Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah microteaching yang diampu oleh:
Oleh :
FIKRAM MUSLIM (1711040012)
APRILIYANI SYAHWAL (1711041002)
SRI MULYANI (1711041012)
ASRI AINUN AMALIAH (1711042014)
ASRIWAN (1711042002)
1.Bertanya
Guru biasanya memulai pelajaran dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan ini
sesuai dengan bahan atau materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kadangkala pertanyaan
juga dipandang sebagai pertanyaan dengan maksud agar perhatian siswa terpusat pada bahan
pelajaran yang akan disampaikan, dan biasanya siswa jika dihadapkan dengan
suatu pertanyaan mereka akan takut jika tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu, mereka akan
selalu mengulangi bahan yang telah disampaikan untuk mempersiapkan diri jika suatu saat
guru menanyakannya dalam kelas (saat berlangsungnya jam pelajaran).
2.Penjelasan
Tidak sepenuhnya pertanyaan dari guru dapat terjawab oleh siswa. Dengan berbagai
teknik bertanya secara tidak langsung berarti siswa dapat memiliki sebagian bahan pelajaran
yang akan diberikan oleh guru di kelas. Sehingga guru harus menjelaskan dengan memberikan
keterangan secukupnya terhadap sebagian lain pelajaran yang direncanakan. Contoh : "Di
pegunungan, banyak sekali pepohonan, penduduknya sedikit dan udaranya segar, sedangkan
di Jakarta pepohonan sedikit, penduduknya banyak dan udaranya kotor karena mobil-mobil
dan mesin pabrik mengeluarkan udara kotornya. Sehingga udara terasa semakin panas dan kita
menghirup udara kotor yang bisa menyesakkan pernapasan”.
3. Memberikan contoh
Pemahaman siswa terhadap konsep baru dapat ditingkatkan melalui pemberian contoh yang
jelas dan nyata, yang dapat diambil dari kehidupan sehari-hari, yang mudah dicerna atau
dipahami oleh siswa tersebut. Pemberian contoh yang dikaitkan dengan proses pengambilan
kesimpulan dan dari pengambilan kesimpulan dikembangkan dengan contoh yang lebih dalam
akan memberikan penjelasan yang efektif dan efisien. Sehingga memudahkan siswa
dalam merangkaikan pikirannya untuk mencapai pemahaman yang mendalam.
Contoh :
“Semua benda-benda yang terbuat dari besi dapat ditarik oleh magnet. Paku, peniti dan anak
kunci terbuat dari besi. Jadi, benda tersebut dapat ditarik oleh magnet. (cara induktif)
“Kertas lipat, sedotan plastik, dan pensil warna tidak dapat ditarik oleh magnet. Benda-benda
tersebut bukan terbuat dari besi. Jadi, benda-benda yang tidak terbuat dari besi tidak dapat
ditarik oleh magnet. (cara deduktif).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu keterampilan yang harus dikuasai oleh semua
guru, baik guru SD, SMP, SMA maupun dosen di PT. Jadi guru haruslah menguasai semua
ketrampilan dasar mengajar bukan hanya ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. karena
semua ketrampilan itu saling berhubungan. Jika seorang guru hanya terampil dalam satu atau
dua saja ketrampilan dasar mengajar hasil dari kegiatan belajar mengajar tidak akan maksimal.
Selain itu dengan terampil dalam mengajar akan berdampak baik pada semuanya bukan hanya
siswa saja tetapi juga akan berdamapak baik kepada guru itu sendiri.
2. Macam- macam keterampilan dasar mengajar ada 8 yaitu:
a. Keterampilan Bertanya
b. Ketrampilan Memberikan Penguatan
c. Ketrampilan Mengadakan Variasi
d. Ketrampilan Menjelaskan
e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
f. Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
g. Ketrampilan Mengelola Kelas
h. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
3. Tujuan mempelajari keterampilan dasar mengajar yaitu untuk memberikan pengetahuan yang
lebih kepada pendidik mengenai keterampilan mengajar. Selain itu keterampilan dasar
mengajar juga berperan penting dalam proses pembelajaran, semakin guru itu memahami dan
mengaplikasikan keterampilan tersebut, semakin berpengaruh positif juga terhadap proses
pembelajaran.
B. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan. Menyadari
kekurangan itu kami mohon dengan kerendahan hati untuk memberikan segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR RUJUKAN
Hasibuan & Moedjiono. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Marno dan Idris. 2014. Strategi, Metode dan Teknik Mengajar (Menciptakan Keterampilan Mengaar
yang Efektif dan Edukatif). Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Pustaka.
Slamet. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.