Anda di halaman 1dari 22

1.

Alat Pengambil Contoh Benih

1. Seed Trier Type Probe

Keterangan : (1) pegangan


(2) lubang pengambil sampel benih
Sifat : portable.
Fungsi : mengambil sampel benih yang berada dalam
karung.
Sumber energi : mekanis.
Prinsip kerja : fungsi pegangan yang lain adalah sebagai alat pembuka-penutup lubang. Trier
ditusukkan ke dalam karung dengan arah diagonal, lubang dibuka, sampel benih masuk ke dalam lubang-lubang,
kemudian lubang ditutup dan trier dikeluarkan dari dalam karung.
Deskripsi alat : sama seperti nobbe, hanya saja bedanya terletak pada pegangannya. Pegangan
pada trier dapat diputar untuk menutup dan membuka lubang. Lubang pada trier jumlah banyak (lebih dari satu) dan
berukuran lebih kecil daripada lubang-lubang pada nobbe. Ujungnya berbentuk runcing agar memudahkan alat
masuk kedalam karung yang berisi benih.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihannya adalah dalam mengambil sampel benih, penggunaanseed trier tipe
probe ini dapat mengurangi resiko kerusakan benih karena tidak menyebabkan benih terjepit. Akan tetapi,
kekurangannya adalah sampel yang diperoleh hanya berjumlah sedikit (Anonim, 2012).

2. Seed Trier Type Nobbe

Keterangan : (1) pegangan


(2) lubang pengambil benih
Sifat : portable.
Fungsi : mengambil sampel benih dari hamparan.
Sumber energi : mekanis.
Prinsip kerja : digunakan ketika mengambil sampel benih yang sudah tidak berada di dalam karung
lagi. Pemakaian nobbe dengan cara memasukkan alat kepada benih yang akan diambil tanpa kita perlu
untuk membuka atau menutup lobang.
Deskripsi alat : alat ini mempunyai satu lubang ditengah yang bentuknya memanjang. Ujung seed
trier tipe nobbe runcing dan pegangannya terbuat dari kayu. Ujung yang runcing itu berfungsi untuk memudahkan
alat ini dalam mengmbil benih. Seed trier tipe Nobbe tersedia dalam dua ukuran. Ukuran yang lebih kecil digunakan
untuk mengambil sampel benih-benih berukuran kecil. Sedangkan yang ukuran besar digunakan untuk mengambil
sampel benih – benih yang berukuran besar.
Kekurangan dan kelebihan: Kelebihannya adalah dapat mengambil sampel benih dalam jumlah yang lebih banyak
tetapi juga memiliki kekurangan yaitu timbulnya resiko bahwa benih yang terambil dapat menjadi rusak karena benih
terjepit-jepit diantara padatnya benih (Anonim, 2012).

3. Seed Devider

Keterangan : (1) corong


(2) klep pembuka atau penutup
(3) penampung sementara
(4) corong pemisah
(5) penyangga
(6) bak penampung benih yang telah dipisahkan
Sifat : non portable.
: membagi benih menjadi dua atau tiga bagian
sama banyak.
Sumber energi : manual.
Prinsip kerja : klep ditutup, benih yang akan dipisahkan dimasukkan seluruhnya kedalam corong,
kemudian klep dibuka dan benih-benih tersebut dengan sendirinya terbagi-bagi sama banyak dan ditampung dalam
bak penampungan yang telah tersdia di bawah corong pemisah.
Deskripsi alat : mempunyai kaki tiga, berukuran relatif besar, mempunyai corong yang besar, tabung
penampung sementara, dan bak penampungan benih yang telah dibagi-bagi. Tabung penampung sementara itu
berukuran lebih besar dari pada corong yang berada diatasnya. Memiliki klep yang dapat dibuka dan ditutup.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya adalah alat ini dapat dengan cepat membagi sampel benih yang akan
kita ambil dengan dua atau tiga bagian yang sama banyak. Kekurangannya, benih yang dapat terbagi satu kali
penggunaan, jumlahnya sangat sedikit. Jadi, jika kita ingin membagi benih dalam jumlah yang sangat banyak harus
dilakukan secara berulang-ulang. Hal ini berarti ada pemborosan tenaga dan waktu. Kekurangan yang lain yaitu alat
ini sulit untuk digunakan ketika kita menghendaki pemisahan benih-benih berukuran kecil (Anonim, 2012).

2. Alat Penguji Daya Tumbuh

1. Petridish

Keterangan : (1) wadah


(2) tutup
Sifat : portable
Fungsi : sebagai tempat penguji daya tumbuh (perkecambahan)
Sumber energi :-
Prinsip kerja : petridish - petridish diberi alas kertas saring atau media perkecambahan yang lain,
kemudian benih-benih diletakkan dan disusun sedemikian rupa di atas media perkecambahan tersebut. Setelah
disusun, tutup petridish untuk mencegah benih-benih yang sedang dikecambahkan terkontaminasi.
Deskripsi alat : transparan, terbuat dari bahan kaca, dilengkapi dengan
tutupnya.
Kelebihan dan kekurangan: Kelebihan alat ini adalah mudah dibawa-bawa, ringan, serta penampilannya yang
transparan membantu kita dalam melakukan pengamatan perkecambahan tanpa kita harus membuka
penutupnya. Sedangkan kekurangannya adalah alat ini berukuran relative kecil sehingga jika kita ingin melakukan
perkecambahan dalam jumlah yang besar memerlukan petridish dalam jumlah yang besar pula. Selain itu karena
berbahan dari kaca resiko pecah ketika terjatuh juga besar. Selain itu tutup dapat mempersempit pertumbuhan benih
ke arah vertikal (Anonim, 2012).

2. Bak Perkecambahan
2.1 Seng
Keterangan : (1) bak perkecambahan
(2) kaca yang terdapat di dalam bak perkecambahan
Sifat : portable
Fungsi : membantu menguji daya tumbuh benih.
Sumber energi :-
Prinsip kerja : media perkecambahan diletakkan di atas bak perkecambahan, kemudian benih-benih
diletakkan di atasnya, setelah itu ditutup dengan penutupnya. Jika media perkecambahan yang digunakan adalah air,
kita hanya memenuhi bak perkecambahan dengan air kemudian pada kacanya diberi kertas saring dan benih-benih
diletakkan pada kertas saring tersebut. Kemudian kita tunggu sampai benih-benih tersebut berkecambah.
Deskripsi alat : terbuat dari bahan seng, mudah dibawa kemana-mana, agak berat, cukup besar,
biasanya berwarna biru.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah alat ini berukuran lebih besar daripada petridish sehingga
dapat menampung benih lebih banyak. Selain itu dilengkapi tutup untuk melindungi benih dari kontaminasi atau hal-
hal yang tidal diinginkan lainnya. Kelemahannya adalah tidak dapat mengatur suhu serta intensitas cahaya. Benih
yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan yang normal (tidak ada rekayasa). Selain itu tutup dapat
mempersempit pertumbuhan benih ke arah vertikal (Anonim, 2008).

2.2 Plastik

Keterangan : (1) bak perkecambahan


Sifat : portable
Fungsi : membantu menguji daya tumbuh benih.
Sumber energi :-
Prinsip kerja : media perkecambahan diletakkan diatas bak perkecambahan, kemudian benih-benih
diletakkan diatasnya. Kita tunggu sampai benih-benih berkecambah.
Deskripsi alat : alat ini terbuat dari plastik, mudah dibawa kemana-mana, dan juga ringan.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini adalah berukuran lebih besar daripada petridish sehingga dapat
menampung benih lebih banyak, akan tetapi alat ini juga memiliki kekurangan yaitutidak dapat mengatur suhu serta
intensitas cahaya. Benih yang dikecambahkan tumbuh dalam lingkungan yang normal (tidak ada rekayasa) (Anonim,
2012).

3. Germinator
3.1 Elektrik

Keterangan : (1) pegangan buka-tutup


(2) pintu
(3) tombol pengontrol
(a) tombol power
(b) tombol pengatur suhu
(c) tombol pengatur cahaya
Sifat : non portable.
Fungsi : tempat mengecambahkan benih pada suhu dan
intensitas cahaya tertentu.
Sumber energi : tenaga listrik
Prinsip kerja : pada prinsipnya hampir sama dengan germinator tipe AGRC-125 tetapi bedanya pada
tipe ini, selain kita dapat mengatur suhunya kita juga dapat mengatur intensitas cahaya yang akan digunakan.
Deskripsi alat : alat ini merupakan alat penguji daya tumbuh yang modern karena dilengkapi dengan
pengatur suhu serta intensitas cahaya. Bentuknya yang besar dapat menghemat waktu karena dapat memuat
banyak benih yang akan dikecambahkan. Alat ini memiliki beberapa tombol pengontrol, di antaranya tombol power,
tombol pengatur suhu, dan tombol pengatur cahaya.
Kelebihan dan kekurangan: kelebihan alat ini selain dilengkapi dengan alat pengatur suhu juga dilengkapi dengan
alat pengatur intensitas cahaya. Sedangkan kekurangannya adalah karena bentuknya yang besar membutuhkan
tempat penyimpanan yang luas dan tidak portabel sehingga tidak mudah / susah untuk dipindahkan (Anonim, 2012).

3.2 Non Elektrik

Keterangan : (1) klep buka-tutup


(2) kaca
(3) rak-rak untuk perkecambahan
(4) termometer
(5) pengatur suhu
(6) lampu indicator
(7) tombol on-off
Sifat : non portable
Fungsi : alat yang digunakan untuk membantu menguji daya
tumbuh benih.
Sumber energi : tenaga listrik
Prinsip kerja : benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak perkecambahan yang
terdapat dalam germinator. Setelah itu kita menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk
perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu
sampai lampu indicator mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan.
Deskripsi alat : alat ini cukup besar, dilengkapi dengan thermometer pengukur suhu udara, dan pengatur
suhu. Didalam alat ini terdapat rak – rak perkecambahan sebagai wadah perkecambahan bagi benih.
Kelebihan dan kekurangan: kita dapat mengatur suhu yang kita inginkan untuk perkecambahannya sehingga tepat
untuk mengetahui suhu optimal banih berkecambah, tetapi kita tidak dapat mengatur pencahayaan yang optimum
untuk perkecambahan (Anonim, 2012).

3. Alat Penguji Kadar Air Benih

1. Moisture Tester tipe Kett

Keterangan : (1) mulut tabung


(2) tabung tempat menampung benih yang akan diuji
(3) tabung pengujian
(4) tombol pengontrol (pemilih jenis benih)
(5) pegangan
(6) layar penunjuk hasil
Sifat : portable
Fungsi : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung
pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih
jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih.
Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji
tersebut.
Deskripsi alat : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang
dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki
tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung
tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga
memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu
jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis
benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat
yang lain (Anonim, 2012).

2. Moisture Tester tipe Juscon

Keterangan : (1) layar


(2) pemutar untuk menekan benih
(3) alat penampung benih (di bawah alat penekan)
(4) tombol pengontrol (power, select, measurement, average)
Sifat : portable.
Fungsi : menguji kadar air benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : beberapa butir benih diletakkan pada tempat penampung benih, dimasukkan
dalam laci di sisi kana alat (di bawah alat penekan). Secara perlahan kita memutar alat penekan sampai pemutarnya
berhenti sudah tidak dapat diputar kembali. Tombol power kita tekan, kita pilih benih yang akan kita ukur dengan
menekan tombol select dan memilih jenis benihnya. Setelah itu kita tekan tombol measurement sebanyak tiga kali
(kita mengambil reratanya agar lebih akurat). Setelah tombol measurement ditekan tiga kali, kita menekan
tombol average untuk mengetahui reratanya. Setelah ditunggu beberapa saat, nilai kadar air akan tertera pada layar.
Deskripsi alat : berbentuk persegi panjang, banyak terdapat tombol-tombol, terdapat sejenis alat
pemutar pada permukaannya, terdapat layar dan penampung benih.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya yaitu benih yang dibutuhkan hanya beberapa saja, jadi menghemat
benih. Dengan alat ini kita dapat mengetahui rerata kadar air benih, diharapkan dapat lebih valid. Selain itu kita juga
dapat mengetahui temperature benih. Kekurangannya sama seperti pada tipe Kett, karena keterbatasan jenis benih,
hanya dapat digunakan untuk pengujian jenis-jenis benih yang tertera pada pilihan jenis benih pada layar (Anonim,
2012).

