Nama : Mutia Zakia Salma

Absen : 25

Kelas XI MIPA 5

PRAKTIKUM RESPIRASI JANGKRIK DAN KECAMBAH

A. Tujuan
1. Mengetahui laju respirasi pada hewan (jangkrik).
2. Mengetahui laju respirasi pada tumbuhan (kecambah/toge).
B. Dasar Teori
Respirasi
Respirasi merupakan proses menghirup dan menghembuskan udara. Namun,
dalam fisiologi, pernapasan meliputi dua proses, yaitu pernapasan internal dan
eksternal. Pernapasan eksternal adalah rangkaian proses pertukaran oksigen
dengan karbondioksida antara tubuh dengan lingkungan eksternal. Pernapasan
internal adalah proses-proses metabolisme penggunaan oksigen serta
pembentukan karbondioksida dan air yang terjadi pada mitokondria di dalam
sel (intrasel).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1. Respirasi Aerob
Respiraso Aerob merupakan respirasi yang menggunakan oksigen-
oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Persamaan reaksi respirasi
aerob dapat dituliskan sebagai berikut :

C6H12O6 + 6H2O –>> 6H2O + 6CO2 + 675 kal

2. Respirasi Anaerob
Respirasi Anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat untuk
mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Reaksi anaerob
terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen. Seperti, akar
tumbuhan yang terendam airdan biji yang berkulit tebal sehingga sulit
ditembus oksigen. Persamaan reaksi respirasi anaerob dapat dituliskan
sebagai berikut :

C6H12O6 Ragi >> 2C2H5OH + 2CO2 + 21Kal

Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk
pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada
setiap segmen tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot
 sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada
umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat
serangga beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebuttrakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam.

Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut
trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh.
Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem
pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.

C. Alat dan bahan

1. Respirometer sederhana
2. Neraca (timbangan)
3. Pipet tetes
4. Kristal KOH atau NaOH
5. Vaselin / stempet
6. Kertas tisu / kapas
7. Eosin
8. Serangga (jangkrik)
D. Cara kerja
1. Bungkus kristal KOH / NaOH dengan kapas dan masukkan ke dalam tabung
respirometer. Hati hati jangan sampai terhirup.
2. Timbang berat tubuh serangga.
3. Masukkan serangga ke dalam tabung respirometer.
4. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.
5. Oleskan vaselin / stempet pada bagian persambungan antara tabung dengan pipa
respirometer.
6. Teteskan eosin pada ujung pipa dan amati pergerakan eosin didalam pipa.
7. Catat data pergerakan eosin dengan interval waktu setiap 2 menit selama 8 menit.
Pergerakan eosin menunjukkan jumlah udara pernapasan serangga dalam satuan
waktu yang telah ditentukkan.
8. Jika sudah 8 menit, buka pipa respirometer dan lepaskan serangga ke alam.
9. Ulangi percobaan tersebut menggunakan serangga dengan jenis yang sama, tetapi
memiliki berat tubuh yang berbeda beda.
10. Catat datanya kedalam tabel pengamatan dan bandingkan dengan data percobaan
dari kelompok lain yang menggunakan jenis serangga yang berbeda.
11. Jawablah pertanyaan dan tuliskan kesimpulannya.
12. Ulangi lagi cara kerja tersebut pada tumbuhan kecambah.
E. Hasil pengamatan
Jenis Serangga Volume udara setiap 2 Jumlah udara 8 Volume rata-rata
menit menit (mL) respirasi
(mL/menit)
1 2 3 4
Jangkrik 1 0,35 0,58 0,74 0,86 2,53 0,32
Jangkrik 2 0,24 0,55 0,79 0,96 2,54 0,32
Jangkrik 3 0,21 0,30 0,50 0,65 1,66 0,20

Jenis Tumbuhan Volume udara setiap 2 Jumlah udara 8 Volume rata-rata

menit menit (mL) respirasi
(mL/menit)
1 2 3 4
Kecambah 1 0,19 0,35 0,38 0,43 1,35 0,17
Kecambah 2 0,10 0,30 0,39 0,45 1,24 0,15
Kecambah 3 0,10 0,20 0,40 0,50 1,20 0,15
F. Pertanyaan dan jawaban
1. Apakah fungsi penggunaan KOH/ NaOH dalam rangkaian alat percobaan ?
Jawab : Fungsi penggunaan KOH/ NaOH dalam percobaan respirasi adalah untuk
mengikat CO2 , sehingga pergerakan dari larutan disepanjang pipa respirometer
benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen.
2. Apa akibatnya jika dalam rangkaian alat percobaan tidak dimasukkan KOH/
NaOH ?
Jawab : Jika tidak dimasukkan NaOH/KOH dalam tabung maka belalang akan
mati karena tabung dipenuhi karbondioksida.
3. Mengapa pada sambungan antara tabung dengan pipa respirometer dioleskan
vaselin ?
Jawab : Volume udara dari dalam tabung tidak keluar dan udara dari luar tabung
tidak masuk ke dalama tabung.
4. Apakah volume udara pada interval waktu setiap dua menit berjumlah sama ?
Jelaskan berdasarkan data pengamatan!
Jawab : Volume udara pada interval waktu 2 menit tidak berjumlah sama sebab
volume oksigen pada jangkrik berubah dan volumenya semakin bertambah setiap
2 menit.
5. Apakah berat tubuh serangga berpengaruh pada jumlah volume udara pernafasan?
Jelaskan!
Jawab : Berat tubuh serangga berpengaruh pada jumlah volume udara pernafasan
karena semakin besar dan berat tubuh serangga maka semakin banyak juga udara
yang dibutuhkan.
6. Apakah jenis-jenis serangga yang berbeda akan berpengaruh pada kekuatan
penghirupan udara pernafasan ?
Jawab : Jenis-jenis serangga yang berbeda akan berpengaruh pada kekuatan
penghirupan udara pernafasan sebab serangga memiliki berat badan yang berbeda
sehingga kekuatan penghirupan udara pernafasan berpengaruh.
7. Faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada jumlah volume udara pernafasan ?
Jawab :
Faktor yang yang mempengaruhi laju respirasi :
1.) Jenis kelamin
2.) Ketinggian
G. Kesimpulan
Semakin besar hewan dan semakin banyak tumbuhan maka semakin besar pula
oksigen yang dihirup. Tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain.