Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PROGRAM FARMASI

SMK MITRA HUSADA

DIPUSKESMAS KALIJAMBE

(Tanggal 06 Januari S/D 15 Februari 2020)

DISUSUN OLEH:

ADELIA PUTRI NARULITA

PROGRAM KEAHLIAN: KESEHATAN

KOMPETEN KEAHLIAN FARMASI

SMK MITRA HUSADA KALIJAMBE

KABUPATEN SRAGEN

2020/2021
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DIPUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN

(Tanggal: 6 Januari 2020 s/d 15 Februari 2020

DISUSUN OLEH:

ADELIA PUTRI NARULITA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MITRA HUSADA KALIJAME SRAGEN

2020/2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI

SMK MITRA HUSADA

DIPUSKESMAS KALIJAMBE

JL. SOLO BANARAN KALIJAMBE KAB-SRAGEN JAWA TENGAH


TANGGAL 6 JANUARI s/d 15 FEBRUARI 2020

Adelia Putri Narulita

Laporan ini telah disetujui oleh pembimbing Prakerin SMK Mitra Husada Kalijambe
pada tanggal:

Pembimbing I Pembimbing II

Putri Astari Nugrahani Denik Nataliya S.Pd

iii
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM FARMASI SMK MITRA HUSADA

DIPUSKESMAS KALIJAMBE

Adelia Putri Narulita

Telah dipertahankan didepan penguji :

Pada Tanggal……………………..……….Dan Dinyatakan Telah Memenuhi syarat

Menyetujui,

Dewan Penguji

Penguji I Penguji II Penguji III

Nurul NH, M.Farm.Apt Karyanti S.Si Denik Nataliya S.Pd

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMK Mitra Husada

Daerobi S,Pd

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanan PKL ...................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Laporan PKL .......................................................... 3
D. Manfaaat Praktek Kerja Lapangan ...................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN
A. Sejarah Puskesmas Kalijambe ............................................................
B. Definisi Puskesmas .............................................................................
C. Stuktur Organisasi ..............................................................................
BAB III KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN ............................................
A. Waktu dan Tempat ..............................................................................
B. Uraian Kegiatan PKL ..........................................................................
C. Kendala Dalam Melaksanakan PKL ...................................................
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK....................................................................
A. Uraian Kegiatan Prakerin ....................................................................
BAB V PENUTUP ................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
LAMPIRAN

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang
telah memberikan rahmat dan karuninya, sehingga penulisan laporan pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dipuskesmas kalijambe dapat kami selesaikan dengan
baik dn tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelsaikan laporan ini, terutama pada pihak yang yang telah
membantu dalam menyelesaikan laporan ini, terutama kepada:

1. Bapak H.Daerobi S.pd. Selaku kepala sekolah SMK Mitra Husada Kalijambe
Sragen.
2. Ibu Denik Nataliya K Selaku guru Pembimbing sekolah.
3. Ibu Putri Astari Nugrahi Selaku Pembimbing dipuskesmas Kalijambe
4. Bapak drg. Budhi Wibowo selaku kepala Puskesmas Kalijambe
5. Ibu Nurul Nurhayati M.Farm Apt selaku KA prodi.
6. Ibu Karyanti S.SI. Apt
7. Keikhlasan terkhususnya kepada Ayah da Ibu atas kemuiaan hatinya dengan
penuh kesabaran mendidik, membimbing serta tulus do’anya sehingga kami
dapat menjalankan Praktek Kerja Lapangan dengan baik.
8. Teman-teman, guru, dan keluarga yang telah membantu dan mendukung dalam
proses penyelesaian pebuatan laporan ini.

Saya berharap pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat sehingga
dapat menjadi panduan dalam menghadapi persaingan dalm lingkungan kerja yang
semakin ketat dimasa yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sragen, Januari 2020

Penyusun

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan


yang berkualitas, diantaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan
dasar. Disi peran puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dijenjang pertama yang terlibat langsung
dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya yaitu meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal diwilayah kerjanya agar terwujudnya kesehatan yang setinggi tingginya.
Untuk meningkatnya kinerja puskesmas, diperlukan data dasar puskesmas
diantaranya data yang berkaitan dengan bangunan, peralatan, sarana penunjang,
tenaga, serta pembiayaan dipuskesmas dan jaringannya yang digunakan untuk
mendukung pengambilan keputusan. Kemudian jaringan puskesmas juga ikut
berperan penting untuk menunjang akses pelayanan masyarakat yang memadai.

Pusat kesehatan masyarakat disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional


yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat.

Pusat kesehatan masyarakat puskesmas merupakan ujung tombak dari


peranan pemerintah dalan menyelengarangkan pelayan kesehatan dasar bagi
masyarakat luas dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab atas pemeliharan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Dalam
sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam
menunjang pelayaan kesehatan

Profesi Farmasi saat ini telah mengalami perkembangan yaitu dari


orientasi obat menjadi orintasi pada pasean dengan berdasarkan pada asas
pharmaceutal care, yaitu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi

1
farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai tujuan akhir yaitu
peningkatan kualitas hidup pasien. Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat
penting bagi peserta didik untuk mencapai keberhasilan, dalam tujuan pendidikan
yang dapat diperoleh melalui pendidikan dikelas, laboratorium maupun lapangan.
Untuk mencapai pengalaman belajar, pada tatanan yang nyata dan kompererensif
sehingga siswa dapat lebih siap dan mandiri, maka dilaksanakan pengantar praktek
kerja lapangan para siswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada
dunia kerja dan belajar mengghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja,
sehingga mampu belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak
dapat diaplikasikan langsung pada pasien dengan diberi bimbingan dan
pengarahan.

B. Tujuan Pelaksanaan PKL


Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL), Diharapkan dapat
menghasilkan tenaga kesehatan dibidang farmasi tingkat menengah yang dapat
bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan. Pelaksanaan PKL pada prinsipnya
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk
peserta didik sebagai bakat untuk memasuki lapangan kerja sesuai kebutuhan
program pendidikan yang diharapkan .
a. Mengenai kegiatan, penyelengaran masyarakat secara menyeluruh baik
ditinjau dari aspek atminitrasi, teknis, maupun social budaya.
b. Memberi kesempatan kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam
melaksanakan kegiatan kesehatan dibidang farmasi dan rumah sakit,
puskesmas, PBF, PBAK, BPOM, Gudang Farmasi dan penyeluruhan
kepada masyarakat.
c. Menumbuhkan dan memantapkan sikap etis, profesionalisme dan
nasionalisme yang diperlukan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
sesuai dengan bidangnya
d. meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi
baru dari lapangan kerja kesekolah dan sebaliknya.
e. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggraan pendidikan sekolah
menengah Farmasi.
f. Memberi kesempatan penempatan kerja kepada peserta didik.

2
g. Mempelajari dan menjelaskan pengelolaan obat dipuskesmas.
h. Mempelajari dan mempraktekkan pelayanan farmasi klinik dipuskesmas
yang meliputi: penerimaan racikan resep, penyerahan obat.
Dari tujuan diatas diharapkan akan tercapai oleh peserta didik setelah
melaksanakan PKL sebagai bekal dalam pengabdian dirio dimasyarakat.

C. Tujuan Penulisan Laporan PKL

Salah satu tugas yang harus dilalukan oleh perseta PKL setelah
melaksanaknan kegiatan PKL adalah membuat tentang uraian PKL.Pembuatan
laporan pratek kerja lapangan (PKL) mempunyai tujuan antara lain:

a. Peserta PKL akan mampu memahami dan mengembangkan pelajaran yang


telah diperoleh dan diterapkan dilapangan kerja.
b. Peserta PKL mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang ditemukan
dilapangan.
c. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun peserta
didik yang bersangkutan.
d. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah untuk mununjang
peningkatan pengetahuan peserta didik angkatan berikutnya.

D. Manfaat Pengantar Praktek Kerja Lapangan


a. Bagi Siswa
1. Dapat langsung mengaplikasikan ilmu teori kefarmasian yang telah
diperoleh disekolah, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa.
2. Memperoleh gambaran dan pengalaman kepada siswa mengenai apotek
dipuskesmas dengan segala aktivitasnya sehingga siswa dapat memperoleh
bekal kemampuan profesional, manajerial, pengalaman praktis dan
keterampilan dalam hal pengelolaan sediaan farmasi diapotek puskesmas.
3. Untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi denagn pasien,
keluarga pasien dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai tujuan dari
pengobatan itu peningkatan kualitas hidup pasien
4. Sebagai salah satu bentuk pendidikan yang berupa penggalaman belajar
secara nyata dan kompresif,yang sangat penting dan bermanfaat bagisiswa
untuk mencapai suatu keberhasilan pendidikan,sehinnga nantinya siswa
dapat lebih siap dan mandiri dalam menghadapi dunia kerja.
5. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi asisten apoteker profesional.

3
b. Bagi pihak puskesmas
dengan adanya PKL,pihak puskesmas dapat membentuk calon asisten apoteker
yang berpotensi dan lebih berkualitas.
c. Bagi pihak insitusi
Dengan dilaksanaknnya PKL,ini pihak sekolah dapat memperoleh masukan
dari siswa guna mengembangkan kesesuain antar dunia pendidikan dengan
dunia kerja.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN

A. Sejarah Puskesmas Kalijambe


Pada tahun 1975 berdiri balai pengobatan dan balai kesehatan ibu & anak (
balai KIA )yang tempanya menyewa rumah penduduk, pada tahun 1980 balai
pengobatan dan balai kesehatan ibu & anak (balai KIA) menjadi satu dan statusnya
menjadi Puskesmas Kalijambe dan berpindah tempat di jalan Raya Solo –
Purwodadi Kilometer 15 Kalijambe, Puskesmas Kalijambe awalnya merupakan
Puskesmas Rawat Jalan, dengan meningkatnya jumlah kunjungan maka dirintisnya
Rawat Inap pada tahun 2000 sampai dengan status Puskesmas Kalijambe menjadi
Puskesmas dengan Rawat Inap

Kecamatan Kalijambe Terbelah dua oleh jalan Raya Solo – Purwodadi dan
Rel Kereta Api Solo-Semarang,masing – masing 7 Desa disebelah barat Rel Kereta
Api dan 7 Desa disebelah timur Rel Kereta Api

Sejak awal berdirinya sampai sekarang Puskesmas Kalijambe telah


mengalami beberapa peningkatan baik fisik bangunan, sarana dan prasarana
Puskesmas hingga peningkatan sumber daya manusianya. Puskesmas Kalijambe
adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabuaten Sragen yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kecamatan
Kalimacan. Sebagai unit pelaksana teknis, Puskesmas Kalijambe melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Berdasarkan peraturan Menteri
Kesehatan (MENKES) RI nomor 75 tahun 2014, Puskesmas sebagai salah satu
jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan.

1. Keadaan Wilayah
Pada umumnya wilayah Kalijambe adalah wilayah pemukiman,
pertanian dan sebagai home industry seperti : Kompeksi,ukir,mebel ,
disamping itu banyak masyarakat kalijambe yang bekerja buruh dikota, di
Kalijambe terdapat beberapa museum dimana tersimpan fosil-fosil dari
manusia maupun binatang dari Zaman Purbakala.
2. Batas Wilayah
Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah kecamatan Gemolong
Kabupaten Sragen.

5
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan kecamatan Plupuh kabupaten
Sragen
Sebelah Barat : Berbatasan dengan kecamatan Nogosari kabupaten
Boyolali.

B. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan yang berada digarda terdepan dan mempunyai misi sebagai
pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat disuatu
wilayah kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu
Ridlo,2008).
Tugas puskesmas merupakan unit pelaksanaan kesehatan yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah. Puskesmas
sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakanan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan, yang meliputi pelayanan perorang ( private goods) dan
pelayanan masyarakat (Public goods).

 Upaya-upaya Kesehatan
 Upaya promosi kesehatan
 Upaya kesehatan lingkungan
 Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
 Upaya perbaikan gizi masyarakat
 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

 Fungsi Puskesmas
 Sebagai pusat pergerakan pembangunan berwawasan kesehatan
 Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya
 Membina peranan suatu masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

6
 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
dalam wilayah kerjanya

 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja pukesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.
Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan
kesehatan nasional secara komperensif, tidak sebatas aspek kuratif dan
rehabilitatif saja seperti diRumah Sakit.

C. Visi Dan Misi Puskesmas Kalijambe


Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Kalijambe dihadapkan pada isu-isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas
pelayanan yang diberikannya. Isu-isu strategis yang dihadapi puskesmas dan yang
akan ditangani melalui pelaksanaan visi dan misi puskesmas adalah sebagai
berikut:

VISI :
Puskesmas dengan pelayanan prima bangkit bersama menjadi kebanggan
masyarakat.

MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang berkualitas.
2. Menjadikan puskesmas sebagai pusat penggerak peran serta masyrakatdi
bidang kesehatan.