3. Cawan Porselen dan Tutup


Keterangan : (1) cawan
(2) tutup cawan
Sifat : portable
Fungsi :sebagai tempat (wadah) benih yang akan
dikeringkan.
Sumber energi :-
Prinsip kerja : benih yang akan dikeringka dimasukkan kedalam cawan kemudian ditutup. Cawan-
cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven.
Deskripsi alat : mirip dengan cawan petri hanya saja pada cawan porselen dilengkapi dengan tutup.
Kelebihan dan Kelemahan : kelebihan alat ini adalah ukurannya kecil, mudah dibawa-bawa, serta dalam sekali
proses pengovenan dapat langsung dioven dalam jumlah yang banyak. Hal ini akan sangat menghemat waktu.
Selain itu cawan-cawan ini tahan panas jadi tidak khawatir bila dioven dalam suhu yang tinggi. Kelemahan dari alat
ini karena terbuat dari bahan yang mudah pecah, jika terjatuh akan pecah (Anonim, 2008).

4. Oven
Keterangan : (1) pegangan pintu
(2) tombol pengatur
(a) tombol pengatur suhu
(b) tombol power
(c) tombol pengatur waktu
Sifat : non portabel
Fungsi : alat untuk mengeringkan benih
Sumber energi : tenaga listrik
Prinsip kerja : benih-benih yang hendak dikeringkan dimasukkan pada cawan oven kemudian cawan-
cawan dimasukkan dan diatur di dalam oven. Setelah itu kita mengatur waktu dan suhu oven sesuai dengan yang
kita inginkan. Setelah itu kita tekan tombol power. Kita tunggu sampai waktu yang kita tentukan tersebut.
Deskripsi alat : alat ini cukup besar, berbentuk persegi panjang, terdapat tombol-
tombol yaitupengatur untuk mengatur suhu, tombol power, dan tombol pengatur waktu. Dan dilengkapi dengan
pegangan pintu untuk membuka dan menutup pintu.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihan alat ini adalah dapat dengan cepat memberikan hasil karena tidak
tergantung pada sinar matahari. Selain itu, pengeringan dapat dilakukan kapan saja dan dalam waktu yang singkat,
jadi dapat menghemat waktu. Akan tetapi juga memiliki kekurangan yaitusifatnya tidak portable dan ukurannya
relative besar jadi sulit untuk dapat dipindah tempatkan (Anonim, 2012).

5. Mortar dan Penumbuk

Keterangan : (1) wadah (cawan)


(2) penumbuk
(3) kepala penumbuk
(4) pegangan
Sifat : portable.
Fungsi : menghaluskan benih yang akan dianalisis.
Sumber energi : manual.
Deskripsi alat : terbuat dari porselen, agak berat, berwarna putih, sepasang antara cawan
dengan penukmbuknya
Prinsip kerja : benih yang akan diuji dimasukkan ke dalam cawan. Kemudian benih dihaluskan
dengan penumbuk. Tenaga dikonsentrasikan pada penumbuk. Untuk memberikan hasil maksimal dibutuhkan tenaga
yang besar agar benih yang dihasilkan dapat sehalus mungkin.
Kelebihan dan kekurangan : benih yang akan diuji dapat dihaluskan sehalus mungkin. Kekurangannya yaitu
cawan berukuran tidak terlalu besar. Jika kita menginkan sampel benih yang dihaluskan dalam jumlah yang besar,
harus dilakukan berulang-ulang dan akan menyita waktu serta tenaga karena orang yang menghaluskan akan
merasa kecapaian (pegal-pegal) (Anonim, 2012).

