TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Lamannya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terahir. Kehamilan dibagi dalam3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi 3 bulan, triwulan kedua dari
bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9
89)
masuklah sel m telur untuk kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
tuba) menuju ruang rahim. Ovum yang telah dibuahi tadi kemudian
3. Fisiologi kehamilan
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
2). Serviks
3). Ovarium
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perinium dan vulva, sehingga
tanda chandwick.
5). Kulit
bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma atau melasma
gravidarum. Selain itu, aerola dan daerah genital juga akan terlihat
6). Payudara
lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan
berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan
bertambah 12.5 kg. Pada trimester ke-3 pada perempuan dengan gizi
baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0.4 kg,
yang bergizi dan dalam kondisi sehat. Tingkat metabolik besar (Basal
kosentrasi alkali :
c) Serum natrium liter :turun dari 142 menjadi 135 Meq per liter
hormon adrenal.
Zat besi dibutuhkan tambahan sekitar 800 mg atau 30-50 mg per hari.
vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi
inilah tidak dianjurkan ibu hamil dalam posisi terlentang pada akhir
kehamilan.
tingkai.
akan kearah atas dan lateral. Hemoroid juga merupakan suatu hal
kurang lebih 135%. Akan tetapi kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti
Tanda-tanda presumpit
hiperemenisi gravidarum.
f. Lelah (fatigue)
dinding perut
mochtar.2011.h;35-37)
a. Perut membesar
dirangsang=
g. Teraba ballotement
laennac
tulang-tulang
Anamnesis
3. Palpasi
a. Leopold I
hamil
b. Leopold II
c. Leopold III
kehamilan 5-7bukan)
panggul
d. . Leopold IV
dibawah
e. Auskultasi
dengarkan adalah:
f. Dari janin
g. Dari ibu
1) Bising rahim
2) Bising aorta
3) Peristanikusus
Dalam cm Menggunakan
penunjuk
badan
simfisis pubis
16 minggu - Ditengah
antara
simpisis pubis
dan umbilikus
umbilikus
kehamilan
dalam minggu
=cm(2 cm)
antara
umbilikus
prosesus
sifoidius
dalam minggu
=cm (2cm)
prosesus
sifoideus
Perencanaan persalinan
pengobatannya,
pengobatannya,
MAP,
presentasi,
Kebijakan program
7T
lengkap
selama kehamilan
(prawiroharjo.2009.h;90)
a. Kebutuhan fisik
1) Kebutuhan energik
3) Senam hamil
4) Oakaian.
psikologis.
5) Istirahat dan rekreasi
dan perasaan.
6) Perawatan payudara
7) Eliminasi.
air kecil.
8) Body mechanic.
9) Persiapan persalinan
sulistyawati; h 107-129)
B. PERSALINAN
1. Definisi persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
adalh proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam,tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin. (maternal dan neonatal.2009 h;100)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta b dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal apabila
prosesnya terjadi pada usia cukup bilan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adannya penyulit atau tanpa bantuan (kekuatan diri).
(joharia,S.ST.,M.Keb h;.1)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta)yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahiratau melalui jalan dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai denga adannya
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubanhan servik
secara progresif dan diahiri dengan kelahiran plasenta. ary
(sulistiowaty.2012. h;:4 )
2. Etiologi Persalinan
Persalinan dapat terjadi karena beberapa faktor. Penurunan fungsi
plasenta ditandai dengan penurunan kadar progesteron dan estrogen
secara mendadak sehingga nutrisi janin dan plasenta berkurang yang
dapat menimbulkan persalinan, selain itu tekanan pada ganglion
servikale dari plekus frankenhauser, menjasi stimulator
(pacemaker)bagi kontrasi otot polos uterus untuk terjadi persalinan.
Faktor lain adalah iskemia otot-otot uterus karena pengaruh
bhormonal dan beban uterus yang semakin merangsang terjadinnya
kontraksi. Peningktan beban dan stres pada maternal maupun fetal
dan pemingkatan estrogen yang mengakibatkan peningkatan aktivitas
kartison protaglandin, oksitosin, menjadi pebcetus rangsangan untuk
terjadinnya proses persalinan.
(nurul janah.2011.h;2-3)
Tanda-Tanda Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenernya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki kala pendahuluan, dengan tanda-tanda:
1). Lightening atau setting atau dropping yaitu kepala turun
memasuki pintu tas panggul terutama pada primigravida. Pada
multiigrafida tidak begitu kelihatan
2). Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun.
3). Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
4). Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adannya kontraksi
kontraksi lemah dan uterus disebut “false labor pains.
Servik menjadi lebih lembek,mual mendatar dan sekresinnya
bertambah besar bercampur darah. (nurul janah.2011.h;3)
Konjungata vera 11 cm
Konjugata oblik 13 cm
4. Bentuk panggul
Panggul Antropoid yaitu berbentuk lonjong seperti
telur dengan diameter anteroposterio yang lebih
besar dibandingjkan diameter transversa
Panggul Ginekoid yaitu dengan diameter
antroposterior (12,5 cm) hampir sama dengan
diameter transversa (12 cm)
Panggul Android yaitu merupakan jenis panggul
pria yang diameter transversa dekat dengan
sakrum
Panggul platipeloid yaitu mempunyai diameter
transversa yang lebih besar dibandingkan
diameter antroposterior
5. Anatomi Genetalia
Genetalia eksterna
Genetalia interna
JANIN DAN PLASENTA (PASSANGER)
1. Ukuran kepala janin
2. Presentasi janin
3. Letak janinsikap janin
4. Posisi janin
( Nurul Janah.2011.h:13-38)
6. Mekanisme persalinan
Mekanisme persalinan normal adalah pergerakan kepala
janin dalam rongga dasar panggul untuk menyesuaikan diri dengan
luas panggul sehingga kepala dapat lahir spontan.
Nekanisme persalinan normal terbagi dalam beberapa
tahapan gerakan kepala janin didasar panggul yang diikuti dengan
lahirnnya seluruh anggota badan bayi.
1. Penurunan kepala
Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari
kontraksi uterus efektif, posisi, serta kekuatan meneran dari
plasenta.
2. Penguncian (engagement)
Tahapan penurunan pada waktu diameter bipariental dari kepala
janintelah melalui lubang masuk panggul pasien.
3. Fleksi
Dalam masuknnya kepala janin kedalam panggul, fleksi menjadi
hal yang sangat penting karena fleksi diameter kepala janin
terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar
panggul. Pada sat kepala bertemu dengan dasar panggul,
tahannanya akan meningkatkan fleksi menjadi bertambah besar
yang sangat diperlukan agar saat sampai didasar panggul kepala
janin sudah dalam keadaan fleksi maksimal.
4. Putaran paksi dalam.
Kepala akan berputar dari arah diameter kanan, miring kearah
diameter PAPdari panggul tetapi bahu tetep miring kekiri, dengan
demikian hubungan normal antara as panjang kepala janin
dengan as panjang dari bahu akan berubah dan leher akan
berputar 45 derajat.
5. Lahirnya kepala dengan cara ekstensi.
Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana
gaya tersebut membentuk lengkungan carus, yang mengarahkan
kepala keatas menuju lorong vulva bagian leher belakang di
bawah oksiput akan bergeser kebawah simpisis pubis dan bekerja
sebagai titik poros (hipomoklion) uterus yang berkontraksi
kemudian memberikan tekanan tambahan dikepala yang
menyebabkannya ekstensi lebih lanjut saat lubang vulva vagina
membuka lebar.
6. Restitusi
Restitusi adalah putaran kepala sebesar 45 derajat balik kekanan
atau ke kiri,bergantung kepada arah dimana ia mengikuti putaran
menuju posisi oksiput anterior.
7. Putaran paksi luar
Putaran ini terjadi bersamaan dengan putaran internal dari bahu,
pada saat kepala janin mencapai dasar panggul, bahu akan
mengalami putaran dalam arah yang sama dengan kepala janin
agar terletak dalam diameter yang besar dari rongga panggul.
Bahu anterior akan terlihat pada lubang vulva-vaginal, dima ia
akan bergeser kebawah simpisis pubis.
8. Lahirnya bahu dan seluruh anggota badan bayi
Bahu anterior akan mengembungkan perinium dan kemudian
dilahirkan dengan cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan,
seluruh tubuh janin lainnya akan dilahirkan mengikuti sumbu
carus.
(ari sulistyawari.2012.h;99-111)
14. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakan handuk bersih diatas perit ibu untuk mengeringkan bayi.
15. Meletakan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, dibawah bokong
ibu.
16. Membuka partus set.
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya Kepala
18. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi,
letakan tangan yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan
kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
19. Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
kain atau kasa ynag bersih. (langkah ini tidak harus dilakukan)
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses
kelahiran bayi:
Jika tali pusat melilit leher janin dengan longar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi.
Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya
didua tempat dan memotongnya.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
Lahir bahu
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua
tangan dimasing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk
meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya
kearah bawah dan kearah luar hingga bahu anterior muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik
kearah atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu posterior.
23. Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada dibagian bawah kearah perinium, membiarkan
bahu dan tangan bayi saat melewati perinium, gunakan lengan
bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan
siku dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
diatas (anterior) dari punggung kearah kaki bayi untuk menyangga
saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata kaki bayi
dengan hati-hati membantu kelahiran kaki.
Oksitosin
31. Meletakan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi
abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adannya bayi
kedua.
32. Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
33. Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan
oksitosin 10 unit I.M. digluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu
bagian luar, setelah mengaspirasinnya terlebih dahulu.
Mengeluarkan Plasenta
37. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil
menarik tali pusat kearah bawah dankemudian kearah atas,
mengikuti kurva jalan lahir sampai meneruskan tekanan
berlawanan pada arah uterus.
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva.
Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan
tali pusat selama 15 menit:
Mengulangi pemberian iksitosin 10 unit I.M.
Menilai kandung kemih dan lakukanlaserasi
kandung kemih dengan menggunakan teknik
aseptik jika perlu.
Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit
berikutnnya.
Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30
menit sejak kelahiran bayi.
Pemijatan Uterus
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
masase uterus, meletakan telapak tangan difundus dan
melakukan masase dengan gerkan meringkar dengan lembut
hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras).
Menilai Perdarahan
40. Memeriksa kedua sisi plasenta yang menempel ke ibu maupun
janin dan selaput meletakan plasenta didalam kantung plastik atau
tempat khusus.
Jika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase
selama 15 detik mengambil tindakan yang sesuai.
41. Mengevaluasi adannya laserasi pada vagina dan perinium dan
segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
Dokumentasi
60. Melengkapi patograf (halaman depan dan belakang.
(sarwono prawiroharjo.2009.h;341-347)
A. NIFAS
1. Definisi
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
keadaan tidak hamil yang normal. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu
Masa nifas adalah masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil.lama masa nifas yaitu 6-8
jalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
c. Puerperium lanjut yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan kembali
(marmi.2015.h;12)
4. Fisiologi nifas
a. Perubahan fisiologi
1) Uterus.
3) Ovarium
4) Involusi uterus
hamil.
Dengan cepat luka ini mengecil, pada ahir minggu ke-2 hanya
sebesar 3-4 cm dan pada ahir nifas 1-2 cm. Pembuluh luka bekas
parut, tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut. Hal ini
permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga
6) Perubahan ligamen
8) Lochia
berkembang lebih cepat dan pada kondisi asam yang ada pada
vagina normal.
warnannya, diantarannya:
b) Lochia serosa
kecoklata, lochea ini terdiri dari lebih sedikit darah dan lebih
plasenta.
c) Lochea alba
verniks
caseosa,
rambut
lanugo, sisa
mekonium
dan sisa
darah
merah bercampur
lendir
lebih banyak
serum, juga
terdiri dari
leukosit dan
robekan
laserasi
plasenta
leokosit,
selaput
lendir serviks
dan serabut
jaringan
yang mati
9) Perubahan perinium
Robekan pada perinium terjadi pada hamir pada semua persalinan
Bila ada laserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi maka
91)
kuat dalam produksi ASI. Hisapan bayi memicu pelepasan ASI dari
lain: respon dan dukungan dari keluarga dan teman hubungan dari
b) Taking hold
eliminasi).
c) Letting go
postpartum (bahiyatun.2013.h;64-65)
2. Ambulasi
3. Eliminasi
sebanyak 200 cc, anjurkan ibu untuk minum banyak cairan dan
sewaktu.
4. Higiene
5. Memandikan bayi
c. Mencegah infeksi
6. Istirahat
6. Penatalaksanaan medis
lahir.
3 2 minggu
persalinan
(prawiroharjo.2009.h;123)