Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasien dengan nama Sdr. RMS usia 29 tahun dengan diagnosis medis post

rekonstruksi posterior cruciatum ligament dextra minggu ke-4 dengan keluhan

nyeri dan belum mampu menekuk lutut kanan full. Pada problematika fisioterapi

muncul : (1) nyeri pada lutut kanan, (2) atrofi pada grup otot quadriceps dan

hamstring, (3) penurunan kekuatan otot pada sendi lutut sisi kanan, (4) oedema pada lutut

kanan, (5) adanya keterbatasan LGS fleksi lutut kanan. Kondisi yang dialami pasien

menyebabkan aktivitas terganggu seperti, pasien kesulitan melakukan jongkok

kemudian berdiri seperti toileting dan pasien kesulitan naik turun anak tangga

Untuk menangani permasalahan diatas diberikan intervensi berupa

cryotherapy, electrical stimulation, dan terapi latihan. Pemberian cryotherapy

dilakukan dengan waktu 20 menit dan intensitas 5 watt pada lutut kanan yang

mengalami oedema. Electrical stimulation digunakan untuk menstimulasi otot yang

lemah agar dapat meningkatkan kekuatan dari otot yang di tuju. Terapi latihan yang

diberikan berupa latihan pumping ankle, quadricep set, mobilisasi patella,

stretching quadricep, stretching hamstring, OKC hip, CKC knee, PROM knee.

Dosis terapi latihan yang diberikan secara bertahap dan ditingkatkan sesuai

kondisi pasien sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Dari hasil evaluasi setelah dilakukan terapi sebanyak 3 kali diperoleh hasil

berkurangnya nyeri diam pada skala VAS,


Penurunan oedema berkisar antara ...cm hingga ...cm pada antropometri.

Peningkatan kekuatan otot pada lutut kanan menjadi nilai 3. Peningkatan LGS

pasif pada lutut kanan untuk gerakan fleksi dari 30 derajat menjadi 115 derajat.

Dan peningkatan aktivitas fungsional dengan menggunakan skala jete didapatkan

hasil aktivitas jongkok ke berdiri nyeri 4 menjadi 2. Naik turun tangga dari nilai

nyeri 4 menjadi 2, kesulitan dari nilai 4 menjadi nilai 3, ketergantungan dari nilai

4 menjadi nilai 2. Jalan 6 meter untuk nyeri nilai 4 menjadi nilai 2, kesulitan nilai

5 menjadi nilai 2, ketergantungan nilai 5 menjadi nilai 2.

B. Saran

1. Saran untuk fisioterapis

Saran yang diberikan kepada fisioterapis antara lain : (1) fisioterapis

hendaknya selalu mengembangkan pengetahuan dan selalu merasa tidak puas

dengan pengetahuan yang telah dimiliki terutama pemahaman tentang

rekonstruksi PCL, (2) sebagai seorang fisioterapis yang merupakan tenaga

kesehatan sebaiknya seorang fisioterapis melakukan pemeriksaan dengan teliti

dan rinci sehingga dapat menegakkan diagnosa fisioterapi dan menentukan

problematika yang benar serta tujuan terapi yang sesuai, dan akhirnya dapat

memberikan intervensi yang tepat dan efektif bagi penderita ataupun pasien.

2. Saran untuk pasien

Kepada pasien disarankan untuk melakukan terapi secara teratur sesuai

jadwal yang sudah ditentukan agar proses penyembuhan berjalan dengan baik dan
melakukan latihan-latihan secara mandiri di rumah seperti yang sudah diajarkan

oleh fisioterapis untuk menjaga kekuatan otot maupun lingkup gerak sendi pasien.

Anda mungkin juga menyukai