Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN


DI RUANG MAWAR RSUD BANGLI

OLEH :
I GUSTI AYU INTAN SETYARI
P07120217016

S.TR KEPERAWATAN / SEMESTER V / KELAS 3.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN
DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. Definisi
Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai kondisi ketika
individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal terhadap
sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan dan
gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
Ketidakberdayaan adalah persepsi yang menggambarkan perilaku
seseorang yang tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil;
suatu keadaan di mana individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan (Stuart, 2007)
Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan seseorang
tidakakan mempengaruhi hasil secara signifikan; persepsi kurang kontrol
pada situasi saat ini atau yang akan datang (SDKI, 2016).

2. Penyebab/Faktor Predisposisi
Menurut SDKI, 2016 adapun penyebab ketidakberdayaan adalah:
a. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka
panjang
b. Lingkungan yang tidak mendukung perawatan atau pengobatan
(disfungsional)
c. Interaksi interpersonal tidak memuaskan

3. Pohon Masalah dan Rentang Respons Pasien dengan


Ketidakberdayaan
 Rentang Respon
Adaftif Maladaftif

Harapan Kesempatan Ketidakpastian Bahaya Tidak Berdaya Putus Asa

 Pohon Masalah

Harga Diri Rendah Effect


Ketidakberdayaan Core Problem

Disfungsi Proses Berduka Causa

4. Klasifikasi
Stepheson (1979) dalam Carpenito (2009) menggambarkan dua jenis
ketidakberdayaan, yaitu:
a. Ketidakberdayaan situasional
Ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan
mungkin berlangsung singkat.
b. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness)
Ketidakberdayaan yang bersifat menyebar, mempengaruhi
pandangan, tujuan, gaya hidup dan tujuan.

5. Tanda Gejala
Menurut SDKI, 2016:
 Gejala dan Tanda Mayor
a. Data Subyektif
1. Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas
sebelumnya
b. Data Obyektif
1. Bergantung pada orang lain
 Gejala dan Tanda Minor
a. Data Subyektif
1. Merasa diasingkan
2. Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
3. Menyatakan kurang adanya kontrol
4. Menyatakan rasa malu
5. Merasa Tertekan
b. Data Obyektif
1. Tidak berpartisipasi dalam perawatan
2. Pengasingan
Menurut NANDA, 2016 :
1. Keterasingan
2. Ketergantungan pada orang lain
3. Depresi
4. Ragu tentang penampilan
5. Frustasi tentang ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
sebelumnya
6. Partisipasi yang tidak memadai dalam perawatan
7. Kurangnya rasa kendali
8. Malu
 Kondisi Klinis terkait
1. Diagnosis yang tidak terduga atau baru
2. Peristiwa traumatis
3. Diagnosis penyakit Kronis
4. Diagnosis penyakit terminal
5. Rawat Inap yang lama

6. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Keperawatan
a. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
Untuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan
keputusasaan pasien akibat ketidakberdayaan, sebaiknya pada
permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan
agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di
pegang. Begitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien
di beritahu. Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
b. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah
yang ada
Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat
dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab kenapa
pasien mengalami perasaan ketidakberdayaan serta membantu
mengatasi masalah yang ada. Pengumpulan data ini juga dapat
melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
c. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan
Keluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu
tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan
kesinambungan dalam proses keperawatan, misalny dari
percakapan dengan pasien di ketahui bila merasa tidak berdaya ini
perlu dukungan dari prtugas kesehatan dan keluarga

