Anda di halaman 1dari 8

82

MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI


KADAR FOSFAT DAN NITRAT DI LAUT BANDA

Edward dan M.S. Tarigan

Balai Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,
Jakarta 14430, Indonesia

E-mail: e_kewe@hotmail.com

Abstrak
Pengamatan kadar zat hara fosfat dan nitrat telah dilakukan pada bulan Mei, Agustus, November 1996 dan Agustus
1997 di Laut Banda. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar zat hara fosfat dan nitrat rata-rata pada bulan Agustus lebih
tinggi dibandingkan bulan Mei, November dan Februari. Kadar fosfat pada bulan Agustus adalah 1.492 mg.at/l
sedangkan pada bulan Mei, November, dan Februari berturut-turut adalah 1.025 mg.at/l, 0.878 mg.at/l, dan 0.766 mg.at/l.
Kadar nitrat pada bulan Agustus adalah 1.932 mg.at/l, sedangkan pada bulan Mei, November dan Februari berturut-turut
adalah 0.975 mg.at/l, 0.804 mg.at/l dan 0.670 mg.at/l. Hasil ini sesuai dengan analisis statistik Rancangan Acak
Kelompok (RAK) (Fh > Ft 1%). Keadaan ini ada kaitannya dengan kenaikan massa air (upwelling) di Laut Banda pada
saat itu.

Abstract

The Influence of Season to Nitrate and Phosphate Content Eutrophication in Banda Sea. Observation on
phosphate and nitrate nutrient content were carried out in May, August, November, 1996 and February 1997 in Banda
Sea. The results showed the averages content of phosphate and nitrate in August is higher compared to May, November
and February. Phosphate content in August 1.492 mg.at/l, while in May, November and February are 1.025 mg.at/l, 0.878
mg.at/l and 0.766 mg.at/l. Nitrate content in August is 1.932 mg.at/l, while in May, November and February are 0.975
mg.at/l, 0.804 mg.at/l and 0.670 mg.at/l respectively. This result fixed with statistical Analysis (Randomized Block
Anova) (Fh > F t 1%). This condition is caused by upwelling process in Banda Sea at that time.

Keywords: Banda sea, phosphate, nitrate, upwelling

1. Pendahuluan
Unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara (nutrisi) yang diperlukan oleh flora (tumbuhan laut) untuk
pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur-unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat (NO3) dan fosfat (PO4).
Unsur-unsur kimia ini bersama-sama dengan unsur-unsur lainnya seperti belerang (S), kalium (K) dan karbon (C)
disebut juga unsur hara (nutrien). Zat-zat hara ini dibutuhkan oleh fitoplankton maupun tanaman yang hidup di laut
untuk pertumbuhannya. Fitoplankton selanjutnya akan dimakan oleh zooplankton (fauna kecil yang hidup di permukaan
air), zooplankton dan tanaman akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar dan
demikian seterusnya [1]. Tanaman dan binatang yang hidup di laut akan mati dan tenggelam ke dasar

perairan, selanjutnya akan membusuk dan nutrien yang ada di tubuhnya akan kembali ke dalam air, sehingga dasar
perairan lebih kaya akan nutrien dibandingkan dengan permukaan. Upwelling adalah gerakan vertikal/ hampir vertikal
atau penaikan massa air di bawah permukaan ke permukaan. Upwelling merupakan proses yang penting untuk
mengembalikan zat-zat hara dari lapisan air dekat dasar ke daerah permukaan, oleh karena itu daerah di mana terjadi

82
83
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

proses upwelling akan sangat kaya akan nutrien, sehingga plankton melimpah, dan ikan-ikan akan berkumpul di daerah
itu, sehingga daerah upwelling merupakan daerah yang sangat baik untuk usaha penangkapan ikan. Tulisan ini mengkaji
fluktuasi kadar zat hara fosfat dan nitrat selama proses upwelling di laut Banda.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh Balitbang Sumber daya Laut P3O-LIPI Ambon di Laut Banda dan sekitarnya dengan
menggunakan KM. Suryaatmaja Contoh air laut diambil pada 40 stasiun pengamatan dengan menggunakan tabung
Nansen di lapisan permukaan. Analisis contoh di lakukan di laboratorium kimia Balitbang Sumber daya Laut LIPI
Ambon. Kadar fosfat dan nitrat ditentukan menurut cara yang ditetapkan oleh Strickland dan Parsons [2] secara
kolorimetri dengan menggunakan Spektrofotometer. Dalam Analisis, 40 stasiun pengamatan tersebut di atas
dikelompokan menjadi 8 stasiun (Gambar 1). Untuk mengetahui pengaruh bulan (musim) dan letak stasiun terhadap
fluktuasi kadar fosfat dan nitrat digunakan Analisis Statistik Rancangan Acak Kelompok [3]. Untuk melihat bulan dan
stasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan uji lanjut yaitu Uji Beda
Nyata Jujur (BNJ) dengan menggunakan program statistik Mikrostat [4].
84
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Laut Banda

