Yuhuuuu
Yuhuuuu
Kelas : PGMI L
Nama Kelompok :
4. Muh.Nafaqih (2317197)
PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
PENULIS
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................
B. Saran .................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sebuah perubahan perilaku dari setiap individu yang
melalui proses atau tahapan-tahapan yang harus dilaluinya untuk menjadikan
pribadi individu yang berkarakter guna memenuhi tujuan hidupnya secara efektif
dan efisien.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan
pendidikan. Domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ranah tersebut
dibagi menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis
(bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai dengan tingkah laku
yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan
menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-
kawannya pada tahun 1956. Taksonomi bloon merujuk pada tujuan pembelajaran
yang diharapkan dengan adanya teksonomi ini para pendidik dapat mengetahui
secara jelas dan apakah tujuan intruksional pelajaran berrsifat kognitif, afektif,
psikomotorik.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan
dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah taksonomi bloom ?
2. Apa pengertian pendidikan?
3. Bagaimana taksonomi bloom sebelum revisi?
4. Bagaimana revisi taksonomi bloom ?
5. Bagaimana penggunaan taksonomi bloom ?
4
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas terdapat tujuan masalah yang akan
dibahas sebagai berikut:
1. Mengetahui taksonomi bloom.
2. Memahami pengertian pendidikan dan taksonomi pendidikan
3. Mengetahui taksonomi bloom sebelum revisi.
4. Mengetahui revisi taksonomi bloom.
5. Mengetahui penggunaan taksonomi bloom.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi
secara sengaja dan di lembagakan untuk menghasilkan kesinambungan
sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang
yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
2. Menurut H. Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi)
dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang gelah
berkembangsecara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan,
seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
3. Menurut Frederick. J. Mc Donald, pendidikan adalah suatu proses atau
kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang
dimaksud dengan behaviour adalah setiap tanggapan ataua perbuatan
seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh sesorang.
4. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi
antara orang dewasa dengan anak-anakmerupakan lapangan atau suatu
keadaan diamana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
Definisi menurut kamus dan ensiklopedi daalah:
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
“Pendidikan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang di usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik.”
2. Ensiklopdi Wikipedia
“Education is a social science that encompasses teaching and
learning specific knowledge, beliefs, and skills. The word education is
derivered from the Latin educare meaning “to rear”. Via “education/nis”,
bringing up, raisting.”
Taksonomi pendidikan lebih dikenal dengan “taksonomi bloom”.
Taksonomi bloom terdiri dari tiga bagian, yaitu domain kognitif, domain
afektif dan domain psikomotorik.
C. Taksonomi Bloom Sebelum Revisi
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikirsesuai denhan tujuan
yang diharapkan.proses berpikir menggambarkan tahap berpikiryang harus
7
dikuasai oleh siawa agar mampu mengaplikasikan teori kedalam
perbuatan. Pada ranah kognitif terdiri atas enam level, yaitu:1
1.) Pengetahuan (knowladge)
2.) Pemahaman (Comprehension)
3.) Aplikasi (Application)
4.) Analisis (Analysis)
5.) Sintesis (Synthesis)
6.) Evaluasi (Evaluation)
Pada ranah ini dapat digambarkan dalam bentuk piramidaberikut:
1
Darynato, Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, (Jakarta: 1997), hlm. 101-103
8
No Ranah Kognitif – Pegetahuan (Knowledge)
Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci
1. Pengetahuan Kemampuan Mendefinisikan, menyusun
menyebutkan atau daftar, menamai, menyatakan,
menjelaskan kembali mengidentifikasikan, mengetahu
, menyebutkan, membuat,
merangka, menggarisbawahi,
menggambarkan, menjodohkan,
memilih
2. Pemahaman Kemampuan memahami Menerangkan, mejelaskan,
intruksi/masalah, menguraikan, membedakan,
menginterprestasikan menginterprestasikan,
dan menyatakan merumuskan, memperkirakan,
kemabali dengan kata- meramalkan, menggeneralisir,
kata sendiri menerjemahkan, mengubah,
memberi contoh, memperluas,
menyatakan kemabali,
menganalogikan, merangkum
3. Penerapan Kemampuan Menerapkan, mengubah,
menggunakan konsep menghitung, melengkapi,
dalam praktek atau menemukan, membuktikan,
situasi yang baru menggunakan,
mendemonstrasikan,
memanipulasi, memodifikasi,
menyesuaikan, menunjukkan,
mengoperasikan, menyiapkan,
menyediakan, menghasilkan
4. Analisis Kemampuan Menganalisa,
memisahkan konsep mmendeskriminasikan, membut
dalam beberapa skema0diagram, membedakan,
komponen untuk membandingkan,
memperoleh mengontraskan, memisahkan,
pemahaman yang lebih membagi, menghubungkan,
luas atas dampak menunjukkan hubungan antara
komponen-komponen variabel, memilih, memecah
9
terhadap konsep tersebut menjadi beberapa bagian,
2. R secara utuh menyisihkan, mempertentangkan
5. a Sintesis Kemampuan merangkai Mengategorikan,
n atau menyusun kembali mengombinasikan, mengatur
a komponen-komponen memodifikasi, mendesain,
h dalam rangka mengintegrasikan,
menciptakan mengorganisir,
A arti/pemahaman/struktur mengomplikasikan, mengarang,
f baru menciptakan, menyususn
e kembali, menulis kembali,
k merancang, merangkai,
t merevisi, menghubungkan,
i merekonstruksi, menyimpulkan,
f memolakan
6. P
Evaluasi Kemampuan Mengkaji ulang,
a mengevaluasi dan membandingkan,
d menilai sesuatu menyimpulkan, mengkritik,
a berdasarkan norma, mengkontraskan,
acuan atau kriteria mempertentangkan
r menjustifikasi,
a mempertahankan, mengevaluasi,
n membuktikan,memperhitungkan,
a menghasilkan, menyesuaikan,
h mengkoreksi, melengkapi,
menemukan
a
fektif mencakup segala sesuatuyang terkait dengan emosi, misalnya
pertanyaan,nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap.
Terdapat lima level dalam ranah afektif, yaitu sebagai berikut:2
1.) Penerimaan (Receiving/Attending)
2.) Tanggapan (Responding)
3.) Penghargaan (Valuing)
2
Iskandawassid dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa, Remaja Rosdakarya, (Bandung: 2008), hlm. 203-204
10
4.) Pengorganisasian (Organization)
5.) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Value Complex)
Diurutkan mulai dari perilaku yang sederhanahingga yang paling
kompleks.
Ranah Afektif
No
Kategori Penjelasan Kata Kerja kunci
1. Penerimaan Kemampuan untuk Menanyakan, mengikuti,
menunjukkanatensi memberi.,
dan penghargaan menahan/mengendalikan diri,
terhadap orang lain mengidentifikasi,
memperhatikan, menjawab
2. Tanggapan Kemamuan Menjawab, membantu,
berpatisipas aktif mentaati, menyetujui,
dalam pembelajaran mendiskusikan, melakukan,
dan selalu termotivasi memilih, menyajikan,
untuk segera bereaksi mempresentasikan,
dan mengambil melaporkan, menceritakan,
tindakan atas suatu menulis,
kejadian menginterpresrtasikan,
menyelesaikan,
mempraktekkan
3. Penghargaan Kemampuan Menunjukkan,
menunjukkan nilai mendemonstrasikan, memilih,
yang dianut untuk membedakan, mengikuti,
membedakan mana meminta, memenuhi,
yang baik dan kurang menjelaskan, berinisiatif,
baik terhadap suatu melaksanakan, memprakarsai,
kejadian/obyek, dan menjustifikasi, mengusulkan,
nilai tersebut melaporkan,
diekspresikan dalam menginterprsetasikan,
perilaku membenarkan, menolak,
menyatakan/mempertahankan
pendapat
11
4. Pengorganisasian Kemampuan Mentaati, mematuhi,
membentuk sistem merancang, mengatur,
nilai dan bdaya mengidentifikasikan,
organisasi dengan mengorganisir, merumuskan,
mengharmonisasikan menyamakan,
perbedaan nilai mempertahankan,
menghubungkan,
mengintegrasukan,
menjelaskan, mengaitkan,
menggabungkan, memperbaiki,
menyepakati, menyusun,
meneympurnakan, menyatukan
pendapat, menyesuaikan,
melengkapi, membandingkan,
memodifikasi
5. Karakterisasi Kemampuan Melakukan, melaksanakan,
berdasarkan nilai- mengendalikan memperlihatkan, membedakan,
nilai perilaku berdasrkan memisahkan, meunjukkan,
nilai yang dianut dan mempengaruhi, mendengarkan,
memperbaiki memodifikasi, mempraktekkan,
hubungan mengusulkan, merevisi,
intrapersonal, memperbaiki, membatasi,
interpersonal, dan mempertanyakan,
sosial mempersolkan, menyatakan,
bertindak, membuktikan,
mempertimbngkan
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordiansi jasmani,
keterampilan motoric dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah
jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dapat diukur sudut
kecepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan.ada tujuh kategori dalam ranah
psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.
