Anda di halaman 1dari 6

T

U
G
A
S

 NAMA : - IDA AYU P.K.D


- TATIYA ANNISA.H
- SABILA PUTRI
- KEISYA MITCY
- ESTER PATRI

 TENTANG : KETETAPAN MAJELIS


PERMUSYAWARATAN RAKYAT
 KELAS : VIII B
KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN
RAKYAT ( TAP MPR)

 Pada masa sebelum Perubahan (Amendemen)


UUD 1945, Ketetapan MPR merupakan Peraturan
Perundangan yang secara hierarki berada di
bawah UUD 1945 dan di atas Undang-Undang.
Pada masa awal reformasi, ketetapan MPR tidak
lagi termasuk urutan hierarki Peraturan
Perundang-undangan di Indonesia.[1]

 Namun pada tahun 2011, berdasarkan Undang-


Undang Nomor 12 Tahun 2011, Tap MPR kembali
menjadi Peraturan Perundangan yang secara
hierarki berada di bawah UUD 1945.[2] Pimpinan
MPR sempat menyatakan bahwa kembali
berlakunya Tap MPR pun tidak serta-merta
mengembalikan posisi MPR seperti kondisi
sebelumnya, dikarenakan pada era reformasi
pembuatan Tap MPR baru tidak akan seperti masa
yang sebelumnya, mengingat peran pembuatan
Undang-Undang (legislatif) pada era reformasi
diserahkan sepenuhnya kepada Presiden dan DPR.
Perubahan UUD 1945 membawa implikasi
terhadap kedudukan, tugas, dan wewenang MPR.
MPR yang dahulu berkedudukan sebagai lembaga
tertinggi negara, kini berkedudukan sebagai
lembaga negara yang setara dengan lembaga
negara lainnya (seperti Kepresidenan, DPR, DPD,
BPK, MA, dan MK).

 Ketika MPRS dan MPR masih berkedudukan


sebagai lembaga tertinggi negara salah satu
produk hukum MPR adalah ketetapan
MPR.ketetapan MPR adalah putusan majelis yang
memiliki kekuatan hukum mengikat ke dalam dan
luar majelis.mengikat ke dalam berati mengikat
kepada seluruh anggota majelis. Mengikat keluar
berati setiap warga negara,lembaga masyarakat
dan lembaga negara terikat oleh ketetapan MPR.

 Adapun yang dimaksud dengan “ketetapan majelis


permusyawaratan rakyat” dalam UU Nomor 12
tahun 2011 adalah ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat sementara dan
ketetapan majelis permusyawaratan rakyat yang
masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal
2 dan pasal 4 ketetapan majelis permusyawaratan
rakyat republik indonesia nomor: I /MPR/2003
tentang peninjauan terhadap materi dan status
hukum ketetapan majelis permusyawaratan rakyat
sementara dan ketetapan majelis
permusyawaratan rakyat tahun 1960 sampai
dengan tahun 2002,tanggala 7 agustus 2003.

 Pasal 2 ketetapan MPR No.I/MPR/2003


menengaskan bahwa beberapa ketetapan MPRS
dan MPR yang masih berlaku dengan ketentuan
adalah sebagai berikut :
a. Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966
tentang pembubaran partai komunis indonesia
(PKI),pernyataan sebagai organisasi terlarang di
seluruh wilayah NKRI bagi PKI ,dan larangan setiap
kegiatan untuk menyebarluaskan atau
mengembangkan paham atau ajaran komunisme
/marxisme -leninisme.
b. Ketetapan MPR RI Nomor XVI/MPR/1998 tentang
politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi.
c. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/1999 tentang
penentuan pendapat di timpor timur.

 Pasal 4 ketetapan MPR Nomor.1 I/MPR/2003


mengatur ketetapan MPRS/MPR yang
dinyatakan tetap berlaku sampai dengan
terbentuknya undang undang ,yaitu sebagai
berikut.
a. Ketetapan MPRS RI Nomor XXIX/MPRS/1996
tentang pengangkatan pahlawan ampera.
b. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan negara yang bersih,bebas
korupsi,kolusi,dan nepotisme (KKN)
c. Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
penyelenggaraan otonomi
daerah;pengaturan;pembagian;, dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang
berkeadilan ,serta perimbangan keuangan pusat
dan daerah dalam kerangka NKRI
d. Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 tentang
sumber hukum dan tata urutan peraturan
perundang undangan.ketetapan ini saat ini
sudah tidak berlaku karena sudah ditetapkan
undang undang yang mengatur tentang hal ini.
e. Ketetapan MPR RI Nomor V/MPR/2000 tentang
pemantapan persatuan dan kesatuan nasional.
f. Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2000 tentang
pemisahan TNI dan polri.
g. Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2001 tentang
peran TNI dan polri.
h. Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2000 tentang
etika kehidupan bangsa
i. Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2001 tentang
visi indonesia masa depan
j. Ketetapan MPR RI Nomor VIII/MPR/2001
tentang rekomendasi arah kebijakan
pemberantasan dan pencegah KKN
k. Ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001 tentang
pembaruan agraria dan pengelolaan sumber
daya alam

Anda mungkin juga menyukai