Anda di halaman 1dari 9

e-JIP BIOL Vol.

5 (1): 1-9, Juni 2017


ISSN 2338-1795

Kadar Protein Daging Teripang Hitam (Holothuria edulis) dan Teripang Pasir
(Holothuria scabra) Serta Implementasinya sebagai Media Pembelajaran

Protein Contain of Meat Black Sea Cucumber (Holothuria edulis) and Sand sea
Cucumber (Holothuria scabra) and its Implementation as a medium of learning

Masita Yunita1, Abd. Hakim Laenggeng2, Lilies Tangge2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako
email: Masitayunita10@gmail.com

Abstrak

Teripang merupakan salah satu biota laut yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi
terutama kandungan proteinnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar
protein daging teripang hitam (Holothuria edulis) dan teripang pasir (Holothuria scabra).
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode kjeldahl.
Desain pada penelitian ini yaitu menghitung kadar protein untuk setiap sampel basah dan
kering (tepung). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein daging teripang hitam
dalam kondisi basah adalah 10,32% dan dalam kondisi kering adalah 72,35%. Sedangkan
kadar protein daging teripang pasir dalam kondisi basah adalah 5,61% dan dalam kondisi
kering adalah 61,54%. Hasil dari penelitian dijadikan sebagai media pembelajaran berupa
poster. Media ini melalui tahapan validasi oleh ahli isi, ahli desain dan ahli media serta 30
mahasiswa penguji sehingga didapatkan rata-rata nilai persentase sebesar 82,09% atau
dikategorikan layak digunakan sebagai media pembelajaran.

Kata Kunci: Kadar Protein; Teripang; Media Pembelajaran

Abstract

Sea Cucumber is one of the marine life that has a fairly high nutrients contents. The purpose
of research is to determine the protein content of meat black sea cucumber (Holothuria
edulis) and sand sea cucumber (Holothuria scabra) and its development as a medium of
learning in the form of posters. Types of research is descriptive quantitative with uses
Kjeldahl method. Design of research is to calculate the protein content of each samples wet
and dry (flour). Result of showed that protein content of black sea cucumber in wet condition
is 10,32% and dry condition is 72,35%. While the sand sea cucumber protein content in wet
condition is 5,61% and in dry condition is 61,54%. Result obtained serve as a medium of
learning in the form of poster. The medium through the stage of validation by expert as well
as 30 students get the testers in the average value of the percentage of 82,09% or considered
fit for use as a medium of learning.

Keywords: Protein content, Sea Cucumber, Medium of learning.

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 1


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

Pendahuluan teripang sebagai produk obat dan makanan


Kabupaten Donggala sebagai bagian kesehatan belum banyak dilakukan. Hal ini
yang terintegrasi dari wilayah Provinsi disebabkan karena masih terbatasnya
Sulawesi Tengah merupakan salah satu informasi kandungan gizi dan potensi
kabupaten yang memiliki potensi perikanan teripang asal perairan Indonesia khususnya
yang cukup besar terutama sektor perikanan teripang yang berasal dari Perairan Sulawesi
laut. Hal ini didukung dengan kondisi Tengah. Hal ini sesuai dengan pernyataan
geografi Kabupaten Donggala yang memiliki Kustiariyah (2006) yang mengemukakan
luas wilayah pesisir pantai yang cukup bahwa daerah penghasil utama teripang
panjang yakni 414 km dengan 15 pulau kecil adalah perairan pantai Sulawesi Tengah
yang berada di sekitarnya (Dinas Kelautan (1.134 ton) yang berlokasi di perairan Kab.
dan Perikanan Kabupaten Donggala, 2013). Banggai Kepulauan, Kab. Tojo Una-una,
Kondisi pesisir pantai yang cukup Kab. Toli-toli, Kab. Poso dan Kab. Donggala.
panjang tersebut maka memungkinkan Kemudian diikuti oleh perairan pantai Nusa
banyaknya jenis biota ekonomis penting yang Tenggara Timur (433 ton) dan Sulawesi
hidup di perairan Kabupaten Donggala. Salah Selatan (327 ton).
satu hasil laut yang mempunyai nilai Berdasarkan hal di atas, maka
ekonomis penting tersebut adalah teripang penelitian ini mencoba untuk menganalisis
atau disebut juga dengan sea cucumber kadar protein jenis teripang yang sumbernya
(Inggris), beche de-mer (Perancis) atau dalam berasal dari kawasan Perairan Pantai Kaluku
istilah pasaran Internasional dikenal dengan Kabupaten Donggala. Oleh karena itu, sampel
nama teat fish (Martoyo, dkk. 2006). yang akan diteliti yaitu teripang hitam
Teripang merupakan salah satu biota (Holothuria edulis) dan teripang pasir
laut yang mempunyai potensi yang cukup (Holothuria scabra). Pemilihan kedua sampel
besar untuk dikembangkan sebagai salah satu teripang ini dikarenakan umumnya kedua
bahan makanan alami dari laut. Sebab jenis teripang ini merupakan komoditas yang
teripang memiliki kandungan nutrisi yang sudah dikomersilkan sehingga peneliti tertarik
cukup tinggi terutama kandungan proteinnya. untuk membandingkan kadar protein pada
Protein merupakan suatu zat makanan yang kedua jenis teripang ini baik dalam kondisi
amat penting bagi tubuh, sebagai penghasil basah maupun kering.
energi dalam tubuh juga memiliki fungsi Informasi mengenai kadar protein
utama sebagai zat pembangun dan pengatur. daging teripang hitam dan teripang pasir
Protein juga dapat digunakan sebagai bahan yang berasal dari Perairan Kaluku Kabupaten
bakar apabila keperluan energi tubuh tidak Donggala pada dasarnya dapat dikembangkan
dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Protein menjadi media pembelajaran visual dalam
dibutuhkan terutama untuk pertumbuhan dan bentuk poster. Poster ini diharapkan dapat
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak menjadi sumber informasi bagi masyarakat
(Winarno, 1997 dalam Danuwarsa, 2006). mengenai kadar protein yang terkandung pada
Dewi (2008) menjelaskan bahwa daging teripang hitam dan teripang pasir.
kandungan protein teripang dalam kondisi
basah adalah 44-55%. Sedangkan menurut Metode Penelitian
Martoyo, dkk. (2006), menyatakan bahwa Jenis penelitian yang digunakan adalah
kandungan protein teripang dalam kondisi deskriptif kuantitatif. Melalui penelitian ini,
kering adalah 82%. Protein pada teripang data yang diperoleh dengan cara analisis dan
mempunyai asam amino yang lengkap, tujuannya adalah mendeskripsikan dan
baik asam amino esensial maupun asam menginterpretasikan secara akurat terhadap
amino non esensial (Karnila, dkk. 2011b). objek yang akan diteliti. Adapun desain pada
Kandungan protein teripang yang cukup penelitian ini yaitu menghitung kadar protein
tinggi ini menunjukkan bahwa teripang untuk setiap sampel basah dan kering, dimana
memiliki nilai gizi yang baik sebagai data diperoleh dengan cara analisis dan
bahan makanan. menggunakan 3 kali pengulangan. Metode
Indonesia merupakan salah satu yang digunakan untuk mengetahui kadar
eksportir teripang, namun pemanfaatan protein daging teripang hitam (Holothuria

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 2


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

edulis) dan teripang pasir (Holothuria scabra) alumunium foil, pisau, tisu, kamera dan alat
yaitu dengan menggunakan metode kjeldahl. tulis menulis.
Pengambilan sampel dilakukan di Perairan Bahan yang digunakan dalam
Pantai Kaluku Desa Limboro Kabupaten penelitian ini, antara lain: daging teripang
Donggala dan dianalisis di Laboratorium hitam, daging teripang pasir, tablet kjeldahl
Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas 1,2 gram, asam sulfat pekat (H2SO4), NaOH 5
Peternakan dan Perikanan Universitas ml, Indikator PP (Penoptalin) Aquades, Asam
Tadulako Palu pada tanggal 23-29 Juli 2016. borat (H3BO3), dan HCl 0,01N.
Instrumen Penelitian Prosedur Kerja
Alat yang digunakan dalam penelitian Penelitian ini dilakukan dalam
ini, antara lain: blender, neraca analitik, labu beberapa tahapan meliputi pengambilan
kjeldahl, alat destruksi, alat destilasi, alat sampel teripang, penentuan ukuran dan berat,
titrasi, pipet mikro 5 ml dan 10 ml, botol preparasi sampel, pembuatan tepung teripang
pencuci, gelas kimia 250 ml dan 1000 ml, hot dan analisis kadar protein daging teripang.
plate, cool box, magnet stryer, pipet tetes, Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat
pada Gambar 1 di bawah ini.

Teripang
Penentuan ukuran dan berat rata-rata teripang
Preparasi tubuh teripang menjadi:

Jeroan dan gonad

Kulit teripang Daging teripang


Tepung daging
teripang
Digunakan
Analisis kadar protein
Tidak digunakan
daging teripang

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian

a. Pelaksanaan di Lapangan awal dari daging teripang yang digunakan,


Penelitian ini diawali dengan maka teripang yang akan digunakan terlebih
Pengambilan sampel teripang yang dilakukan dahulu dibersihkan dan dipisahkan antara
di Perairan Pantai Kaluku Desa Limboro daging teripang dengan bagian tubuh lainnya
Kabupaten Donggala. Sampel yang sudah yang tidak digunakan (kulit, jeroan dan
diambil kemudian dimasukkan ke dalam cool gonad).
box. 3) Analisis Kadar Protein Daging
Teripang Basah
b. Pelaksanaan di Laboratorium Setelah tahapan persiapan dan
1) Sterilisasi Alat preparasi daging teripang selesai, kemudian
Sterilisasi alat dilakukan untuk baru dilakukan pengukuran kadar protein
menjaga kebersihan dan kontaminasi daging teripang basah dengan menggunakan
langsung dari bakteri. metode kjeldahl.
4) Pembuatan Tepung Daging Teripang
Daging teripang yang telah
2) Persiapan dan Preparasi Daging dibersihkan dan dipisahkan dari bagian yang
Teripang tidak diinginkan dikeringkan dengan
Sampel teripang yang diperoleh, menggunakan oven pada suhu 50oC selama
terlebih dahulu dikarakterisasi jenis dan ±24 jam. Selanjutnya dilakukan proses
umurnya berdasarkan kriteria bobot dan penepungan dengan menggunakan blender
panjang teripang. Untuk mengetahui kondisi kering sebanyak 3 kali dengan kecepatan

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 3


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

normal. Prosedur pembuatan tepung bawah ini.


teripang dapat dilihat pada Gambar 2 di

Teripang

Pemisahan bagian kulit, daging, jeroan dan gonad


Bagian daging
Penghalusan ukuran daging teripang
Pengeringan dengan oven pada suhu 50oC selama ±24 jam.
Penepungan (diblender kering 3 kali dengan kecepatan normal)
Tepung teripang

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Daging Teripang

5) Analisis Kadar Protein Daging


Teripang Kering Teknik Analisis Data
Setelah tahapan pembuatan tepung Menurut Sudarmadji (1989), jumlah
teripang selesai, maka selanjutnya dilakukan protein dalam bahan makanan dapat dihitung
pengukuran kadar protein tepung daging dengan menggunakan rumus:
teripang dengan menggunakan metode
Kjeldahl.

(𝑉𝑠−𝑉𝑏 )
% Protein = x N. HCl x 14 x Fp x Fk x 100%
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 1000

Menurut Association of Official


Analitycal Chemist (2005), kadar air dalam d. Uji Coba Media Pembelajaran
bahan makanan dapat dihitung dengan Setelah beberapa tahapan di atas
meggunakan rumus: selesai, selanjutnya dilakukan uji coba media
pembelajaran kepada mahasiswa dengan
B −C jumlah responden sebanyak 30 orang yang
% Kadar Air = x 100%
B −A dibagi menjadi dua kelompok yaitu 10
responden untuk kelompok kecil dan 20
Pengembangan Media Pembelajaran
responden untuk kelompok besar.
a. Mendesain Media Pembelajaran
e. Analisis Data Penilaian Media
Media pembelajaran yang akan dibuat
Pembelajaran dalam Bentuk Poster
dari hasil penelitian ini ialah berupa poster.
Arikunto (2012) menyatakan bahwa
Melalui media pembelajaran yang berupa
analisis data untuk penilaian media
poster ini diharapkan mampu memberikan
pembelajaran dengan menggunakan rumus
informasi, pengetahuan, dan wawasan yang
yaitu sebagai berikut:
erat kaitannya dengan pembelajaran.
b. Validasi Media Pembelajaran Jumlah Keseluruhan persentase
Setelah tahap pembuatan media Rata-rata = Jumlah aitem aspek penilaian
pembelajaran selesai, kemudian dilakukan
validasi media pembelajaran oleh para tim Tabel 1 Kategori Persentase Kelayakan
ahli (dosen) meliputi ahli isi, ahli desain dan Media Pembelajaran
ahli media.
c. Revisi Media Pembelajaran Kelayakan
Revisi media pembelajaran ini Persentase
Interpertasi
dilakukan untuk memperbaiki kelemahan- 76 % - 100 % Layak
kelemahan yang dimiliki oleh media 56 % - 75 % Cukup layak
pembelajaran.

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 4


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

40 % - 55 % Kurang layak Hasil Penelitian


0 % - 39% Tidak layak 1) Hasil Analisis Kadar Protein Daging
Teripang
Sumber: Arikunto (2012). Hasil analisis kadar protein daging
teripang hitam dan teripang pasir dalam
kondisi basah dan kering dapat dilihat pada
Gambar 3 di bawah ini.
Hasid an Pembahasan

80
72.35
70
61.54
60

50

40

30

20
10.32
10 5,61

0
Teripang Hitam Teripang Hitam Teripang Pasir Teripang Pasir
Basah Kering Basah Kering

Kadar Protein (%)


Gambar 3. Kadar Protein Daging Teripang

2) Hasil Analisis Kadar Air Daging teripang dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah
Teripang ini:
Hasil analisis kadar air daging

Tabel 3. Analisis Kadar Air Daging Teripang

Berat sampel Berat sampel Kadar Air


Sampel Berat cawan
sebelum dioven setelah dioven (%)
Teripang Hitam 48,2 62,2 6,5 89,54
Teripang Pasir 72,6 37,4 2,3 93,85

3) Hasil Persentase Penilaian Kelayakan yang meliputi ahli isi, ahli desain dan ahli
Media Pembelajaran media serta kelompok mahasiswa yang
Hasil persentase penilaian kelayakan meliputi kelompok besar dan kelompok kecil
media pembelajaran oleh tim ahli (dosen) disajikan dalam Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Persentase Kelayakan Media Pembelajaran


Persentase Rata-rata
Validator
(%) (%)
Ahli Isi 75
Ahli Desain 86,67
82,09
Ahli Media 77,14
Mahasiswa Kelompok Besar 84,13

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 5


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

Mahasiswa Kelompok Kecil 87,5


Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa poster layak
digunakan sebagai media pembelajaran

Pembahasan pada penelitian ini, karena daging teripang


1) Kadar Protein Daging Teripang dalam bentuk basah banyak mengandung air
Penelitian ini dilakukan untuk melihat yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil
perbandingan kadar protein pada dua jenis protein yang dianalisis. Hal ini sesuai dengan
teripang yang merupakan komoditas pendapat Permana dan Citroeksoko (2003),
komersial yakni teripang hitam (Holothuria menyatakan bahwa kadar air yang tinggi
edulis) dan teripang pasir (Holothuria scabra) dapat mengikat protein yang terdapat dalam
dalam kondisi basah dan kering (tepung) daging dan akan terpisah jika mengalami
dengan menggunakan metode kjeldahl. pemanasan.
Metode kjeldahl dalam analisis kimia berarti Kadar protein yang cukup tinggi pada
sebuah metode yang dipakai untuk melihat daging teripang hitam dan teripang pasir
nilai kuantitatif determinasi dari nitrogen. menunjukan bahwa teripang memiliki nilai
Cara kjeldahl digunakan untuk menganalisis gizi yang cukup baik sebagai bahan makanan.
kadar protein kasar dalam bahan makanan Di Indonesia sendiri, teripang telah
secara tidak langsung melalui proses dimanfaatkan cukup lama terutama oleh
destruksi, destilasi dan titrasi. masyarakat di sekitar pantai sebagai bahan
Berdasarkan hasil analisis kadar makanan. Untuk konsumsi pasaran
protein yang dilakukan, diketahui bahwa internasional, biasanya teripang
kadar protein daging teripang hitam dan diperdagangkan dalam bentuk daging dan
teripang pasir dalam kondisi kering memiliki kulit kering. Sebagai bahan makanan,
persentase yang lebih tinggi bila teripang dapat diolah menjadi beberapa
dibandingkan dalam kondisi basah. produk makanan, yaitu teripang kering (beche
Persentase yang diperoleh tersebut tidak jauh de mer), usus asin (konowata), gonad kering
berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya (konoko), otot kering, teripang kaleng dan
yang menyatakan bahwa kandungan protein kerupuk teripang. Namun konsumen
daging teripang pasir dalam kondisi kering komoditas ini masih terbatas pada kalangan
memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu menengah ke atas. Teripang kering banyak
61,31% dan dalam kondisi basah yaitu hanya dijumpai di pasar swalayan di kota-kota besar
berkisar 9,94% (Karnila, dkk. 2011a). (Martoyo, dkk. 2006).
Perbedaan hasil yang sangat jauh ini Selain dimanfaatkan sebagai bahan
dipengaruhi oleh bentuk fisik sampel, yaitu makanan, teripang mempunyai khasiat
dalam bentuk kering (tepung) yang pengobatan untuk beberapa penyakit seperti
dikeringkan pada suhu 50oC. Hal ini ginjal, paru-paru basah, anemia, anti inflamasi
dikarenakan sampel dalam bentuk kering dan mencegah arteriosklerosis serta penuaan
memiliki kadar air yang lebih rendah jika jaringan tubuh. Teripang juga diketahui
dibandingkan dengan sampel dalam bentuk sebagai salah satu sumber chondroitin
basah. sulphate biasa disebut dengan sea chondroitin
Air merupakan komponen penting yang berguna untuk mengurangi nyeri akibat
dalam bahan makanan. Semua bahan rematik seperti rhematoid arthritis atau
makanan mengandung air dalam jumlah yang osteoartiritis (Skolastika dan Gunawan,
berbeda-beda, baik itu bahan makanan hewani 1996).
maupun nabati. Hasil analisis memperlihatkan Pada penelitian ini ditemukan
jumlah kadar air yang terkandung pada perbedaan jumlah kadar protein pada dua
daging teripang hitam dan teripang pasir jenis teripang yang diteliti. Perbedaan ini
dalam bentuk basah berturut-turut sebesar terjadi karena kandungan asam amino
89,54% dan 93,85%. penyusun protein pada masing-masing spesies
Tingginya kadar air pada daging tidaklah sama serta masing-masing spesies
teripang hitam dan teripang pasir tersebut memiliki proses fisiologis yang berbeda.
sangat mempengaruhi hasil yang diperoleh Perbedaan kandungan asam amino ini juga

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 6


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

disebabkan oleh perbedaan umur, musim itu, dibutuhkan sebuah media pembelajaran
penangkapan dan tahapan dalam daur hidup berupa poster yang dapat menambah
organisme (Okuzumi dan Fuji, 2000). pemahaman masyarakat mengenai kandungan
Protein merupakan zat makanan yang gizi dari teripang itu sendiri.
sangat penting bagi tubuh, karena di samping Hasil penelitian yang dilakukan
berfungsi sebagai bahan bakar juga sebagai diaplikasikan sebagai media pembelajaran
zat pembangun dan pengatur. Apabila tubuh dalam bentuk poster yang diharapkan dapat
tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam membantu memberikan informasi mengenai
jumlah yang cukup untuk memenuhi kadar protein daging teripang. Untuk
kebutuhan tubuh, maka untuk menyediakan mengetahui kelayakan poster yang dibuat
energi bagi kelangsungan aktivitas tubuh, sebagai media pembelajaran, dilakukan
protein akan dibakar sebagai sumber energi. validasi oleh tim ahli, yaitu ahli isi, ahli
Karena pentingnya protein bagi tubuh, maka desain dan ahli media untuk mengetahui
kualitas bahan makanan juga dapat ditentukan kelemahan-kelemahan dari poster tersebut.
oleh ketersediaan protein dalam makanan. Setelah dilakukan validasi oleh tim ahli, maka
Yulneriwarni, dkk. (2009) menyatakan bahwa diperoleh nilai persentase berturut-turut
kadar protein merupakan salah satu faktor sebesar 75%, 86,67% dan 77,14% sehingga
kimia yang berperan dalam menentukan poster layak untuk dijadikan sebagai media
kualitas gizi suatu produk pangan. Semakin pembelajaran. Setelah proses validasi
tinggi kadar protein yang terkandung dalam dilakukan oleh tim ahli (Dosen), maka poster
produk pangan, maka semakin tinggi pula kembali diuji kelayakannya pada mahasiswa
nilai gizinya. Oleh karena itu, tingginya kadar Program Studi Pendidikan Biologi yang
protein yang terkandung dalam daging dibagi dalam dua kategori kelompok yakni
teripang hitam dan teripang pasir harus kelompok besar yang berjumlah 20 responden
didukung dengan kualitas asam amino yang dan kelompok kecil yang berjumlah 10
terkandung di dalamnya. responden. Berdasarkan hasil uji kelayakan
Keberhasilan analisis dengan terhadap dua kelompok mahasiswa tersebut
menggunakan metode kjeldahl sangat diperoleh nilai persentase sebesar 85,82%.
ditentukan oleh nitrogen dalam bentuk ikatan Melalui hasil penilaian tersebut, maka poster
N-N dan N-O yang terdapat dalam sampel layak dijadikan sebagai media pembelajaran.
serta ketelitian dalam proses pengukuran dan
penggunaan alat pada saat penelitian. Karena Kesimpulan dan Saran
hal ini dapat berpengaruh pada perolehan Kesimpulan
kadar protein pada sampel yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian yang
Perolehan kadar protein pada hasil penelitian telah dilakukan, maka dapat diambil
ini bukanlah kadar protein murni karena kesimpulan sebagai berikut:
dalam metode kjeldahl penentuan kandungan 1) Hasil analisis kadar protein yang
protein didasarkan pada jumlah senyawa N, dilakukan dengan menggunakan metode
termasuk senyawa bukan protein atau biasa kjeldahl diketahui bahwa kadar protein
disebut sebagai kadar protein kasar. daging teripang hitam dalam kondisi basah
Walaupun demikian, cara ini masih adalah 10,32% dan dalam kondisi kering
digunakan dan dianggap cukup teliti untuk (tepung) adalah 72,35%. Sedangkan kadar
pengukuran kadar protein dalam bahan protein daging teripang pasir dalam
makanan (Winarno, 1992). kondisi basah adalah 5,61% dan dalam
2) Implementasi dalam Bentuk Media kondisi kering (tepung) adalah 61,54%.
Pembelajaran 2) Berdasarkan hasil penilaian oleh tim ahli
Teripang merupakan salah satu dan 30 mahasiswa penguji didapatkan nilai
potensi sumber protein hewani yang cukup persentase sebesar 82,09%. Hasil yang
melimpah di Perairan indonesia khususnya di diperoleh menunjukkan bahwa poster
Kabupaten Donggala. Namun besarnya layak digunakan sebagai media
potensi teripang berbanding terbalik dengan pembelajaran.
pemahaman masyarakat yang masih kurang Saran
mengenai informasi kandungan gizi teripang
terutama kandungan proteinnya. Oleh karena

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 7


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

Terkait dengan penelitian yang telah Kelautan dan Perikanan


dilakukan, maka ada beberapa hal menjadi Kabupaten Donggala.
pertimbangan:
1) Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Karnila, R., Astawan, M., Sukarno dan
kepada masyarakat agar dapat menjadikan Wresdiyati, T. (2011a). “Analisis
teripang sebagai salah satu sumber protein
Kandungan Nutrisi Daging dan
hewani.
2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Tepung Teripang Pasir
untuk mengetahui kandungan asam amino (Holothuria scabra J.) Segar”.
yang terkandung dalam daging teripang. Jurnal Perikanan Terubuk. 39, (2),
3) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 51-60.
untuk mengetahui kadar protein murni
daging teripang yaitu dengan Karnila, R., Astawan, M., Sukarno dan
menggunakan metode langsung atau Wresdiyati, T. (2011b).
absolut, misalnya dengan pemisahan, “Karakteristik Konsentrat Protein
pemurnian atau penimbangan protein. Teripang Pasir (Holothuria scabra
J.) dengan Bahan Pengekstrak
Daftar Pustaka Aseton”. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. 16, (1), 90-102.
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penilaian
Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Kustiariyah. (2006). Isolasi dan Uji
Revisi V). Jakarta: PT. Rineka Aktivitas Biologis Senyawa
Cipta. Testosteron dari Teripang Sebagai
Aprodisiaka Alami. Tesis Magister
Association of Official Analitycal pada Sekolah Pascasarjana IPB
Chemist [AOAC]. (2005). Official Bogor: tidak diterbitkan.
Method of Analisys of The Martoyo, J., Aji, N. dan Winanto, T.
Association of Official Analitycal (2006). Budidaya Teripang.
Chemist. Arlington, Virginia, Jakarta: Penebar Swadaya.
USA: Association of Official
Analitycal Chemist, Inc. Okuzumi, M. dan Fuji, T. (2000).
Nutritional and Functional
Danuwarsa. (2006). “Analisis Kadar Properties of Squid and Cuttlefish.
Proksimat dan Asam Lemak pada Tokyo: National Cooperative
Beberapa Komoditas Kacang- Association of Squid Processors.
Kacangan”. Jurnal Buletin Teknik
Pertanian. 11, (1), 1-6. Permana, D.R. dan Citroeksoko, P. (2003)
“Analisis Proksimat Tepung Hasil
Proses Ekstraksi Minyak dari
Dewi, K.H. (2008). Kajian Ekstraksi Puree Ikan”. Jurnal Ikhtiologi
Steroid Teripang Pasir Indonesia. 3, (2), 73-77.
(Holothuria scabra J.) Sebagai
Sumber Testosteron Alami. Skolastika, S. dan Gunawan. (1996).
Disertasi Doktor pada Sekolah Keajaiban Teripang Penyembuh
Pascasarjana IPB Bogor: tidak Mujarab dari Laut. Depok:
diterbitkan. Agromedia pustaka.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sudarmadji, S. (1989). Analisa Bahan
Donggala. (2013). Kelautan dan Makanan dan Pertanian.
Perikanan dalam Angka 2013. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Kabupaten Donggala: Dinas

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 8


e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017
ISSN 2338-1795

Winarno F.G. (1992). Kimia Pangan dan Menggunakan Isolat Bakteri Asam
Gizi I. Jakarta: PT. Gramedia. Laktat dari Nenas”. Jurnal Vis
Vitalis. 02, (1), 32-42.
Yulneriwarni, Sulastri dan Tuti, L.
(2009). “Fermentasi Keju dari
Berbagai Jenis Kacang

e-JIP BIOL Vol.5 (1): 1-9, Juni 2017 9

Anda mungkin juga menyukai