Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Susunan Pendidikan : MTs Negeri jebus


Kelas/Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Garis dan Sudut
Sub Materi Pokok : Penjelasan mengenai garis dan sudut
Alokasi Waktu : 1 X 15 menit
Tahun Ajaran : 2019/2020

A. Kompetensi Inti
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI.3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
Ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI.4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
3.1. Menjelaskan pengertian garis dan kedudukan dua buah garis.
3.2. Menjelaskan pengertian sudut,bagian bagian sudut dan jenis sudut
3.3 Menganalisis soal yang berkaitan dengan sudut dan garis

C. Indikator Pencapaian kompetensi


3.1.1. Memahami konsep garis dan sudut

D. Tujuan
3.1.1. Siswa dapat mengerti mengenai konsep garis dan sudut serta dapat menyelesaikan
soal yang berkaitan dengan garis dan sudut

E. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran regular

1
Pengertian Garis
garis merupakan susunan titik-titik (bisa tak hingga) yang saling bersebelahan dan
berderet memanjang ke dua arah (kanan/kiri, atas/bawah)

Kedudukan dua buah Garis

1. Garis Sejajar :

posisi dua garis akan dikatakan sejajar apabila kedua garis tersebut berada di satu
bidang dan apabila kedua garis tersebut di perpenjang tidak akan bisa saling berpotongan.

2. Garis Berpotongan

dua buah garis dikatakan berpotongan apabila keduanya memiliki sebuah titik
potong atau biasa disebut sebagai titik persekutuan.

3. Garis berhimpit

dua buah garis akan dikatakan berhimpit apabila kedua garis tersebut memiliki
setidaknya dua titik potong. sebagai contoh jarum jam ketika menunjukkan pukul 12 pas.
kedua jarum jam tersebut akan saling berhimpit.

4. Garis Bersilangan

dua buah garis dapat dikatakan bersilangan apabila keduanya tidak sejajar dan
tidak berada pada satu bidang. untuk memahami beragam kedudukan garis di atas
perhatikan saja gambar berikut ini:

2
Pengertian Sudut
Di dalam ilmu matematika, sudut dapat diartikan sebagai sebuah daerah yang
terbentuk karena adanya dua buah garis sinar yang titik pangkalnya saling bersekutu atau
berhimpit.

Bagian-bagian pada suatu sudut

Sudut memiliki tiga bagian penting, yaitu:

1.Kaki Sudut: Garis sinar yang membentuk sudut tersebut.

2.Titik Sudut :Titik pangkal/ titik potong tempat berhimpitnya garis sinar.

3.Daerah Sudut :Daerah atau ruang yang ada diantara dua kaki sudut.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:

Jenis-jenis Sudut
Ada beragam jenis sudut semuanya dibedakan berdasarkan besar dari daerah sudut yang
terbentuk, diantaranya:

1. Sudut Siku-siku Adalah sebuah sudut yang memiliki besar daerah sudut 90°

2 .Sudut Lancip Adalah sebuah sudut yang memiliki besar daerah sudut diantara 0° dan
90° (0°< D < 90°)

3 .Sudut Tumpul Adalah sebuah sudut yang memiliki besar daerah sudut diantara 90° dan
180° (90°< D < 180°)

4 .Sudut Lurus Adalah sebuah sudut yang memiliki besar daerah sudut 180°

Contoh soal:
1.tiga buah titik A,B dan C Terletak segaris dengan perbandingan AB:BC =4:3. Jika
panjang AB= 24 cm maka panjang AC?