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengukuran kadar zat hara fosfat rata-rata di Laut Banda disajikan pada Tabel 1. Dari Tabel 1. dapat dilihat
kadar fosfat rata-rata pada bulan Agustus adalah 1.492 mg.at/l. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan
Mei, November dan Februari yang kadar fosfatnya berturut-turut adalah 1.025 mg.at/l, 0.878 mg.at/l dan 0.766 mg.at/l.
Perbedaan kadar fosfat pada setiap bulan pengamatan adalah akibat pengaruh upwelling yang terjadi di Laut Banda.
Menurut Nontji [5] upwelling di Laut Banda mulai pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada bulan November.
Sedangkan menurut Wyrtky [6] upwelling di Laut Banda terjadi selama musim timur yakni dari bulan Juni sampai
Agustus. Kadar ini masih sesuai dengan kadar fosfat yang dijumpai di perairan laut yang normal umumnya. Kadar fosfat
di perairan laut yang normal berkisar antara 0.01 – 4 mg.at/l [7].
85
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Bila yang diungkapkan oleh Wyrtky [6] ini benar maka dapat dimengerti mengapa kadar zat hara fosfat pada bulan
Agustus lebih tinggi dari bulan-bulan yang lain. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bulan atau musim
berpengaruh terhadap kadar fosfat (Fh > Ft 1%) (Tabel 2).

Tabel 1. Kadar Zat Hara Fosfat di Laut Banda, mg.at/L

Mei Agustus Nov Feb


St
1996 1996 1996 1997
1 1.210 0.976 0.700 0.836
2 0.737 1.880 0.600 0.420
3 0.843 2.133 1.360 1.200
4 1.143 1.043 1.193 0.483
5 0.843 1.583 0.856 0.760
6 1.310 1.460 0.493 1.210
7 1.020 1.273 0.890 0.450
8 1.096 1.590 0.933 0.776
Min 0.737 0.976 0.493 0.420
Mak 1.210 2.133 1.360 1.210
St.Dev 0.201 0.395 0.290 0.315
Rerata 1.025 1.492 0.878 0.766

Keadaan yang sebaliknya dijumpai untuk stasiun, di mana hasil analisis statistik tidak menunjukkan adanya pengaruh
posisi stasiun terhadap kadar fosfat (Fh < Ft) (Tabel 2). Hal ini berarti bahwa kondisi perairan pada saat itu relatif
homogen, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar stasiun pengamatan. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
menunjukkan bahwa bulan yang paling berpengaruh terhadap kadar fosfat adalah bulan Agustus pada tingkat
kepercayaan 5% (Tabel 3).

Berdasarkan kenyataan ini dapat dikatakan bahwa puncak upwelling di Laut Banda terjadi pada bulan Agustus (musim
timur). Namun bila dikaji lebih lanjut seperti apa yang diungkapkan oleh Nontji [5] bahwa upwelling mencapai
puncaknya pada bulan November, terlihat di sini ada dua pendapat yang berbeda. Dengan demikian dapat pula
dikatakan bahwa puncak dari upwelling belum dapat ditentukan secara tepat dan pasti.

Bila dikaji dari kondisi iklim yang akhir-akhir ini sering tidak menentu dan berubah-ubah, maka kemungkinan terjadinya
perubahan waktu upwelling dapat saja terjadi, mengingat upwelling sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim. Jika dikaji
pula dari kedalaman, terlihat bahwa kadar fosfat cenderung meningkat dengan bertambahnya ke dalam laut (Tabel 4).
Dari Tabel 4 terlihat kadar fosfat rata-rata pada ke dalam 50 m berkisar antara 1.076 – 2.198 mg.at/l. Kadar ini lebih
tinggi dibandingkan dengan lapisan permukaan yang kadar fosfatnya berkisar antara 0.766 – 1.492 mg.at/l. Keadaan ini
disebabkan karena dasar perairan umumnya kaya akan zat hara, baik yang berasal dari dekomposisi sedimen
maupun senyawa-senyawa organik yang berasal dari jasad flora dan fauna yang mati. Adanya kadar fosfat yang rendah
dan tinggi pada kedalaman-kedalaman tertentu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya arus laut pada
kedalaman tersebut yang membawa fosfat dan kelimpahan fitoplankton. Hubungan antara kelimpahan fitoplankton
dengan zat hara telah banyak diungkapkan oleh Koesoebiono [8]. Dengan adanya proses upwelling, maka semua fosfat
yang ada di dasar perairan akan terangkat naik ke permukaan, sehingga lapisan permukaan menjadi subur akibat
terjadinya pengayaan (eutrofikasi) zat hara ini.

