Anda di halaman 1dari 24

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pekerjaan Yang Diamati

Pekerjaan yang diamati selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada pembangunan

konstruksi beton bertulang, yaitu proyek pembangunan Bumi Raya City Mall berlokasi di Jl.

Arteri Supadio Kubu Raya yang dilaksanakan selama 3 (tiga) Bulan, mulai tanggal 16 Oktober

2019 sampai 16 Desember 2019 adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pondasi

2. Pekerjaaan Balok Sloof

3. Pekerjaan Lantai

4. Pekerjaan Kolom

5. Pekerjaan Balok

4.2 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan yang kami ikuti pelaksanaannya dilapangan adalah sebagai berikut:

A. Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi

1. Menentukan AS pondasi

2. Menentukan AS bangunan

3. Pekerjaan Persiapan Tiang Pancang

4. Pekerjaan galian tanah pondasi

5. Pekerjaan Pengecoran lantai kerja

6. Pekerjaan pembobokan Spun Pile

7. Pekerjaan Tulangan Pile Cap

8. Pekerjaan Bekesting Pile Cap


9. Pekerjaan Pengecoran Pile Cap

10. Pekerjaan Pembongkaran Bekesting Pile Cap

B. Pelaksanaan Pekerjaan Balok Sloof

1. Persiapan pelaksanaan pekerjaan balok sloof

2. Pekerjaan prakitan tulangan balok sloof

3. Pembuatan lantai kerja balok sloof

4. Pekerjaan pemasangan pipa pada balok sloof

5. Pelaksanaan pekerjaan bekesting balok sloof

6. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok sloof

7. Pekerjaan pembongkaran bekesting balok sloof

C. Pelaksanaan Pekerjaan Plat Lantai Ground Floor

1. Pekerjaan tulangan pelat lantai ground floor

2. Pkerjaan bekesting pelat lantai ground floor

3. Pekerjaan pengecoran kolom balok dan plat lantai ground floor

4. Pekerjan pembongkaran bekesting kolom balok dan pelat lantai ground floor

D. Pekerjaan Kolom Lantai Ground Floor

1. Persiapan pelaksanaan pekerjaan kolom lantai ground floor

2. Pekerjaan perakitan tulangan kolom lantai ground floor

3. Pelaksanaan pekerjaan bekesting kolom lantai ground floor

E. Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Plat Lantai 1

1. Persiapan pelaksanaan pekerjaan balok dan plat lantai 1

2. Pekerjaan perancah balok dan pelat lantai 1

3. Pekerjaan perakitan tulangan balok dan pemasangan tulangan plat lantai 1

4. Pelaksanaan pekerjaan bekesting balok dan pelat lantai 1

5. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai 1


6. Pekerjaan pembongkaran bekesting balok dan pelat lantai 1

F. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Lantai 1

1. Pekerjaan tulangan kolom lantai 1

2. Pelaksanaan pekerjaan tulangan kolom lantai 1

3. Pekerjaan bekesting kolom lantai 1

4. Pelaksanaan pengecoran kolom 1

5. Pekerjaan pembongkaran bekesting kolom

G. Pelaksanaan Pekerjaan Balok Lantai 2

1. Pekerjaan tulangan balok lantai 2

2. Pelaksanaan pekerjaan tulangan balok lantai 2

3. Pekerjaan bekesting balok lantai 2

H. Pelaksanaan Pekerjaan Plat Lantai 2

1. Pekerjaan tulangan pelat lantai 2

2. Pelaksanaan pekerjaan tulangan dan bondex pelat lantai 2

3. Pekerjaan pengecoran plat lantai dan balok lantai 2


4.2.1. Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi

1. Menentukan As Pondasi

Bowplank (papan duga) berfungsi untuk membuat titik as bangunan

sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk menentukan

jalur atau arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil

penentun ketinggian lantai dalam rukan dengan permukaan jalan. Langkah-

langkah pembuatan bowlpank sebagai as bangunan :

 Menancapkan patok dengan kokoh dan tegak setiap panjangn 2 m atau

disesuaikan dengan panjangn papan.

 Memberi tanda pada patok untuk menentukan titik BM dari plat lantai.

Titik BM yang digunakan pada proyek pembangunan Bumi Raya City

Mall adalah setinggi dari muka lantai bangunan yang sudah jadi

dilapangan dengan menggunakan waterpass.

2. Menenukan As Bangunan

Langkah-langkah menentukan As bangunan sebagai berikut :

 Memasang paku dan beri tanda warna merah dibawah paku dari muka

lantai bangunan.

 Menarik benang dari as ke as yang ada diatas patok bowplank dengan

beracuan pada sudut phytagoras

 Mengontrol kesikuan benang yang sudah dipasang dengan

menggunakan siku-siku atau dengan pyhtagoras.

3. Mobilisasi alat dan bahan

Untuk mobilisasi tiang pancang bisa dilakukan melalui darat ataupun alat

untuk mencapai proyek, untuk alat transportasi biasanya menggunakan

pontoon, trailer mupun boogy, tentunya sebelum menentukan alat apa yang
digunakan kita harus melakukan pertimbangan terlebih dahulu untuk

kelebihan dan kekurangan baik melalui darat ataupun laut.

4. Pekerjaaan Persiapan Tiang Pancang Spun Pile

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

pemancangan adalah sebagai berikut :

- Peralatan

Mesin pancang jenis diesel pile hammer

- Bahan

Spun Pile bentuk lingkaran diameter 50cm K-600, panjang 12 m

 Kebutuhan tiang pancang spun pile

Adapun kebutuhan spun pile yang diperlukan sebagai berikut :

- Pondasi 1

1 buah spun pile diameter 50

- Pondasi 2

2 buah spun pile diameter 50

- Pondasi 3

3 buah spun pile diameter 50

- Pondasi 4

4 buah spun pile diameter 50

 Persiapan pemancangan

a. Menentuan alat pancang yang digunakan

Bumi Raya City Mall menggunakan spun pile diameter 50 cm.

Peralatan pancang yang digunakan harus mempunyai efisiensi


dan energi yang memadai. Berikut ini tabel kesesuaian tiang

pancang dan alat pancang :

Sumber :hy

Tabel diatas memberikan rekomendasi secara umum untuk

diesel hammer. Pemilihan jenis hammer secara tepat harus

memperhitungkan panjang tiang, daya dukung tiang dan

kondisi tanah.

b. Mencanakan final set tiang pancang untuk menentukan pada

kedalaman dimana pemancangan tiang dapat dihentikan,

berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir (final

set).

c. Mencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan

kemudahan manuver alat. Lokasi stock material agar diletakkan

dekat dengan lokasi pemancangannya.

d. Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandai dengan

patok.
 Produk Tiang Pancang

Untuk produk tiang pancang banyak sekali yang ada di pasaran

indonesia mulai dari spun pile, square pile, triangle pile, sheet pile,

dll. Pada gedung Bumi Raya City Mall menggunkan spun pile

dengan diameter 50 cm. Berikut tabel produk tiang pancang spun

pile :

Sumber :ty

 Penyetelan Alat

Penyetelan alat pile hammer dilaakukan oleh oprator dan rekan-

rekannya.

 Penyetelan alat pada tiang pancang yaitu :

- Menentukan titik tiang pancang yang akan dilakukan

pemancangan.

- Menyetting alat sehingga penumbuk tiang pancang tepat di atas

titik yang akan dilakukan pemancangan.


 Pelaksanaan pemancangan minipile

- Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer

jatuh pada patok titik pancang yang telah ditentukan.

- Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap

tiang.

- Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang

pada helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan

pegangan kepala tiang.

- Ujung bawah tiang didudukan secara cermat diatas patok pancang

yang telah ditentukan.

- Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang

backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh

posisi yang betul-betul vertikal.

- Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan

center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser

selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.

- Pemancangan dimulai dengan mengangkat dn menjatuhkan

hammer secara kontinyu ke atas helmet yang terpasang diatas

kepala tiang.

- Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk penyambungan

batang berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka

tanah sedangkan tanah keras yang diharapkan belum tercapai.

Proses penyambungan tiang :

 Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada helmet

seperti yang dilakukan pada batang pertama.


 Ujung bawah tiang didudukkan di atas kepala tiang yang

pertama sedemikian sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua

tiang telah berimpit dan menempel menjadi satu.

 Penyambungan dilakukan dengan pengelasan penuh di

sekeliling pertemuan kedua pelat ujung.

 Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat selsai

penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti

yang dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat

diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang

ditentukan.

- Melaksanakan kalendering pada saat hampir mendekati top pile

yang disyaratkan, final set 3 cm untuk 10 pukulan terakhir, atau

bisa dilihat dari data bore log.

- Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah

tiang telah mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.

- Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang ditentukan

sesuai shop drawing.

5. Pekerjaan Galian Pondasi Lanjutan

 Peralatan yang digunakan yaitu :

- Excavator mini

- Cangkul

- Meteran

 Pelaksanaan penggalian

- Mengukur lahan yang telah dilakukan pemancangan spun pile


- Memulai galian dengan menggunakan alat yang disebut excavator

mini. Alat ini digunakan dengan cara menggali sekeliling lahan

yang telah dilakukan pengukuran

- Memulai menggali menggunakan cankul, setiap tanah yang telah

digali, tanah bekas galian tersebut diangkat dari dalam galian

menggunakan truk dan dihamparkan disamping dekat area galian,

dilakukan agar tanah bekas galian tidak masuk ke dalam area tanah

yang telah digali, dan agar mudah dalam proses pengurukn kembali

ke dalam lubang galian.

6. Pekerjaan Pengecoran Lantai Kerja

 Pelaksanaan pekerjaan pengecoran lantai kerja

- Menyiapkan alat dan bahan

- Pengurugan tanah kembali

- Pengurugan pasir

- Membersihkan bagian yang hendak dicor

- Pengecoran lantai kerja

- Meratakan dengan ruskam perata

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan lantai

kerja adalah sebagai berikut :

- Peralatan

a. Ruskam

b. Sekop

c. Ember kecil

d. Artco (gerobak dorong)


- Bahan

a. Pasir

b. Semen

c. krikir dan air

 Pelaksanaan pembuatan lantai kerja

- Membuat campuran beton dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 3 Kr.

Mengangkut campuran beton dari tempat pengadukan

menggunakan ember dan artco kemudian menuangkan adukan

beton ke dalam galian dengan tebal ± 5cm dan meratakan adukan

mortar tersebut dengan menggunakan ruskam.

- Melakukan hal yang sama untuk titik pondasi yang lainnya.

7. Pekerjaan pembobokan

 Peralatan yang digunakan :

a. Mesin jack hammer

b. Palu godam

c. Gerinda

 Pelaksanaan pekerjaan pembobokan

- Pembobokan spun pile dimulai dari muka tanah galian

- Pembobokan dilakukan dengan menghancurkan beton pada spun

pile sampai terlihat tulangan yang ada pada spun pile.

- Pemotongan kepala tiang spun pile dilakukan agar tulangan pada

spun pile bisa masuk dan diikat pada tulangan pile cap

- Melakukan hal yang sama untuk spun pile lainya.


8. Pekerjaan tulangan pile cap

 Peralatan dan bahan yan digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

penulangan pile cap adalah sebagai berikut

Peralatan :

a. Meteran

b. Rebar mesin bending

c. Meja bending

d. Gunting pemotong besi

e. Tang kakak tua

f. Sarung tangan

Bahan :

a. Tulangan D 25

b. Tulangan D 13

c. Kawat bendrat

d. Kapur tulis

e. Selimut beton

 Kebutuhan bahan tulangan pile cap

- Pile cap P1

Tulangan bawah dengan D19 dengan jarak 15 cm

Tulngan atas D16 dengan jarak 20 cm

- Pile cap P2

- Pile cap P3

- Pile cap P4
 Pelaksanaan pekerjaan tulangan pile cap

- Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan tulanagn Pile Cap

- Meluruskan tulangan dengan cara menarik tulangan dari ujung ke

ujung tulagan tersebut

- Memotong tulangan pile cap D13 dengan cutter rebar bending

untuk tulagan bawah pilecap

- Meletakka tulangan tersebut ke rebar mesin bending sesuai degan

jarak yang telah ditentukan

- Menekan mesin pembengkok besi pada mesin bending dengan

sudut yang telah ditentukan

- Merakit tulagan pilecap didalam lubang galian pilecap yang telah

diberi lantai kerja dan bekesting dengan jarak 15cm tulangn bawah

dan 20 cm paada tulangan penutup pile cap , dengan cara setiap

sambungan atau persilangan diikan dengan kawat bendrat

- Kemudian mengikatkan beton decking pilecap dengan ukuran

7.5cm yang diikat dengan kawat bendrat

- Setelah tulangan pilecap dipasang dilanjutkan dengan tulanan

kolom dengan panjang 1,4 m.

9. Pekerjaan bekesting pile cap

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

bekesting pile cap adalah sebagai berikut :

- Peralatan

a. Meteran

b. Pemotong kayu
c. Watepass

d. Siku

e. Palu

- Bahan

a. Paku

b. Multriplek

c. Benang

d. Kayu usuk 4/6

 Kebutuhan bahan bekesting pile cap

a. Hasil cuan perancah yang sudah terpasang dilokasi pemasangan

pilecap

b. Chek pemasangan tulagan dan bekesting pilecap sebelum

melakukan pengecoran

c. Jika sudah sesuai bisa dilakukan pengecoran

d. Jika belum maka dilakukan penyetelan ulang pada tulangan dan

pilecap hingga benar.

10. Pekerjaan pengecoran pile cap

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

pengecoran pile cap adalah sebagai berikut :

- Peralatan

a. Mobil molen /Ready mix

b. Tower kren / TC

c. Vibrator dan nebel ukuran 50

d. Baket
e. Linggis

- Bahan

a. Beton K350

b. Bonding ejen/ sikabon/ lem pengika beton

 Pelaksanaan pekerjaan pengecoran pile cap

a. Pastiakn pile cap kering dan bersih dari kotoran

b. Beri bonding ejen/ sikabon/ lem perekat beton

c. Menyiapkan baket / tempat pembawa beton segar yang kemudian

disirami dengan air

d. Melakukan uji slump test untuk mengehui kadar air pada beton

e. Mengeluarkan beton ready mix yang dilakukan oleh operator

ready mix untuk diangkut mengguanakan baket yang kemudian

diangkat menggunakan tower kren ke lokasi pengecoran pile cap

f. Kemudian mengarahkan baket ke atas pile cap

g. Pastikan tremix pada baket panjang agar jatuhnya beton bagus,

dengan jarak tremix kurang lebih 1 meter dari pengecoran

h. Kemudian padatkan degan mesin vebrator dengan nebel ukuran 50

agar getaran untuk pemadatan beton bagus.

i. Pengecoran pile cap tidak di cor full atau habis dikarenakan

pengecoran akan di lakukan bersamaan dengan lantai, maka

pengecoran di kurangi 13 cm.

11. Pekerjaan pembongkaran bekesting pile cap

a. Setelah beton mengeras maka selanjutnya disemprot anti rayap hingga

rata
b. Kemudian lepaskan bekesting hingga dalam keadaan bersih

menggunakan linggis

c. Selanjutnya ugurugan tanah kembali pastikan tanah dalam keaadaa

bersih dari sampah pelastik.

4.2.2. Pelaksanaan Pekerjaan Balok Sloof

1. Pekerjaan Pengecoran Lantai Kerja

 Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

pekerjaan pengecoran lantai kerja sebagai berikut :

- Persiapan alat

a. Ruskam

b. Sekop

c. Sendok spesi

d. Ember

e. Artco (gerobak dorong)

- Bahan

a. Pasir

b. Semen

c. Air

 Pelaksanaan Pengecoran Lantai Kerja

- Membuat campuran beton dengan perbandingan 2 sak semen : 10

sak pasir : 2 air

- Mengangkut campuran beton dari tempat pengadukan

menggunakan ember jika volume kecil, jika besar menggunakan

artco. Kemudian menuangkan adukan beton diatas jalur yang akan


dibuat sloof dengan tebal kurang lebih 5 cm dan ratakan adukan

tersebut dengan mengguanakan sendok spesi dan ruskam.

2. Pekerjaan Tulangan Balok Sloof

 Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan

pekerjaan pengecoran lantai kerja sebagai berikut :

- Peralatan

a. Rebar bending

b. Bar cutter

c. Meja bending

d. Tang kakak tua

e. Sarung tangan

f. Meteran

- Bahan

a. Tulangan pokok D 25

b. Tulangan begel D 13

c. Kawat bendrat

d. Kapur tulis / pylox

e. Beton decking (tahu beton)

 Type Balok Sloof

Type Sloof
TYPE DIMENSI (CM)
TB1 250 x 500
TB2 300 x 600
TB3 300 x 700
TB4 400 x 700
TB5 400 x 800
TB6 400 x 900
TB7 500 x 800
TB8 500 x 900
TB9 500 x 1000
TB10 600 x 1000
TB11 600 x 1100
TB12 600 x 1200
TB13 700 x1200
TB14 7001200

 Pelaksanaan pekerjaan tulangan Balok Sloof

- Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan tulangan pokok

dengan besi D25 dan begel besi D10

- Memotong tulangan pile cap dengan cutter rebar bending

- Meletakkan tulangan tersebut ke rebar mesin bending sesuai degan

jarak yang telah ditentukan

- Menekan mesin pembengkok besi pada mesin bending dengan

sudut yang telah ditentukan

- Merakit tulagan sloof didalam lubang galian sloof yang telah diberi

lantai kerja dan bekesting dengan jarak 15cm tulangan, dengan cara

setiap sambungan atau persilangan diikan dengan kawat bendrat

- Kemudian mengikatkan beton decking sloof dengan ukuran 7.5cm

yang diikat dengan kawat bendrat

3. Pekerjaan Bekesting Balok Sloof

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam peerjaan

bekesting sloof adalah sebagai berikut :

- Alat

a. Palu

b. Meteran
c. Siku

d. linggis

- Bahan

a. Paku

b. Benang

c. Mltriplek sesuai type sloof

d. Usuk 4/6

e. Cerucuk

 Pelaksanaan pekerjaan bekesting balok sloof

a. Mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan bekesting

balok sloof

b. Memotong multriplek yang akan dijadikan bekestig balok sloof,

dengan ukuran multriplek

c. Memotong kayu usuk 4/6 untuk klam dengan anjang sesuai

denagan keperluan

d. Memasang klam pada multiplek dengan jarak 50 cm

e. Merakit dan memasang dinding mal balok sloof denan patokan

benang

f. Menyetel bekesting dengan patokan siku

g. Memasang cerucuk yang diletakkan disekeliling sebagai

pengaku agar kedudukan bekesting balok sloof yang sudah

dipasang tidak berubah.

h. Hasil acuan perancah yang sudah terpasang dilokasi pemasangan

balok sloof siap digunakan (dilakukan pengecoran).


4. Pekerjaan Pengecoran Balok Sloof

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan untuk pengecoran

balok sloof adalah sebgai berikut :

- Alat

a. Mobil molen / ready mix

b. Tower Cren / TC

c. Vibrator dan nebel ukuran 50

d. Baket

- Bahan

a. Beton K350

b. Bonding ejen/ sikabon/ lem pengika beton

 Pelaksanaan pekerjaan pengecoran Balok Sloof

a. Pastiakn sloof bersih dari kotoran

b. Beri bonding ejen/ sikabon/ lem perekat beton

c. Menyiapkan baket / tempat pembawa beton segar yang

kemudian disirami dengan air

d. Melakukan uji slump test untuk mengehui kadar air pada beton

e. Mengeluarkan beton ready mix yang dilakukan oleh operator

ready mix untuk diangkut mengguanakan baket yang kemudian

diangkat menggunakan tower kren ke lokasi pengecoran pile cap

f. Kemudian mengarahkan baket ke atas balok sloof

g. Pastikan tremix pada baket panjang agar jatuhnya beton bagus,

dengan jarak tremix kurang lebih 1 meter dari pengecoran


h. Kemudian padatkan degan mesin vebrator dengan nebel ukuran

50 agar getaran untuk pemadatan beton bagus.

i. Pengecoran balok sloof tidak di cor full atau habis dikarenakan

pengecoran akan di lakukan bersamaan dengan lantai, maka

pengecoran di kurangi 13 cm.

5. Pekerjaan Pembongkaran Balok Sloof

a. Setelah beton mengeras maka selanjutnya disemprot anti rayap

hingga rata

b. Kemudian lepaskan bekesting hingga dalam keadaan bersih

menggunakan linggis

c. Selanjutnya ugurugan tanah kembali pastikan tanah dalam keaadaan

bersih dari sampah pelastik.


Digram alir
1. Pekerjaan Tulangan Plat Lantai Dasar

 Peralatan dan bahan yang digunakan

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam pekerjaan plat lantai

dasar ini adalah sebagai berikut :

- Alat

a. Meteran

b. Rebar mesin bending

c. Bar cutter

d. Tang kakak tua

e. Sarung tangan

- Bahan

a. tulangan

Anda mungkin juga menyukai