PENDAHULUAN
koping yang efektif, kondisi diri yang positif, serta kestabilan emosional
(Direja, 2014).
gangguan mental emosional pada remaja umur >15 tahun sebesar 9,8%.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 6%. Pada
diseluruh Dunia. Lebih dari 80% penyakit ini dialami orang-orang yang
2017).
berasal dari dalam individu sendiri atau dari luar individu. Suara yang
atau bisa juga semacam bunyi bukan suara yang mengandung arti. Isi
suara dapat berupa suatu perintah tentang perilaku klien sendiri dan klien
sendiri merasa yakin bahwa suara ini ada (Rabba, 2014). Klien yang
1. Bagi masyarakat
halusinasi.
3. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
3) Peralatan
b. Buku catatan
munculnya halusinasi
ruang konseling
B. Halusinasi
1. Pengertian halusinasi
2. Jenis-jenis halusinasi
2) Halusinasi patologis
a) Halusinasi pendengaran
(4) Percakapan
b) Halusinasi penglihatan
c) Halusinasi penciuman
d) Halusinasi pengecapan
e) Halusinasi perabaan
3. Fase halusinasi
1) Fase conforting
2) Fase condemming
3) Fase controlling
ditolak lagi.
oleh halusinasi.
dan tidak.
penyakit alzeimer.
adaptif meliputi :
kenyataan
kenyaataan
orang lain
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses untuk tahap awal dan dasar utama dari
(Afnuhazi, 2015) :
a. Identitas klien
c. Faktor predisposisi
dalam keluarga.
d. Faktor presipitasi
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi
halusinasinya.
klien.
terjadinya halusinasi
mengontrol halusinasi
Tindakan keperawatan :
halusinasi
menghardik
b) Berikan pujian
benar dokumentasi
pujian
kekambuhan, rujukan
memberikan pujian.
4. Evaluasi
2013).
Subjek dalam studi kasus karya tulis ilmiah ini yaitu 2 (dua) pasien
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria ekslusi
C. Fokus studi
diajarkan.
1. Lembar kuesioner
2. Lembar wawancara
3. Lembar observasi
mengontrol halusinasi.
1. Format pengkajian
2. Observasi
atas tema-tema yang dibahas. Selain itu juga observasi adalah untuk
studi kasus yaitu 4 kali dalam satu minggu atau disesuaikan dengan target