6. Grinder

Keterangan : (1) tempat masuknya benih


(2) tempat keluarnya benih
(3) sekrup
(4) kenop pemutar
Sifat : portable
Fungsi : menghaluskan benih yang akan dianalisis
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : benih yang akan diuji dimasukkan ke bagian atas grinder. Kemudian benih
dihaluskan dengan cara, memutar kenop pemutar maka benih akan menjadi pipih.
Deskripsi alat : terbuat dari baja, sekrup digunakan untuk menempelkan grinder pada meja.
Kelebihan dan kekurangan : benih yang akan diuji dapat dihaluskan dengan mudah. Kekurangannya yaitu jika
benih terlalu keras, maka dibutuhkan pula tenaga yang besar untuk memutar kenop untuk menghaluskan benih
(Anonim, 2012).

7. Eksikator
Keterangan : (1) klep udara
(2) tutup
(3) tempat benih
(4) tempat kapur
Sifat : non portable
Fungsi : sebagai tempat penyimpan benih
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : kapur dimasukkan dalam wadah paling bawah kemudian benih dimasukkan pada
wadah di bagian tengah yang berbentuk seperti saringan. Lalu kapur akan menguap dan akan mengeringkan benih.
Udara akan keluar dari klep yang berada pada tutupnya.
Deskripsi alat : terbuat dari kaca, berukuran besar, terdapat klep udara pada tutupnya,
membesar pada bagian tengahnya kemudian agak mengecil pada bagian bawahnya.
Kelebihan dan kekurangan : ukurannya relatif besar sehingga sedikit memuat lebih banyak benih yang akan
disimpan, dan tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya karena pada eksikator dengan menggunakan silica
gelnya atau kapur tohor yang terletak pada bagian bawahnya dapat menyerap uap air sehingga benih kan memiliki
massa yang konstan setelah dikeluarkan dari oven.Kekurangannya yaitu terbuat dari kaca sehingga pemakaiannya
harus ekstra hati-hati agar alat tidak rusak atau pecah (Anonim, 2012).

8. Moister tester type Dicky – Jhon

Keterangan : (1) gagang


(2) tutup
(3) tempat benih
(4) layar
Sifat : portable
Fungsi : untuk menguji kadar air yang terkandung dalam
benih.
Sumber energi : elemen kering (batu baterai).
Prinsip kerja : benih kita masukkan ke dalam tabung penampung benih masuk ke dalam tabung
pengujian lalu kita tutp dengan tabung penampungan tersebut. Setelah itu alat dinyalakan. Sebelumnya, kita memilih
jenis benih yang akan kita uji, apakah benih padi, jagung, kedelai, atau gandum, kira-kira ada 5 pilihan jenis benih.
Setelah kita nyalakan, kita tunggu bberapa saat, kemudian muncul pada layar kadar air dalam benih yang kita uji
tersebut.
Deskripsi alat : bentuk alat ini berbentuk seperti teko, mempunyai tabung penampungan yang
dapat berfungsi sebagai tutup, dan memiliki pegangan berbentuk pegangan pada teko. Selain itu juga memiliki
tombol dan layar.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya dapat mengetahui kadar air secara cepat karena angka langsung
tertera pada layar, mudah dibawa-bawa, mudah dalam pengoperasian, praktis, dan cepat. Akan tetapi alat ini juga
memiliki kekurangan yaitu hanya dapat digunakan pada kelima jenis benih (padi, lagung, gandum, kedelai, dan satu
jenis lagi) sehingga terbatas untuk mengukur benih-benih tersebut, tidak dapat digunakan untuk mengukur jenis
benih yang lain. Selain itu hasil yang didapat terkadang berbeda dengan hasil yang didapat bila menggunakan alat
yang lain (Anonim, 2012).

4. Alat Penguji Kemurnian Benih

1. Purity Desk

Keterangan : (1) laci


(2) kaca
(3) kabel listrik
(4) lampu yang berada di dalam laci
Sifat : semiportabel
Fungsi : menguji kemurnian benih
Sumber energi : listrik
Prinsip kerja : pada prinsipnya, penggunaan alat ini sama dengan purity desk tipe manual, hanya
saja yang membedakan keduanya adalah sumber energi yang digunakan untuk menguji kemurnian benih. Purity
desk tipe elektrik menggunakan lampu yang dikendalikan oleh tenaga listrik. Jadi, sinarnya tidak berasal dari cahaya
matahari melainkan berasal dari lampu yang terdapat di dalam laci.
Deskripsi alat : berbentuk persegi panjang, berwarna coklat, terdapat laci. Kedua sisinya tidak
melandai
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya, tidak tergantung pada sinar matahari jadi pengujian kemurnian
benih dapat dilakukan dengan waktu yang tidak terbatas, tetapi pada umumnya tetap dilakukan pada siang hari.
Kekurangannya hamper sama dengan tipe manual yaitu memerlukan ketelitian yang tinggi dalam pengujiannya. Oleh
karena itu, alat ini tidak dapat digunakan secara sembarangan. Hanya ahli-ahli saja yang mungkin dapat
menggunakannya (Anonim, 2012).

