Jasa yang dinyatakan tidak lulus atau
dinyatakan bukan sebagai pemenang dapat segera diambil setelah diterbitkan
penunjukan pemenang. Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang,
jaminan penawaran baru dapat diambil setelah yang bersangkutan menyerahkan
jaminan pelaksanaan.
e. Jaminan penawaran apabila disetorkan dalam bentuk tunai agar menggunakan jasa
perbankan, dengan cara menyetorkan ke rekening perusahaan dan bukti setor
diserahkan keapda Senior Manager/Section Head yang membidangi keuangan untuk
dibuatkan tanda terima jaminan. Rekening perusahaan dimaksud adalah sebagai
beirkut :
1) Bank BNI a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 00105-476-43;
2) Bank Mandiri a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 119-00-9503582-8;
3) Bank BRI a.n. PT Angkasa Pura I (Persero) Acc : 0346-01-000127-30-3.
Atau
E. EVALUASI PENAWARAN
1. Evaluasi Penawaran
c. Evaluasi Administrasi
1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
a) syarat-syarat wajib yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan ini
dipenuhi/dilengkapi yang bersifat Wajib, apabila tidak dipenuhi/dilengkapi
maka menggugurkan penawran peserta.
b) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan;
2. jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan.
c) Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Tunai, dibuktikan dengan tanda terima yang dikeluarkan oleh kasir;
2. Bank Garansi, dibuktikan dengan fotokopi Bank Garansi dan tanda
terima Bank Garansi dari kasir;
3. Jangka waktu Jaminan Penawaran, maksimal sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran ditambah 30 (tiga puluh) hari kalender dari
masa berlaku penawaran;
4. nama peserta harus sama dengan nama yang tercantum dalam
Jaminan Penawaran;
5. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari nilai jaminan yang
ditetapkan;
6. besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
7. Jaminan Penawaran asli disampaikan kepada Departement Head yang
membidangi administrasi keuangan untuk Kantor Pusat atau Section
Head/Asisten Manager yang membidangi administrasi keuangan untuk
Kantor Cabang/SBU sebelum mengajukan penawaran;
8. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari Procurement Selection
Team (PST) diterima oleh Penerbit Jaminan;
2) Procurement Selection Team (PST) dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal
yang kurang jelas dan meragukan terhadap dokumen administrasi yang
disampaikan;
3) Peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
4) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka
pelelangan dinyatakan gagal.
d. Evaluasi Teknis
1) Evaluasi teknis yaitu proses penilaian terhadap unsur teknis yang rincian unsur
penilaian terknisnya telah disampaikan kepada para peserta dalam dokumen
lelang dan selanjutnya dilakukan presentasi oleh Peserta Pelelangan.
2) Procurement Selection Team (PST) bersama – sama dengan Unit Teknis menilai
persyaratan teknis yang harus dipenuhi sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Dokumen Penawaran Teknis, yang bersifat tidak wajib apabila tidak
dipenuhi/dilengkapi maka tidak mengugurkan penawaran peserta tetapi
mengurangi atau tidak ada nilainya.
e. Evaluasi Harga
2) Peserta dapat mengunggah file penawaran secara berulang sebelum batas akhir
waktu pemasukan Dokumen Penawaran. File penawaran terakhir akan
menggantikan file penawaran yang telah terkirim sebelumnya.
4) Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka, Procurement Selection Team
(PST) menetapkan penawaran tidak memenuhi syarat. Apabila dapat dibuka,
maka Procurement Selection Team (PST) akan melanjutkan proses evaluasi
harga.
b) apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan
c) jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk
dalam harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar
kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.
7) Koreksi aritmatik
8) Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan :
b) harga penawaran yang nilainya lebih kecil 20% (dua puluh persen) dari harga
yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi.
d) Untuk penawaran harga di atas HPS namun masih di bawah Pagu Anggaran
dan untuk penawaran harga dibawah 20% (dua puluh persen) dari HPS akan
dilakukan evaluasi dan dituangkan dalam berita acara.
e) untuk seluruh jenis kontrak :
1. apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan dalam
huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan angka;
2. apabila terdapat perbedaan harga antara Surat Penawaran Harga
dengan harga yang dimasukkan ke dalam sistem maka harga yang diakui
adalah harga yang ada di dalam sistem;
3. apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
4. apabila penawaran harga dalam sistem dan penawaran Harga yang
diuppload berbeda yang diakui adalah di sistem.
f. Metode Evaluasi
Metode evaluasi penawaran :
1) Metode evaluasi penawaran menggunakan Sistem Gugur Dengan Ambang
Batas, Passing Grade ≥ 75.
F. PENETAPAN PEMENANG
2. Pengumuman Pemenang
Pengumuman Urutan Pemenang dilakukan di website PT Angkasa Pura I (Persero)
melalui sistem e-Procurement.
3. Sanggahan
a. Peserta pengadaan yang merasa dirugikan, baik secara sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lainnya, dapat mengajukan surat sanggahan
kepada Procurement Selection Team (PST) apabila ditemukan:
1) penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam
dokumen pengadaan dan Berita Acara Penjelasan; atau
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan yang sehat; atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pejabat dan/atau Procurement Selection Team
(PST)/Pejabat Yang Berwenang; atau
4) adanya unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di antara peserta lainnya;
atau
5) adanya unsur Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) antara peserta dengan
Pejabat dan atau staf Procurement Selection Team (PST) atau dengan Pejabat
Yang Berwenang lainnya.
b. Surat sanggahan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, harus dilengkapi dengan
data yang dapat dipertanggung jawabkan dan bukti penyetoran jaminan sanggah.
c. Surat sanggahan disampaikan kepada Procurement Selection Team (PST)
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diumumkan pemenang. Apabila surat
sanggah yang disampaikan oleh peserta pelelangan melewati masa sanggah yang
telah ditetapkan atau tidak dilampiri bukti penyetoran jaminan sanggah, maka surat
sanggah tersebut tidak akan diterima.
d. Procurement Selection Team (PST) memberikan jawaban selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja setelah surat sanggah diterima.
e. Apabila sanggahan ternyata benar, maka Procurement Selection Team (PST)
menyatakan pelelangan gagal, selanjutnya Procurement Selection Team (PST)
memutuskan pelelangan ulang atau evaluasi ulang.
f. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak puas terhadap jawaban Procurement Selection
Team (PST) sebagaimana dimaksud dalam huruf d. di atas, maka dapat mengajukan
surat sanggahan banding kepada Pejabat Yang Berwenang.
g. Surat sanggahan banding disampaikan kepada Pejabat Yang Berwenang
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah diterimanya jawaban atas sanggahan
dari Procurement Selection Team (PST) tersebut.
h. Pejabat Yang Berwenang memberikan jawaban selambat-lambatnya 10 (sepuluh)
hari kerja setelah surat sanggahan banding diterima.
i. Apabila sanggahan banding ternyata benar, maka Pejabat Yang Berwenang
menyatakan pelelangan gagal, selanjutnya Pejabat Yang Berwenang memutuskan
pelelangan ulang atau evaluasi ulang.
j. Apabila sanggahan atau sanggahan banding ternyata tidak benar, maka Penyedia
Barang/Jasa yang mengajukan sanggahan tersebut dikenakan sanksi administrasi
berupa jaminan sanggah menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero).
4. Jaminan Sanggah
a. Jaminan sanggah adalah sebesar 2% dari Pagu Anggaran yang disetorkan secara tunai
oleh peserta Pelelangan pada bank yang ditunjuk PT Angkasa Pura I (Persero).
5. Sanggahan Banding
a. Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Procurement
Selection Team (PST) dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada
Pejabat Yang Berwenang paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah menerima jawaban
sanggahan, dengan tembusan kepada Pejabat Yang Berwenang dan Procurement
Selection Team (PST).
b. Pejabat Yang Berwenang wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua
sanggahan banding paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah surat sanggahan
banding diterima.
c. Sanggahan banding dapat menghentikan proses pelelangan.
6. Pelelangan Gagal
G. JAMINAN PELAKSANAAN
1. Penyedia Barang/Jasa yang telah ditetapkan sebagai pemenang untuk melaksanakan
pengadaan Barang/Jasa dengan nilai di atas Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
diwajibkan menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa uang tunai atau Bank Garansi
yang diterbitkan oleh bank yang ditentukan oleh PT Angkasa Pura I (Persero), dengan nilai
jaminan sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak.
