Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOKIMIA

“KONSEP BIOTEKNOLOGI & APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM


BIDANG KESEHATAN”

Oleh:

Oleh :

Luh Putu Sukmawati (P07120219066)


Maria Sholasticha Putu Erlina S (P07120219068)
Putu Inggita Wahyu Utami (P07120219093)
Ni Made Cahyaning Upadani (P07120219096)
I Wayan Yogik Prayoga (P0712021909
Ni Made Arisasmita Candra Dewi (P07120219103)

Kelas : 1B

Jurusan : S.Tr Keperawatan

Kementrian Kesehatan RI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar

Tahun Ajaran 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
telah memberikan berkah dan rahmatnya bagi kelancaran pembuatan makalah
untuk pemenuhan nilai mata kuliah Biokimia. Judul makalah ini adalah “Konsep
Bioteknologi & Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan”

Makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari


berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. selaku dosen yang mengajar di mata kuliah Biokimia, yang telah


memberi dorongan, motivasi, dan petunjuk-petunjuk kepada penulis.
2. Pihak Keluarga yang sepenuhnya telah membantu dan memberi dorongan
moril maupun materiil yang juga sangat membantu dalam proses
penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi materi maupun teknik penulisannya, mengingat terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 23 Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang ...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................2

C. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN ......................................................................................3

A. Konsep dan Perkembangan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan .........3


B. Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan ......................................................3
C. Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan .......................................5
D. Keamanan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan ....................................9
E. Dampak Penggunaan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan .................11

BAB III: PENUTUP.............................................................................................12

A. Kesimpulan ...............................................................................................12

B. Saran ..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari secara langsung maupun tidak


langsung, sebagian dari kita pernah berhubungan dengan hasil penerapan
bioteknologi di bidang kesehatan. Salah satu contohnya adalah insulin yang
telah digunakan untuk mengobati penyakit diabetes. Penyakit diabetes pada
manusia diobati dengan insulin manusia. Bagaimanakah kita dapat
memperoleh insulin manusia ini? Apakah untuk mengobati orang yang sakit
diabetes ini kita harus mengorbankan orang yang sehat untuk diesktrak
insulinnya? Tentu saja tidak. Saat ini insulin manusia telah berhasil di
produksi secara masal dengan menggunakan bakteri. Kemajuan dunia
kesehatan saat ini tidak terlepas dari peran bioteknologi

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan


makhluk hidup (bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya
didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni
lain, seperti biokimia, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan
jasa.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil ialah:
1. Bagaimana konsep dan perkembangan bioteknologi dalam bidang
kesehatan?
2. Bagaimana bioteknologi dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan?
4. Bagaimana keamanan bioteknologi dalam bidang kesehatan?
5. Bagaimana dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan?

C. Tujuan
Tujuan yang diambil ialah:
1. Untuk mengetahui konsep dan perkembangan bioteknologi dalam bidang
kesehatan
2. Untuk mengetahui bioteknologi dalam bidang kesehatan.
3. Untuk mengetahui Aplikasi bioteknologi dalam bidang kesehatan.
4. Untuk mengetahui keamanan bioteknologi dalam bidang kesehatan.
5. Untuk mengetahui dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep dan Perkembangan Bioteknologi


Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa.

Bioteknologi di masa lampau (konvensional)


Bioteknologi sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu.

 1665 Penemuan sel oleh Robert Hooke(Inggris) melalui mikroskop.


 1880 Mikroorganisme ditemukan
 1865 Gregor Mendel menemukan hukum hukum dalam penyampaian sifat
induk ke turunannya.
 1919 Karl Ereky, insinyur Hongaria, pertama menggunakan kata
bioteknologi
 1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan
untuk memotong gen gen
 1975 Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler
dan Milstein
 1978 Para peneliti di AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan
bakteri yang terdapat pada usus besar

3
2.2. Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan
antara lain dengan ditemukannya antibiotic dan vaksin.Antibiotik penisilin
yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum telah ditemukan oleh
Alexander Fleming pada tahun 1929. Adapun pada tahun 1939 oleh Rene
Dubois mengisolasi dua antibiotic gramisidin dan tirosidin modern yang
pertama dan tergolong luas penggunaannya. Penisilin dihasilkan selama
pertumbuhan dan metabolism cendawan tertentu, yaitu Penicillium notatum
danPenicillium Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur ini
sangat efektif terhadap bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan
beberapa stafilokokus. Beberapa bakteri gram negative,spiroketa yang
merupakanpenyebab sifilis.

Setelah antibiotic penisilin ditemukan, banyak penyakit yang


disebabkan oleh infeksi kuman yang dapat disembuhkan.Namun, beberapa
jenis bakteri lain menghasilkan enzim yang dapat menghambat kerja penisilin

sehingga tahan terhadap penisilin.Akibatnya, beberapa penyakit yang


disebabkan oleh bakteri tersebut tidak dapat sembuh. Kerena itu, para ahli
berusaha menemukan obat lain pembasmi bakteri yang kebal terhadap
penisilin. Jenis antibiotic lain yang dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara
lain: sefalosporin dan streptomisin.

Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic yang dihasilkan oleh


suatu spesies cendawan laut, Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini
aktif tehadap banyak bakteri gram positif dan negative serta tidak dapat
dirusak oleh penisilinase. Yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang
mampu merusak penisilin. Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces
Griseus, yaitu bakteri tanah yang diisolasikan oleh Walksman dan teman-
temannya. Antibiotikini efektif terhadap banyak bakteri gram positif dan
gram negative yang pathogen dan Mycobacterium Tuberculosis. Oleh karena
itu, Streptomisin menjadi antibiotic untama untuk penderita TBC seebagai

4
komoterapi. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat dengan cepat menjadi
resistan dan meningkat toksisitasnya jika penggunaan antibiotic berlangsung
dalam waktu lama. Meskipun demikian, streptomisin tetap dianggap sebagai
obat utama dalam penggobatan tuberculosis.

Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes


dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan
memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat
mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa
genetika dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia
oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode
pembentukan insulin manusia pada bakteri.

Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk


penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:

1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing


manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten.
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu
dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Pen
6. yempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
7. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan
penyakit keturunan, misalnya hemofilia.

5
2.3. Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan

1. Pembuatan Hormon Insulin

Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika.


Melalui rakayasa genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia
coli dengan gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin
manusia tersebut dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan
insulin. Dengan demikian bakteri ini mampu membentuk insulin yang
mirip dengan insulin manusia. Insulin yang diperoleh dapat digunakan
untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang dibentuk bakteri ini
terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan tidak menimbulkan
dampak negatif pada tubuh manusia.

Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan


ADN yang mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian
diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin,
tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing
mengandung kodon metionin pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung
amino protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan pada ujung
3’. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid.
Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E. Coli dibiakkan dalam medium
yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan sumber energi dan
bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase.
Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang
dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan
dengan sianogen bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan
demikian rantai insulin akan terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai
dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah insulin asli manusia.

6
2. Antibodi Monoklonal

Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan


tubuh yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri.
Melalui rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi
monoklonal. Antibodi monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari
penggabungan sel penghasil antibodi dengan sel yang terkena penyakit.
Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan sel-sel tumor dan sel-sel
limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti,
sedangkan sel limpa sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil
penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel hibridoma. Sel hibridoma
dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan
dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi
ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang sehat.

3. Interferon

Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan


senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon

7
berguna untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa genetika.

4. Pembuatan Vaksin

Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin


dibuat dengan mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang
bersangkutan. Gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah
dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk
antigen murni. Jika antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia, sistem
kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan
antigen yang masuk ke dalam tubuh.

5. Antibiotik

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh


mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat
pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain.
Dengan demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri
atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat dengan menerapkan
bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui
rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah
dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan
atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif
melawan mikroorganisme tersebut.

6. Bayi Tabung

Untuk dapat menghasilkan seorang bayi, harus terjadi pertemuan antara sel
telur ibu dan sel sperma ayah. Kadang kala proses pertemuan sel telur dan
sel sperma (fertilisasi) tidak dapat terjadi secara baik. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh adanya penghalang di saluran telur, atau karena kualitas
sperma yang kurang bagus sehingga tidak dapat mencapai sel telur. Jika

8
terjadi masalah tersebut, dapat diatasi dengan teknologi yang disebut
teknologi bayi tabung. Teknik bayi tabung ini adalah teknik untuk
mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar tubuh sang ibu(in vitro
fertilization). Setelah terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur ini
terjadi, proses selanjutnya, embrio yang dihasilkan ditanamkan kembali di
rahim ibu hingga terbentuk bayi dan dilahirkan secara normal.

2.4. Keamanan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan

Beberapa hal yang dapat menimbulkan rasa aman tersebut antara lain
adalah digunakannya prosedur standar labotarium (Good Laboratary
practice), terdapat regulasi untuk penggunaan mikroorganisme tertentu
maupun standar produk yang dihasilkan terutama yang diperuntukkan untuk
pangan dan kesehatan manisia. Standar keamanan dan regulasi tersebut sudah
ada dan diterapkan dengan ketat pada beberapa negara.

Keamanan dari suatu produk bioteknologi sangat berkaitan dengan


kualitas dari produk yang dihasilkan. Masing-masing produk bioteknologi
baik itu dibidang farmasi, pertanian, pangan dan kimia mempunyai
kekurangan dan berbahaya bila peraturan penggunaan yang tidak baik.
Misalnya produk bioteknologi dibidang pangan yang menggunakan teknik
bantuan mikroba dalam membantu proses pembuatan produk, seperti yoghurt,
sosis, wine dan lain sebagainya. Proses pembuatan produk memerlukan
terapan sanitasi dan pemilihan mikroba yang baik sesuai kebutuhan, karena
dengan tidak adanya penerapan sistem tersebut tidak akan menghasilkan
suatu produk yang baik untuk dikonsumsi melainkan membawa penyakit
terhadap manusia.

Setiap produk yang menggunakan bantuan mikroba atau stater dalam


proses pembuatannya, perlu diperhatikan tingkat keasaman atau pH produk.
Setiap mikroorganisme memiliki tingkat pH, water activity (Aw) dan suhu
untuk tetap hidup serta nutrisi. Mikroba patogen merupakan musuh terbesar

9
dari suatu produk pangan, mikroba ini dapat mengakibatkan produk
membusuk dan membawa penyakit serta membuat ketahanan (shelf live)
produk menurun. Untuk mengatasi terjadinya kontaminan mikroba patogen
perlu dilakukan tahap penyimpanan yang baik, baik itu suhu dan kadar Aw
produk.

Sistem ketahanan produk pangan sangat tergantung jenis kemasan


(packing) yang digunakan. Fungsi dari kemasan adalah menjaga produk tetap
bersih dan melindungi dari terjadi kontaminan, sehingga produk bisa tahan
lebih lama. Setiap produk berbeda bahan baku yang dipakai untuk kemasan,
baik kemasan plastik, gelas dan kaleng (logam). Untuk menjaga keamanan
suatu produk, diberi label yang berfungsi sebagai informasi kepada
konsumen. Didalam label terdapat beberapa unsur yaitu:

1. Nama produk
2. Label halal
3. Komposisi
4. Bar code
5. Kadarluarsa
6. Dinas kesehatan dan BPOM
7. SNI produk

Peraturan pemerintah tentang kelayakan suatu produk dipasarkan dapat


menjamin keamanan dan ketahanan produk. Banyak produk bioteknologi
yang memasuki pasaran menggantikan produk sebelumnya, seperti pada
produk obat, diagnosa dan pertanian. Perubahan yang sangat besar
memungkinkan akan terjadi pada bidang diagnosa, suatu saat akan banyak
penyakit yang dapat didiagnosa dini menggunakan kit diagnosa dan dapat
dilakukan sendiri.

10
Cukup banyak riset yang bisa membawa dampak kurang
menguntungkan bagi manusia. Apakah riset dilakukan terhadap
mikroorganisme lain, apalagi yang berkaitan dengan manusia. Untk menjaga
kemungkinan penyalah gunaan riset ini, perlu adanya suatu regulasi dan etika
menyangkut penelitian bioteknologi yang dikenal sebagai bioetika. Bioetika
merupakan studi interdisiplineer tentang masalah yang ditimbilkan oleh
penelitian biologi dan kedokeran baik pada skala mikro maupun makro serta
dampaknya pada masyarakat luas dan sistem tata nilainya saat ini dan masa
datang.oleh karena itu bioetika sangat perlu diterapkan dan penerapannya
memerlukan kajian yang tuntas dari segala disiplin ilmu.

2.5. Dampak Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan

1. Dampak Positif

a. Sebagai cikal bakal pengembangan medis modern.


b. Membantu kemajuan teknologi pengobatan.
c. Terciptanya produk hormon yang murah dan terjangkau.
d. Terciptanya sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari infeksi
bakteri dan menyembuhkan tumor/kanker.

2. Dampak Negatif

a. Menyebabkan alergi.
b. Dapat menyerang sistem imunitas manusia.
c. Dapat mengakibatkan kekebalan terhadap obat antibiotik.
d. Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit
tertentu.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan


makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika, dan lain sebagainya. Contoh penerapan bioteknologi dalam
kesehatan yaitu : pembuatan hormone insulin, pembuatan antibody,
pembuatan interferon, pembuatan vaksin serta pembuatan antibiotic.
Keamanan bioteknologi dalam kesehatan harus sangat diperhatikan karena
Keamanan dari suatu produk bioteknologi sangat berkaitan dengan kualitas
dari produk yang dihasilkan serta meminialisir dampak negatife yang muncul
dari penerapan bioteknologi.

3.2 Saran
1. Kepada tenaga kesehatan, penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan
harus dilakukan sesuai prosedur yang diberikan, agar tidak menimbulkan
kesalahan.
2. Kepada pembaca, jika menggunakan makalah ini sebagai acuan dalam
pembuatan makalah atau karya tulis yang berkaitan dengan judul makalah ini,
diharapkan kekurangan yang ada paa makalah ini dapat diperbaharui dengan
lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sardjoko,1991. Bioteknologi Latar Belakang dan Beberapa Penerapannya.


Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Smith,J.E,1993. Prinsip Bioteknologi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
https://ardra.biz/tag/peran-bioteknologi-dalam-bidang-kedokteran-dan-kesehatan/
http://majidsyahreza89.wordpress.com/2012/01/16/bioteknologi-dalam-bidang-
kesehatan/.

13

Anda mungkin juga menyukai