FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN yang maha esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini
selesai tepat pada waktunya. Proposal ini dengan judul “Analisa Kerusakan
Cerobong Asap Pada Mesin Induk Kapal Patroli TNI KAL I-9-14“.
Penulis menyadari bahwa proposal yang dibuat ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik serta saran dari semua pihak
yang bersifat membangun, serta menjadi pembelajaran baru bagi penulis sendiri demi
tercapainya kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih dan semoga proposal ini
dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Manfaat
1.6 Hipotesis
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya cerobong asap dapat dijumpai pada lokomotif uap dan
bangunan-bangunan industri lain, kapal-kapal di Amerika Serikat pun dilengkapi
dengan cerobong asap, atau yang lebih dikenal dengan istilah stack. Demikian
pula pada kapal Patroli TNI KAL I-9-14 ini juga dilengkapi dengan cerobong
asap.
Cerobong asap punya fungsi utama menyalurkan asap dari dalam ruangan
menuju luar ruangan. Pada kapal, cerobong asap berfungsi untuk menyalurkan
asap hasil pembakaran dalam mesin (gas buang) menuju luar ruangan. Asap
disalurkan atau dibuang keluar supaya tidak terperangkap dalam kamar mesin
sehingga tidak terhirup oleh manusia. Kalau sampai terhirup, asap hitam legam
yang mengandung belerang dioksida itu bisa membuat napas sesak dan muka
belepotan asap. Untuk menghindari hal-hal seperti itulah cerobong asap biasanya
diletakkan pada tempat langsung terhubung udara bebas.
Namun, pada kasus kali ini, cerobong asap pada mesin induk kapal TNI
tersebut, telah mengalami kerusakan berupa keretakan dari akar cerobong asap. Oleh
karena itu, perlu analisa kerusakan dari cerobong asap tersebut baik tentang akibat
maupun pengaruhnya terhadap kamar mesin dan lingkungan sekitar. Selain itu, solusi
dalam analisa ini juga sangat diharpakan pada akhir tulisan.
1.3 Tujuan
1.5 Manfaat
Gambar 4. Kerusakan cerobong asap pada Kapal Patroli TNI KAL I-9-14
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan
inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar, baik dari sumber
bergerak maupun tidak bergerak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeritah
pusat antara lain:
a. Penetapan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencemaran
udara seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
b. Penentuan pengelola pengawasan dan penanggungjawab pengendalian
pencemaran udara serta dampaknya, yaitu:
i. Kementerian Negara Lingkungan Hidup bertanggungjawab terhadap
regulasi emisi dan pemantauan dampak lingkungan yang terjadi;
ii. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggungjawab
terhadap pengawasan dan pengendali mutu bahan bakar;
iii. Departemen Perindustrian bertanggungjawab mengawasi produk
komponen kendaraan yang ramah lingkungan dan mengawasi dan
sertifikasi bengkel dalam rangka meningkatkan kualitas udara di
perkotaan;
iv. Departemen Perhubungan bertanggungjawab pengujian tipe untuk
kendaraan bermotor produksi baru termasuk uji emisi gas buang dan
pengadaan dan pemasangan converter kit;
v. Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap pengujian kendaraan
bermotor yang sedang berjalan.
Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin
pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan
panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan
bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak
menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan
pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23
Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan
dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia
mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia)
tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini
kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan
dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena
memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah
(seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin
ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an,
mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti
lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun
1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak saat itu,
penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of
Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni
Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Perancis mencapai 70%.
2. CO atau Karbonmonoksid
Karbonmonoksid(CO) merupakan senyawa gas beracun yang terbentuk
akibat pembakaran yang tidak sempurna dalam proses kerja motor, gas CO
merupakan gas yang relatif tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain,
CO dapat diubah dengan mudah menjadi karbon dioksida(CO2) dengan bantuan
sedikit oksigen dan panas, CO diukur dalam satuan % pervolume atau dalam ppm
tetapi dalam industri otomotif sesuai dengan alat ukur yang digunakan sering
diukur dalam satuan % per volume (Spuller, 1987. Weller, 1989. Robert, 1993,
Anonymoys,1994)
2. https://www.babla.co.id/bahasa-indonesia-bahasa-inggris/cerobong-asap
(diakses 26 Februari 2019, 21:47 WIT)
3. https://id.scribd.com/doc/193771244/Cerobong-Asap-Punya-Fungsi-Utama-
Menyalurkan-Asap-Dari-Dalam-Ruangan- Menuju-Luar-Ruangan
(diakses 06 Februari 2019, 21:49 WIT)
5. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi Dan Pengkondisian Udara, SNI 03-
6572-2001
8. Lr Technical Matters, Edisi Sept 2008 Dan Buletin Mer Edisi Sept 2008 –Dp
10. https://www.kompasiana.com/greenquest-
indonesia/55b8fd993eafbd691984d490/terobosan-baru-cerobong-asap-
solusi- polusi-udara (diakses 27 Februari 2019, 20:32 WIT)