id
oleh
1)
Nurul Dhewani Mirah Sjafrie
ABSTRACT
1) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Laut, Pusat Penelitian dan Pen gem ban gan Oseanologi - LIPI,
Jakarta.
45
protoplasma mulai dikembangkan para ahli struktur dinding sel. Keduanya akan merupa-
sejak timbulnya anggapan bahwa hibridi- kan pasangan harmonis yang dapat bekerja
sasi antar 2 jenis tumbuhan dibatasi oleh bersama-sama. Misalnya, apabila telah dike-
seksual (EVANS 1983). Pada teknik ini tahui dinding sel dari suatu organisma, maka
beberapa pengetahuan dasar yang perlu akan mudah untuk menentukan jenis enzim
diketahui antara lain adalah struktur dinding penghancur dinding sel tadi. Demikian pula
sel serta pengetahuan tentang enzim. sebaliknya.
Untuk memecah dinding sel rumput
A. STURKTUR DINDING SEL laut, umumnya para ahli menggunakan
Sebelum dijelaskan tentang struktur kombinasi dari beberapa jenis enzim, tergan-
dinding sel, maka penulis akan mengurai- tung dari komposisi dinding sel rumput
kan sekilas mengenai apa yang disebut laut yang akan dipecah. Pada Tabel 2 diper-
protoplasma. Protoplasma adalah istilah lihatkan jenis enzim, yang digunakan untuk
yang diberikan kepada sel hewan atau tum- memecah dinding sel rumput laut serta
buhan tanpa adanya dinding sel, atau dapat jumlah protoplasma yang dihasilkan.
diformulasikan sebagai:
TAHAPAN KERJA
Protoplasma = sel - dinding sel
Metode penggabungan protoplasma
terdiri dari beberapa tahapan, diawali dari
Di dalam protoplasma sendiri terdapat
persiapan sampel dan enzim, isolasi proto-
komponen-komponen sel seperti ; mi-
plasma, fusi protoplasma dan diakhiri
tokhondria, badan golgi, nukleus, reticulum
dengan kultur.
endoplasma, vacuola dan sebagainya. Semua
organ-organ tersebut merupakan komponen
1. Persiapan contoh
utama sel yang mencerminkan sifat-sifat
Langkah awal adalah mencuci contoh
genetik organisma yang bersangkutan. Oleh
rumput laut yang diambil dari alam dengan
karena itu pada rekayasa genetika, proto-
air laut yang telah difllter (FS) beberapa
plasma banyak dipergunakan orang sebagai
kali. Untuk memudahkan pekerjaan, dapat
material dasar.
digunakan kuas atau sikat yang lembut.
Pengetahuan tentang struktur pemben-
Selanjutnya sampel dicuci selama 5 menit
tuk dinding sel sangat diperlukan dalam
dengan larutan deterjen 0,1% dan kemudian
menunjang keberhasilan kerja fusi proto-
dibllas dengan air laut yang telah disteri-
plasma. Hal ini memegang peranan sangat
lisasi dengan autoclave (ASW). Untuk meng-
penting pada saat penentuan jenis enzim
hilangkan epiflt seperti bakteri, hewan
yang akan digunakan untuk memecah din-
serta tumbuhan lain, larutan 11% XI. 112
ding sel tanaman. Pada Tabel 1 diperlihat-
dalam ASW dapat digunakan sebagai larutan
kan komponen utama dinding sel pada
pencuci. CHEN (1986) menggunakan 0,75 %
beberapa kelas rumput laut.
Betadine sebagai larutan pencuci, sedangkan
B. JENIS ENZIM CHOU & LU (1989) menggunakan NaOC12
Pengetahuan tentang kerja enzim sama 30 ppm sebagai larutan pencuci. Selanjutnya,
pentingnya dengan pengetahuan mengenai larutan pencuci yang tersisa atau masih melekat
pada sampel dimasukkan kedalam petridis
46
yang berisi medium f/2 yang mengandung sedangkan BALESTRI et al. {1989) meng-
antibiotik. Menurut CHEN (1986) larutan gunakan Paracentrotus lividus (sea urchin)
antibiotik tersebut terdiri dari : 300 ug/ml sebagai "crude enzym".
Penicillin G; 100 ug/ml Streptomycin sulfat;
50 ug/ml Neomycin B; dan 200 ug/ml 3. Isolasi Protoplasma
Kanamycin. Akhirnya sampel diinkubasikan Sampel yang telah diinkubasikan seia-
selama 38-40 jam pada kondisi yang kurang ma satu malam dicuci beberapa kali dengan
cahaya (+ 1000 lux). ASW, selanjutnya thallus dipotong-potong
1 mm dan ditempatkan di dalam tabung
2. Persiapan Enzim reaksi. Di dalam tabung reaksi, potongan-
Pemilihan jenis enzim yang akan di- potongan thallus dicuci dengan medium
gunakan harus disesuaikan dengan sifat ESP (Enrich Seawater Provokali) 2 - 3 kali.
dinding sel tanaman yang akan dipecah, Selanjutnya ke dalam tabung reaksi dimasuk-
agar dapat diperoleh jumlah protoplasma kan larutan enzim (5 % comersial enzym
seperti yang diharapkan. Jenis-jenis enzim + 2 % crude enzym) yang telah dicampur
yang digunakan umumnya adalah campuran dengan 0,6 M manitol dan 5 % Dextran
antara enzim komersial (Drilase, cellulase sulfat. Fungsi larutan manitol adalah untuk
R-10 atau RS, Maceroenzym R-10, Cellu- menjaga tekanan osmotik protoplasma se-
lase, Onozuka R-10 atau RS) dengan "crude dangkan dextran sulfat berfungsi untuk
enzym", "Crude enzym" diperoleh dari mencegah kerusakan ribonuclease dan lipase
hasil ekstraksi kerang-kerangan, umumnya yang terdapat di dalam crude enzim. Akhir-
berasal dari jenis Haliotis sp (CHOU & LU nya larutan enzim yang berisi thallus di
1989), namun CHEN (1986) menggunakan letakkan dalam "mixer" dan diputar per-
Littorina littoria salah satu jenis Gastropoda, lahan sela 1 jam dalam keadaan gelap.
47
Oseana, Volume XVIII No. 2, 1993
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
48
Oseana, Volume XVIII No. 2, 1993
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
49
Oseana, Volume XVIII No. 2, 1993
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
50
Oseana, Volume XVIII No. 2, 1993
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
51
52
53
54