Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. IDENTITAS UMUM

1. Identitas Kepala Keluarga :

Nama : Tn. H

Pendidikan : SMA

Umur : 34 Tahun

Pekerjaan : Honor Dinas Pemadam Kebakaran

Agama : Islam

Alamat : Dusun I Lumpatan I rt.01 rw.02

Suku : Indonesia

Nomor Telp : 085380877326

2. Komposisi Keluarga

No Nama L/p Hub/Kel. Umur Pend Imunisasi KB


1. Tn. H L Kepala 34 SMA - -
Keluarga

2. Ny. T P Istri 29 SLTA - -

3. An.B L Saudara 11 Pelajar - -


Kandung
4. An.M L Anak 4,5 bln - - -
kandung
3. Genogram

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

: Satu rumah

: Klien

d. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. H adalah nuclear family yang terdiri dari dari Tn. H , Ny.T
sebagai istri dan 2 anak kandung

e. Suku Bangsa

keluarga Tn. H adalah keluarga dengan latar belakang budaya melayu. Kehidupan
sehari – hari keluarga Tn. H tidak terlepas dari budaya melayu.
f. Agama

Semua anggota keluarga Tn. H beragama islam. Keluarga Tn. H termasuk aktif
dalam kegiatan keagamaan yang diadakan di dusun seperti mengikuti pengajian
yang diadakan rutin seminggu sekali dimasjid

g. Status Sosial Ekonomi

Tn.H merupakan kepala keluarga sekaligus sebagai pencari nafkah dalam


keluarga. Tn.H merupakan salah satu pekerja honor di dinas kebakaran kabupaten
musi banyuasin. Status ekonomi keluarga Tn.H termasuk sederhana dengan
penghasilan yang lumayan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Keluarga
memiliki tabungan khusus untuk kebutuhan yang tak terduga.

h. Aktivitas Rekreasi Keluarga

aktivitas rekreasi keluarga Tn.H berupa menonton televisi bersama,


mendengarkan musik dangdut dan menonton wayang. Setahun sekali setiap libur
sekolah. Keluarga Tn.H menyempatkan diri untuk pergi ke objek wisata yang
berada diluar kota.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Pada saat ini keluarga Tn.H sedang berada pada tahap perkembangan keluarga
yaitu pada tahap keluarga dengan anak masa pertumbuhan, karena anak dari Tn.H
masih dalam masa pertumbuhan.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tahap keluarga yang


belum terpenuhi adalah menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Riwayat kesehatan keluarga


Ny. T mengatakan bahwa dirinya menderita tidak mempunyai riwayat sakit

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)


Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa orang tua Ny. T, tidak pernah
mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit kronis yang berat.
c. Pengkajian Lingkungan

1.) Karakteristik Rumah

Luas bangunan rumah yang ditempati keluarga Tn. K sekitar 65 m2 (5 m x


5 m), terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 ruang
tengah/makan, 1 kamar mandi. Tipe bangunan rumah permanen. Lantai rumah
terbuat dari kayu dengan keadaan cukup bersih dan penataan alat/ perabot rumah
tangga yang cukup rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air dan air
minum menggunakan PDAM. WC menggunakan septic tank yang terletak di
belakang rumah. Di depan rumah terdapat halaman seluas 5x3 m2

Kamar Halaman depan


tidur
Ruang tamu

Sumur Ruang Ruang Kamar


bor
makan keluarga
tidur

Halaman Dapur wc
belakang

Gambar 10.1 Denah Rumah Hasil Pengkajian

2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga Tn. H tinggal di lingkungan tempat tinggal yang mempunyai kebiasaan
berinteraksi dengan tetangga sekitar. Sebagian besar dari tetangga di lingkungan
tempat tinggal keluarga bapak H adalah penduduk asli yang bekerja sebagai PNS
dan Swasta. Interkasi yang banyak dilakukan pada waktu sore hari karena pada
siang hari umumnya mereka bekerja.
3) Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak H menempati rumah yang ditempatinya setelah 12 tahun
berumah tangga sampai sekarang.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan
masyarakat, dengan keluarga di lingkungannya tampak saling berinteraksi dengan
baik.
5) Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak H 4 orang, terdiri dari suami, istri, dan 2 orang anak. Fasilitas
penunjang kesehatan Jamkesmas dari pemerintah.

D. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi
suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum
memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat terbuka.
2) Struktur kekuatan keluarga
Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 2 orang anak
dan saling perhatian.
3) Struktur peran keluarga
a. Tn. H sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangganya.
b. Ny. T sebagai istri bekerja sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai
pedagang kios di depan rumahnya.
c. An. B sebagai anak pertama duduk di bangku SD, An. M anak kedua belum
sekolah.
4) Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama Islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini
menganggap bahwa penyakit ISPA yang di derita oleh anaknya adalah
penyakitnya anak-anak yang biasa terjadi. Upaya untuk mengendalikan dengan
periksa ke dokter bila dirasakan ada gangguan kesehatannya
E. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
2) Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik.
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada di
masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DM, hal
ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan
akibat penyakit DM.Keluarga juga tidak tahu bahwa penyakitnya bisa di
turunkankepada anaknya sehingga harus mendapat pengobatan yang segera dan
jangka waktu yang cukup panjang. Kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui tentang masalah yang
terjadi pada penyakit DM. Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam menangani penyakitnya.
4) Fungsi reproduksi
Bapak agus berusia 41 tahun dan Ibu Sukma 38 tahun merupakan usia produktif,
keluarga menggunakan kontrasepsi pil dan suntik.
5) Fungsi ekonomi
Bapak Agus bekerja di Meubel dan ibu Sukma selain IRT juga berdagang di kios
depan rumahnya untuk kehidupan sehari-harinya.

F. Stress dan Koping Keluarga


1) Stressor yang dimiliki
Stressor yang dirasakan oleh keluarga Bapak Agus adalah penyakit DM yang
diderita oleh istrinya.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang di derita oleh istrinya
karena sudah berobat ke RSUD Provinsi dan pasrah kepada Tuhan terhadap
situasi sakitnya.
3) Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi.
4) Strategi adapatasi disfungsional
Ibu sukma sejak di nyatakan menderita DM di RSUD Provinsi merasakan
penyakitnya tidak sembuh-sembuh.

G. Pemeriksaan fisik
Tn. K
1. Tanda - tanda Vital :
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36 o C
RR : 18 x/menit
2. Kepala
a. Rambut : rambut bersih.
b. Mata : Visus 5/5, tidak ada kelainan, sclera putih.
c. Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik, tidak ada penyakit.
d. Hidung : Hidung bersih, penciuman masih normal.
e. Mulut : Mulut bersih, gigi ada beberapa yang tanggal.
3.Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, bentuk leher normal

4.Dada
c. Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : suara paru vesikuler dan bronchovesikuler. tidak terdengar suara
wheezing
d. Jantung :
Inspeksi : denyut jantung normal, tidak ada dorongan.
Palpasi : tidak ada pulsasi
Perkusi : ukuran dan bentuk jantung dalam batas normal
Auskultasi : terdengar suara lup dan dup, suara jantung tunggal.
5.Abdomen :
Inspeksi : Bentuk dan gerakan normal., simetris.
Palpasi : Ukuran normal, tidak ada benjolan.
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : peristaltik normal
6.Ekstremitas :
d. Atas
1) Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak tangan
kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak
tangan
kiri
e. Bawah
1) Kanan : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki
kanan
2) Kiri : Kadang – kadang terasa kesemutan dan nyeri pada telapak kaki
kiri.

7.Genetalia : Tidak terkaji

VIII. Pemeriksaan Penunjang


11 April 2015
Gula Darah Acak = 437 mg/dl
Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit Diabetes Melitus dan sudah
berobat tapi tidak sembuh – sembuh.
Klien kontrol kadar gula darah.

IX. Terapi
Tn. K mendapat obat oral :
Levofloxacin hemilhydrate 500mg : 1 x 1 tab / hari
Metaformin 500 mg : 1 x1 tab / hari
Glimepiride : 1 x1 tab / hari

X. Harapan keluarga
Keluarga Ny. S mengharapkan bisa memenuhi kebutuhan sehari hari dengan cara
merawat Tn. K sebaik mungkin
ANALISA DATA

No Data/ Simptom Etiologi Problem


1 Ds : Debu, Asap, Agent, dll
Ibu OS mengatakan bahwa anaknya mengalami flu Pola nafas tidak efektif b/d
dan batuk, sesak serta panas sejak sehari yang lalu. penumpukan sekret.

Do :
- Keluarga kurang mampu mengenal masalah kes. Ttg
penyakit ISPA
- Keluarga tidak mengetahui tentang masalah yang
terjadi pada penyakit ISPA
- Keluarga menganggap bahwa penyakit ISPA yang di
derita oleh anaknya adalah penyakit yang biasa terjadi
pada anak anak
- Keluarga tidak mengetahui langkah-langkah yang
harus di lakukan dalam menangani ISPA ini.
Os terlihat lemas, sesak nafas, flu dan batuk
TTV:
Temp: 37,5oc
Nadi: 88x/m
O

Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret.
PRIORITAS MASALAH
RENCANA TINDAKAN, PELAKSANAAN TINDAKAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

NO TUJUAN KRITERIA EVALUASI


INTERVENSI
DX UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Pola nafas kembali Pola nafas efektif Pola nafas reguler Nafas normal 16- - Ucapkan salam
efektif dengan bunyi nafas 20x/m - Jelaskan maksud dan tujuan
bersih, tidak ada Suara nafas (-) - Tanyakan kesedian keluarga
dyspnea, dan
tentang rencana asuhan
sianosis
keperawatan yang akan
diberikan kepada keluarga
- Kaji pengetahuan keluarga
- Kaji kemampuan keluarga yang
dilakukan untuk mengatasi
penyakit anaknya
Kaji frekuensi atau kedalaman
pernafasan dan gerakan dada

- Auskultasi area paru, catat


adanya penurunan atau tidak ada
aliran udara dan bunyi nafas ,
mis. Crackles, mengi dl

- Anjurkan ibu klien untuk


memberikan ASI pada klien

Anda mungkin juga menyukai