12
1.) Persepsi (Perception)
2.) Kesiapan (Set)
3.) Merespon (Guided Response)
4.) Mekanisme (Mechanism)
5.) Respon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response)
6.) Penyesuaian (Adaptation)
7.) Penciptaan (Origination)3
Ranah Psikomotorik
No
Kategori Penjelasan Kata Kerja Kunci
1. Persepsi Kemampuan menggunsksn saraf Memeprsiapakan diri,
sensoei dallam menghubungkan,
menginterprestasikannya dalam menggambarkan,
memeperkirakan sesuatu mengidentifikasi, mengisolasi,
membedakan, menyeleksi
2. Kesiapan Kemampuan untk mempersiapkan Memulai, mengawalai,
diri, baik mental, fisik, dan emosi memrakarsai, membantu,
dalam menghadapi sesuatu memperlihatkan mempersiakan
diri, menunjukkan,
mendemontrasikan
3. Merespon Kemampuan untuk memulai Meniru, mentrasir, mengikuti,
keterampilan yang kompleks mencoba, mempraktekkan,
dengan bantuan atau bimbingan mengerjakan, menggunakan,
dengan meniru dan uji coba merakit, mengendalikan,
mempercepat, memperlancar,
mempertajam, menangani
4. Mekanisme Kemampuan untuk melakukan Mengoperasikan, membangun,
kegiatan pada tingkat memasang, membongkar,
keterampilan tahap yang lebih memperbaiki, melaksanakan
sulit sesuai standar, mengerhakan,
mengguakan, merakit,
mengendalikan, mempercepat,
memperlancar, mempertajam,
3
Ibid, Iskandawassid, hlm. 205-206
13
menangani
5. Respon Kemampuan untuk melakukan Mengoperasikan, membanun,
Tampak yang kemahirannya dalam memasang, membongkar,
Kompleks melakukansesuatu, diaman halini memperbaiki, melaksakan
terlihat dari kecepatan, ketepatan, sesuai standar, mengerjakan,
efesisnsi dan efektivitasnya menggunakan merakit,
mengendalikan, mempercepat,
memperlancar, mencampur,
mempertajam, menangani,
mengorganisisr, membuat
draft/sketsa, mengukur
6. Penyesuaian Kemampuan untuk Mengbah, mengadaptasikan,
mengembangkan keahlian, dan memvariasikan, merevisi,
memodifikasi pola sesuai denagn mengatur kembali, merancang
yang dibutuhkannya kembali, mempdifikasi
7. Penciptaan Kemampuan untuk menciptakan Merancang, membangun,
pola baru yang sesuai dengan menciptaka, mendesain,
kondisi/situasi tertentu dan juga memprakarsai,
kemampuan mengatasi masalah mengkombinasikan, membuat,
dengan mengeksplorasi kreativitas menjadi Pionner
diri
14
disiplin ilmu tertentu, yang mencakup pengetahuan tentang terminologi
dan pengetahuan tentang bagian detail.
2. pengetahuan konseptual, yaitu pengetahuan yang menunjukkan saling
keterkaitan antara unsur-unsur dasar dalam struktur yang lebih besar dan
semuanya berfungsi sama-sama, yang mencakup skema, model
pemikiran dan teori,
3. pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang bagaimana
mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru.
4. pengetahuan metakognitif, yaitu mencakup pengetahuan tentang kognisi
secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri.
Dimensi proses kognitif dalam taksonomi yang baru dibuat konsisten
dan dengan obyek yang ingin dicapai. Tujuan atau obyek merupakan suatu
akivitas dalam mengerjakan sesuatu. Oleh karena itu, dalam taksonomi yang
telah direvisi, mengubah keenam kategori dalam taksonomi Bloom yang lama
yang berupa kata benda menjadi kata kerja. Kata kerja yang digunakan dalam
masing-masing level kognisi mencirikan penguasaan yang diinginkan.
Anderson (dalam Widodo 2006: 5) menjelaskan bahwa dimensi proses
kognitif dalam taksonomi Bloom yang baru secara umum sama dengan yang
lama yang menunjukkan adanya perjenjangan, dari proses kognitif yang
sederhana ke proses kognitif yang lebih kompleks. Namun penjenjangan pada
taksonomi yang baru lebih fleksibel sifatnya. Artinya, untuk dapat melakukan
proses kognitif yang lebih tinggi tidak mutlak disyaratkan penguasaan proses
kognitif yang lebih rendah.
Perubahan- perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat).
2. Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding
(memahami). Pada level 3, application diubah menjadi applying
(menerapkan).
3. Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).
4. Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan
perubahan mendasar, yaitu creating (mencipta).
5. Pada level 6, Evaluation turun posisisinya menjadi level 5, dengan sebutan
evaluating (menilai).
15
Jadi, Taksonomi Bloom baru versi Kreathwohl pada ranah kognitif
terdiri dari enam level: remembering (mengingat),undertanding (memahami),
applying (menerapkan), analyzing (menganalisis, mengurai), evaluating
(menilai) dan creating (mencipta). Revisi Krathwohl ini sering digunakan
dalam merumuskan tujuan belajar yang sering kita kenal dengan istilah C1
sampai dengan C6.
Perubahan istilah dan pola level taksonomi bloom dapat digambarkan
sebagai berikut:
Creating
Evaluation
Evaluating
Synthesis
Analyzing
Analysis
Appliying
Application
Understandi
Comprehensi
ng
on
Rememberi
Knowledge
ng
16
2. Sebelum kita menerapkan maka kita harus memahaminya terlebih dahulu
3. Sebelum kita menganalisis maka kita harus menerapkannya terlebih
dahulu
4. Sebelum kita mengevaluasi maka kita harus menganalisis dahulu
5. Sebelum kita berkreasi atau menciptakan sesuatu, maka kita harus
mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi.
Beberapa kritik dilemparkan kepada penggambaran piramida ini. Ada
yang beranggapan bahwa semua kegiatan tidak selalu harus melewati tahap
yang berurutan. Proses pembelajaran dapat dimulai dari tahap mana saja
tergantung kreasi tiap orang. Namun demikian, memang
Diakui bahwa pentahapan itu sebenarnya cocok untuk proses
pembelajaran yang terintegrasi. Kritik lain mengatakan bahwa higher level
(Menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) sebenarnya bersifat setara
sehingga bentuk segitiga menjadi seperti di bawah ini. (Anderson and
Krathwohl, 2001)
17
program pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian agar
konsep materi tersampaikan secara effektif.
Kata kerja kunci tersebut merupakan acuan bagi guru/dosen dalam
menentukan kedalaman penyampaian materi, apakah cukup memahami saja,
mendemonstrasikan, menilai, dan sebagainya.
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi
Bloom adalah sebagai berikut:
1. Tentukan tujuan pembelajaran
2. Tentukan kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai apakah
peningkatan knowledge, skills atau attitude. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan karakteristik mata pelajaran/mata kuliah, dan
siswa/mahasiswa.
3. Tentukan ranah kemampuan intelektual sesuai dengan kompetensi
pembelajaran:
a. Ranah kognitif : Tentukan tingkatan taksonomi, apakah pada
tingkatan Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,
Menilai, Membuat.
b. Ranah Psikomotorik : Kategorikan ranah tersebut, apakah termasuk
Persepi, Kesiapan, Reaksi yang diarahkan, Reaksi natural
(mekanisme), Adaptasi, Reaksi yang kompleks, Kreativitas.
c. Ranah Afektif: Kategorikan ranah tersebut, apakah termasuk;
Penerimaan, Responsif, Nilai yang dianut (Nilai diri), Organisasi dan
Karakterisasi. 4. Gunakan kata kerja kunci yang sesuai, untuk
menjelaskan instruksi kedalaman materi, baik pada tujuan
pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
Berikut adalah pilihan kata kerja kunci dari ranah kognitif yang telah
direvisi.
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang
berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan.jadi taksonomi berarti
hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan
oleh Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan
penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam proses
pembelajaran.
Taksonomi pendidikan disebut juga dengan “taksonomi bloom”. Terdapat tiga
bagian atau aspek dalam taksonomi bloom yaitu kognitif domain, afektif domain,
dan psikomotorik domain.
Proses penerapan taksonomi bloom tentu saja harus dianalisis dengan tingkat
kbutuhan siswa/peserta didik dan krakteristis pengetahuan gambaran awal
kemampuan siswa tertera dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) khususnya
intake siswa.
B. Saran
Pendidikan sangat penting di era modern ini. Untuk menepuh pendidikan yang
baik perlu adanya teknik atua strategy belajar dan pembelajaran yang baik dan
menarik antara peseta didik dengan pendidik agar dapat mennghasilkan feedback
atau umpan balik anatara keduanya untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pembelajaran.
Pada kurikulum pembelajaran sekarang pendidik dituntut untuk
mengembangkan karakter peserta didik. Pendidik juga bisa berpegang pada
pedoman atau panduan taksonomi bloom ini.
20
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Lorin W. & David R. Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching,
ang Assesing, a Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objektive. New York:
Longman
21