7. Komplikasi
a. Muncul masalah harga diri rendah akibat ketidakberdayaan pasien.
b. Pasien dengan ketidakberdayaan cendrung akan menjadi putus asa.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. Data yang Perlu Dikaji
a. Alasan masuk RS
Seperti masalah kesehatan yang dialami saat ini dan riwayat
kesehatan terdahulu
b. Faktor psikologis
Mudah kecewa, mudah putus asa, kecemasan tinggi, menutup
diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas diri tidak jelas,
krisis peran, gambaran diri negatif dan koping destruktif.
c. Pemeriksaan fisik
Yang dikaji adalah tanda-tanda vital (suhu, nadi, pernafasan dan
tekanan darah), berat badan, tinggi badan serta keluhan fisik yang
dirasakan pasien.
1. Status mental
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Afek
e. Persepsi
f. Proses pikir
g. Isi pikir
h. Tingkat kesadaran
i. Kemampuan konsentrasi dan berhitung
2. Mekanisme koping
a. Regresi
b. Proyeksi
c. Menarik diri
3. Masalah psikososial dan lingkungan: masalah berkenaan
dengan ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan perumahan atau
pemukiman.

Masalah dan Data yang Perlu Dikaji


Masalah Keperawatan Data yang Perlu Dikaji
Ketidakberdayaan a. Data Subjektif
- Pasien menyatakan frustasi atau
tidak mampu melaksanakan
aktivitas sebelumnya
- Pasien merasa diasingkan
- Pasien menyatakan keraguan
tentang kinerja peran
- Pasien menyatakan kurang kontrol
- Pasien menyatakan rasa malu
- Pasien merasa tertekan (depresi)
b. Data Objektif
- Pasien bergantung pada orang lain
- Pasien nampak tidak berpartisipasi
dalam perawatan
- Pengasingan

2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
3. Rencana Keperawatan

No Waktu Diagnosa Perencanaan


Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 - Ketidakberdayaan TUM : Pasien Setelah dilakukan 1. Beri salam Hubungan saling
mampu mengontrol tindakan … x … menit 2. Perkenalkan diri, percaya merupakan
rasa dalam … x pertemuan tanyakan nama serta dasar untuk
nama panggilan yang
ketidakberdayaan diharapkan interaksi disukai kelancaran hubungan
pasien : interaksi selanjutnya.
3. Jelaskan tujuan
TUK 1 : Pasien dapat 1. Mau menerima interaksi
membina hubungan kehadiran perawat 4. Yakinkan pasien
saling percaya disampingnya dalam keadaan aman
dan perawat siap
dengan perawat 2. Menyatakan mau menolong dan
menerima bantuan mendampingi
perawat 5. Yakinkan bahwa
3. Tidak menunjukan kerahasiaan pasien
akan tetap terjaga
tanda-tanda curiga
6. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
7. Perhatikan kebutuhan
dasar dan beri bantuan
untuk memenuhinya

TUK 2: Assesment Setelah dilakukan 1. Mengetahui


1. Membantu pasien
Ketidakberdayaan tindakan … x … menit faktor penyebab
mengidentifikasi
dan Latihan Berpikir dalam … x pertemuan ketidakberdayaa
faktor-faktor yang
Positif. diharapkan interaksi n
dapat menimbulkan
pasien : 2. Mengetahui
ketidakberdayaan.
1. Pasien mampu 2. Mengidentifikasi kemampuan dan
mengenali dan kemampuan dan aspek positif
mengekspresikan aspek positif yang yang dimiliki
emosinya dimiliki pasien, serta pasien
2. Pasien mampu memperluas 3. Menilai
memodifikasi kesadaran diri. kemampuan
pola kognitiif 3. Membantu pasien yang dimiliki
yang negative menilai kemampuan pasien
3. Pasien mampu pasien yang dapat 4. Memberikan

berpartisipasi dilakukan saat ini. kegiatan sesuai


4. Membantu pasien
dalam dengan
memilih kegiatan saat
pengambilan kemampuan
ini yang akan dilatih
keputusan yang yang dimiliki
sesuai dengan
berkenaan dengan pasien
kemampuan pasien.
perawatan pasien. 5. Melatih kegiatan yang 5. Melatih pasien
4. Pasien mampu dipilih. 6. Mengurangi rasa
termotivasi untuk 6. Menganjurkan pasien ketidakberdayaa
aktif mencapai memasukkan dalam n dengan
tujuan realistis. jadwal kegiatan aktivitas yang
harian. terjadwal

