Anda di halaman 1dari 7

Psikologi Pendidikan

“Sejarah Penerapan, Ruang Lingkup, Manfaat Psikologi dalam Praktik


Pendidikan”

DISUSUN OLEH:
NAMA : Vera Yulina Saragih
NIM : 3192431004

DOSEN PENGAMPU : Fauzi Kurniawan, S.Psi, M.PSi

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
1. Sejarah Penerapan Psikologi Pendidikan di Satuan Pendidikan

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, dan segala gela
didalamnya, dapat dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia atau gelja-gejala jiwa manusia. Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prose pembelajaran agar peserta didik
csecara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual pengendalian
diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan dala dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Psikologi Pendidikan merupakan ilmu yang menguraikan kegiatan-kegiatan atau


aktivitas manusia dalam hubungan dan situasi pendidikan. Sebagai contoh cara bagaimana
menarik perhatian supaya dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik, bagaimana cara
belajar dan mengajar yang baik dan banyak contoh lainnya. Dapat dikatakan bahwa
psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan
dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar

Perkembangan psikologi pendidikan dimulai pada permulaan abad kle-20 yang


ditandai dengan adanya penelitian-penelitian psikologi yang khusus memberikan dampak
besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Beberapa Tokoh yang terlibat dalam
penelitian tersebut antara lain : Termann, Thorndike, dan Jude. Aliran-aliran psikologi yang
berkembang pada permulaan abad ke-20 mempelajari tentang perilaku dan proses belajar
dari sudut pandang yang berbeda-beda yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan
praktek pendidikan. Teori-teori tersebut antara lain : Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis
(Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).

Selain beberapa tokoh diatas, terdapat beberapa ahli yang turut memberikan andil
dalam perkembangan Psikologi Pendidikan. Beberapa ahli melakukan pengujian
pengklasifikasian dan penilaian pertimbangan terhadpa metode-metode pendidikan yang
telah dilakukan beberapa adbad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800’an.
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

ada empat ruang lingkup dari kajian psikologi pendidikan yaitu belajar, proses belajar,
situasi belajar, konsep belajar. Dari keempat hal inilah perkembangan manusia dapat diukur
dengan menggunakan metode tertentu.

1. Belajar

Sebagaimana kita pahami bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku,
kemampuan kognitif dan juga sikap terhadap sesuatu yang didapat dari proses latihan dan
pengalaman. Oleh karena itu keberadaan psikologi pendidikan adalah untuk mengkaji
tentang teori-teori belajar, prinsip-prinsip belajar, dan ciri-ciri khas peserta didik dalam
perilaku belajarnya. Intinya bahwa fokus kajian psikologi pendidikan terkait dengan belajar
adalah pada manusianya (peserta didik).

2. Proses Belajar

Pada proses belajar fokus kajian psikologi pendidikan adalah pada kemampuan peserta
didik menerima pelajaran dengan konsep belajr yang digunakan serta minat peserta didik
pada pelajaran dan juga terkait pada metode yang digunakan dan materi pelajaran yang
dipelajari. Melalui psikolog pendidikan, pendidikan dan peserta didik mampu mengukur
kelebihan dan kekurangan dari proses belajar yang telah dijalani. Hal yang dapat diukur
adalah keterkaitan minat terhadap metode pembelajaran dan juga materi pelajaran yang
diajarkan / dipelajari

3. Situasi Belajar

Melalui psikologi pendidikan situasi belajar disesain sedemikian rupa agar sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Psikologi pendidikan menciptakan proses pendidikan yang
tidak memberikan tekanan secara psikologis kepada peserta didik. Tenaga pendidik mampu
mengetahui desain atau metode pembelajaran yang baik agar mampu membangkitkan
semangat belajar peserta didiknya.

4. Konsep Belajar

Muara dari ketiga ruang lingkup dari kajian psikologi pendidikan diatas adalah sebuah
desain yang cocok untuk belajar. Bagaimana peserta didik dan tenaga pendidik merasa
nyaman dalam menjalani proses pendidikan. Melalui konsep belajar yang tepat maka
harapan akan tercapainya proses pendidikan yang kondusif akan tercapai.

3. Manfaat Psikologi Pendidikan Bagi Praktik Kehidupan

a) Mengetahui teknik pembelajaran yang efektif

Belajar psikologi pendidikan berarti belajar tentang keterkaitan aspek psikologis


seorang siswa pada proses pembelajaran, sehingga seseorang pengajar maupun calon
pengajaran memiliki bekal dasar dalam menilai teknik pembelajaran yang efektif
diterapkan dalam keadaan tertentu maupun keadaan karakteristik siswa tertentu. Teknik
pembelajaran juga menyangkut strategi dalam pembelajaran yang disampaikan apakah
dapat dimengerti oleh siswa dengan baik atau tidak.

b) Mengetahui perbedaan individu dalam pembelajaran

Pada proses mendidik seorang pengajar (guru) memiliki tantangan dalam


menilai perbedaan karakteristik setiap individu yang menjadi siswanya, sehingga setiap
pengajar diharapkan memiliki penilaian yang baik dalam membedakan karakteristik
siswanya. Dalam psikologi pendidikan Seorang pengajar (guru) maupun calon pengajar
akan mengetahui seluk beluk perbedaan karakter individu dalam belajar dan cara
mengatasi setiap perbedaan karakter tersebut sehingga dengan mempelajari psikologi
pendidikan baik seorang pengajar maupun calon pengajar mengetahui betul perbedaan
karakter individu dan tidak bingung dalam menghadapinya.

c) Membantu membuat rancangan media pembelajaran yang menarik

Dengan mempelajari psikologi pendidikan seorang pengajar yang hendak


menggunakan media pembelajaran pendukung di dalam kelas seperti LCD proyektor,
spekaer, poster maupun alat peraga lainnya, bisa memilih media pembelajaran yang
bisa menarik perhatian siswa (sesuai dengan kondisi siswa) serta menciptakan suasana
belajar dalam kelas yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajar yang
memilih menggunakan dukungan media pembelajaran tidak salah pilih serta media
yang digunakan bisa mewakili materi yang disampaikan sehingga tujuan belajar yang
menyenangkan serta ilmu yang disampaikan bisa di terima oleh siswa dengan baik.

d) Konseling

Mempelajari psikologi pendidikan juga bermanfaat untuk pengajar (Guru). Salah


satunya yang tak kalah penting yaitu konseling atau bimbingan. Pada psikologi
pendidikan akan banyak dibahas masalah masalah yang berkaitan dengan
perkembangan manusia. Sehingga seorang guru tidak hanya bisa mengajarkan materi
dalam kelas tetapi juga bisa memberikan pengarahan atau bimbingan kepada siswa
yang membutuhkan terkait masalah akademik. Selain bisa memberikan solusi terhadap
siswa yang memiliki masalah akademik seorang guru juga dapat menjalin keterikatan
sosial dengan siswa selanjutnya bisa menciptakan suasana positif dalam kegiatan
pembelajaran.

e) Terhindar dari salah penilaian

Seorang pengajar yang mempelajari psikologi pendidikan akan memiliki


kemampuan dalam menilai siswa dengan adil dan sesuai kaidah. Terkadang dalam
praktik penilaian (evaluasi) seorang pengajar bisa saja menjadi subjektif atau hanya
terpaku pada siswa yang menonjol saja akan tetapi hal ini berakibat buruk pada
kelanjutan perkembangan peserta didik. maka dari itu mempejari psikologi pendidikan
membuat seorang pengajar mampu mendalami dan mengerti kemampuan masing-
masing siswanya. Sehingga kejadian pilih kasih dalam penilaian tidak akan terjadi dan
penilaian secara adil bisa terwujud.

f) Membantu penyusunan jadwal pelajaran yang efektif

Penyusunan jadwal pelajaran juga tak lepas dari aspek psikologis peserta didik.
Sehingga mempelajari psikologi pendidikan akan membantu pengajar menempatkan
mata pelajaran dalam jadwal secara efektif sehingga siswa tidak merasa terbebani
dalam jam pelajaran tertentu. seperti ketika mata pelajaran fisika berada di jam akhir
sekolah akan terasa tidak efektif karena siswa telah lelah dan umumnya menginginkan
cepat pulang. Sehingga keadaan seperti itu membuat proses pembelajaran tidak efektif.

g) Membantu mengenali bakat

Mempelajari psikologi pendidikan bagi pengajar maupun calon pengajar akan


membantu dalam hal mengenali bakat dari seorang peserta didik dari perilakunya.
Sehingga seorang pengajar bisa berperan sebagai fasilitator untuk membuat bakat yang
dimiliki oleh siswa tersalurkan.

h) Membantu pengajar menciptakan suasana interaksi yang menyenangkan

Pengajar dan siswa diharapakan memiliki hubungan yang harmonis dan saling
berinteraksi aktif. Hubungan yang harmonis antara siswa dan pengajar dapat terwujud bila
seorang pengajar memiliki kemampuan dalam mencipatakan pembahasan yang sesuai
karakter siswa serta menaruh perhatian dengan baik.
i) Tujuan pembelajaran tercapai dengan baik

Seorang pengajar yang bisa menerapkan ilmu yang didapat setelah mempelajari
psikologi pendidikan secara tidak langsung bisa membuat tujuan pembelajaran tercapai
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai