Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

A. Definisi
Demam typoid merupakan merupakan penyakit sistemik yang bersifat akut
disebabkan oleh salmonella typhi dan ditularkan melalui makan atau minuman yang
sudah terkontaminasi. Demam typoid atau disebut juga Thyfus Abdominalis ialah
penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan dengan di tandai demam yang lebih dari
satu minggu sampai gangguan kesadaran.
Demam typoid menyebar melalui jalur fekal-oral dengan menginfeksi manusia
yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Ada dua sumber
penularan demam typoid yaitu penderita demam typoid dan karier.
B. Etiologi
Demam typoid timbul akibat infeksi oleh bakteri golongan golongan salmonella
yaitu salmonella typhi, S para thypi A, S parathypi B, S parathypi C. bakteri tersebut
memasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan . sumber utama yang terinfeksi
adalah manusia yang selalu mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit tersebut.
Pada masa penyembuhan, penderita masih mengandung salmonella spp di dalam
kandung empedu dan di dalam ginjal. Sebanyak 5 persen penderita demam typoid
menjadi karier sementara, sedngkan 2 persen lainnya menjadi karier yang menahun.
Sebagian besar dari karie tersebut merupakan karier intestinal
C. Menisfestasi Klinis
1. Masa inkubasi
Mas inkubasi dapat berlangsung 7-21 hari, pada umumnya 10-14 hari. Keluhan dan
gejala pada awal penyakit ini, yaitu: anoreksia, ras malas, sakit kepala bagian depan,
nyeri otot, lidah kotor, gangguan perut(perut kembung dan sakit)
2. Gejala khas
Keluhan dan gejala Demam Typoid
Minggu Keluhan Gejala Patologi
Minggu pertama Panas berlangsung Gangguan Bakteremia
insidious, tipe panas saluran cerna
stepladder yang
mencapai 39-40°C,
mengidil dan sakit
kepala
Minggu kedua Rash, nyeri Rose sport, Valkulitis,
abdomen, diare atau splenomegli, hiperpalpasi, pada
konstipadi, delirium hepatomegaali peyer’s patches,
nodul typoid pada
limfa dan hari
Minggu ketiga Komplikasi Melena, ilius, Ulserasi pada
pendarahan saluran ketegangan payer’s patche,
cerna, perforasi, syok abdomen, koma nodul limfa dan
hati
Minggu keempat Keluhan menurun, Tampak sakit Kolelitiasis, carirs
relaps, penurunan BB berat, kakeksia kronik

D. Patofisiologi
Penyakit typoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, Salmonella paratyphi
A, Salmonella Paratyphi B, Salmonella Paratyphi C yang masuk kedalam tubuh manusia
melalui mulut makan dan air yang tercemar. Selanjutnya di dinding usus halus melalui
aliran limfe ke kelenjar masentrium menggandakan / multiplikasi (bacterium). Biasanya
pasien belum ada tanda klinik seperti mual, muntah , tiidak enak badan, pusing karena
segera diserang sel system retikulo endosetual. Tetapi kuman masih hidup, selanjutnya
melalui duktus torsksikus masuk kedalam peredaran darah mengalami bakterimia
sehingga tubuh merangsang untuk mengeluarkan sel piogon akibatnya terjadi
lekositopenia. Dari sel piogon inilah yang mempengaruhi pusat termogulator di
hipotalamussehingga timbul sehingga timbul demam apabila demam tinggi tidak segera
diatasi maka akan terjadi gangguan kesadaran. Setelah dari peredaran darah , bakteri
menuju ke organ tubuh seperti limpa, hati, empedu sehingga timbul peradangan yang
menyebabkan membesarnya organ tersebut dan nyeri tekan, terutama pada folikel
limfosid berangsur-angsur mengalami perbaikan dan apabila tidak dihancurkan akan
menyebar keseluruh organ sehingga timbul komplikasi dan dapa memperburuk kondisi
pasien
Penularan salmonella typhi dapat ditularkan melalui berbagai cara yang dikenal
dengan 5F yaitu: food(makanan)fingers(jari tangan atau kuku), fomitus( muntah),
fly(lalat), dan melalui fases(tinja). Feses dan muntah pada penderita demam typoid dapat
menularkan salmonella thypi kepada oranglain. Bakteri yang masuk dalam lambung,
sebagian akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lain masukke usus
halusbagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limfoid ini kuman
berkembang biak, lalu masuk ke aliran darahdan mencapai sel-sel retikuloendoteil. Sel-
sel retikulu endoteil ini kemudian melepaskan kuman kedalam sirkulasi darah dan
menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus, dan kamdung
empedu.
E. Pemeriksaaan Diagnosis
1. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukosit atau kadar leukosit normal. Leukosit
dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder
2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh.
Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan enanganan khusus
3. Pemeriksaan uji Widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibody terhadap bakteri salmonella
typhi. Uji widal bertujuan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita
demam typoid. Akibat adanya infeksi oleh salmonella typhi maka penderita membuat
antybodi (agglutinin)
4. Kultur
Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama
Kultur urin : bisa positif pada akhir minggu kedua
Kultur feses: bisa terjadi dari minggu kedua hingga minggu ketiga
5. Anti salmonella typhi IgM
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi akut salmonella
typhi, karena antibody IgM muncul pada hari ke-3 dan 4 terjadinya demam.
F. Penatalaksanaan
1. Tirah baring absoult minimal 7-14 hari sampai bebas demam
2. Terapi suportif misalnya pemberian cairan, elektrolit, bila terjadi gangguan
keseimbangan cairan , vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan
kortikosteroid untuk mencapai penurunan demam.
3. Farmakologi
Kloramfenikol , dosis 50mg/kg BB/hariterbagi dalam 3-4 kali pemberian oral atau IV
selama 14 hari
Bila ada kontraindikasi kloramfenikol diberikan ampisilin dengan dosis 200mg/kg
BB/ hari,terbagi dalam 3-4 kali pemberian iv saat sebelum dapat minum obat, selama
21 hari ,Amoxilin dengan dosis 10mg/kg BB / hari terbagi dalam 3-4 kali pemberian
oral/iv selama 21 hari, kortimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kg BB/ hari terbagi
dalam 2-3 kali pemberian oaral selama 14 hari.
Pada kasus berat, dapat diberi seftriaksondengan dosis 50 mg/ Kg BB/ hari dan
diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kg BB/ hari sekali sehari , iv selama 5-7 hari.
Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotic adalah
meropenem, azithomisin dan fluoroquinolon.
G. Pathaway
Makan dan minuman
yang terkontaminasi

mulut

Saluran pencernaan

Typhus abdominalis

Peningkatan asam Usus


lambung

Proses infeksi Limfoid plaque penyeri


Perasaan tidak enak di ileum terminallis
pada perut, mual,
muntah (anorexia) Merangasang Pendarahan dan
peningkatan peristaltic perforasi intestinal
usus
Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari Kuman masuk ke daerah
kebutuhan tubuh Diare
limfe mesentrial

Menuju hati dan limpe


Kekurangan
VolumeCairan
Kuman bertambah
banyak
Kekurangan intake
cairan
Jaringan tubuh (limfa) Hipertofi
(hepatosplenomegali)
Peradangan
Penekanan pada saraf di
hati
Pelepasan zat pyrogen

Nyeri ulu hati


Pusat termogulasi tubuh

Nyeri Akut
Hipertermia

Anda mungkin juga menyukai