Tabel 2. Analisis Sidik Ragam (Fosfat)

F table
No Sumber Keragaman Db JK KT Fh
5% 1%
1 Bulan 3 2,444 0,814 8,945* 3,07 4,87
2 Stasiun 7 0,723 0,103 1,131 2,49 3,64
3 Acak 21 1,928 0,091
4 Total 31 5,095 1,008
86
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%


Tabel 3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)(Fosfat)

- - - -
No. Bulan
X X - 2 X - 3 X - 4
1 Agustus, 1996 1,492 0,467* 0,614* 0,726*
2 Mei, 1996 1,025 0,247 0,259 -
3 November, 1996 0,878 0,112 -
4 Februari, 1997 0,766 -
Ket: W 5% = 0,594., 1% = 0,753, KK = 29%.
* Nyata pada tingkat kepercayaan 5%

Tabel 4. Kadar Fosfat Rata-rata pada Kedalaman 50 m di Laut Banda (mg.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 1997


1 1.633 0.870 2.903 0.613
2 1.173 1.146 2.506 0.630
3 2.226 3.133 0.696 1.273
4 1.140 3.866 1.286 1.596
5 1.443 1.970 1.270 1.013
6 1.526 2.073 1.713 1.453
7 0.680 2.750 1.300 0.856
8 1.443 1.780 1.650 1.176
Min 0.680 0.870 0.696 0.613
Mak 2.226 3.866 2.903 1.596
St.Dev 0.446 1.005 0.718 0.365
Rerata 1.480 2.198 1.665 1.076

Hasil pengukuran kadar zat hara nitrat rata-rata di Laut Banda disajikan pada Tabel 5. Dari tabel tersebut dapat dilihat
kadar nitrat rata-rata pada bulan Agustus adalah 1.932 mg.at/l. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Mei,
November dan Februari yang kadar nitrat rata-ratanya berturut-turut adalah 0.975 mg.at/l, 0.804 mg.at/l dan 0.670
mg.at/l. Keadaan ini sama dengan fosfat, di mana kadar tertinggi juga dijumpai pada bulan Agustus. Kadar ini masih
sesuai dengan kadar nitrat yang umum dijumpai di perairan laut. Kadar nitrat yang normal di perairan laut berkisar
antara 0.01 – 50 mg.at/l [7].

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bulan atau musim berpengaruh terhadap kadar nitrat (Fh > Ft 1%), sedang
stasiun tidak berpengaruh terhadap kadar nitrat (Fh<Ft) (Tabel 1). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kadar
nitrat yang signifikan antar stasiun pengamatan. Keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi perairan relatif homogen. Uji
Beda Nyata Jujur (BNJ) (Tabel 2) menunjukkan bahwa bulan atau musim yang paling berpengaruh terhadap kadar nitrat
adalah bulan Agustus (musim timur), keadaan ini sama dengan fosfat. Musim timur di Maluku merupakan musim hujan,
yang disertai angin dan gelombang laut yang besar. Jika dikaji pula dari kedalaman laut, terlihat bahwa kadar nitrat
cenderung meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Penyebab keadaan ini adalah sama seperti yang jelaskan untuk
fosfat. Hasil pengukuran kadar nitrat pada kedalaman 50 m disajikan pada Tabel 6.

