Latar Belakang
yang bersifat diploid. Variasi jumlah set kromosom (ploidi) sering ditemukan di
Perubahan materi genetik karena pengaruh dari dalam sel merupakan ciri
benda hidup yang membedakannya dengan benda mati, yakni dapat melakukan
Kejadian tersebut dapat terjadi secara alami maupun diinduksi secara buatan
poliploidi, dimana organisme memiliki tiga kali atau lebih set kromosom dasar
tidak mengalami pemisahan pada saat proses pembelahan sel sehingga sel
mengandung jumlah set kromosom yang berlipat dan terbentuk organisme yang
poliploidi. Poliploid adalah keadaan sel dengan penambahan satu atau lebih
genom dari genom normal diploid (2n). Tanaman hasil poliploidisasi akan
mempunyai ukuran bunga, buah, dan biji yang lebih besar, ukuran daun lebih
lebar dan tebal, warna daun lebih hijau, dan usia vegetatifnya lebih panjang
resisten terhadap penyakit, rasanya lebih enak, mudah dicerna, dan seratnya
bunga, batang, umbi lebih jagur atau vigor dibanding tanaman diploid. Jika
keadaan yang tepat, maka poliploidi belum dapat diperoleh. Jika konsentrasinya
sel-sel banyak yang rusak atau bahkan menyebabkan tanaman mati (Sofia, 2007).
Tujuan Praktikum
kromosom pada akar bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan kolksisin.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu
jaringan atau organ tanaman. Proses penggandaan dapat terjadi secara spontan
poliploidi pada tanaman dapat terjadi akibat penggandaan spontan atau dari
mutagen kimia seperti kolkisin pada jaringan meristem tanaman. Senyawa ini
yang sama. Ploid yang dihasilkan dari proses ini adalah aneuploid (kromosom
mendapatkan jenis yang mempunyai lebih dari 2 set kromosom (2n) (Kadi, 2007).
merah karena memiliki jumlah kromosom yang sedikit dan berukuran cukup besar
genetik dan sekaligus digunakan sebagai salah satu metode pemuliaan tanaman.
(lebih dari 2x). Kolkisin merupakan salah satu bahan kimia apabila diberikan pada
keadaan sel dengan penambahan satu atau lebih genom dari genom normal
2n = 2x. Kolkhisin (C22H25O6N) merupakan suatu alkaloid yang berasal dari umbi
dan biji tanaman Autumn crocus (Cholchicum autumnale Linn.) yang termasuk
Jumat tanggal 6 Desembaer 2019 pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai di
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku penuntun
sebagai penuntun praktikum, pulpen untuk menulis data, mikroskop sebagai alat
praktikum, kaca preparat sebagi tempat objek yang akan diamati dengan
mikroskop, penggaris untuk menggaris buku gambar, deck glass untuk penutup
objek yang ada di preparat, pinset umtuk menjepit bahan bahan, bunsen untuk
mensterilkan alat dan bahan, pipet tetes untuk memindahkan larutan, pensil
sebagai alat untuk menyemprotkan alkohol ke kaca preparat, dan petridish sebagai
praktikum.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah akar tanaman
bawang merah (Allium ascalonicum L.) sebagai bahan praktikum yang diamati,
literatur sebagai referensi bacaan, kertas untuk tempat data, buku gambar untuk
tempat menggambar hasil praktikum, asetokarmin sebagai pewarna sel, air untuk
Prosedur Praktikum
Diambil akar tanaman bawang yang telah direndam dan dipotong akar
penghapus pensil
disebut sebagai organisme poliploid. Hal ini sesuai dengan literatur dari Sari
(2018) yang menyatakan bahwa poliploid adalah peningkatan jumlah genom (set
kromosom) pada sel, jaringan atau organ tanaman. Proses penggandaan dapat
seimbang.
kromosom berlipat (lebih dari 2x). Hal ini sesuai dengan literatur dari Putra dan
autopoliploidi. Hal ini sesuai dengan literatur dari Kadi (2007) yang menyatakan
ploidi melalui penggabungan genom – genom yang sama. Ploid yang dihasilkan
dari proses ini adalah aneuploid (kromosom abnormal) yakni bentuk triploid,
kromosom yang sedikit dan berukuran lebih besar. Tanaman bawang memiliki
ukuran kromosom yang cukup besar sehingga sangat cocok digunakan untuk studi
eksperimental. Hal ini sesuai dengan literatur dari Khikmah (2018) yang
kromosom yang sedikit dan berukuran cukup besar sehingga mudah untuk
diamati.
Hal ini sesuai dengan literatur dari Ariyanto et al (2015) yang menyatakan bahwa
Kolkisin merupakan salah satu bahan kimia apabila diberikan pada tanaman dapat
merupakan suatu alkaloid yang berasal dari umbi dan biji tanaman Autumn crocus
1. Poliploidi adalah kondisi pada suatu organisme yang memiliki set kromosom
autopoliploidi.
kromosom yang sedikit dan berukuran lebih besaR sehingga mudah diamati.
Muammar, A. 2013. Analisis Fenotip Dan Ploidi Tanaman Melon (Cucumis melo
L.) Kultivar Hikadi Hasil Perendaman Ekstrak Daun Tapak Dara
(Catharanthus roseus [L] G. Don.). Universitas Gajah Mada.
Yogayakarta.
Putra, B. K., dan Soegianto, A. 2019. Induksi Poliploidi Pada Bawang Merah
Dengan Pemberian Kolkisin. Universitas Brawijaya. Malang.
Rahayu, E. D. M., Sukma, D., Syukur, M., Aziz, S. A., dan Irawati. 2015. Induksi
Poliploidi Mengguankan Kolkisin Secara In Vivo Pada Bibit Anggrek
Bulan. LIPI. Bogor.