TUK 3: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membantu pasien 1. Mengevaluasi


Ketidakberdayaan, tindakan … x … menit mengevaluasi ketidakberdayaa
Manfaat dalam … x pertemuan ketidakberdayaan. n pasien
Mengembangkan diharapkan interaksi 2. Membantu pasien 2. Mengembangkan
Harapan Positif dan pasien : mengembangkan manfaat harapan
Latihan Mengontrol 1. Pasien mampu manfaat harapan positif pasien
Perasaan membina positif 3. Mengontrol
Ketidakberdayaan hubungan saling 3. Membantu pasien ketidakberdayaa
percaya mengontrol perasaan n pasien
2. Pasien mampu keridakberdayaan 4. Mengurangi rasa
mengembangkan 4. Menganjurkan pasien ketidakberdayaa
harapan positif memasukkan dalam n dengan
3. Pasien mampu jadwal kegiatan aktivitas yang
mengontrol harian. terjadwal
perasaan
ketidakberdayaan.
TUK 4: Penjelasan Setelah dilakukan 1. Mendiskusikan 1. Mendiskusikan
Kondisi Pasien dan tindakan … x … menit kondisi pasien: kondisi pasien
Cara Motivasi dalam … x pertemuan ketidakberdayaan, dengan keluarga
Pasien. diharapkan interaksi penyebab, proses 2. Melatih keluarga
pasien : terjadi, tanda dan dalam merawat
1. Keluarga mampu gejala, akibat. pasien
mengenal masalah 2. Melatih keluarga 3. Melatih keluarga
ketidakberdayaan merawat agar dapat
pada anggota ketidakberdayaan melakukan
keluarganya. pasien. follow up
2. Keluarga mampu 3. Melatih keluarga 4. Meningkatkan
merawat anggota melakukan follow rasa ingin
keluarga yang up. sembuh dari
mengalami 4. Melatih keluarga pasien
ketidakberdayaan. untuk selalu
3. Keluarga mampu memberikan
memfollow up motivasi dan
anggota keluarga dukungan pada
yang mengalami pasien
ketidakberdayaan.
4. Keluarga mampu
memberikan
motivasi pada
pasien yang
mengalami
ketidakberdayaan

TUK 5: Evaluasi Setelah dilakukan 1. Membuat kontrak 1. Membuat


peran keluarga tindakan … x … menit ulang: latihan kontrak ulang
merawat pasien, cara dalam … x pertemuan lanjutan cara dengan keluarga
latihan mengontrol diharapkan interaksi merawat dan pasien
perasaan pasien : follow up. 2. Melibatkan
ketidakberdayaan 1. Keluarga mampu 2. Menyertakan keluarga dalam
dan follow up mengenal masalah keluarga saat melatih pasien
ketidakberdayaan melatih pasien
pada anggota latihan
keluarganya. mengontrol
2. Keluarga mampu perasaan tidak
merawat anggota berdaya.
keluarga yang
mengalami
ketidakberdayaan.
3. Keluarga mampu
memfollow up
anggota keluarga
yang mengalami
ketidakberdayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2009. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.

Herdman, T.H& Shigemi, K. 2016 . NANDA Diagnosis Keperawatan : Definisi

dan Klasifikasi 2015 – 2017 (Edisi 10). Jakarta : EGC

Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN). Jakarta:

EGC.

SDKI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator

Diagnostik Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Stuart, G.W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta. EGC.

Sutejo. 2017. Keperawatan Jiwa : Konsep dan Praktik Asuhan Keperawatan

Kesehatan Jiwa : Gangguan Jiwa dan Psikososial. Yogyakarta : Pustaka

Baru Press
STRATEGI PELAKSANAAN : KETIDAKBERDAYAAN (PASIEN)
SP 1 (TUK 1 & 2) : Bina Hubungan Saling Percaya dan Assesment
Ketidakberdayaan serta Latihan Berpikir Positif.

