Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI BAB 3 KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh:

 Meytha Stefani Tala 12170182


 Laura Elebica Manurung 12170198
 Rani Anggreani Golowok 12170211
 Angeliuca Maria Vianney 12170227
KARAKTERISTIK DAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN

1. Karakteristik kewirausahaan
Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan:
Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek kepribadian
seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam
komponen pemtimg yaitu:
 Percaya diri
 Berorientasi pada hasil
 Berani mengambil risiko
 Kepemimpinan
 Keorisinalitasan
 Berorientasi

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993;6-7) terdapat delapan


karakteristik yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Rasa tanggung jawab (desire for responsibility)


 Memilih risiko yang moderat (preference for moderate risk)
 Percaya diri terhadap kemampuan sendiri
 Menghendaki umpan balik segera
 Semangat dan kerja keras
 Berorientasi kedepan
 Memiliki keterampilan berorganisasi
 Menghargai prestasi
Vernon A. Musseleman (1989:155), Wasty Sumato (1989), dan Geoffey Meredith
(1989:5) meringkas beberapa ciri kewirausahaan dalam bentuk sebagai berikut:

1) memiliki keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri.

2) Memiliki kemauan uantuk mengambil resiko.


3) Memilki kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
4) Mampu memotivasi diri sendiri.
5) Memiliki semangat untuk bersaing.
6) Memiliki semangat untuk kerja keras.
7) Memiliki kepercayaan diri yang besar.
8) Memiliki dorongan untuk berprestasi.
9) Tingkat energi yang tinggi.
10) Tegas
11) Yakin terhadap kemampuan diri sendiri.

Wasti Sumanto (1989:5) menambahkan sebagai berikut :

12) tidak suka uluran tangan dari pemerintah/ pihak lain dari masyarakat.

13) Tidak bergantung pada alam dan berusaha utnuk tidak mudah menyerah.

Geoffrey Meredith (1989:5) menambahkan ciri sebagai berikut :

14) kepemimpinan

15) keorisinilan
16) berorientasi ke masa depan dan penu gagasan.

2. Karakteristik Umum Wirausahawan yang berhasil


Dalam Enterpreneurship and small enterprise development report (1986) yang dikutip
oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), dikemukakan beberapa
karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri :
 proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas.
 Berorientasi pada prestasi, tercermin dalam pandangan dan tindakan terhadap
peluang, orientasi pada efesiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berncana,
dan mengutamakan pengawasan.
 Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain.

Dun Steinhoff dan John F.m Burgess (1993:38) mengemukakan beberapa karaktreristik
yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu :
 memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas.
 Bersedia menanggung resiko waktu dan uang.
 Memiliki perencanaan yang matang dan mampu mengorganisasikannya.
 Bekerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya.
 Mengembangakan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan pihak
lain.
 Beratanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan.

The officer of advocacy of small business Administration (1989) yang dikutip oleh Dun
Steinhoff dan John F.m Burgess (1993:37) mengemukakan bahwa wirausaha yang
berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian sebagai berikut :

 Memilki kepercayaan diri untuk dapat bekerja keras secara independen dan berani
mngahdapi resiko untuk meperoleh hasil.
 Memilki kemampuan berorganisasi, dapat mengatur tujuan, berorientasi hasil, dan
tanggungjawab terhadap kerjakeras.
 Kreatif dan mampu melihat peluang yang ada dalam kewirausahaan.
 Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide.

Timmons dan McClelland (1961), Thomas W. Zimmerer (1996: 6-8) memperluas


karakteristik sikap dan prilaku wirausaha yang berhasil sebagai berikut:

 commitment and determination, yaitu memiliki komitmen dan tekad yang bulat
untuk mencurahkan semua perhatian terhadap usaha.
 Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab dalam
mengendalikan sumber daya yang digunakan dan keberhasilan berwirausaha,
oleh karena itu wirausaha akan mawas diri secara internal.
 Opportunity obsession, yaitu berambisi untuk selalu mencari peluang.
 Tolerance for risk, ambiguity, and uncertainity, yaitu tahan terhadap resiko dan
ketidak pastian.
 Self confidence, yaitu percaya diri.
 Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes.
 Desire for immediatr feedbeck, yaitu selalu memerlukan umpan balik dengan
segera.
 High level o energy, yaitu memilki tingkat energi yang tinggi.
 Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul.
 Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa depan.
 Willingness to learn form failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan.
 Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kemampuan.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan yang berhasil
atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Motif berprestasi tinggi


 Perspektif kedepan
 Kreatifitas tinggi
 Perilaku inovasi tinggi
 Berkomitmen terhadap pekerjaan
 Tanggung jawab
 Kemandirian atau ketidakbergantungan terhadap orang ;lain
 Berani menghadapi ririko
 Selalu mencari peluang

3. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan

1. Percaya Diri

Percaya diri merupakan suatu panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandim 1988:3). Kepercayaan
diri ini bersifat internal, sangat relatif, dianamis, dan banyak ditentukan oleh
kemampuan untuk memulai, melaksanaan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan.

2. Berorientasi pada tugas dahn Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
`mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan
dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan
berinisiatif (selalu ingin mencari dan memulai sesuatu).

` 3. Keberanian Mengambil Resiko

Kemampuan dan kemauan untuk mengambil resiko merupakan salah satu


nilai utana dalan kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko
akan sukar memulai dan berinisiatif.

4. Kepemimpinan

Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,


kepeloporan, dan keteladanan. Ia ingin selalu tampil berbeda, menjadi yang
pertama, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan
inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan
lebih cepat, lebih dulu, dan segera berbeda di pasar sehingga menjadi pelopor
dalam proses produksi maupun pemasaran.

5. Berorientasi Ke Masa Depan

Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki


persepektif dan pandangan ke masa depan. Karena memilii pandangan yang jauh
kemasa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.

6. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi

Nilai inovati, kreatif, dan fleksibilitas merupakan unsurunsur keorisinilan


seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang-orang yang kreatif dan yakin
dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita, 1944:7)
dengan ciri-ciri :

(a) tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik.

(b) Selalu menuangkan imanjianasi dalam pekerjaannya.

(c) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.

4. Sikap dan Kepribadian Wirausahawan

Alex Inkeles dan David H. Smith (1974: 19-24) adalah beberapa ahli yang
mengemukakan tentang kulitas dan sikap orang modern. Menurut Inkeles (1974:24),
kulitas manusia modern yang di manifestasikan dalam bentuk sikap, nilai dan tingkah
laku dalam kehidupan sosial. Ciri-cirinya meliputi keterbukaan terhadap pengalaman
baru, selalu membaca perubahan sosilal, lebih realsitis terhadap fakta dan pendapat,
berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang bukan pada masa lalu, berencana,
percayadiri, memilki aspirasi, berpendidikan, dan mempunyai keahlian, respek, hati-hati,
seta memahami produksi.

5. Motif Berprestasi dalam Kewirausahawan

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena


adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai
sosilalyang menekankanpada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai
kepuasan pribadi (gede Anggan Suhandana, 1980: 50). Faktor dasarnya adalah adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi

Teori motivasi pertama kali dikemukakan oleh Maslow (1934)ia mengeemukakan


tentang hierarkikebutuhan yang mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan manusia
bertingkat esuai dengan tingkat pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri,dan kebutuhan akan aktualitasdiri.

Anda mungkin juga menyukai