2. Sieve

Keterangan : lubang penyaring


Sifat : portable
Fungsi : memilih benih sesuai ukuran yang dinginkan serta menghilangkan kotoran-kotoran
benih
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : benih yang akan diayak diletakkan pada ayakan sesuai bentuk benihnya kemudian
ayakan digoyang-goyangkan. Benih akan terpisah dari kotorannya dan benih yang bersih akan keluar lewat lubang-
lubang tersebut.
Deskripsi alat : berbentuk bulat, mempunyai bentuk yang berbeda-beda pada bagian tengahnya
sesuai dengan jenis benih apa yang akan diayak. Bentuk bulat ada dua jenis, bulat yang besar-besar dan bulat yang
kecil-kecil.
Kelebihan dan kekurangan : benih-benih hasil ayakan akan berukuran sesuai dengan yang diinginkan dan bentuk
serta ukurannya seragam. Akan tetapi pemisahan dengan alat ini hanya berdasarkan ukuran benih dan volumenya
sangat terbatas sehingga jumlah benih yang dapat tertampung oleh alat ini juga terbatas (Anonim, 2012).

3. Magnifier/lup

Keterangan : (1) pegangan


(2) kaca pembesar
Sifat : portable
Fungsi : untuk melihat benih yang relatif berukuran kecil supaya lebih tampak jelas (lebih besar)
Sumber energi : manual
Prinsip kerja : benih yang ingin dilihat diletakkan dibawah kaca tersebut kemudian dilakukan
pengamatan yang diinginkan
Deskripsi alat : berbentuk bulat pada bagian atasnya, pegangan agak panjang, ringan, mudah
dipindahtempatkan
Kelebihan dan kelemahan : kelebihannya yaitu dapat memperjelas bentuk benih, sedangkan kelemahannya yaitu
perbesaran hanya sampai pada batas tertentu (Anonim, 2012).

4. Timbangan Elektrik

Keterangan : (1) tempat meletakkan benih


(2) tombol pengontrol
(3) kabel sambungan listrik
(4) layar
Sifat : semiportabel
Fungsi : menimbang berat benih
Sumber energi : listrik
Deskripsi alat : berwarna kuning, mempunyai tempat meletakkan benih, data dalam bentuk
angka-angka digital
Prinsip kerja : benih yang akan ditimbang diletakkan di tempatnya kemudian
tombolpower dinyalakan. Angka hasil timbangan benih akan tertera dengan otomatis pada layarnya.
Kelebihan dan kekurangan : karena data disajikan secara digital jadi dapat mengukur berat benih seakurat
mungkin. Selain itu kita tidak perlu mengatur angka-angka yang menunjukkan berat yang kita inginkan. Sangat peka
terhadap getaran sehingga ukuran berat dapat menjadi tidak valid (Anonim, 2012).
5. Alat Tambahan

1. Termohigrometer

Keterangan : (1) thermometer


(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
(2) hygrometer
(a) skala
(b) jarum penunjuk skala
Sifat : portable
Fungsi : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur kelembaban udara
(hygrometer)
Sumber energi :-
Prinsip kerja : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat ini dengan sendirinya akan
menunjukkan suhu dan kelmbaban tempat yang akan diukur.
Deskripsi alat : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur yaitu termometer (skala berwarna
hitam) dan hygrometer (skala berwarna merah)
Kelebihan dan kekurangan : dapat mengukur dua parameter sekaligus yaitu suhu udara dan kelembaban
udara. Kelemahannya adalah karena tidak digital, maka angka-angka kurang stabil (Anonim, 2012).