A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi........ Perkenalkan, nama saya........Saya perawat yang
bertugas pada pagi hari inidari pukul......sampai......nanti.......Nama.....
siapa? Lebih senang dipanggil siapa?”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan......hari ini?”
c) Kontrak
“......., saya bertugas di sini untuk merawat ........ saya harap selama
saya merawat ....... saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik
bagi........ sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan ....... untuk
mengetahui keadaan ....... saat ini, apakah ....... bersedia? ....... ingin
kita bicara di mana? Bagaimana kalau diruangan ini saja.
Hmm,,baiklah......... Berapa lama ingin bincang-bincangnya.......?
Bagaimana kalau kita berbincang selama ........?”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi ....... terlihat sedih dan merenung, memangnya apa
yang dirasakan ....... saat ini? O gitu..... jadi ....... merasa tidak mampu.
Pada saat apa biasanya ....... merasa tidak mampu dengan diri sendiri?
Bagaimana dengan lingkungan sekitar ......., misalnya dari keluarga .......,
adakah hal-hal yang ....... sukai dari mereka? Baiklah kalau begitu,
sekarang bisakah ....... sebutkan kepada saya hal apa saja yang ....... sukai
dalam diri .......? Coba ....... ingat-ingat kembali kemampuan apa saja
yang dapat ....... lakukan?Sekarang bagaimana kalau saya membantu .......
untuk membuat daftar hal-hal positif dan kemampuan apa saja yang .......
miliki. Baiklah, tadi ....... sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif
dan kemampuan yang dimiliki. Iya bagus sekali ........ Disini, ....... dapat
melihat sendiri ....... memiliki kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung
....... juga, apakah ingin mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak.
Menurut ....... kemampuan-kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau
tidak? Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang
....... miliki, menurut ....... kemampuan yang mana yang mampu untuk .......
lakukan saat ini? Wah iya bagus sekali .......................”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan ....... setelah tadi kita berbincang-bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang
sudah ....... tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian ya......?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi
ya ..... jam....... dan membicarakan tentang kemampuan positif lain
yang ....... miliki. Bagaimana...... ? saya pamit dulu”.

SP 2 (TUK 3): Evaluasi Ketidakberdayaan, Manfaat Mengembangkan


Harapan Positif dan Latihan Mengontrol Perasaan Ketidakberdayaan

Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi ........ Masih ingat dengan saya..........? Ya, betul
sekali. Saya perawat .......,. Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul ........ sampai......... nanti dan saya yang akan
merawat ........”
b) Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ....... hari ini?Apa sudah lebih baik dari
kemarin? Bagus kalau begitu”
c) Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, ....... Hari ini kita
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan
membicarakan kemampuan ....... yang lain di ruangan ini. Saya
rasa ......... seperti kemarin cukup ya,...........”
2. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi ........, apakah pagi ini ....... sendiri
yang ...................... ?bagaimana perasaan ....... setelah melakukan
hal tersebut ?O jadi ....... merasa senang ya..bagus sekali. Bisa .......
mempraktekkan ........................... yang baik ??..wah bagus sekali
ya..baiklah............. hari ini kita akan melakukan kegiatan positif lain
yang telah ....... tuliskan dalam daftar harian .................... bisa .......
lakukan ? Wah iya bagus sekali ya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan ....... setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif
yang sudah ....... tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian ya .....?”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu
lagi dan membicarakan tentang kemampuan positif lain
yang ....... miliki.saya pamit dulu”.
SP 3 (TUK 4): Penjelasan Kondisi Pasien dan Cara Memotivasi Pasien

Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi...... Perkenalkan, nama saya ........ Senang
....dipanggil ........ Saya Saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini dari pukul ........ sampai ....... nanti. Nama..... siapa?
Lebih senang dipanggil siapa?.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ....... hari ini?”
c. Kontrak
“Kak, saya bertugas di sini untuk merawat ........ dari hari
Senin sampai sabtu saya harap selama saya merawat ....... saya
dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi ............
sekarang saya ingin berbincang-bincang dengan......... untuk
mengetahui keadaan ....... saat ini, apakah .......
bersedia? ........ingin kita bicara di mana? Bagaimana kalau
ditaman. Hmm,,baiklah ........ Berapa lama ingin bincang-
bincangnya .......? Bagaimana kalau kita berbincang selama 30
menit?”
2. Fase Kerja
“Nah, sebenarnya, apa yang ....... rasakan selama merawat .......?
O jadi ....... merasa sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana
ya melihat ....... yang jadi lebih termenung dan pendiam. Jadi .......,
kondisi ....... yang muncul saat ini itu dikarenakan ....... telah
mengalami suatu kecemasan, dalam hal ini kecemasan akibat
penyakitnya yang tak kunjung ada perubahan. Dengan ....... yang
menunjukkan sikap pasif, ragu-ragu, jarang berinteraksi itu
merupakan tanda dan gejala dari rasa ketidakberdayaan. Dalam
hal ini ....... harus memberikan dukungan kepada ....... karena
keluarga berperan penting dalam meningkatkan motivasi ........
Selain itu, ....... perlu juga memberikan pujian atas kegiatan atau
peningkatan pada kondisi ....... atau ketika ....... mampu
memutuskan untuk melakukan kegiatan.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi
“Bagaimana perasaan ....... setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
b) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan ....... ketika ....... memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”
c) Kontrak yang akan datang
“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya ........ Besok kita
akan bertemu lagi dan membicarakan tentang cara merawat
dan mengatasi kondisi ....... secara langsung. saya pamit
dulu.”

SP 4 (TUK 5): Evaluasi peran keluarga merawat pasien, cara latihan


mengontrol perasaan ketidakberdayaan dan follow up

A. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ........ Masih ingat dengan saya .......? Ya, betul
sekali. Saya perawat ......., ........ Seperti kemarin, pagi ini dari
pukul ............ sampai ............ nanti dan saya yang akan
merawat ........”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ....... hari ini?”
c. Kontrak
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, ........ Hari ini kita
bertemu untuk mengevaluasi kegiatan kemarin dan
membicarakan kemampuan ....... dalam merawat ........ Saya
rasa............ menit seperti kemarin cukup ya, ..........”
2. Fase Kerja
“Bagaimana ....... ,,,apakah ....... dapat memotivasi ....... dengan
memberikan pujian atas kegiatan yang telah ia lakukan ? Pujian
seperti apa itu ....... ? ohh bagus sekali itu .......,,baiklah.. .......
telah mampu memotivasi ....... atas kegiatan yang dia lakukan
sekarang ....... bagaimana perasaan ....... setelah melakukan hal
tersebut ?..baiklah ....... hari ini kita akan membahas kegiatan
positif lain yang telah ....... tuliskan dalam daftar harian yaitu
membersihkan lantai dengan sapu.. Jika ....... telah
melakukannya ....... harus tetap memberikan motivasi
kepada ....... ,Wah iya bagus sekali ya.
3. Fase Terminasi
d) Evaluasi
“Bagaimana perasaan ....... setelah tadi kita berbincang-
bincang?”
e) Rencana Tindak Lanjut
“Nanti ....... dapat mencoba untuk memberikan dukungan dan
pujian atas keberhasilan ....... ketika ....... memutuskan untuk
melakukan kegiatan.”

f) Kontrak yang akan datang


“Nah untuk hari ini sampai disini dulu ya ........ Besok kita
akan bertemu lagi dan membicarakan tentang cara merawat
dan mengatasi kondisi ....... secara langsung. saya pamit dulu”

Sumber: Keliat.B.A. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas


(CMHN). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai