Pemain :
Di suatu desa sedang mengalami Kejadian Luar Biasa. Desa tersebut merupakan desa
Mersi yang sedang gempar-gemparnya dengan penyakit diare. Pemerintah desa setempatpun
akhirnya mengadakan penyuluhan tentang bagaimana cara mencegah penyakit tersebut, agar
tidak semakin banyak warga yang terkena diare.
Penyuluhan tersebut banyak diminati oleh warga setempat, termasuk keluarga Bapak
Dimas. Bapak Dimas dengan istrinya, yaitu Bu Yessy mendatangi penyuluhan tersebut dan
memahami jelas bagaimana pentingnya mencegah penyakit diare di dalam keluarganya.
Merekapun berniatan untuk menyampaikan isi dari penyuluhan tersebut kepada anak-anaknya.
(sesampainya di rumah)
Bapak: “bu, penyuluhan yang disampaikan tadi sangat bagus ya, sangat bermanfaat untuk desa
kita yang memang sedang ramai dengan penyakit diare”
Ibu: “nggih pak, sepertinya kita harus benar-benar menerapkan di keluarga kita..termasuk itu
anak-anak wajib dibilangin pak”
Bapak: “iya bu, nanti kalau anak-anak sudah pulang sekolah, coba kita bilangin dan nasihatin
mereka ya bu”
(tidak lama kemudian, anak-anak dari pasangan suami istri ini pun pulang)
Arya, Siva, Fadila: “assalamualaikum…” (sambil mencium tangan ibu dan bapaknya)
Ibu: “arya, fadila, siva.. ganti baju dulu ya..sehabis itu langsung makan”
(setelah berganti pakaian dan makan siang, anak-anak pun menghampiri bapak dan ibunya di
ruang keluarga”
Arya: “ada apa bu? Tumben bapak sama ibu menyuruh kami berkumpul begini”
Siva: “iya bu, padahal siva ingin sekali langsung tidur siang”
Bapak: “jadi begi nak, akhir-akhir ini kan desa kita sedang terjangkit diare, nah bapak sama ibu
tadi mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh pemerintah”
Ibu: “di penyuluhan itu kita dijelasin mengenai penyebab, gejala, sama cara mencegah diare..nah
ituu sivaa yang sering jajan sembarangan mulai sekarang dikurangin ya..”
Ibu: “soalnya kan jajanan di luar kita belum tau sehat apa tidaknya”
Arya: “selain gaboleh jajan sembarangan, kita juga harus rajin cuci tangan sebelum dan sesudah
makan ya bu pak?
(keesokan paginya..)
Ibu: “anak-anak.. ini ibu sudah siapkan bekal untuk kalian..ayo berangkat..”
Siva: “ah males bu…siva kan udah gede, masa harus bawain bekal kaya gini si, kayak anak TK
aja deh”
Kakek: “loh sivaa..kok kaya gitu ke ibumu..ibumu kan udah bikinin bekal buat kamu..”
Kakek: “udah udahh.. ayok buruan siva masukin bekalnya kedalam tas..”
Siva: “gamauu!!”
Kakek: “siva, bekal yang dibuatin ibumu itu udah jelas sehat dan enak loh..”
(setelah di sekolah, siva pun tetap membeli jajan di luar dan tidak memakan bekal yang telah
dibawanya)
(sepulang sekolah…)
Siva: “aduuhhh ibuu.. perut siva mules sekalii.. tadi siva juga sudah bulak balik ke kamar mandi
saat di sekolah”
Fadila: “sepertinya karena jajanan yang tadi siva beli apaya bu?”
Fadila: “iya kek, tapi siva tidak memakan makanan yang ibu buat, dan malah jajan di luar”
Kakek: “nahkan..siva makanya nurut kata ibu..jangan jajan sembarangan..bekal yang dibuatkan
ibumu dimakan”
(keesokan harinya..)
Siva: “ibuu..mana bekal buat siva bu? Sudah siap belumm? Sini siva bantu siapkan..”
Ibu: “iya boleh sini bantu ibu..siva cuci tangan dulu yaa..”
(siva pun menjadi rajin membawa bekal dari rumah dan selalu menjaga kesehatannya)
Arya: “bagaimana dek? Sekarang sudah tidak pernah kena diare lagi kan?”
Siva: “iya kak, semenjak selalu membawa bekal dari rumah yang sudah jelas komposisi dan
terjamin kesehatannya, siva tidak pernah lagi merasakan sakit perut, mules, pusing, lemes dan
sebagainya”
Bapak: “nah baguss..selain kalian semua harus menjaga kebersihan makan dan minum, kalian
juga harus rajin cuci tangan ya sehabis dari toilet, setelah bersin dan batuk jugaa..”
Akhirnya di keluarga Bapak Dimas pun tidak pernah lagi ada yang terkena diare ataupun
penyakit lainnya, karena selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan diri, lingkungan, maupun
makan dan minumnya. Siva yang dahulunya malas membawa bekal dari rumah, sekarang sudah
menjadi rajin dan bahkan mencontohkan kepada teman-teman kelasnya.
-TAMAT-