Anda di halaman 1dari 10

PENGAUDITAN II

SAP 13
JASA AKUNTAN PUBLIK DAN ASSURANCE SERVICES

Oleh :
Kelompok 1
Ida Ayu Ary Putri Adnyani (1707531083 / )
I Gusti Ayu Kusuma Wardani (1707531091 / )
Kadek Tiarani Damayanti Putri (1707531092 / )
Ni Putu Melastiani (1707531111 / )

Kelas : C3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2019
13.1 Tinjauan Atas Tingkat Keyakinan dan Jasa Lainnya
Secara umum akuntan publik dapat memberikan empat tingkat keyakinan (level of
assurance) yang berbeda berkaitan dengan penugasan. Dalam beberapa kasus, akuntan publik
mungkin mampu memberikan keempat tingkat keyakinan yang berkaitan denga jenis
penugasan tertentu. Dalam kasus lain, standar profesional membatasi jenis keyakinan yang
dapat diberikan untuk jenis penugasan tertentu guna mencegah salah pengertian dari jasa
yang diberikan. Keempat tingkat keyakinan dasar itu adalah sebagai berikut:
1. Tingkat keyakianan audit atau pemeriksaan
Dimana tujuan dari penugasan adalah pernyataan positif dari suatu pendapat yang
diberikan oleh akuntan publik mengenai asersi manajemen yang diatur dalam standar
profesional.
2. Tingkat keyakinan review
Dimana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik adalah menyatakan keyakinan
negatif bahwa tidak ada yang menarik perhatiannya yang menyebabkan akuntan
publik berpendapat bahwa asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar
profesional akan menyesatkan.
3. Prosedur yang disepakati bersama
Dimana tujuan dari penugasan bagi akuntan publik adalah memberikan ikhtisar
temuan-temuan berdasarkan prosedur yang disepakati bersama yang berlaku atas
suatu asersi oleh manajemen yang diatur dalam standar profesional. Tingkat
keyakinan dapat bervariasi tergantung padaa prosedur yang berlaku atas asersi itu.
4. Tidak ada keyakinan
Dimana tujuan dari penugasan adalah membantu manajemen dalam penyiapan
informasi yang termasuk dalam suatu asersi yang diatur oleh standar profesional.
Akuntan publik akan menyampaikan secara eksplisit bahwa tidak ada keyakinan yang
diberikan dalam laporannya yang berkaitan dengan asersi manajemen.
Standar profesional dasar yang diterbitkan oleh Accounting Standards Board yang
berkaitan dengan jasa ini adalah sebagai berikut:
a. Statements on Auditing Standards (SAS).
SAS adalah interpretasi dari standar audit yang berlaku umum dan pada umumnya
berkaitan dengan asersi manajemen tentang unsur-unsur yang termasuk dalam laporan
keuangan.
b. Statements on Standards for Attestation Engagements (SSAE).

2
SSAE menerapkan kerangka kerja yang luas untuk berbagai jasa atestasi yang
semakin diminta dari profesi akuntansi. Standar ini dan komentar interpretasi yang
bertalian dirancang untuk memberikan pedoman profesional yang akan mempertinggi
baik konsistensi maupun mutu pelaksanaan jasa-jasa tersebut.
c. Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSARS).
SSARS mendefinisikan jasa yang berkaitan dengan review atau kompilasi laporan
keuangan dari entitas nonpublik dan memberikan pedoman bagi akuntan berkenaan
dengan standar serta prosedur yang berlaku untuk kedua penugasan ini. Jasa ini hanya
tersedia bagi entitas nonpublik.
13.2 Penugasan SAS Lain
Laporan Khusus (special reports) adalah laporan yang dihasilkan dari audit atas, atau
penerapan prosedur yang disepakati bersama atas, data keuangan historis selain dari laporan
keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP.AU 623, special reports (SAS 62 & 77),
menunjukan bahwa istilah laporan khusus berlaku pada laporan auditor atas
1. Laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan dasar akuntansi komprehensif selain
dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Unsur, akun, atau pos-pos spesifik dari laporan keuangan.
3. Ketaatan pada aspek-aspek perjanjian kontraktual atau persyaratan peraturan yang
berkaitan dengan laporan keuangan yang telah diaudit.
4. Penyajian keuangan agar sesuai dengan perjanjian kontraktual atau ketentuan
peraturan.
5. Informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk batau skedul yang ditetapkan yang
memerlukan bentuk laporan auditor yang ditetapkan.
Empat dasar akuntansi komprehensif selain dari GAAP diakui dalam AU 623.04:
1) Suatu dasar yang digunakan untuk memenuhi persyaratan atau ketentuan pelaporan
keuangan dari lembaga pengatur pemerintah.
2) Suatu dasar yang digunakan untuk mengarsip SPT pajak penghasilan entitas.
3) Dasar penerimaan dan pengeluaran kas dari akuntansi dan modifikasi dasar-kas yang
mempunyai dukungan substansial.
4) Suatu dasar yang menggunakan seperangkat kriteria tertentu yang mempunyai
dukungan substansial seperti dasar akuntansi tingkat harga.
Unsur, akun, atau pos-pos spesifik dari laporan keuangan, dimana data ini dapat
mencakup sewa, royalti, rencana bagi-laba, atau ketentuan untuk pajak penghasilan. Suatu

3
laporan khusus dapat dikeluarkan atas data-data ini sebagai hasil dari audit atau penerapan
prosedur yang disepakati bersama.
Perusahaan mungkin diwajibkan oleh perjanjian kontraktual ata lembaga pemerintah
untuk menyerahkan laporan ketaatan yang dibuat oleh auditor independen. Keyakinan auditor
atas ketaatan dapat diberikan dalam laporan terpisah atau dalam satu atau lebih paragraf
penjelasan sesudahparagraf pendapat dari suatu laporan atas laporan keuangan yang telah
diaudit.
Seorang akuntan publik dapat bersangkutan dengan laporan keuangn perusahaan publik
sekalipun ia tidak mengaudit. SAS 26, Assosiation with Financial Statements (AU 504.03),
menyatakan bahwa seorang akuntan publik akan bersangkutan dengan laporan keuangan
apabila dia:
a. Telah setuju atas penggunaan namanya dalam suatu laporan, dokumen, atau
komunikasi tertulis yang berisi laporan itu, atau;
b. Menyatakan pada laporan keuangan klien atau pihak lain bahwa ia telah menyiapkan
atau membantu penyiapan sekalipun namanya tidak dicantumkan dalam laporan itu.
Jika akuntan bersangkutan dengan laporan keuangan yang belum diaudit dari entitas
publik, maka dia diwajibkan untuk menyatakan dalam laporannya bahwa suatu audit belum
dilakukan dan menyertakan penolakan memberikan pendapat. Disamping itu, setiap halaman
dari laporan keuangan itu juga harus ditandai “belum diaudit”.
13.3 Menerima Dan Melaksanakan Penugasan Atestasi
a) Standar Atestasi
Atestasi membagi tiga tipe perikatan atestasi: pemeriksaan (examination), review, dan
prosedur yang disepakati (agreed-upon procedures). Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit
atas laporan keuangan historis yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia. Tipe pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan atas informasi keuangan
prospektif, diatur berdasarkan pedoman yang lebih bersifat umum dalam standar atestasi yang
diuraikan dalam pembahasan ini.
Praktisi yang tidak secara eksplisit menyatakan simpulan tentang keandalan suatu asersi
yang menjadi tanggung jawab pihak lain harus menyadari bahwa kemungkinan terdapat suatu
keadaan yang kesimpulan demikan dapat dibuat secara beralasan. Sebagai contoh, jika
praktisi menerbitkan laporan yang berisi penyebutan satu persatu prosedur yang dapat
diharapkan dapat memberikan keyakinan mengenai suatu asersi, praktisi kemungkinan tidak
akan dapat menghindarkan diri dari pembuatan suatu simpulan bahwa laporannya merupakan
4
laporan atestasi hanya dengan menghapuskan simpulan eksplisit atas keandalan asersi
tersebut.
Praktisi yang telah merakit atau membantu dalam perakitan suatu asersi harus tidak
menyatakan dirinya sebagai pembuat asersi jika pernyataan tersebut secara material
tergantung atas tindakan, rencana, atau asumsi beberapa individu atau kelompok individu
lain. Dalam keadaan tersebut, individu atau kelompok individu tersebutlah yang merupakan
pembuat asersi, dan praktisi akan dipandang sebagai pembuat atestasi, jika simpulan
mengenai keandalan asersi dinyatakan oleh praktisi.
Perikatan atestasi dapat merupakan bagian dari perikatan lebih besar sebagai contoh,
suatu studi kelayakan atau studi pembelian bisnis yang mencakup pemeriksaan (examination)
terhadap laporan keuangan prosepektif.Dalam hal ini, standar atestasi hanya berlaku untuk
bagian atestasi dalam perikatan besar tersebut.
Keyakinan (assurance) menunjukan tingkat kepastian yang dicapai dan yang ingin
disampaikan oleh praktisi bahwa simpulannya yang dinyatakan dalam laporannya adalah
benar.Tingkat keyakinan yang dapat dicapai oleh praktisi ditentukan oleh hasil pengumpulan
bukti.Semakin banyak jumlah bukti kompeten dan relevan yang dikumpulkan, semakin tinggi
tingkat keyakinan yang dicapai oleh praktisi.
b) Penugasan yang Dilaksanakan Menurut Standar Atestasi
Individu yang bertangung jawab atas pengambilan keputusan bisnis mencari jasa
layanan atestasi guna membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang
mereka gunakan sebagai dasar keputusannya. Standar atestasi mendefenisikan tiga tingkat
penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan dengan pemeriksaan, review dan
prosedur yang disepakati.
Tingkat Pelaporan untuk Penugasan Atestasi :

Jenis Tingkat Format


Jumlah Bukti Distribusi
Penugasan Keyakinan Kesimpulan

Pemeriksaan Ekstensif Tinggi Positif Umum


Kaji ulang Signifikan Sedang Negatif Umum
Prosedur yang Bervariasi Bervariasi Temuan Terbatas
disepakati

Contoh penugasan atestasi : Bank meminta akuntan publik menyatakan dalam tulisan apakah
klien yang diaudit memenuhi semua persyaratan pinjaman.
Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan atestasi adalah ”Pernyataan atas Standar
Penugasan Atestasi ( Statement on Standards for Attestasion Engagement ), yang bertujuan

5
untuk memberikan kerangka acuan umum dan perangkat batasan yang masuk akal sekitar
fungsi atestasi, termasuk audit atas laporan keuangan historis.
Empat jenis penugasan, yaitu:
1) Perkiraan dan proyeksi keuangan
2) Pelaporan atas pengendalian intern entitas
3) Atestasi ketaatan
4) Pembahasan dan analisis manajemen
c) Pelaporan atas Pengendalian Internal
Pedoman mengenai menugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen
tentang setiap aspek berikut dari pengendalian internal atas laporan keuangan entitas:
1) Rancangan dan efektivitas operasi dari pengendalian internal entitas.
2) Rancangan dan efektivitas operasi dari segmen pengendalian internal entitas.
3) Kecocokan rancangan dari pengendalian internal entitas.
4) Rancangan dan efektivitas operasi dan pengendalian internal entitas berdasarkan
kriteria yangg ditetapkan oleh lembaga pemerintah.
d) Atestasi Ketaatan
Bidang lain dimana akuntan publik semakin diperlukan oleh lembaga pemerintah dan
pihak lain untuk melaksanakan jasa tambahan adalah ketaatan suatu entitas terhadap
persyaratan tertentu seperti hukum, peraturan, kontrak, aturan, atau hibah. Persyaratan ini
dapat bersifat keuangan atau nonkeuangan.
13.4 Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi
jasa akuntan publik yang mencakup jasa akuntansi dan review. Sifat pekerjaan non-atestasi
tidak menyatakan pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan
yang dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan
dasar memadai untuk menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan, sedangkan dalam pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk
menyatakan pendapat akuntan. Jasa akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:
1. Kompilasi laporan keuangan
Penyajian informasi-informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik)
dalam bentuk laporan keuangan .
2. Review atas laporan keuangan
Pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar
memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat

6
modifikasi material yagn harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia .
3. Laporan keuangan komparatif
Penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua periode atau lebih yang
disajikan dalam bentuk berkolom.
13.5 Pertimbangan Lain
Perubahan penugasan, pada saat memberikan jasa professional, seorang akuntan public
dapat diminta untuk mengubah satu jenis jasa ke yang lain. Suatu perubahan merupakan
langkah naik (step up) bila hal itu menghasilkan tingkat keyakinan yang lebih tinggi
daripada yang semula disepakati. Akuntan public dapat menyetujui jenis perubahan ini bila:
1. Terdapat bukti yang mencukupi untuk mendukung tingkat keyakinan yang lebih tinggi
dan
2. Kemungkinan besar penugasan yang direvisi tampak dapat diselesaikan sesuai dengan
standar professional. Sebaliknya, perubahan penugasan merupakan langkah turun (step
down) bila tingkat keyakinan yang lebih rendah diminta oleh klien. Perubahan ini dapat
diterima oleh akuntan public jika terdapat salah pengertian mengenai penugasan semula
atau situasi klien telah berubah.
13.6 Jasa Assurance
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena
penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan
informasi yang diperiksa. Individu-individu yang bertanggung jawab membuat keputusan
bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi
informasi yang digunakan sebagai dasar keputusannya.
Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional
lainnya. Sebagai contoh, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebuah organisasi
nirlaba, menguji beraneka macam produk yang digunakan konsumen dan melaporkan hasil
evaluasinya atas mutu produk yang diuji dalam Warta Konsumen. Organisasi ini
menyediakan informasi tersebut untuk membantu konsumen membuat keputusan yang cerdas
menyangkut produk yang mereka beli.Sebagian besar konsumen menganggap informasi
dan Warta Konsumen lebih andal daripada informasi yang disediakan oleh pembuat produk
karena Warta Konsumen independen terhadap pembuat produk itu.Jasa-jasa assurance lain
yang disediakan oleh perusahaan selain kantor akuntan publik (KAP) meliputi penyurvei
rating televisi, AC Nielsen.

