Anda di halaman 1dari 16

1

ASUHAN KEPERAWATAN Ny’’N’’ DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV – AIDS


DI RUANG ISOLASI RSUD BIMA
Nama Mahasiswa : Fatimah
Tempat praktek : Ruang Isolasi
Tgl : Tgl 10 Februari 2020

Pengkajian
I. Biodata.
1. Identitas pasien.
1. Nama :Ny. S
2. Umur : 27Thn
3. Pendidikan/pekerjaan : SMA
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Pekerjaan : IRT
6. Alamat : Jala sila
7. Lama bekerja :-
8. Tanggal MRS : 7-2-2020/07.00 Wita
9. Status perkawinan : kawin
10. Tanggal pengkajian : 10-2-2020
11. Agama : Islam
12. Sumber Informasi : orang tua/keluarga

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama : bercak bercak putih ( jamur ) di mulut, batuk , panas naik turun
dan lemah
2. Riwayat penyakit sekarang bercak putih di mulut sejak setengan bulan
terakhir,sariawan,batuk , demam serta tubuh terasa lemah.
3. Riwayat penyakit dahulu : pasien sebelumnya tidak pernah sakit serius kecuali
batuk dan pilek.
4. Diagnosa medis pada saat MRS : HIV AIDS
2

Terapi :
- Diet TKTP
- RL 14 X/mnt
- Ranitidin : 3 X 1 amp
- Paracetamol infus
- Nistatin Drip : 3x1
Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium:
No Jenis Hasil Normal

1 WBC 10,6 10³/mL 3,70 – 10,1

2 NEU 7,68 10³/mL 1,63-6,96

3 LYM 1,39 10³/mL 1,09-2,99

4 MONO .789 10³/mL .240-.790

5 EOS .605 10³/mL .030-.440

6 BASO .114 10³/mL .000-0,80

7 RBC 3,36 10³/mL 4,40 - 5,90

8 HGB 9,28 gr/dL 13,2 - 17,3

9 HCT 24,9 % 40,0 – 52,0

10 MCV 74,0 fL 81,1-96,0

11 MCH 24,6 Pg 28,0 – 34,0

12 MCHC 33,3 g/dl 31,8-35,4

13 RDW 13,1 % 11,5-14,5

14 PLT 282. 10³/mL 150-440

15 MVP 5,09 fL 6,90-10,6

16 GLUKOSA 203 mg/dl 70-200

17 UREA 106,3 mg/dl 13,0-43,0

18 KREATININ 1,14 mg/dl 0,6-1,10


3

III.Pengkajian saat ini


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan pengetahuan tentang penyakit /
perawatan
Pasien merasa sakitnya hanya sariawan biasa dan pasien tidak mengetahui
tentang penyakit yg di deritanya
2. Pola nutrisi/metabolic
Program di,it RS : TKTP
Intake makanan
Pola makan 3 kali/hari bubur, namun tidak ada napsu makan, nyeri saat
menelan, makan hanya 1/2 porsi.
Intake minuman
Minum air putih 2-3 gelas dan teh hangat 2-3 gelas
3. Pola eliminasi
BAB ; Mencret darah dengan frekuensi 8 X/hari, encer, tidak ada isi tanpa
diikuti sakit perut BAK : 2 X/hari serta tidak ada kelainan
4. Pola aktifitas dan latihan
Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitasnya karena lemah, merasa
tidak berdaya dan cepat lelah
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambuliasi/ROM 

Oksigenasi : Tidak terpasang oksigen


5. Pola Tidur Dan Istrahat
4

Lama Tidur :keluarga mengatakan saat sehat klien tidur 6-8 jam/hari dan
sekarang klien tidur 4-5 jam per hari.
Gangguan Tidur :Klien mengatakan, saat sehat tidak mengalami gangguan
tidur saat sakit klien mengalami gangguan tidur.
Perasaan Saat Bangun Tidur :klien mengatakan, sebelum sakit klien saat
bangun tidur merasa segar dan sekarang hanya terbaring di tempat tidur.
6. Pola Persepsual
Penglihatan : klien mengatakan penglihatannya bisa melihat secara jelas.
Pendengaran : klien mengatakan masih bisa mendengar saat di panggil.
Pengecap: klien saat ini bisa membedakan rasa.
Sensasi : klien merasakan sensasi perabaan
Kemampuan Bahasa : saat pengkajian klien bisa berbicara dengan lancar.
Keputusan Yang Tepat Saat Dirumah : orang tua merawat Ny “S” semampunya.
7. Pola Persepsi Diri
Pandangan Klien Tentang Sakitnya :klien merasa hidupnya tidak sesempurna
orang lain.
Kecemasan : klien mengatakan selalu cemas dengan kondisinya
Konsep Diri : klien mengatakan menerima segala penyakitnya dan klien
berusaha agar cepat sembuh
8. Pola Peran Hubungan
Komunikasi : saat pengkajian Ny “S” bisa berkomunikasi.
Hubungan Dengan Orang Lain : klien mengatakan bisa berkomunikasi dengan
orang lain, tetangga dan teman-temannya.
Sumber Keuangan Keluarga :klien mengatakan sumber keungan keluarganya
berasal dari suami yang bekerja di Bali.
9. Pola Manajement Koping-Stres
Perubahan Terbesar Dalam Hidup Pada Akhir-Akhir Ini :
Klien mengatakan ini sakit yang parah dan klien merasa sangat sedih.
10. System Nilai Dan Keyakinan
Pandangan Klien Tentang Agama : klien mengatakan bahwa akan ada
kesembuhan yang diberikan oleh Allah.
5