2. Hand Counter
Keterangan : (1) tombol penghitung
(2) angka
(3) tombol pembuat angka nol
Sifat : portabel
Fungsi : membantu menghitung benih dalam jumlah yang besar
Sumber energi : mekanis
Deskripsi alat : kecil. Berbentuk bulat berwarna perak
Prinsip kerja : Pertama kali angka harus nol caranya dengan menekan tombol
reset apabila angka belum menunjukkan nol. Benih dihitung dengan menekan tombol counter. Hasil perhitungan
ditunjukkan oleh angka yang tertera pada display.
Kelebihan : mudah digunakan, murah harganya, dapat menghitung benih yang sebenarnya dan
bukan kotorannya (anonim, 2012).

3. Gelas Ukur

Keterangan : penunjuk skala


Sifat : portabel
Fungsi : untuk mengukur larutan
Sumber energi :-
Deskripsi alat : terbuat dari kaca, agak tipis, dan bagian bawah berukuran lebih lebar
Prinsip kerja : larutan yang akan diukur dimasukkan ke dalam tabung sesuai dengan skala yang
tertulis
Kelebihan dan kekuarangan : skalanya lebih teliti dibanding gelas beker tetapi tidak dapat mengukur volume
larutan dalam jumlah yang banyak. Alat ini mudah pecah karena terbuat dari kaca sehingga dalam pemakaiannya
harus hati-hati (Anonim, 2012)

4. Gelas Beker

Keterangan : (1) mulut tabung


(2) skala ukuran
(3) mulut penuang
Sifat : portable
Fungsi : merendam benih yang akan diperlakukan
Sumber energi :-
Deskripsi alat : terbuat dari bahan kaca tahan panas, transparan, ringan
Prinsip kerja : benih yang akan diperlakukan dimasukkan kedalam beaker glassyang telah diisi
dengan perlakuannya. Benih direndam sesuai perlakuan perendaman yang diinginkan.
Kelebihan dan kelemahan : transparan jadi dapat dengan mudah diamati selain itu ringan dan berukuran
sedang. Kelemahannya yaitu skala ukuran volume tidak begitu tepat dan alat ini terbuat dari kaca sehingga resiko
untuk rusak (pecah) sangat tinggi (Anonim, 2012).

5. Scalpel

Keterangan : (1) pegangan


(2) mata pisau
Sifat : portable
Fungsi : untuk memotong atau menghilangkan kulit benih
Sumber energi :-
Deskripsi alat : seperti pisau pada umumnya tetapi mata pisau berukuran lebih kecil daripada
pegangan pisau
Prinsip kerja : benih yang akan dihilangkan kulitnya dijepit dengan pinset kemudian perlahan-
lahan kulit benih dikupas dengan menggunakan scalpel.
Kelebihan dan kekurangan : dapat digunakan pada benih-benih yang relatif berukuran sedang sampai besar
serta mudah dibawa kemana-mana. Alat ini tidak dapat digunakan pada benih-benih yang berukuran sangat kecil
(Anonim, 2012).

6. Refrigerator

Keterangan : (1) pegangan


(2) tempat penyimpan benih
(3) tombol pengontrol
(a) pengontrol suhu
(b) pengontrol kelembaban
Sifat : non portable
Fungsi : sebagai alat penyimpan benih
Sumber energi : tenaga listrik
Deskripsi alat : berukuran besar, seperti kulkas pada umumnya hanya saja terdapat pengatur
suhu dan pengatur kelembaban, serta mempunyai dua pintu, dimana pintu atas lebih besar daripada pintu yang
dibawahnya.
Prinsip kerja : benih dimasukkan dalam refrigerator dalam keadaan yang dingin, dengan
mengatur suhu serta kelembabannya.
Kelebihan dan kekurangan : daya tampungnya lebih banyak, suhu dapat diatur sehingga pada suhu rendah
benih lebih awet atau dapat disimpan lebih lama. Akan tetapi alat ini ukurannya yang besar membutuhkan ruangan
yang cukup luas untuk meletakkannya selain itu tidak mudah dipindahtempatkan (Anonim, 2012).

