Anda di halaman 1dari 2

Lanny Diana

21180018
Theory of Contemporary Architecture

Karya : Casablancka oleh Budi Pradono

Casablancka oleh Budi Pradono telah mencapai ilustrasi dari konsep yang ingin
disampaikan oleh beliau, yang dimana secara vernakular, beliau ingin mengaplikasikan
arsitektur tradisional khas Bali, dengan membagi susunan rumah ini menjadi sembilan bagian
dengan massa keseluruhan berbentuk kubus, dengan bagian tengah yang dipergunakan sebagai
akasa atau zen area. Area ini juga, oleh Budi Pradono, dapat difungsikan sebagai area untuk
bermain permainan petanque, yang merupakan permainan khas penduduk Prancis. Hal ini
menunjukkan bahwa strategi utama dalam mendesain rumah ini adalah menyatukan kultur
kebangsaan klien, yang adalah pasangan suami istri dengan kebangsaan Prancis dan Indonesia.
Kebudayaan dan kekhasan keduanya dipadukan dalam wujud rumah Casablancka ini. Rumah
ini merupakan perwujudan arsitektur vernakular dalam versi modern, yang tidak
menghilangkan sedikitpun kekhasan arsitektur vernakular dari kedua negara tersebut.
Untuk pola fasad bangunannya sendiri, Casablancka House ini banyak bergantung pada
pola Swastika, yang umumnya dipergunakan oleh arsitektur khas Bali. Dengan penggunaan
material – material yang umum digunakan oleh arsitektur vernakular Indonesia, yang telah
melalui banyak proses sehingga menjadi material khas. Misalnya, batu bata dan bambu. Batu
bata tersebut akan disusun secara horizontal, dengan memberi jarak di antara batu bata, dan
dimiringkan agar menciptakan fasad yang unik, sehingga angin secara alami dapat masuk ke
dalam rumah. Serta metode penggunaan material bambu pada proyek rumah ini sangatlah unik,
dengan konsep Taring, yang merupakan bangunan temporari khas Bali dan biasanya
dipergunakan pada acara – acara spesial seperti pernikahan dan upacara adat. Taring ini
berfungsi sebagai area duduk dan sebagainya. Menurut saya, secara konteks, karya Budi
Pradono ini telah sangat memenuhi konsep yang ingin diangkat, sangat kuat tercermin dari
setiap detailnya. Mengingat beliau merupakan pribadi yang konseptual dan sangat teliti dalam
mendesain. Beliau terbiasa untuk melakukan riset panjang sebelun masuk ke ranah desain,
membuat hasil desain beliau sangat memperhatikan kepentingan klien dan lingkungan.
Namun tidak lupa juga dengan tujuan utama dari sebuah rumah, yaitu memiliki
fungsional sebuah rumah dengan dimensi yang pas sehingga dapat mempermudah serta
menjadi tempat bernaung bagi klien yang memenuhi kebutuhan mereka. Dan Casablancka
House berhasil mewujudkan hal tersebut, yang dapat dilihat dari klasifikasi ruang – ruang
dalam rumah berdasarkan fungsinya, yang dipikirkan secara matang oleh Budi Pradono agar
sesuai sirkulasinya serta tidak mengganggu jalannya aktivitas, namun tetap mendukung bagian
dari konsep yang diangkat.
Secara kontekstual menurut metode kritik yang ingin saya angkat, yaitu krtik
deskriptfif. Yang dimana tujuan dari kritik yang ada bersifat membangun demi karya – karya
selanjutnya sang penerima kritik. Dalam kritik ini saya menggunakan metode kritik deskriptif,
yang bersifat tidak menilai, bersifat deskriptif. Metode ini tidak akan menafsirkan sesuatu
namun akan menjelaskan sesuatu berdasarkan fakta dan wujud yang ada, tanpa tambahan yang
mengaburkan, sehingga hasil kritik yang ada dapat dijamin landasan teorinya. Kritik yang
memiliki landasan teori akan memiliki standar pelaksanaan, dan hal ini akan sangat
menguatkan posisi dari kritik sendiri, yang terjamin kebenaran dan kepentingannya. Metode
kritik deskriptif ini kembali dibagi tiga menjadi metode depiktif, biografis, dan kontekstual.
Di akhir kata, selaku sebuah proyek desain rumah tinggal, Casablancka House telah
memenuhi peraturan – peraturan dasar dalam desain pembuatan rumah tinggal, serta tetap
mampu melaksanakan konsep desainnya.

Anda mungkin juga menyukai