DIKET : AB :BC =4:3, AB =24 cm


DIT : AC ?
Jawab :
AB:BC =4:3
AB/BC =4/3
4AB = 3BC
BC =3/4 AB
BC =3/4 x 24
BC= 18 cm

3
Panjang garis AC adalah=
AC=AB + BC
AC=24+ 18
AC =42 cm

F. MetodePembelajaran
Pendekatan umum : Scientific
Model : kooperatif
Metode : Ceramah,Tanya jawab dan penyelesaian masalah

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar


1. Media : Lembar Tugas
2. Alat : Papan Tulis, Spidol
3. Sumber Belajar : Buku pengangan guru

H. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN ALOKASI
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1. Memberi salam, mengajak siswa untuk 2 menit
mengawali kegiatan dengan berdoa,
memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Guru mengajak siswa untuk mengingat
kembali tentang garis dan sudut
3. Guru memotivasi siswa dengan bertanya :
tentang materi yang diajarkan
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan,
yaitu model pembelajaran yang dilakukan
adalah kooperatif learning

Inti (Model  Mengamati 9 menit


1. Siswa mendengarkan materi secara singkat
Cooperatif
yang disampaikan oleh guru mengenai garis
Learning )
dan sudut
 Menanya
2. Siswa bertanya kepada guru mengenai
materi yang belum dipahami.
 Mengumpulkan data
3. Siswa mencatat materi garis dan sudut
seperti yang telah diberikan oleh guru.
 Mengasosiasi.
4.Siswa mengamati pembahasan soal yang
diberikan oleh guru
5.siswa mengerjakan soal latihan yang

4
diberikan oleh guru
 Mengomunikasikan
6.Siswa menyebutkan hasil dari soal yang
diberikan oleh guru
Penutup  Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 4 menit
pada pertemuan saat ini .
 Siswa diminta untuk mempelajari materi pada
pertemuan berikutnya tentang penerapan garis
dan sudut dalam kehidupan sehari hari
 Siswa diminta oleh guru untuk menutup
pembelajaran dengan membaca hamdalah.

I. Penilaian
1. Kognitif/Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis dan fortofolio
Bentuk Instrumen : Uraian
Kisi – kisi soal pengetahuan

PENILAIAN
KOMPETE SKO
IPK TEKNI INDIKATO
NSI DASAR BUTIR SOAL R
K R SOAL

5
3.3 3.3.1 Tes 1.Menetukan 1. tiga buah garis A,B dan 1
Menjelaskan Siswa tertulis nilai garis C terletak segaris dengan
teori tentang mampu (pilihan perbandingan A: B
garis dan menjelas ganda) =2:3,maka panjag AC
1
sudut setra kan dan adalah
menentukan menyele
penyelesaian saikan
soal teori
mengenai garis dan 2.Mencari
besar sudut 2.Pada ΔABC
garis dan sudut
diketahui ∠A = 50°. Jika
sudut.
B : C = 2 : 3, tentukan
besar ∠B dan∠C.

JUMLAH SKOR 2

2. Afektif/Sikap
Teknik Penilaian : Pengamatan
Waktu Penilaian : Selama kegiatan belajar mengajar
No Aspek Skor (10-25)
1 Disiplin
2 Tekun
3 Tanggung Jawab
4 Kerja Sama
Jumlah Skor Max 100

3. Psikomotorik/Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja (proses)
Bentuk Instrumen : Uraian
Kisi-kisi

NO Indikator Pencapaian Skor


1 Kemampuan bertanya dan menjawab 1 -10

2 Keaktifan mengerjakan soal 1 -10

6
3 Kemampuan mempresentasikan soal yang diberikan oleh 1 -10
guru

Mengetahui, Jambi, November 2019


Kepala MTs.jebus Guru Mata Pelajaran

Drs.Jamaludin,M.Pd Lisa Ariani


208180021

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang


dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip..

Pendekatan saintifik dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta didik


dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada infromasi searah
guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk
mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan
bukan hanya diberi tahu.

Karakteristik Pendekatan Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memilik karakteristik sebagai berikut.

1. berpusat pada siswa;


2. melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum, dan
prinsip;
3. melibatkan proses-prose kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa;

7
4. dapat mengembangkan karakter siswa.

Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didsarkan pada keunggulan pendekatan


tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai
berikut.

1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat


tinggi siswa;
2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
sistematik;
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan;
4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi;
5. Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide khususnya dalam
menulis artikel ilmiah;
6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

Anda mungkin juga menyukai