7. Grain Counter
Keterangan : (1) tempat benih yang akan dihitung
(2) tombol
(3) layar
(4) tempat benih ditampung
Sifat : non portabel
Fungsi : untuk menghitung jumlah benih
Sumber Energi : listrik
Deskripsi Alat : berwarna kuning, tempat benih yang akan dihitung ada berbagai ukuran yaitu
untuk benih ukuran kecil, sedang, dan besar.
Prinsip Kerja : Benih yang akan dihitung diletakkan di tempat benih, kemudian tekan tombol set
dan tekan jumlah benih yang akan dihitung. Setelah itu, tekan tombol start dan benih akan jatuh ke tempat
penampungan benih dengan jumlah sesuai dengan yang diinginkan.
Kelebihan dan kekurangan : dapat menghitung jumlah benih yang diinginkan dengan tepat dan ketika benih itu
kurang atau berlebihan, kita dapat mengetahui secara pasti jumlah kekurangan atau kelebihan biji tersebut karena
data ditayangkan secara digital. Bila benih tersebut masih ada kotorannya maka kotoran tersebut ikut terhitung
(Anonim, 2008).

8. Electro Conductivity Meter

Keterangan : (1) Layar


(2) Tombol
(3) tangkai sensor
Sifat : portabel
Fungsi : mengukur daya hantar listrik benih
Sumber Energi : baterai
Deskripsi Alat : berwarna agak kebiruan, dengan tangkai sensor berwarna putih. Di tangkai sensor
terdapat lubang-lubang kecil.
Prinsip Kerja : alat ini dimasukkan kedalam tempat yang sudah diisi dengan air, benih
dimasukkan kedalam tempat tersebut. Kemudian di tekan tombol powernya. Setelah itu dilihat berapa daya hantar
benih tersebut dalam layar yang sudah tersedia.
Kelebihan dan kekurangan : alat ini mudah untuk dibawa-bawa. Alat ini dapat mengetahui berapa daya hantar
benih secara teliti karena alat ini menyajikan data/angka dalam bentuk digital sehingga kita tingal membaca angka
yang ditunjukkan oleh alat ini untuk dapat mengetahui berapa daya hantar benih tersebut.

9. Pinset

Keterangan : (1) pegangan


(2) penjepit
Sifat : portable
Fungsi : membantu dalam mengambil benih yang berukuran sedang sampai kecil
Sumber energi : manual
Deskripsi alat : bentuk kecil seperti penjepit
Prinsip kerja : ketika kita hendak mengambil sampel benih, kita hanya mengarahkan penjepit
kepada benih yang akan kita ambil. Kemudian menekan pegangannya sambil benih terambil, kita tahan sejenak, lalu
benih kita letakkan pada tempat yang kita inginkan. Pusat energi terletak pada pegangannya.
Kelebihan dan kekurangan : kelebihannya kita dapat langsung mengambil benih-benih yang kita inginkan. Alat
ini kecil sehingga dalam penggunaannya kita hanya dapat mengambil benih satu persatu, tentu saja hal ini sangat
menyita waktu dan tenaga (Anonim, 2012).

10. Grain Analize


Keterangan : (1) tempat benih yang akan dihitung
(2) tombol
(3) layar

Sifat : non portabel


Fungsi : untuk menghitung jumlah benih
Sumber Energi : listrik
Prinsip Kerja : Benih yang akan dihitung diletakkan di tempat benih, kemudian tekan tombol set
dan tekan jumlah benih yang akan dihitung. Setelah itu, tekan tombol start dan benih akan jatuh ke tempat
penampungan benih dengan jumlah sesuai dengan yang diinginkan.
Deskripsi Alat : berwarna putih dan layarnya berwarna biru, tempat benih yang akan dihitung ada
berbagai ukuran yaitu untuk benih ukuran kecil, sedang, dan besar.
Kelebihan dan kekurangan : dapat menghitung jumlah benih yang diinginkan dengan tepat dan ketika benih itu
kurang atau berlebihan, kita dapat mengetahui secara pasti jumlah kekurangan atau kelebihan biji tersebut karena
data ditayangkan secara digital. Kekurangannya adalah alat ini tidak mudah untuk dibawa – bawa karena sifatnya
yang non portable (Anonim, 2012).

Anda mungkin juga menyukai