Anda di halaman 1dari 3

Essay tentang diri sendiri

Oleh : Ummam Zulfan

Nama lengkap saya Ummam Zulfan, biasa dipanggil Umam. Entah mengapa orang
tua saya memberikan nama itu tetapi saya yakin pasti ada makna atau harapan tersendiri
dengan diberinya nama itu. Mereka bilang nama saya diambil dari kata “immam” yang
berarti “seorang pemimpin” yang mereka harapkan adalah saya menjadi seseorang pemimpin
yang baik dikemudian hari setelah dewasa, dan pemikiran untuk menjadi seorang pemimpin
memang sudah saya pikirkan dan inginkan sejak saya menginjak Sekolah Dasar (SD), dan
nama itu juga tanpa disadari akan berhubungan dengan jurusan kuliah saya saat ini.

Saya lahir di Bandung pada tanggal 2 Juni 2001. Saya merupakan anak terakhir dari
3 bersaudara, saya memiliki 2 orang kakak yang berbeda umur sekitar 7 tahun dengan saya.
Lalu ayah saya merupakan seorang Wiraswasta atau pengusaha swasta, ibu saya merupakan
seorang ibu rumah tangga. Tetapi sebelum saya lahir ibu saya bekerja di salah satu
perusahaan swasta di Bandung.

Alamat rumah saya sekarang di Jl. Rumah Sakit no. 57 Cinambo, Ujung Berung
Bandung. Kawasan rumah saya bisa terbilang lumayan padat penduduk karena merupakan
daerah yang menjadi pusat dari salah satu adat kesenian sunda yaitu “Benjang” dan karena
wilayah itu juga merupakan jalur penghubung dari pusat kota ke arah Jawa Barat bagian
timur seperti Garut, Tasik dll.

Sejak kecil saya selalu berusaha menghormati dan bagaimana bersikap kepada orang
lain seperti apa yang orang tua ajarkan kepada saya tentang masalah etika atau attitude, di
keluarga saya sangat menjunjung tinggi apa yang dinamakan dengan etika, maka dari itu
orang tua saya sudah menekankan saya akan hal ini sejak dari kecil.

Saya mulai mengenyam pendidikan ketika berusia 6 tahun ketika itu saya masuk
Taman Kanak-Kanak (TK). Sama seperti anak-anak pada umumnya saya bersekolah di TK
selama 1 tahun, pada saat itu saya selalu ingin menemukan hal baru seperti lingkungan,
teman, guru dan lain lain yang belum pernah saya temui karena sebelumnya sudah jelas saya
hanya berada di lingkungan komplek yang sempit karena hanya bisa bertemu kawan dekat
rumah dan tetangga. Setelah saya menyelesaikan sekolah TK saya melanjutkan ke Sekolah-
Dasar (SD) pada umur 7 tahun. Saya melanjutkan ke Sekolah Dasar yang tidak jauh dari
komplek rumah saya yaitu SDN Sukarela 3, pada jenjang ini saya masih terus untuk mencari
hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Memang, dalam jenjang ini saya jarang
meraih peringkat 3 besar dikelas, tetapi setelah saya lulus SD saya menjadi salah satu murid
dengan nilai UN alhamdulillah lumayan tinggi di sekolah hingga bisa melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN).

Setelah saya lulus SD saya mendaftar ke SMPN 49 Bandung dan alhamdulillah


diterima lewat jalur akademik yaitu jalur UN, di jenjang ini selain menemukan hal baru juga
saya mencoba untuk mengembangkan kemampuan non-akademik yaitu mengikuti ekskul
Pramuka lalu diluar sekolah saya mengikuti Les Renang. Saya mengikuti kegiatan
kepramukaan dari kelas 7 awal dan sampai saya lengser pada kelas 9 semester 1 sebelum
saya fokus untuk mengikuti ujian-ujian dan Ujian Nasional atau UN, sedangkan les renang
saya mengikutinya setelah lulus SD sampai kelas 7 akhir. Saya hanya mengikuti 1 ekskul di
sekolah karena saya ingin fokus pada satu kegiatan itu tanpa terganggu kegiatan lain kecuali
kegiatan lain diluar sekolah dan alhamdulillah kerja keras saya dengan izin Allah SWT
bantuan orang tua, pelatih, guru, teman, dll, saya berhasil mendapat juara 3 dalam ajang
lomba morse se-Kota Bandung pada kelas 8, itu merupakan momen pertama saya menjuarai
lomba walaupun hanya menempati peringkat 3 tapi saya bersyukur dan tentu saja tidak puas
berkepanjangan dengan hal itu, saya terus berusaha agar jauh lebih baik lagi dikemudian hari.
Momen SMP merupakan salah satu kejadian awal remaja yang tidak akan terlupakan karena
banyak cerita yang bisa diceritakan saat dewasa nanti.

Setelah lulus SMP saya melanjutkan pendidikan ke SMA swasta di Kota Bandung
yaitu SMA Plus Al-Ghifari, masa-masa yang indah tentunya pada saat remaja, pada jenjang
ini saya mengalami perubahan sikap dan tentunya perubahan di era teknologi karena pada
masa awal SMA sedang maraknya game online membuat performa belajar saya diawal kelas
10 menurun, tapi setelah itu saya berfikir untuk berubah secepatnya agar saya bisa membuat
plan jangka panjang karena setelah SMA ini saya ingin masuk Universitas impian saya.
Dimulai dengan memperbaiki cara belajar dan ikut mengikuti les yang diadakan oleh guru
SMA, selain itu saya juga tetap ikut kegiatan non-akademik di sekolah yaitu Organisasi
Dewan Keluarga Muslim (DKM) dan ekskul Futsal, mengapa tidak mengambil ekskul
olahraga yang sama seperti SMP yaitu renang? karena sebenarnya saya sudah menyukai
sepak bola/futsal dari SMP tetapi dulu saya sudah mempunyai kegiatan yang sudah tertata
dan lumayan cukup membuat saya sibuk sehingga dulu saya tidak memilih sepakbola/futsal.
Di jenjang SMA ini saya aktif mengikuti organisasi dan ekskul dari kelas 10 awal dan juga
mengikuti perlombaan ekonomi karena saya berasal dari jurusan IPS, selain itu saya juga
mendalami hobi saya yang lain yaitu membaca buku sejarah yang melengkapi pengalaman
selama saya berseragam abu. Diawal kelas 11 saya mengikuti lomba ekonomi yang
diselenggarakan salah satu universitas tapi saya beberapa kali hanya sekedar mengikuti saja
karena sudah gugur pada awal-awal lomba, lalu di organisasi DKM juga saya aktif hingga
sempat beberapa kali ditunjuk menjadi ketua pelaksana suatu acara, disini saya merasa sangat
lelah yang dikarenakan sebagai ketua saya sering terjun dan terkadang mengerjakan langsung
suatu tugas divisi yang belum terlaksana bila sudah mepet ke H- acaranya, tetapi disitu saya
juga bangga karena setelah diakhir evaluasi saya selalu mendapat komentar positif dari para
panitia guru yang terkadang itu membuat saya tersenyum lega karena usaha dan kerja keras
saya tidak sia-sia. Setelah itu menginjak kelas 12 saya mulai meletakkan jabatan saya di
organisasi dan mulai non-aktif pada ekskul tetapi saya masih aktif ikut kegiatan sekolah
ataupun lomba tetapi kali ini saya ditunjuk oleh guru sejarah saya untuk mengikuti lomba
sejarah tapi sayangnya dari awal kelas 10 lomba saya tidak pernah sampai melaju ke babak
akhir atau final karena lagi dan lagi saya hanya sekedar menigkuti lomba tersebut mungkin
karena usaha saya kurang maksimal dan saya menyadari hal itu. Di kelas 12 semester 2 saya
sudah benar-benar fokus untuk rencana saya mengikuti SBMPTN dan saya juga mencoba
mendaftar di Akademi Kepolisian (AKPOL), tetapi kedua hal itu ‘lagi’ saya mengalami
kegagalan total yang membuat saya cukup terpukul karena saya pernah berjajanji kepada
orang tua saya untuk masuk ke Universitas Negeri selain itu juga saya kecewa tidak bisa
masuk ke Universitass impian dan kedinasan impian saya sejak kecil. Tidak berlama lama
berlarut dalam kesedihan setelah itu saya mendaftar ke salah satu Sekolah Tinggi Logistik
dan satu satunya sekolah logistik di Indonesia, saya bangga bisa masuk kesana dan tentu
momen kali ini bukan waktunya untuk ada mencoba coba lagi ataupun lainnya saya tidak
akan menyianyiakan kerja keras orang tua saya dan ingin benar benar fokus disini untuk
meraih cita-cita saya dan melakukan apa yang saya bisa untuk orang lain atau kampus saya
ini, agar hidup saya bermanfaat untuk orang lain.

Demikian sedikit cerita tentang hidup saya, karena banyak cerita yang saya singkat
ataupun menurut saya tidak perlu dicatat disini.

Anda mungkin juga menyukai