Kegiatan Tentang Keagamaan :klien mengatakan sebelum kadang


mengikuti kegiatan keagamaan.
Spiritual Yang Tidak Sesuai : klien mengatakan tidak mempercayai dukun.
Klien mempercayai bahwa Allah memberikan rencana yang lebih baik
kedepannya

IV. PemeriksaanFisik
Pernapasan :
Inspeksi( melihat√√) :
1. Bentuk Dada
Simetris : Funnel Chest :
Asimetris : Pigeons Chest:
Barrel Chest:
2. PolaNapas
a. Frekwensi Nafas : 22 X/Menit
Reguler: Cheyne Stokes: Kusmaul:
Ireguler : Biot: Apnea:
HiperVentilasi: HipoVentilisasi:
3. GerakanPernapasan
Intercosta: Supra Clavikula: Trache Tag:
Substernal: Suprasternal: Flaic Chest:
 Nadi
Frekwensi :90 X/Menit
Regular Ireguler Kuat Lemah
 Irama :
Normal : Regular Ireguler
Abnormal :
 Tekanan Darah : 110/70 Mmhg
 Bunyi Jantung : Normal
Tambahan : Ada Tidak Ada, Jenis :
 Letak Jantung
6

Ictus Cordis Teraba Pada :


 Pembesaran Jantung
 Nyeri Dada: Ya Tidak
 Clubbing Finger Ya Tidak

Persyarafan
Tingkat Kesadaran :
Compos Mentis: Apatis: Somnolen :
Sopor : Koma
1. Gcs :4,5,6
Eye :4 Verbal :5 Motorik:6

Kesimpulan : Sadar penuh

2. Reflex
Normal Parese: HimeParese:
Babynski: Paraplegi: Tetraplegi:
KoordinasiGerak : Ya Tidak
Kejang : Ya Tidak
Laian-Lain :
Penginderaan
1. Mata (Peglihatan)
a. Bentuk
Normal Enoftalus
Eksoptalmus Lain-Lain:
b. Visus : normal
c. Pupil :
Isokor Unisokor
Miosis Midriasis
d. Reflek Cahaya Positif Negative
e. Gerakan Bola Mata : Normal Menyempit
7

f. Medan Penglihatan : Normal Menyempit


g. Buta Warna : Tidak Ya, Jenis :
Tekanan Intra Akuler : Meningkat Tidak

2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal Denasi
b. Gangguan Penciuman: Ya Tidak

3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel: Normal Anomaly
Keterangan :
b. Membrane Tympani
Terang Keruh Kemerahan
Utuh Perforasi
c. Otorrhoea: Ya Tidak
d. Gangguan Pendengaran: Ya Tidak
e. Tinnitus : Ya Tidak

4. Perasa : Normal Tremor Parese

5. Peraba: Normal Kelainan,Sebutkan:

6. Perkemihan
Masalah Kandung Kemih
Tidak Ada Masalah Menetes
Oliguria Nyeri Retensi
Poliura Panas Hematuria
Disuria Sering Nokturia
Pasang Kateter Sistostomi
Warna : kuning Bau:khas Lain-Lain:
8

Pencernaan
1. Mulut Dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut: Lembab Merah Stomatitis
b. Lidah : Hiperemik Kotor tidak ada kelainan
c. Rongga Mulut: Tidak Berbau Berbau
Gigi Bersih Gigi Kotor
d. Tenggorokan
Sakit Menelan / NyeriTekan : tidak ada
Sulit Menelan
e. Abdomen
Kenyal Tegang Kembung
Nyeri Tekan, Lokasi :
Benjolan, Lokasi :
f. Pembesaran Hepar: Ya Tidak
g. Pembesaran Lien : Ya Tidak
h. Asites : tidak ada kelainan
i. Lain-Lain

2. Masalah Usus Besar Dan Rectum / Anus


Bab :9 X/Hari
Tidak Ada Masalah Diare
Konstisipsi Feses Berdarah Colostomi
Inkontinensia FesesBerlendir Wasir
ObatPencahar : Ya Tidak
Lavemen : Ya Tidak

Otot, Tulang Dan Integument


1. Otot Dan Tulang
Kemampuan Pergerakan Sendi Lengan Dan Tungkai (Rom)
Bebas Terbatas
Kemampuan Kekuatan Otot
9

Fraktur: : Ya Tidak Lokasi :


Dislokasi: Ya Tidak
2. Integument
Warna Kulit : Akral:
Ikterik Hangat
Siasonik Panas
Pucat Dingin Kering
Kemerahan Dingin Basah
Pigmentasi Tidak Elastik
Turgor lastic
3. Tulang Belakang
Lordosis Scoliosis Kiposis
Sebutkan : tidak ada kelainan
4. Reproduksi
Laki-Laki :
Kelamin Bentuk : Normal Tidak
Kebersihan Alat Kelamin : Bersih Kotor
Perempuan :
Payudara
Bentuk : Simetris Asimetris
Benjolan : Ya Tidak
Kelamin
Bentuk : Normal Tidak
Keputihan : Ada Tidak,
Siklus Haid :28 hari
5. Endokrin
1. Factor alergi: Ya Tidak
Manifestasi :
Cara mengatasi :
2. Pernah mendapat imunisasi : tidak terjadi
3. Kelainan endokrin
10

Analisa data
Data pendukung Masalah Etiologi
1. Subyektif :
Pasien mengatakan diare sejak 1 Resiko defisit cairan Diare
bulan yang lalu, mengatakan tubuh Intake Kurang
menceret 8-10 kali/hari, kadang
demam dan keringat pada malam
hari, minum 2-3 gelas/hari.
Obyektif :
Turgor masih baik, inkontinensia
alvi, BAB encer, membran
mukosa kering, bising usus
meningkat 20 X/menit

2. Subyektif :
Pasien mengatakan tidak ada nafsu
makan, saat menelan sakit,
mengatakan tidak bisa Nutrisi Intake yang tidak
menghabiskan porsi yang adekuat
disiapkan.
Obyektif :
Lemah, 4 hari tidak makan, mulut
kotor, lemah, holitosis, lidah ada
bercak-bercak keputihan, Hb
9,7g/dl, pucat, konjungtiva anemis.

3. Subyektif :
Pasien mengatakan lemah, cepat
11

lelah, bila melaukan aktivitas,


terbatas.
Obyektif :
Keadaan umum lemah, pucat,
ADL sebagian dibantu, pasien
partial care. Aktifitas Kelemahan

4. Subyektif :
Pasien mengatakan kadang
demam.
Obyektif :
Nadi 120 X/menit, RR 22 X/menit,
TD 110/70 mmHg, suhu 37,8

Resiko infeksi Immunocopromise


12

Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas)

1. Kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan diare.


2. Aktivitas intolerans berhubungan dengan kelemahan secara umum.
3. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
inadekuat.
13

Perencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
1. Kekurangan cairan Keseimbangan cairan dan 1. Monitor tanda-tanda dehidrasi. 1. Volume cairan deplesi merupakan komplikasi
tubuh berhubungan elektrolit dipertahankan 2. Monitor intake dan ouput dan dapat dikoreksi.
dengan diare. dengan kriteria intake 3. Anjurkan untuk minum peroral 2. Melihat kebutuhan cairan yang masuk dan
seimbang output, turgor 4. Kolaborasi dengan dokter keluar.
normal, membran mukosa 5. Untuk pemberian infus dan eletrolit : RL 20 3. Sebagai kompensasi akibat peningkatan
lembab, kadar urine tetes/menit. output.
normal, tidak diare setealh 6. Kolaborasi pemberian antidiare antimikroba 4. Memenuhi kebutuhan intake yang peroral
5 hari perawatan. yang tidak terpenuhi.
5. Mencegah kehilangan cairan tubuh lewat diare
(BAB).
2. Gangguan nutrisi Setelah satu 4 hari 1. Monitor kemampuan mengunyah dan menelan. 1. Mengetahui jenis makanan yang lebih cocok
kurang dari perawatan pasien 2. Monitor intake dan ouput. 2. Untuk membandingkan kebutuhan dengan
kebutuhan tubuh mempunyai intake kalori 3. Rencanakan diet dengan pasien dan orang suplai sehingga diharapkan tidak terjadi
berhubungan dan protein yang adekuat penting lainnya. kurang nutrisi
dengan intake yang untuk memenuhi 4. Anjurkan oral hygiene sebelum makan. 3. Untuk mengurangi kotoran dalam mulut yang
inadekuat. kebutuhan metaboliknya 5. Anjurkan untuk beri makanan ringan sedikit dapat menurunkan nafsu makan.
dengan kriteria pasien tapi sering. 4. Untuk mengatasi penurunan keluhan makan
makan TKTP, serum 6. Timbang TB/BB
14

albumin dan protein dalam


batas normal,
menghabiskan porsi yang
disiapkan, tidak nyeri saat
menelan, mulut bersih.
3. Intolerans aktivitas Pada saat akan pulang 1. Monitor respon fisiologis terhadap aktivitas 1. Respon bervariasi dari hari ke hari
berhubungan pasien sudah mampu 2. Berikan bantuan perawatan yang pasien sendiri 2. Mengurangi kebutuhan energi
dengan kelemahan berpartisipasi dalam tidak mampu 3. Ekstra istirahat perlu jika karena
kegiatannya sehari-hari 3. Jadwalkan perawatan pasien sehingga tidak meningkatkan kebutuhan metabolic
mengganggu istirahat.

4. Resiko tinggi infeksi Pasien akan bebas infeksi 1. Monitor tanda-tanda infeksi baru. 1. Untuk pengobatan dini
berhubungan dengan oportunistik dan 2. gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan 2. Mencegah pasien terpapar oleh kuman
imunokompromise, komplikasinya dengan invasif. Cuci tangan sebelum meberikan patogen yang diperoleh di rumah sakit.
malnutrisi dan pola kriteria tak ada tanda-tanda tindakan. 3. Mencegah bertambahnya infeksi
hidup yang beresiko. infeksi baru, lab tidak ada 3. Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar
infeksi oportunis, tanda terhadap lingkungan yang patogen. 4. Meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan
vital dalam batas normal, 4. Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai 5. Mempertahankan kadar darah yang terapeutik
tidak ada luka atau eksudat. order.
5. Atur pemberian antiinfeksi sesuai order
15

Pelaksanaan dan Evaluasi Keperawatan


Diagnosa
Tindakan keperawatan Evaluasi keperawatan
kep.
1 1. Monitor tanda-tanda dehidrasi. S:mengatakan minum hanya 6 sendok, tidak merasa sedang
2. Monitor intake dan ouput menceret.
3. Anjurkan untuk minum peroral O:perut kembung, diare, encer, turgor menurun, membran
4. Atur pemberian infus dan eletrolit : RL 20 tetes/menit. mukosa kering.
5. Kolaborasi pemberian antidiare antimikroba A:masalah belum teratasi
P:tindakan keperawatan dipertahankan

2. 1. Monitor kemampuan mengunyah dan menelan. S : mengatakan makan hanya 2 sendok, tidak ada napsu
2. Monitor intake dan ouput makan, menelan sakit
3. Rencanakan diet dengan pasien dan orang penting O: lemah, lidah bercak keputuihan
lainnya. A : masalah belum teratasi
4. Anjurkan oral hygiene sebelum makan. P: tindakan keperawatan dipertahankan
5. Anjurkan untuk beri makanan ringan sedikit tapi sering.
6. Timbang TB/BB

3. 1. Monitor respon fisiologis terhadap aktivitas S : mengatakan lemah.


16

2. Berikan bantuan perawatan yang pasien sendiri tidak O: perut kembung, terpasang infus, bed rest, lemah, pucat.
mampu A : masalah belum teratasi
3. Jadwalkan perawatan pasien sehingga tidak mengganggu P: tindakan keperawatan dipertahankan
istirahat.

4 1. Monitor tanda-tanda infeksi baru. S:keluarga mengatakan mngerti universal precaution


2. gunakan teknik aseptik pada setiap tindakan invasif. Cuci O: T 130/80 mmHg, N 100 X/menit, RR 12 X/menit,
tangan sebelum meberikan tindakan. perawat menggunakan masker
3. Anjurkan pasien metoda mencegah terpapar terhadap A:keluarga pasien dan perawat memperhatikan universal
lingkungan yang patogen. precaution
4. Kumpulkan spesimen untuk tes lab sesuai order. P: tindakan keperawatan dipertahankan
5. Atur pemberian anti infeksi sesuai order

Anda mungkin juga menyukai