TATA NILAI :
CERIA ( Cekatan,Empati,Ramah,Inovatif & Amanah )

MOTTO:
Melayani sepenuh hati

7
TUJUAN
1. Meningkatkan cakupan, jenis dan kualitas layan puskesmas
2. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dan peran serta masyarakat dibidang
kesehatan

D. Struktur Organisasi

8
Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas Kalijambe, Sragen telah
dijalankan dengan baik, terstruktur dan terorganisasi. Adapun sumber pengadaan
obat di Puskesmas Kalijambe berasal dari Askes dan APBD dan APBn kota Sragen.
Jenis obat dipuskesmas Kalijambe terdiri dari obat Askes, Jamkesmas obat PKD
(pelayanan Kesehatan dasar) dan penunjang, serta obat dari program khusus. Obat
askes yaitu obat yang disediakan untuk pengguna pasien pengguna kartu askes
sedangkan obat dari APBD yaitu obat yang diperuntukan bagi masyarakat umum
baik itu pasien bayar atau pasien gratis. Obat jamkesmas yaitu obat yang
diperuntukan bagi masyarakat yang kurang dan yang memiliki kartu Jamkesmas,
tetapi pada saat ini Jamkesmas tidak diperlakukan lagi karena dialihkan menjadi
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), untuk obat program, khusus mislanya
pengobatan TBC.
Namun dalam penggunaanya, obat yang diserahkan kepaa pasien tidak dibedakan
apakah itu obat askes maupun yang berasal dari APBD. Hanya saja ada klian untuk
penggunaan obat ASKES setiap bulan, lalu askes akan membayarkan biaya klian
tersebut.
Semua jenis obat yang tersedia di unit-unit pelayanan kesehatan yang berasal dari
berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategori
pengunjung puskesmas dan puskesmas pembantu. Manajemen pengelolaan obat
dan perbekalan kesehatan dipuskesmas Kalijambe, Meliputi :
a) Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbendaharaan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
kebutuhuan dipuskesmas. Proses perencanaan kebutuhan obat sangat
mempengaruhi ketersediaan obat di puskesmas, sebaba dengan proses
perencanaan yang tepat dapat mencegah terjadinya kekosongan maupun
penumpukan obat. Perencanaan dipuskesmas Kalijambe, dilakukan setiap 1
tahun dan 1 bulan sekali oleh seotang Apoteker.
Perencanaan kebutuhan obat dipuskesmas Kalijambe ditenukan dengan
mempertimbangnakn jumlah pemakaian (pola konsumsi) dan sisa stok pada
bulan sebelumnya. Sleian itu perencanaan juga disusun berdasarkan penyakit
yang sering ditemuan (epidemiologi) . jumlah haisl perencanaan ini kemudian
dimasukkan ke dalam buku LPLPO.
Perencanaan sediaan farmasi di puskesmas Kalijambe dilakukan dengan
mmengisi lembar perencanaan (LPLPO) yang formatnya telah ditentukan oleh

9
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui pemakaian obat perbulan,
dapat dilihat dari buku register harian yang biasa disebut rekapitulasi resep
LPLPO (Laporan Pemakaian dan lembar permintaan obat) di buat oleh seorang
apoteker dan di tanda tangani oleh Puskesmas Kalijambe.LPLPO tersiri jumlah
obat yang tersedia, jumlah obat yang keluar, jumlah sisa stok obat yang tersdia
dan jumlah permintaan obat untuk bulan berikutnya. LPLPO di buat sebanyak
4 rangkap, 1 rangkap untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Sragen, 2
rangkap untuk Gudang Farmasi dan 1 rangkap 1 sebagai arsip. LPLPO
memiliki fungsi ganda selain sebagai lembar permintaan obat untuk bulan
selanjutnya dan juga sebagai laporan pemakaian obat.
b) Permintaan obat
Permintan obat dan alat kesehatan dari puskesmas Kalijambe kepada Dinas
Kesehatan Sragen menggunakan LPLPO. Permintaan drai puskesmas
Kalijambe dilakukan dengan memperhitungkan pemakaian obat dan sisa stok.
Jumlah permintaan obat dan alat kesehatan yang ditulis oleh pihak puskesmas
kalijambe biasanya tidak langsung disetujui oleh pihak Dinas Kesehatandan
akan dianalisa bagian IFK sesuai kebutuhan puskesmas, setelah itu baru
diputuskan berapa jumlah sediaan obat dana alat kesehatan yang akan diberikan
kepada puskesmas Kalijambe. Jumlahnya bisa sama persis dengan permintaan
tetapi juga bisa berkurang. Permintaan rutin dilakukan puskesmas pada jadwal
yang telah ditentukan, untuk puskesmas Kalijambe disepakati setelah tanggal 1
setiap bulan sedangkan permintaan khusus dapat dilakukan pada tanggal yag
tidak ditentukan. Bila waktu yang telah ditentukan puskesmas tidak melakukan
permintaan, maka IFK tidak akan mengirim langsung ke Gudang Obat
puskesmas sehingga kita harus datang sendiri untuk mengambilnya.
Untk permintaan khusus ini dilakukan apabila obat yang ada di puskesmas
mengalami kekosongan sebelum waktu pemesananan atau terjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB) seperti wabah diare, IPA dan lain-lain dengan menggunakan
bon obat yang nantinya data dari bon. Tersebut akan dimasukkan ke LPLPO
berikutnya.
Pada proses permintaan ke iFK Dinas Kesehatan kabupaten/Kota sragen harus
meluhat terlebih dahulu obat-obat apa saja yang tersedia di IFK dan berapa
mjumlah minimal untuk setiap puskesmas. Bertujuan agar saat pembuatan
LPLPO tidak salah dalam permohonan permintaan karena tidak setiap lapran

10
permintana yang kita ajukan ke IFK akan langsung disetujui, ini disebabkan
IFK memiliki aturan atau ketentuan dalam memberikan kesetiap puskesmas.
c) Penerimaan obat dipuskesmas kalijambe dari Gudang Farmasi kota dilakukan
2 bulan sekali. Obat-obatan yang datang dari IFK Asisten Apoteker bersama
petugas yang mengantar obat tersebut. Pemeriksaan tersebut meliputi
kesesuaian dengan LPLPO, Jumlah obat, nama bentuk kesediaan, waktu
kadaluarsa dan nama batch. Tujuanya agar obat yang diterima sesuai kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh puskesmas kalijambe. Jika obat
yang datang sesuai dengan LPLPO, maka akan ditandatangani oleh penerima
dan kepala puskesmas Kalijambe dan dicatat dalam kartu stok. Namun jika
terdapat kekurangan, penerimaan obat wajib melaporkan jumlahnya obat yang
kurang, dan apabila tidak memenuhi syarat, petugas penerima obat dapat
menolaj atau mengajukan keberatan IFK.
d) Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan disimpan di dalam gudang obat di
Puskesmas Kalijambe. Cara penyimpanan berdasarkan sistem alfabetis dan
bentuk sediaan obat itu sendiri. Cara ini memudahkan tenaga farmasi untuk
melakukan pencairan obat. Rorasi obat atau penegluaran obat drai dalam
gudang puskesmas kalijambe menggunakan FIFO, FEFO. Sistem FIFO (Firs In
Firs Out) yaitu obat yang masuknya lebih awal dan keluar lebih awal,
sedangkan obat yang terakhir masuk keluarnya pun terakhir juga. Bisanya
sistem ini digunakan untuk obat yang memiliki masa expired date yang panjang
atau lama.
Sistem FEFO (Firs Expired Firs Out) yaitu obat yang memiliki mas expired
date yang pendek yang terlebih dahulu dikeluarkan dari dalam gudang dan
diserahkan kepada psien. Penggunaan kedua sistem ini bertujuan untuk
menghindari adanya obat yang mengalami expire date terbuang sia-sia,
sebelum diserahkan kepada pasien.
Obat-lobat diletakkan di dalam rak, hal ini membuat obat tidak
bersentuhanlangsung dengan lanitai maupun dinding ruangan. Untuk sedian
salep, injeksi, dan cairan lab disimpan dalam lemari khusus yang tertutup, hal
ini untuk menghindari obat terjatuh dan menjadi rusak.
e) Pendistribusian obat
Distribusi obat merupakan kegiatan untuk menyalurkan obat dari puskesmas
kepada pasien melalui unit-unit pelayanan kesehatan. Pendistribusian obat
dipuskesmas Kaliajmbe dilakukan ke uni-unit pelayanan kesehtaan seperti :

11
bidan desa, puslingm pokesdes, posyandu dan posyandu lansia dan kempoli-
poli yang ada di puskesmas.
Untuk keperluan obat di pustu (puskesmas pembantu), obat berasal dari
puskesmas induk. Obat yang dminta oleh pustu harus emlampirkan LPLPO sub
unit kepada puskesmas induk LPLPO sub untuk pustu setiap bulan.
Berbeda halnya dengan sub pelayanan seperti pusling, poskesdes, dan posyandu
dan posnyandu lansia. Obat disispakan oleh asisten apoteker yang kemudian di
catat dalam buku pencatatan penegluaran kartu stok obat dan buku khusus
untuk kegiatan di luar puskesmas. Obat yang tesisa tidka dikembalikan ke stok
gudang, namum akan menjadi persediaan untuk kegiatan selnajutnya. Untuk
pendistribusian unit pelayanan seperti poli-poli yang ada di puskesmas maka
petugas spotik akan mencatat bahan dan alat kesehatan habis pakai yang telah
di buat oleh unit pelayanan kesehatan tersebut, sedangkan untuk pencatatan
dilakukan pad abuku pemakaian obat harian dan kartu setok. Kegiatan
pendistribusian sediaan farmasi dan alat kesehatankepada unit pelayanan
kesehatan tidak menggunakan buku permintaan obat.
f) Pengendalian
Penegndalian obat dilakukan untuk memonitor ketersediaan stok obat dan
kondisi obat yang sebenranya. Penegndlaian dilakukan dengan pengamat
langsung obat di gudnag serta kecocokan kartu setoknya. Dipuskesmas
kalijambe juha dilakukan pengendalian terhadap persediaan yang rusak dan
kadaluarsa.
Kekosogan obat pernah terjadi dipuskesmas Kaijambe, namun hal ini terjadi
karna tidak adanya stok obat di IFK sehingag tidka ada distribusi ke puskesmas
Kalijambe. Selain itu permintaan obat di IFK sehingga tidak ada distribusi ke
puskesmas kalijambe. Selain itu permintaan obat IFK terkadang tidak terpenuhi
secara keseluruhan dari yang diminta. Tetapi bila mana terjadi kekosongan
obat, gudang onbat akan segera membuat bon ke iFK atau dapat pula meminta
dari puskesmas lain yang emmiliki stok obat berlebih sehingga kekosongan
obat tidak akan berlangusng lama. Sedangkan untuk penanganan obat yang
stoknya berlebih atau tidak terpakai dapat disiasati dengan melokasikan ke
puskesmas lain yang mengalami kekurangan atau dapat langsung di kembalika
ke IFK. Biasnaya ini terhjadi dikarenakan pada saat penerimaan sedian farmasi
dari IFK jumlah atau itemnya tidak sesuai denganpermintaan yang telah di bua,
jika dibiarkan saja ini akan menyebabkan obat mengalami kerusakan atau ED.

12
Untuk obat expired hal utama yang menjadi penyebab adalah obat yang
dberikan oleh IFK jarak waktu experednya terlalu pendek selain itu adanya
pemberian obat yang berlebihan dari IFK tanpa dimintai oleh puskesmas
Kalijambe, sedangkan angka pengirimanya tidka banyak juga dapat membuat
obat menjaid menumpuk dan expired maka akan dibuatkan berita acara dan
puskesmas kalijambe akan mengembalikan obat tersebut ke Dinas Kesehatan
Sragen dengan disertai berita acaranya.
1) Admintrasi
Adminitrasi adalah rangkaian aktivitas pencatat, pelaporan dan pengarsipan
baik menyangkut sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan ataupun resep.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan memonitoring dan evaluasi.
Adminitrasi yang dilakukan di Puskesmas Kalijambe sudah sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan yaitu :
a. Adminitrasi pencatatan dan penyimpanan tetap.
Resep yang masuk ke kamar obat/apotek dikumpulkan setiap hari
sampai satu bulan disusun sesuai nomer resepnya kemudian di ikat
sesuai dengan tanggal dan dikumpulkan pada akhir bulan. Kemudian
disimpan di dalam gudang selama satu tahun yang kemudian
dimusnahkan serta disertai dengan berita acara yang ditujukan kepada
Instalasi Farmasi Kabupaten Sragen dengan tembusa kepala Dinas
kesehatan Kabupaten Sragen.
Untuk resep narkotika dan psikotropika di ctat pada buku tersendiri dan
di beri tanda garis merah, disimpan di tempat terpisah dari sepep yang
lain. Untuk menjamin keamanan dan kemudahan dalam pelaporan,
narkotika dan psikotropika di tulis di kamar stok barang yang disimpan
dilemari penyimpanan yang memuat tanggal, nomor resep, nama dokter
nama dan alamat paisen.
b. Adminitrasi pencatatan dan pelaporan
Penacatatan pemakaian obat di kamar obat apotek di puskesmas
Kalijambe Antara lain :
a) Pencarian perhari
Pencatatan pemakaian obat dikamar obat/apotek puskesmas
Kalijambe dilakukan setiap hari. Penacatatan bertujuan untuk
memperoleh atau mengetahui pengeluaran obat, sehingga mudah
untuk dimonitor. Pencatatan perhari menyangkut penerimaan dan

13
pelayanan obat ke sub unit pelayanan pada kartu stok penyimpanana
di gudang dan penacatatan suhu penyimpanan. Untuk petugas
pelayanan, pencatatan yang akan dilakukan adalah menyangkut
pemakaian obat, formulir monitoring indicator peresepan dan juga
pencatatan dispending time dalam lama pelayanan resep.
b) Pencatatan berkala
Pencatatan berkala dilakukan menyangkut tentang laporan
penerimaan bulanan dan rekapitulasi pemakaian harian obat bulanan
(buku rekapan bulanan). Buku ini dapat dimanfaatkan untuk
membantu petugas unit pelayanan dal mengendalikan persediaan
obat, terutama jika persediaan telah mencapai jumlah minimum,
maka unit pelayanan dapat mengajukan permintaan obat tambahan.
Dari hasil pencatatan harian dan berkala tersebut selanjutnya di buat
laporan pemakaian obat selama 1 bulan dengan menggunakan
LPLPO yang sekaligus merupakan lembar permintaan obat yang
ditujukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen. Melalui Intalasi
Farmasi Kabupaten Sragen. Laporan ini juga digunakan sebagai
sarana pertanggungjawaban oleh puskesma kepada Dinas
Kesehatan kabupaten melalui gudang Farmasi. Laporan tahunan
LPLPO di buat berdasarkan laporan bulanan yakni merekap data
yang ad apada setiap lapran bulanan yang berupa LPLPO mulai drai
awal tahun. Sedangkan stok opname dilakukan setiap satu bulan
sekali yang nantinya akan dimasukan dalam pembuatan LPLPO.
Pemakaian obat psikotropika dan narkoba dikamar obat/apotek
puskesmas Kalijambe dicatat menggunakan buku khusu. Adapun
pelaporan penggunaan psikotropika dan narkotika dilakukan setiap
satu bulan sekali. Pelaporan penggunaan narkotika dan psikotropika
dilaporkan kepada instalasi farmasi kabupaten sragen dengan
tembusan kepala Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan arsip
untuk puskesmas. Untuk obat yang hilang atau kedaluarsa, maka
pelapran ditujukan ke dinas kabupaten dan instalasi farmasi
Kabuepeten Sragen.

14
E. Uraian Kegiatan prakerin
1. Pelayanan resep di Puskesmas
Pelayanan farmasi klinik diapotek puskesmas Kalijambe berdasarkan standar
ISO. Waktu pengerjaanya sampai menyerahkan ke pasien maksimal 3 menit.
Adapun alur –alurnya :
a. Apotek puskesmas kalijambe melayani resep dari pelayanan di dalam poli
puskesmas, tersendiri dari pasien umum gratis. Pasien umum bayar,
ASKES, JAMKESMAS, dan UMUM. Maka saat penerimaan resep di
puskesmas yang dilakukan selanjutnya adalah :
1) Memerjiksa nama dan umur pasien, untuk psikotropika alamat pasien
harus jelas.
2) Memeriksa kesesuaian farmasetik, meliputi : bentuk, sediaan, dosisi dan
lama penggunaan obat.
3) Memeriksa pertimbangan klinik, seperti alergi, efek samping dan
interaksi obat. Mengkonsultaskan kepada dokter atau perawat yang
menulis resep apabila ditemukan keraguan pada resep atau jiwa obatnya
tidak tersedia.
b. Penyiapan dan peracikan obat
1) Obat diambil sesuai nama dan jumlahnya dalam resep
2) Dimasukkan ke pembungku klip
3) Obat di beri eiket (nama pasien, nomor resep dan aturan pakai.
4) Etiket putih (oral) dan etiket biru (non oral)
5) Sediaan sirup kering di suspensikan terlebih dahulu sebelum diserahkan
kepada pasien.
Pelayanan resep puskesmas kalijambe di bagi mendjadi 2 bagian yaitu :
a. Pelayanan resep rawat jalan
1) Jenis pelayanan pelayanan jasa berupa pemeriksaan kesehatan,
pengobatan konsultasi kesehatan.
2) Jam kerja. Pelayanan rawat jalan dimulai pendaftaran di loket. Loket
pendaftaran dan rawat jalan buka setiap hari kerja dengan jam yang
sama. Hari senin-kamis : puku 07.30-12.00 WIB, hari Jum’at : pukul
07.30-1030WIB dan hari s abut 07.30-11.30 WIB
3) Persyaratan pelayanan
b. Pasien datang langsung mendaftar diri ke loket pendaftaran. Bagi yang
belum pernah berkunjung ke puskesmas klaijambe (kunjung baru)

15
terlebih dahulu mendaftar diri dengan menyamaikan data nama, umur,
alamat, nama KK dan keperluan ke petugas loket, dengan membayar
karcis retribusi Rp 2.00 ditambah biaya cetak kartu berobat Rp 1.000
kemudian semua data dimasukkan ke dalam buku pendaftaran, yang di
bedakan dengan pasien umum dan yang memakai jamkesmas atau
askes, sementara petugas loket mencetak kartu berobat pasien diantar
oeh petugas lainya ke tempat pelayanan lainya. (pasien yang tidak
membawa katu akan di beri kartu baru lagi dan membayar biaya cetak
kartu Rp 1.000
c. Bagi pasien yang membawa kartu pasien, datang langsung
mendaftarkan diri ke loket pendaftaran dengan menyodorkan kartu
berobat dan membayar karcs Rp 2.000 setelah semua data dimasukkan
ke dalam buku pebdaftaran, pasien pergi menuju tempat pelayana nyang
lain.
d. Untuk pasien jamkesmas, askes tidak dikenakan biaya sama sekami
e. Di poli pasien akan mendapatkan pelayanan yang diinginkansesuai
standart. Setelah pasien mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan
konselng pasien menuju apotek untuk mengambil obat kemudian
pulang.
f. Setelah dari polio sesuai sesuai keperluan,pasien bisa dirujuk ke
laboratorium pojok Gizi, dll. Bila do polio/uniht pelayanan yang lain
ada tindakan sesuai perda dan di bayar di kasir (apotek)

Alur Pelayanan Rawat Jalan

16
2. Pelayanan resep rawat jalan
1) Jenis pelayanan : pelayanan jasa kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan perawatan dengan menyediakan tempat tinggal untuk
menginap.
2) Jam pelayana 24 jam
3) Persyaratan pelayanan
a. Untuk pasien umum tidak ada persyaratan untuk mendaatkan pelayanan
rawat inap.
b. Untuk pasien jamkesmas foto copy kartu jamkesmas dan KSK, bila
tidak mempunyai kartu Jamkesmas cukup dengan surat keteranga tidak
mampu (SKTM) dari kepala Desa Dan KSK.
4) Waktu penyelesaian pelayanan sesuai kasus
5) Produk pelayanan berupa jasa lpemeriksaan, pengbatan dan perawatan
kesehatan
6) Prosedur pengajuan pelayanan.
7) Pasien datang ke puskesmas kalijambe untuk mendaftar identitasnya dan
dilakuka pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan.
8) Prosedur proses penyelesaian pelayanan.
9) Pasien langusng unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan,
kemudian identitas pasien di data dan dimasukan ke blangko rekam medis.
Kemudian dilakukan pemasangan infus, setelah dilakukan observasi pasien
di bawa ke ruang rawat inap. Di ruang rawat inap pasien mendpaat
perawatan yang intensif dari perawat dan dokter. Setelah kondisinya
membaik paisendi ijinkan pulang.
3. Pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas.
Apotek puskesmas kalijambe memiliki 1 orang apoteker dan di bantu dengan 2
tenaga kesehatan yaitu perawatan dan bdian, tugas dan fungsi wewenang yang
berbeda dan bertanggung jawab atas jaminan pemenuhan kebutuhan obat dan
perbekalan farmasi di puskesmas.
Tanggung jawab seorang aopteker adalah sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan kebutuhan obat di puskesmas klaijambe.
b. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga
c. Pelayana kefarmasian
d. Penilaian penggunaan obat pada pasien

17
e. Penyusunan lapran ke dinas kesehatan kabupaten sragen,
Pelayanan farmasi klinik di puskesmas kalijambe anatar lain :
1. Permintaan
a. Permintaa obat dari puskesmas ke IFK diajukan anatar tanggal 26-7,
untuk tiap puskesmas waktunya sudah ditentukan bagian IFK
permintaan Form LPLPO.
b. Dasar / acuan dalam perhitungan permintaan adalah pemakaian rata-rata
obat, sisa stok obat dan pertimbangan kepada kemungkinan terajdinya
peningaktan permintaan di luar perkiraan.
2. Penerimaan obat
a. Obat di antar dari IFK ke puskesmas pada minggu ke dua setiap
bulanya.
b. Saat epenerimaan perlu di perhatikan kesesuaian nama dan jumlah obat
yang tercantum dam LPLPO dengan kenyataan yang diterima.
c. Jumlah obat yang diterima bisa kurang pas dengan LPLPO yang telah
diajukan .
d. Kemudian pemeriksaan fisik seperti tanggal kadaluarsa dan bial ada
kerusakan akan segera dilaporkan ke IFK agar dapat segera diganti.
e. Kemduian jumlah obat yang diterima langsung dimasukkan kartu stok
obat masing-masing.
3. Penyimpanan
Penyimpanan diapotek puskesmas kalijambe sudah menerapkan standar
ISO yang salah satu persyaratan sasaran mutunya adalah setipa klai
pencatatan kartu stok harus sesuai dengan jumlah keadaan fisik.
4. Distribusi
Obat dari puskesmas kalijambe di distribusorkan kepada beberapa sub unit
pelayanan kesehatan, dianataranya : 15 bidan desa, poli umum, ,poli gigi,
labolatorium, KIA rawat inap, pusling dan posyandu.
5. Penegndalian
a. Penegdnalian persediaan
Penegdnalian pesrsediaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas
kalijambe dilakukan dengan perhitunga secara teliti dengan melihat
obat apa saja yang diperlukan dipuskesmas yaitu dengan menggunakan
data kartu stok.

18
b. Penegndalian penggunaan
Penegndalian penggunaan obat dilakukan dengan melihat pola
epidemiologi serta jumlah resep. Dnegan penggunaan obat yang tepat
maka tidak aka nada obat yang menumpuk atau kurang di puskesmas
kalijambe, sehingga dana obat dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
4. Kendala dalam melaksanakan PKL
Setelah melaksanakan PKL yang terdapat dipuskesmas kalijmabe dalam
menunjang pelayana di bagi keframasian maka terdapat beberapa hal yang
mengeluarkan perhatian Antara laian.
a. Terkadang tenaga farmasi kewalahan melayanai resep yang begitu banyak,
sehingga memungkinkan terjaidnya kekeliruan dan tertinggal dalam
pelayana obat.
b. Terdapat beberapa jenis obat yang mengalami kekosongan stok, sehingga
menghambat kegiatan pelayanan pasien karena petugas apotek harus
bekonsultasi dengan dokter apakah obat yang direspekan dapat di ganti
dengan obat lain atau tidak. Apabila tidak boleh pasien diwajibkan untuk
membeli obat yang di butuhkan di apotek luar. Hal ini sangat menyulitkan
pasien terlebih bila pasien tersebut pasien lansian atau manula, dan juga
dapat mempersulit bagi pasien yang kurang mampu Karena harus
mengeluarkan uang untuk mendapatkan obat yang harus di beli tadi, dimana
obat itu dapat di berikan secara gratis oleh apotek puskesmas bila stoknya
tersedia.
c. Pemberian obat dengan aturan pakai yang sering menyuliskan pasien dalam
penggunaan, seperti, 3x ½ atau 3x ¼ dimana hal seperti itu termasuk dalam
pemeberian serbuk standar puskesmas yang secara teorotis merupakan
penyimpangan dari pengertian puyer (pulveres) yang sebenarnya yaitu
sebagai sediaan dosis tunggal yang tidak berbagi-bagi.
5. Alternative penyelesaian masalah
a. Perlu dilakukan peluasan apotek di puskesmas setidaknya di depan.
Apotek yaitu hruang tunggu pasien
b. Untuk menghindari kekosongan atau kekuranga stok obat maka perlu
dilakukan pengecekan stok obat sesering mungkin, agar obat yang
diperkirakan sedianya tidak mencukupi petugas apotek dapat denga segera
mengambil obat ke gudang farmasi. Untuk menambah persediaan obat.

19
c. Salah satu aspek yang berperan dalam menunjang kepatuhan pasien dalam
penggunaan obat, maka kesulitan pasien akan berkurang seperti pada tablet
dengan aturan pakai yang merumitkan pasien itu sendiri. Maka petugas
apotek harus menjelskan kapada pasien cara mebagi yang benar pada tablet
tesebut d I buat serbuk di bagi menjadi dosis yangsesuai di berikan dokter
6.
F. SARANA
1. Sarana fisik atau bangunan fisik
a. Ruang kepala puskesmas
b. Aula
c. Ruang tata usaha
d. Ruang poli gigi
e. Ruang Laboratorium
f. Ruang KIA/KB
g. Ruang Imunisasi/Vaksin
h. Ruang Apotek
i. Loket
j. Ruang Poli umum
k. UGD
l. Ruang rawat Inap
m. Mushola
n. Toilet
7. Sarana Kesehatan
a. .
b. .
c.

20
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Waktu Dan Tempat


Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) berlangsung selama 6 minggu
tepatnya pada tanggal 06 januari s/d 15 februari 2020 bertempat dipuskesmas
kalijambe. Kegiatan harian berlangsung pada jam 07.30 s/d 14.00 disesuaikan
dengan jam kerja karyawan. Selama kegiatan PKL tersebut waktu kegiatan selalu
konsisten, karena apotek dan instalasi berada dipuskesmas kalijambe selalu
mengutakan kedisiplinan waktu.

B. Materi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan PKL


1. Kegiatan didalam puskesmas
a. Bagian Pendaftaran
 Mendaftar nama pasien
 Mencari arsip/ rekan medik, les (family folder)
 Mengecek data family folder
 Mendata pasien
 M engantar family folder ke poli klinik
b. Bagian Laboratorium
 Menerima arsip (family folder) Pasien Laboratorium
 Membantu perawat melakukan registrasi
 Membantu perawat menyiapkan alat yang digunakan
c. Bagian Apotek
1. Melayani pasien (pelayanan obat)
Pelayanan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non
teknis, mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat
kepada pasien
2. Tujuan
a. Pasien mendapat obat sesuai resep
b. Pasien mendapatkan informasi yang cukup tentang obat
yang sudah diserahkan
3. Kegiatan Pelayanan
a. Pembacaan resep

21
1) Nama obat dan jumlah obat
2) Jenis dan bentuk sediaan
3) Nama dan umur pasien
4) Dosis
5) Cara pemakaian (aturan pakai)
b. Penyiapan obat
1) Mengambil obat
2) Menghitung obat sesuai resep
3) Mengembalikan sisa obat kedalam wadah
4) Menulis etiket
5) Memeriksa ulang etiket
6) Membuat dan membagi obat dalam bentuk dalam
puyer jika didalam resep tertera m.f.pulv
7) Melarutkan atau mengencerkan obat dalam
bentuk suspensi
8) Mengemas dan memberi etiket
4. Penyerahan Obat
Sebelum obat diserahkan kita harus mengecek identitas
pasien, jumlah obat, aturan pakai, kemasan dan alin-lain. Obat
diserahkan dengan informasi yang lengkap.
5. Informasi Obat
Informasi Obat meliputi
a. Kapan obat digunakan, berapa banyak pemakaian obat
dan waktu pemakaian obat.
b. Lama pemakaian obat
c. Cara penggunaan obat
d. Kegunaan.
2. Kegiatan diluar puskesmas
PROLANIS adalah salah satu sistem pelayanan kesehatan dan proaktif yang
dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan
BPJS kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS kesehatan
yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal
denagn biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan PROLANIS adalah mendorong peserta penyandang penyakit kronis
mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang

22
berkunjung ke fankes tingkat pertama memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan
spesifik terhadap penyakit DM tipe 2 dan hipertensi sesuai panduan klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit. Sasaran PROLANIS
adalah seluruh peserta BPJS kesehatan penyandang penyakit kronis (Diabetes
melitus tipe 2 dan hipertensi) maupun para LANSIA baik yang mempunyai kartu
BPJS kesehatan maupun tidak. Aktivitas dalam prolanis meliputi aktivitas
konsultasi medis atau edukasi, home visit, reminder, aktivitas club atau senam dan
pemantauan status kesehatan. Penanggung jawab adalah kantor pusat BPJS
kesehatan bagian manajemen pelayanan primer. Pengisian formulir kesediaan
bergabung dalam PROLANIS oleh calon PROLANIS. Peserta PROLANIS harus
sudah mendapat penjelasan tentang program dan telah menyatakan kesediaannya
untuk bergabung. Kalidasi kesesuaian diagnosa medis calon peserta. Peserta
PROLANIS adalah peserta BPJS kesehatan yang dinyatakan telah terdiagnosa DM
tipe 2 atau hipertensi oleh dokter spesialis difankes tingkat lanjutan. Peserta yang
telah terdaftar dalam PROLANIS harus dilakukan proses entri data dan pemberian
flak peserta didalam aplikasi kepesertaan. Demikian pula dengan peserta yang
keluar dari program. Pencatatan dan pelaporan menggunakan aplikasi pelayanan
primer ( p-care).

23
No Hari/tanggal Jenis dan uraian pekerjaan/kegiatan Paraf
pembimbing

1. Senin, 06-01-2020 Gudang Obat: penerimaan peserta prakerin, Pengenalan


peserta prakerin, pengenalan tempat dan jenis obat.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
2. Selasa, 07-01-2020 TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tingkat pertama.
3. Rabu, 08-01-2020 Apel Pagi.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
4. Kamis, 09-01-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
5. Jum’at, 10-01-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
6. Sabtu, 11-01-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
7. Senin, 13-01-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis

24
8. Selasa, 14-01-2020 UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
9. Rabu, 15-01-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
10. Kamis, 16-01-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat
11. Jumat. 17-01-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
12. Sabtu, 18-01-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
13. Senin, 20-01-2020 Apel Pagi.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,

25
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
14. Selasa, 21-01-2020 TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
15. Rabu, 22-01-2020 Apel Pagi.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
16. Kamis, 23-01-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
17. Jumat, 24-01-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
18. Senin, 27-01-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
19. Selasa, 28-01-2020 UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.

26
20. Rabu, 29-01-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
21. Kamis, 30-01-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
22. Jumat, 31-01-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
23. Sabtu, 01-02-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
24. Senin, 02-02-2020 Apel Pagi.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
25. Selasa, 03-02-2020 TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.

27
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
26. Rabu, 04-02-2020 Apel Pagi.
TU/Pendaftaran: Mencari family folder/rekam medik
serta mengambil Les pasien, mendata pasien,
mengantar family folder kepoli klinik, mengembalikan
family folder ke rak sesuai nomor.
TU: Membuat laporan rawat inap tinggkat pertama.
27. Kamis, 05-02-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
28. Jumat, 06-02-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
29. Sabtu, 07-02-2020 Kamar Obat/Apotek: Menata Obat, meracik obat,
pelayanan obat kepada pasien, mendaftar resep
pengeluaran obat
30. Senin, 10-02-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
31. Selasa, 11-02-2020 UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
32. Rabu, 12-02-2020 Apel Pagi.
UGD: Membuat kasa steril, membuat kapas steril,
membuat spalek, menyiapkan obat dan memberi obat
kepada pasien, visit Tensi, Mengecek suhu, Mengganti
Infus, Menyuntik, Membuat puyer, Menyiapkan

28
dokumen untuk rawat inap maupun rawat jalan, menulis
laporan pengeluaran obat.
33. Kamis, 13-02-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
34. Jumat, 14-02-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.
35. Sabtu, 15-02-2020 GUDANG: Merapikan resep sesuai dengan bulan untuk
disimpan, menyiapkan permintaan obat untuk perdesa
sesuai dengan permintaan dibuku LLPO,
mengambilkan serta memngantarkan barang kepoli
sesuai permintaan, mengecek obat, menata obat,
menyetok obat.

29
BAB IV

HASIL KERJA PRAKTEK

A. Identifikasi Masalah

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan bahwa hipertensi saat


ini sudah menjadi masalah dunia, termasuk di Indonesia. Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono merujuk
data World Health Organization (WHO) yang menyatakan terdapat 1 miliar kasus
hipertensi di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia menurut catatan data
Kemenkes pada 2016, terdapat 63.309.620 kasus dan kematian sebanyak 427 ribu.
"Penyakit tidak menular seperti hipertensi ini merupakan investasi buruk yang
dapat kita tuai investasinya dalam tiga atau empat tahun ke depan," ujarnya dalam
rangka Hari Hipertensi Sedunia di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat
(17/5/2019).

Ia kembali merujuk Disability Adjusted Life Years (DALY) yang dikeluarkan oleh
WHO mengenai faktor risiko yang yang dapat menyebabkan hipertensi. Pada laki-
laki menurutnya, hal tersebut disebabkan karena konsumsi rokok, peningkatan
tekanan darah sistolik, dan peningkatan kadar gula. Begitu juga dengan wanita
faktor risiko salah satunya yakni peningkatan tekanan darah. "Hipertensi itu
gerbang untuk penyakit lain masuk, seperti jantung, gagal ginjal, dan stroke. Itu
menjadi salah satu faktor risikonya," ujar dia. Oleh sebab itu, ujar Anung, setiap
individu penting melakukan kontrol pada dirinya sendiri. Mulai berhenti merokok,
menjaga diet sehat, rajin bergerak, dan pintar mengelola stres. Untuk menjaga
tekanan darahnya agar tetap stabil di bawah 140.

B. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi marupakan keadaan dimana tekanan


darah lebih tinggi dari normal. Sebab sebab hipertensi diketahui hanya dalam
sejulah hal yang kecil, kurang lebih 5% antara lain akibat penyakit gingal,
penyempitan Aorta atau karena tumor dianak ginjal dengan efek overproduksi
hormon hormon tertentu yang berkemampuan meningkatkan tensi (feochromo-

30
cytoma). Dalam kebanyakanhal sebab sebabnya tidak diketahui, bentuk umum ini
disebut hip hipertensi esensiil.

a. Cara pencegahan
Berhubungan hipertensi kebanyakan tidak bergejala dan mengingat resiko
resikonya yang hebat. Maka perlu mengenal ganguan berselubung ini sedini
mungkin, supaya penggobatan sepenuhnya dapat segera dilakukan maka perlu
dilakukan pengukuran TD berkala. Hal yang dapat meninggikan tensi seperti
emosi dan keletihan.

b. Tindakan tindakan umum


Beberapa tindakan umum yang dapat dilakukan untuk melawan hipertensi
yang bersifat ringan meliputi sebagai berikut:
1) Mengurus badan telah dibuktikan adanya hubungan erat antara adipositas
(terlalu gemuk) dengan hipertensi. Berat badab berlebih menyebabkan
bertambahnya volume darah dan diperluasnya sistem sirkulasi.
2) Diet, mengurangi pemasukan garam sampai 2g sehari guna mengurangi
volume darah. Begitu pula berpantang dengan makanan kolesterol.
3) Berhenti merokok terutama menghisap rokok dengan menginhalasi asapnya.
4) Memiliki cukup waktu istirahat dan tidur.
5) Gerak badan yang cukup.

c. Pengobatan
Pada hipertensi yang lebih berat perlu dilakukan pengobatan simptomatis
disamping tindakan-tindakan umum tersebut untuk menersolisir tensi adalah
sebagai berikut:
1) Diuretika
Diuretika adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran air kemih
(Diuresis) akibat pengaruhnya yang lamgsung terdapat diginjal. Obat-obat
yang menyebabkan diuresis mempengaruhi ginjal secara tidak langsung.
2) Antihipertensi
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah ditentukan oleh dua faktor,
yaitu curahan jantung (Cardiac Output) dan tekanan resistensi pembuluh
darah perifer. Tekanan darah ini selalu berubah ubah, tergantung waktu dan
keadaan sipenderita dengan registrasi yang berkesinambungan dari tekanan
darah dengan alat elektronik oleh berbagai keadaaan. Dalam keadaan tenang

31
atau pada malam hari waktu tidur, tekanan darah 30-40 mmHg lebih rendah
dari pada waktu siang atau pada waktu bekerja. Keadaan sakit atau emosi
serasa ditusuk jarum atau koitus meningkatkan tekanan darah dengan tiba-
tiba. Kegelisahan atau adanya tekanan mental, 0dapat pula meningkatkan
tekanan darah, begitu pula temperatur dingin.

32
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kewajiban seorang apoteker dipuskesmas Kalijambe sudah dilaksanakan
dengan baik karena apoteker telah melakukan tugasnya sebagaimana mestinya dan
tidak melakukan kegiatan lain diluar profesinya. Kesimpulan yang saya dapat
setelah melaksanakan PKL diPuskesmas Kalijambe antara lain:
1. Praktek kerja lapangan dipuskesmas kalijambe merupakan pengalaman bagi
siswa dalam memberikan pelayanan kefarmasian dan pengobatan serta
pemahaman mengenai tugas, fungsi kompetensi Asisten Apoteker
dipuskesmas.
2. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan dipuskesmas kalijambe
dikoordinasikan oleh seorang apoteker dan 2 orang asisten meliputi:
Perencanaa, permintaan, penerimaan obat, penyimpanan, distribusi,
pengedalian penggunaan, pencatatan dan pelaporan.
3. Pelayanan kefarmasian berjalan cukup baik meliputi penerimaan resep,
skrining, peracikan/penganbilan obat, pemberian etiket, penyerahan obat dan
pemberian obat.
4. Pengelolaan resep dilaksanakan sesuai alur pelayanan resepyang ditetapkan dan
penyimpanan resep diatur agar menjadi salah satu bagian dalam dokumentasi
permintaan obat pada apotek
5. Pada puskesmas kalijambe, memiliki sub unit pelayanan kesehatan sebagai
fasilitas penunjang yang dilakuan diluar gedung puskesmas kalijambe,
meliputi:
a. Puskesmas keliling dan posyandu lansia
b. Puskesmas krliling dan pembinaan UKK
c. Penyuluhan dan pembinaan UKBM
6. Melakukan pelaporan atau konsultasi pada dokter apabila ada obat yang habis
atau stoknya kurang agar terdapat kebijakan dengan mengganti obat yang
berkhasiat sama oleh dokter.
7. Membuat perencanaan obat yang akan datang
8. Melakukan pelaporan LPLPO yang ditujukan kepada IFK mengenai
perencanaan obat yang dibutuhkan puskesmas kalijambe.

33
B. SARAN
1. Pada gudang obat dan apotek dipuskesmas kalijambe penyusunan obat
diharapkan lebih rapi lagi
2. Sebaiknya dibagian obat dan apotek lebih bersih dan rapi lagi.

34

Anda mungkin juga menyukai