2. Jaminan pelaksanaan diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) selambat-lambatnya
14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak Surat Penunjukan diterbitkan.
3. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan sebagaimana
diatur pada angka 2 di atas maka penetapan pemenang akan dibatalkan, dan pemenang
cadangan akan diusulkan kepada pejabat yang berwenang untuk ditetapkan sebagai
pemenang.
4. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada Senior Manager yang membidangi
administrasi keuangan untuk Kantor Pusat atau Section Head/Asisten Manager yang
membidangi administrasi keuangan untuk Kantor Cabang/SBU.
5. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut, ditambah minimal 30 (tiga puluh) hari
kalender lebih lama dari jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa.
6. Vice President yang membidangi keuangan di kantor pusat atau Senior Manager/ Section
Head yang membidangi keuangan di kantor cabang bertanggung jawab untuk memonitor
masa berlaku jaminan pelaksanaan.
7. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan atau perpanjangan waktu pekerjaan yang
menyebabkan terjadinya perubahan nilai/jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
sebagaimana yang tercantum dalam Kontrak, maka kepada Penyedia Barang/Jasa wajib
untuk menambah nilai/jangka waktu jaminan pelaksanaan.
8. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan, 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelum jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang/jasa berakhir,
Vice President yang membidangi keuangan di Kantor Pusat atau Senior Manager/Section
Head yang membidangi keuangan di Kantor Cabang wajib memberitahukan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perpanjangan jaminan pelaksanaan.
9. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada angka
8 di atas Penyedia Barang/Jasa tidak memperpanjang jaminan pelaksanaan maka jaminan
pelaksanaan dapat dicairkan dan menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero),
serta Unit Teknis dapat menghentikan pekerjaaan.
10. Jaminan pelaksanaan menjadi milik PT Angkasa Pura I (Persero), apabila Penyedia
Barang/Jasa tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
11. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa bersamaan dengan
penyerahan prestasi pekerjaan sebesar 100% (seratus persen) sesuai yang tertuang
dalam kontrak.
H. PENANDATANGANAN KONTRAK
Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama Penyedia Barang/Jasa adalah
Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar. Pihak lain yang
bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar tidak
dapat menandatangani kontrak, kecuali mendapat kuasa/ pendelegasian wewenang yang sah
dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar untuk
menandatangani kontrak.
1. Lelang tidak mengikat dapat dilaksanakan untuk semua program kerja baik investasi
maupun eksploitasi apabila usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun
yang akan datang belum mendapat persetujuan Pemegang Saham dan/atau kondisi lain
yang menyebabkan pekerjaan belum dapat dilaksanakan.
2. Proses pengajuan lelang tidak mengikat dilakukan setelah diajukannya usulan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ke Pemegang Saham.
3. Proses pengajuan Lelang Tidak Mengikat diajukan oleh Unit Teknis kepada unit yang
membidangi Fungsi Pengadaan.
4. Pelaksanaan lelang tidak mengikat mengacu pada prosedur pelaksanaan lelang pada
Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : KEP.84/PL.02/2015 yang
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero)
Nomor : KEP.157/PL.02/2015, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pada pengumuman lelang telah mencantumkan Lelang Tidak Mengikat;
b. Kontrak dilaksanakan setelah RKAP mendapat persetujuan pemegang saham
Perusahaan dengan nilai sesuai dengan nilai yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak;
c. Kontrak dapat dilaksanakan apabila RKAP telah mendapat persetujuan pemegang
saham Perusahaan dengan nilai di atas nilai yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak;
d. Apabila RKAP telah mendapat persetujuan pemegang saham Perusahaan namun
dengan nilai di bawah nilai yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, maka dapat
dilakukan renegosiasi kepada seluruh peserta berdasarkan nilai pekerjaan yang
disetujui dalam RKAP;
e. Kontrak tidak dapat dilaksanakan apabila program RKAP tidak disetujui oleh
pemegang saham Perusahaan;
f. Jaminan Pelaksanaan diserahkan selambat – lambatnya sebelum Kontrak
dilaksanakan.