PEMBAHASAN
Carbon dots limbah kulit nanas (CDs Mbah Kunas) merupakan produk
yang dapat digunaka masyarakat Jambi khususnya yang tinggak di kawasan
pertambangan emas yang kemungkinan akan terkena dampak dari penggunaan
merkuri sisa tambang emas. Produk ini dibuat dengan memanfaatkan limbah kulit
nanas yang didapat dari hasil pertanian masyarakat Jambi itu sendiri dengan harga
yang yang tentu akan lebih murah dan pastinya produk ini ramah lingkungan
karena termasuk ke dalam jenis sampah organic. Sampah organic adalah sesuatu
yang sangat mudah diuraikan oleh alam dan tidak akan merusak lingkungan.
Selain itu, pembuatan produk ini akan membantu masyarakat Jambi akan dapat
memanfaatkan limah yang tidaak terpakai menjadi hal yang bernilai baik untuk
kesehatan.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan CDs Mbah Kunas adalah
Limbah kulit nanas dan aquades digunakan sebagai aquades. Berdasarkan kajian
pustaka yang telah dilakukan, carbon dots ini dapat dibuat dari limbah-limbah
organik seperti daun-daunan (sawi), umbi-umbian (kentang) dan biji-bijian
(jagung) serta limbah dari jagung berupa tongkol, kulit jagung, serta kulit nanas.
Pembuatan carbon dots dengan bahan-bahan organik ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pemanasan microwave. Selain ekonomis, ramah
lingkungan, efektif dan efisien, pendaran CDs dari bahan alam dengan teknik
green synthesis berbasis pemanasan microwave lebih kuat dan memiliki warna
yang bermacam-macam (multicolor luminescence). Menurut Vandarkhuzi (2018),
banyak upaya telah difokuskan pada fasilitasisintesis CD dengan metode
elektrokimia, metode termal, metode hidrotermal, oksidasi asam, microwave,
ultrasonik pengobatan, dan ablasi laser. Baru-baru ini, hidrotermal pengobatan
digunakan karena biaya rendah dan rute tidak beracun untuk memproduksi bahan
karbon baru; itu melibatkan dehidrasi diikuti oleh pasifasi permukaan in situ. CD
yang diperoleh dari berbagai sumber daya alam telah dilaporkan dari molekul
kecil menjadi limbah, sayuran, dan buah-buahan. Sebagian besar, titik karbon
memiliki kelarutan paling sedikit dalam air dan ini telah membatasi aplikasi
analitiknya. Nanas kulitnya diproduksi secara luas selama pemrosesan untuk
mendapatkan jus nanas dan salad.
Selain dari beberapa bahan alam diatas, carbon dots juga dapat dibuat
dengan menggunakan gula pasir. Carbon dots dengan menggunakan bahan dasar
gula pasir ini dijelaskan mampu menyerap ion Fe3+ melalui uji karakteristik PL
yang dilakukan oleh >>>>>(201). Carbon Dots yang terpapar ion Fe 3+ akan
mengalamistruktur dari keadaan dasarnya. Hal ini ditandai dengan panjang
gelombangnya yang mengalami perubahan.
Gugus fungsi yang terdapat pada carbon dots dengan menggunakan metode
Fourier Transformer Infrared Spectroscopy (FTIR) yang gugus fungsi C=C, dan
yang berada diarea π→ π* (core state). Dan untuk gugus fungsi C=O, dan C-O
berada di area n→ π* (surface state). Sehingga gugus fungsi diatas menunjukkan
bahwa carbon dots telah berhasil ditemukan dalam sampel larutan gula pasir
dengan pendaran yang dihasilkan dari surface state.
Ion merkuri (Hg2+) adalah polutan anorganik yang berbahaya dan
menyebabkan pencemaran lingkngn serta masalah kesehatan. Paparan merkuri
dapat menyebabkan gangguan pencernaan, penyakit ginjal, dan neurologis. Akibat
dampak buruk yang dapat ditimbulkan ion Hg2+ ini, maka dikembangkan metode
untuk mendeteksi ion Hg2+ tersebut.