Bab 2 Final Venturimeter
Bab 2 Final Venturimeter
2.1 Pendahuluan
Venturimeter adalah alat dengan bentuk pipa yang memiliki penampang bagian
tengah lebih sempit daripada bagian lainnya dan diletakkan mendatar dengan
dilengkapi pipa pengendali guna mengetahui permukaan air agar besarnya tekanan
dapat diperhitungkan. Venturimeter digunakan untuk mengukur laju aliran fluida,
contohnya mengukur volume fluida yang mengalir tiap detiknya atau biasa disebut
dengan debit. Perhitungan menggunakan prinsip Bernoulli dan asas kontinuitas pada
pipa tertutup.
Daniel Bernoulli (1700-1782) menyatakan bahwa jumlah energi yang ada pada
suatu titik dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain
pada jalur aliran yang sama. Dapat disimpulkan dari pernyataan tersebut bahwa pada
suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan
tekanan pada aliran tersebut.
Venturimeter sendiri pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu dengan dan
tanpa menggunakan manometer. Venturimeter tanpa manometer umumnya hanya
berisi air, sedangkan venturimeter dengan manometer dapat berisi fluida dan raksa.
Pada percobaan kali ini, venturimeter yang digunakan bersama dengan manometer.
Digunakan juga bentuk yang lebih sederhana dari manometer, yaitu piezometer. Alat
dimana tekanan cairan yang diukur dapat dilihat secara langsung pada ketinggian cairan
tersebut dalam tabung.
1. Alat Venturimeter
2. Stopwatch
3. Bangku Hidraulik
Beban counterweight pada bangku
4.
hidraulik
2 𝑔 (ℎ1 − ℎ2 )
𝑉2 =
√ 𝐴 2
(1 − (𝐴2 ) )
1
Sehingga,
2 𝑔 (ℎ1 − ℎ2 )
𝑄𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = 𝑐 𝐴2
√ 𝐴 2
(1 − (𝐴2 ) )
1
Mulai
Bangku hidraulik dipastikan mati dan air pada bak kecil sudah
dibuang
Piezometer dikalibrasi
Sudah Ya
didapat 8
Selesai
debit yang
berbeda?
Tidak
t = waktu (s)
3 (2,5𝑘𝑔)
𝑄=
𝑘𝑔
(1000 3 ) (39,34𝑠)
𝑚
𝑚3
Q = 0,0001906456 𝑠
Setelah kita mendapatkan nilai debit aktual, maka kita bisa menghitung besar
koefisien pengaliran dengan rumus berikut:
2 𝑔 (ℎ1 − ℎ2 )
𝑄 = 𝑐 𝑥 𝐴2 𝑥
√ 𝐴 2
(1 − (𝐴2 ) )
1
𝑚
𝑚3 2 (9.81 2 ) (0,185 𝑚 − 0,132 𝑚)
0,0001906 = 𝑐 𝑥 0.000201 𝑚2 𝑥√ 𝑠
𝑠 2
0.000201 𝑚2
(1 − ( ) )
0.000531 𝑚2
C = 0,73308
Dengan cara yang sama, semua data percobaan dihitung hasil koefisien pengalirannya.
Hasil perhitungan di sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan Koefisien Pengaliran
Luas Penampang Ketinggian Air
Waktu Beban (m2) (m) Debit Koefisien
No.
(t) (kg) (m3/s) Pengaliran
AA AD A (h1) D (h2)
0.9
0.8
Koefisien Pengaliran (c)
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.0001 0.00012 0.00014 0.00016 0.00018 0.0002 0.00022 0.00024 0.00026 0.00028
Debit Aktual (m3/s)
15
10
0
A B C D E F G H J K L
Tabung Piezometer
2.7.2 Analisa
Grafik 2.1 dibuat untuk menunjukan hubungan antara debit dan koefisien
pengaliran (C). Melalui grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
Q dan C adalah hubungan yang linear. Namun jika dilihat dari Grafik 2.1 , gradien
garis sangat kecil sehingga rentang nilai C yang didapat tidak terlalu jauh. Sehingga
bisa dikatakan bahwa setiap kenaikan Q nilai C yang cenderung konstan. Jika
dibandingkan dengan nilai koefisien pengaliran yang tercantum pada bagian
belakang venturimeter sebesar 0,96, nilai koefisien yang didapat bernilai lebih kecil
yaitu sebesar 0.76 . Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya
adalah kondisi alat yang sudah kurang baik. Selama percobaan, tekanan air bisa
berubah seketika sehingga menyulitkan pengambilan data. Selain itu, terdapat
kebocoran pada alat sehingga tekanan air dari pompa tidak sepenuhnya masuk ke
venturimeter. Kesalahan manusia pada sat pembacaan skala dan pengoprasian alat
yang tidak tepat juga mempengaruhi nilai koefisien pengaliran yang didapat.
Grafik 2.2 dibuat untuk menunjukan ketinggian setiap tabung piezometer
terhadap keadaan debit yang berbeda-beda. Dari Grafik tersebut, dapat dilihat
bahwa ketinggian air dipengaruhi oleh diameter tiap bagian venturimeter. Semakin
besar diameter tabung maka semakin besar juga luas penampang pada bagian
tabung tersebut. Semakin besar luas penampangnya maka kecepatan aliran akan
semakin kecil dan tekanan pada bagian tabung tersebut akan semakin besar.
Semakin kecil kecepatan alirannya maka ketinggan juga akan semakin rendah.
Berdasarkan tabung venturimeter yang digunakan pada percobaan, luas
penampang tabung tersebut dari yang semula besar akan mengecil kemudian
kembali membesar sehingga tekanan air sebanding terhadap luas penampang
tabung. Terbukti dari grafik yang didapat bahwa luas penampang tabung sebanding
dengan ketinggian air. Jadi, semakin besar luas penampang tabung, semakin besar
ketinggian airnya
2.8.2 Saran
Pada percobaan yang dilakukan, terdapat kesalahan dalam pengambilan data,
yang menyebabkan hasil perhitungan yang kurang akurat. Sehingga, untuk
mengurangi hal tersebut, pengamatan dilakukan dengan lebih teliti terutama
pada saat melihat skala pada piezometer venturimeter, serta menyalakan dan
menghentikan stopwatch. Dan juga mempelajari dan memahami paduan
praktikum sebelum melakukan percobaan, kemudian dilakukan kalibrasi alat
sebelum digunakan. Untuk menghitung debit, sebaiknya menggunakan bangku
hidraulik dengan baik dan benar, serta tidak bocor.