7
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa
atestasi. Jasa atestasi (attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP
mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi
dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1. Audit atas laporan keuangan historis.
Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP). Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di
mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat tentang apakah
laporan keuangan tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Audit ini merupakan jasa assurance yang paling umum
diberikan oleh KAP.
a. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara terbuka di Indonesia
diwajibkan untuk menjalani audit menurut Undang-Undang Pasar Modal. Laporan
auditor dapat ditemukan dalam laporan keuangan tahunan semua perusahaan terbuka
atau publik. Laporan keuangan sebagian besar perusahaan yang telah diaudit dapat
diakses di Internet dari database Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau secara langsung dari situs Internet setiap
perusahaan). Banyak juga perusahaan tertutup yang meminta laporan keuangan
tahunannya diaudit untuk mendapat pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lain.
Perusahaan-perusahaan dengan total aset lebih dari Rp25 miliar, perusahaan-
perusahaan yang mencari dana dari publik, dan perusahaan-perusahaan dalam industri
yang terikat peraturan diminta agar laporan keuangannya diaudit oleh KAP.
Pemerintah dan entitas-entitas nirlaba sering kali menjalani audit untuk memenuhi
persyaratan pihak pemberi pinjaman atau sumber pendanaan.
b. Pengguna eksternal seperti pemegang saham dan pemberi pinjaman yang
mengandalkan laporan keuangan untuk mengambil keputusan bisnis menganggap
laporan auditor sebagai indikasi dari reliabilitas laporan keuangan tersebut. Mereka
menghargai kepastian yang diberikan auditor karena melihat independensi auditor dari
klien dan karena auditor memahami masalah-masalah pelaporan dalam laporan
keuangan.
2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

8
Di Amerika Serikat, untuk sebuah atestasi mengenai pengendalian internal atas
pelaporan keuangan, manajemen menegaskan bahwa pengendalian internal telah
dikembangkan dan diimplementasikan mengikuti kriteria yang sudah mapan.
Pasal 404 dalam Sarbanes-Oxley Act mewajibkan perusahaan-perusahaan terbuka
melaporkan penilaian manajemen atas efektivitas pengendalian internal. Undang-undang ini
juga mengharuskan auditor memberikan atestasi mengenai efektivitas pengendalian internal
atas pelaporan keuangan. Evaluasi ini, yang dipadukan dengan audit atas laporan keuangan,
mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan keuangan di masa depan, karena
pengendalian internal yang efektif mengurangi kemungkinan salah saji dalam laporan
keuangan mendatang.
3. Telaah (review) laporan keuangan historis.
Untuk review atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan
tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum, sama seperti audit. Akuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang
moderat atau sedang terhadap review atas laporan keuangan jika dibandingkan dengan tingkat
kepastian yang tinggi untuk audit, sehingga lebih sedikit bukti yang diperlukan.
Sebuah review sering kali telah dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan pengguna
laporan keuangan. Jasa ini dapat diberikan oleh KAP dengan fee yang jauh lebih rendah
daripada audit karena lebih sedikit bukti yang diperlukan. Banyak perusahaan nonpublik
menggunakan opsi atestasi ini untuk memberikan kepastian yang moderat atas laporan
keuangannya tanpa harus menanggung biaya audit.
4. Jasa Atestasi Mengenai Teknologi Informasi.
Untuk atestasi mengenai teknologi informasi, manajemen mengeluarkan berbagai
asersi tentang reliabilitas dan keamanan informasi elektronik. Pertumbuhan teknologi Internet
dan perdagangan elektronik (e-commerce) telah menciptakan permintaan akan jenis-
jenis assurance ini. Banyak fungsi bisnis, seperti pemesanan dan pembayaran, sekarang
dilakukan melalui Internet atau secara langsung antarkomputer dengan
menggunakan electronic data interchange (EDI). Oleh karena transaksi dan informasi dipakai
bersama secara online dan real-time, para pelaku bisnis meminta kepastian yang lebih tinggi
lagi mengenai informasi, transaksi, dan sistem pengamanan yang
melindunginya. WebTrust dan SysTrust adalah jasa-jasa atestasi yang dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akanassurance ini.

9
Daftar Pustaka

Jusup, Al. Haryono. 2002. Auditing Buku 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN
Jaica, Beatrix. 2013. Bab 21 Jasa dan Pelaporan Lain.
https://id.scribd.com/doc/133818423/Bab-21-Jasa-Dan-Pelaporan-Lain (diakses pada
10 November 2019)

10

Anda mungkin juga menyukai