Bila dikaji untuk kepentingan biota laut, Kementerian KLH [9] tidak memberikan Nilai Ambang Batas (NAB) untuk
kedua zat hara ini. Hal ini disebabkan karena kadar kedua zat hara ini sangat bervariasi sesuai dengan dimensi waktu
87
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

dan ruang, karena keduanya merupakan nutrisi (hara) yang dibutuhkan oleh flora dan fauna laut. NAB yang ditetapkan
US-EPA [10] untuk fosfat sebesar 0.001 mg.at/l dan nitrat sebesar 5.0 mg.at/l.
Tabel 5. Kadar Zat Hara Nitrat pada Lapisan Permukaan di Laut Banda (mg.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 1997


1 0.753 2.016 0.456 0.446
2 0.666 2.070 0.600 0.316
3 0.923 0.736 1.200 0.473
4 1.053 1.943 0.693 0.860
5 1.423 1.396 1.056 0.746
6 1.183 3.103 0.756 0.886
7 0.953 1.590 1.083 0.803
8 0.850 2.603 0.590 0.900
Min 0.666 0.736 0.456 0.316
Mak 1.423 3.103 1.200 0.900
St.Dev 0.243 0.725 0.272 0.230
Rerata 0.975 1.932 0.804 0.670

Tabel 6. Kadar Zat Hara Nitrat pada Kedalaman 50 m di Laut Banda (mg.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 1997


1 8.513 15.093 8.950 5.000
2 5.566 14.436 9.100 3.896
3 9.320 15.106 8.820 10.500
4 9.490 15.456 8.060 10.143
5 6.310 20.500 7.886 10.590
6 10.733 18.780 8.230 7.160
7 8.616 14.620 9.166 7.046
8 6.433 11.843 9.050 7.756
Min 5.566 11.843 7.886 3.896
Mak 10.733 20.500 9.166 10.590
St.Dev 1.820 2.697 0.514 2.524
Rerata 8.127 15.729 8.657 7.761

4. Kesimpulan
Kadar fosfat dan nitrat di perairan Laut Banda masih relatif homogen dan meningkat kadarnya dengan bertambahnya
kedalaman laut. Kadar fosfat dan nitrat rata-rata pada pada bulan Agustus cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan
Februari, Mei dan November. Kecenderungan peningkatan zat hara fosfat dan nitrat pada bulan Agustus memperlihatkan
terjadinya proses upwelling di perairan Laut Banda pada musim timur dan musim peralihan II.

Daftar Acuan
[1] S. Rahardjo, S.H. Sanusi, Oseanografi Perikanan 1, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Depdikbud, CV.
Petrajaya, Jakarta, 1982.
[2] J.D.H. Strickland, T.R. Parsons, Fish. Res. Board Canada 167 (1968) 311.
[3] R.G. Steel, J.H. Torrie, Principles and Procedures of Statistic: A Biometrical Approach, Mc.Graw-Hill Book
Kogakusha Ltd., Tokyo, 1980.
88
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

[4] H. Subiyakto, Praktikum Statistik dengan Program Microstat, Edisi 2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 1994.
[5] A. Nontji, Kandungan Klorofil pada Fitoplankton di Laut Banda dan Seram, Oseanologi di Indonesia 2
(1987) 1
[6] K. Wyrtki, Physical Oceanografi on Southeast Asean Water, NAGA Rep.2, Scripps Inst. of Oceanography La jolla,
California, 1961.
[7] M.D. Brotowidjoyo, D. Tribowo, E. Mubyarto, Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air, Liberty,
Yogyakarta, 1995.
[8] Koesoebiono, Plankton dan Produktivitas Bahari, Institute Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan. Bogor, 1981.
[9] Kementrian KLH, Keputusan Menteri Negara KLH No.Kep-02/MNKLH/I/1988 Tentang Pedoman Penetapan
Baku Mutu Lingkungan, Kementrian KLH, Jakarta, 1988.
[10] US Environmental Protection Agency (U.S. EPA). Water Quality Criteria 1972, EPA-R3-73-033-March 1973.
p.177
89
MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Lampiran A.

Tabel A1. Analisis Sidik Ragam (Nitrat)

Sumber F table
No Db JK KT Fh
Keragaman 5% 1%
1 Bulan 3 7,799 2,599 14,601* 3,07 4,87
2 Stasiun 7 1,217 0,173 0,971 2,49 3,64
3 Acak 21 3,749 0,178
4 Total 31 12,765 2,940
* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%

Tabel A2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) (Nitrat)

- - - -
No Bulan
X X - 2 X - 3 X - 4
1 Agustus, 1996 1,932 0,957* 1,128* 1,262*
2 Mei, 1996 0,975 0,171 0,305 -
3 November, 1996 0,804 0,134 -
4 Februari, 1997 0,670 -
Ket: W 5% = 0,83., 1% = 1,054., KK = 38%
* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%

Anda mungkin juga menyukai