Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.

Program kesehatan ibu dan anak (KIA) mempunyai kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil bahagia sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal
yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Upaya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam rangka
meningkatkanderajat Kesehatan Ibu dan Anak untuk menurunkan AKI dan AKB.

Dalam melaksanakan program KIA selalu membudidayakan tata nilai PRIMA yaitu:

- Profesional; Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan


yang terbaik
- Ramah; Memiliki sikap yang sopan dan santun kepeda seluruh masyarakat dan rekan sekerja
- Inovatif; Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif serta memberi
terobosan bagi peningkatan pelayanan kesehatan
- Musyawarah; Koordinasi dan komunikasi dalam pelaksanaan kegiatan dan pengambilan
keputusan.
- Akuntabel; Memeberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman dan standar pelayanan
yang ditetapkan.

Selain itu pelayanan KIA harus sesuai dengan visi dan misi Puskesmas, yaitu;

• VISI

“Menuju Kecamatan Tanjung Senang Sehat 2021”

• MISI

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

2. Menurunkan kasus penyakit menular.

3. Menekan kasus kematian ibu dan kematian bayi.

4. Meningkatkan status gizi balita.

5. Meningkatkan kemandirian masyarakat.

6. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

7. Meningkatkan sistem informasi kesehatan (SIK).


B. Tujuan

Tujuan program kesehatan ibu dan anak (KIA) adalah :

1. Tujuan umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi
ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya denganmenggunakan teknologi tepat gu
na dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,
b. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secaramandiri di dalam lingk
ungan keluarga, posyandu dan karang balita serta di sekolah taman kanak-kanakatau TK.
c. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
ibu menyusui.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu menyusui, bayi
dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya
untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
peningkatan peran ibu dan keluarganya.
f. Meningkatnya kemampuan ibu baik pengetahuan, sikap dan perilaku dalam pelayanan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak
prasekolah.

C. Sasaran

Pelayanan KIA dalam gedung :

a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS ).
c. Pelayanan KB.
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
e. Pelayanan Imunisasi
f. Pelayanan Deteksi Dini kanker payudara dan leher Rahim.
Pelayanan KIA luar gedung :

a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, PUS, WUS, anak
prasekolah).
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan neonatal, kunjungan
kasus resti ).
c. Penempelan stiker P4K.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pedoman kesehatan ibu dan anak puskesmas amplas meliputi:

1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. pendidikan dan pelatihan petugas
4. pemantauan dan evaluasi.

E. Batasan Operasianal

Adapaun batasan operasinal di bidang kesehatan ibu dan anak (KIA), sebagai berikut:

- Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah
- Deteksi dini faktor resiko ibu hamil
- Pemantauan tumbuh kembang balita
- Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan
campak 1 kali pada bayi
- Penyuluhan kesehatan meliputi berbagi aspek dalam mencapai tujuan program KIA termasuk
kelas ibu hamil
- Pengobatan bagi ibu, anak balita dan anak prasekolah untuk macam macam penyakit ringan
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu dan Anak yang ada di
Puskesmas .......:
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Upaya Kesehatan Ibu Pendidikan minimal D III Semua Bidan di UPT puskesmas
dan Anak Rawat Inap Way Kandis
berpendidikan minimal D3

B. Disitribusi Ketenagaan

Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar belakang profesinya adalah
sebagai berikut:

Kegiatan Petugas
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
di puskesmas

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Pembantu Tanjung Seneng

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Pembantu

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Pembantu

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Pembantu

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Pembantu
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 1 bidan
Di Poskeskel Perumnas Way Kandis

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 1 bidan


di Poskeskel Way Kandis

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 1 bidan


di Poskeskel Pematang Wangi

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 1 bidan


di Poskeskel Labuhan Dalam

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak 1 bidan


di Poskeskel Tanjung Seneng

C. Jadwal Kegiatan

1. Pengaturan jadwal telah didiskusikan sebelumnya pada sasaran.


2. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan bersama oleh para pemegang program
dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
3. Jadual kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal
kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwall.

adapun Jadual yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA adalah

Pelayanan Kegiatan
1. Pendataan Bumil dan Bufas
2. Kelas Ibu
3. Pemasangan Stiker P4K
Pelayanan Kesehatan Ibu 4. Pelacakan Kematian Ibu
5. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti

1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko tinggi


2. Kunjungan rumah neonatal dan bayi resiko tinggi
Pelayanan Kesehatan Anak 3. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak
pra sekolah / SDIDTK (TK, PAUD)

1. KIE untuk remaja yang sekolah dan tidak sekolah


Pelayanan Kesehatan Reproduksi 2. Konseling untuk remaja yang sekolah dan yang tidak
(Remaja danWUS) sekolah
1. Pendataan sasaran KB
2. Konseling dan penyuluhan
Pelayanan Keluarga Berencna 3. Pelayanan dengan momen khusus (contoh Safari TNI KB
Kes)
4. Pelacakan kegagalan KB

BAB III

STANDAR FASILITAS

 Denah Ruang Denah untuk ruang kesehatan ibu dan anak (KIA) terintegratif dengan ruang
layanan lain dalam denah puskesmas
 Standar Fasilitas Fasilitas di ruang kesehatan ibu dan anak (KIA) meliputi alkes dan non alkes
(terlampir)

Kegiatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Sarana- prasarana


Anak
- Meja, kursi
- Alat tulis
- Buku Register kohort
- Timbangan
Posyandu - Microtoice/ pengukur tinggi badan
- Stetoskop
- Tensimeter
- Buku KIA
- Dopler / lenac
- Metlin

- Leaflet
- Daftar hadir
Penyuluhan - LCD
- Notulen
- Laptop
- Alat peraga penyuluhan

Pendataan Bumil , Bumil - Register kohort hamil


- Register kohort bayi
- Buku Panduan Kelas ibu
- ANC Kit
Kelas Ibu - Perlengkapan senam hamil
- Form pre test & post test
- Alat peraga penyuluhan sesuai materi

Pemasangan Stiker P4K Stiker P 4 K , buku pencatatan, dokumentasi

Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti - ANC Kit, Nifas Kit


- Buku pencatatan
- Form Rujukan

Pendataan neonatal, bayi normal, dan Buku pencatatan,register kohort bayi,Form rujukan
resiko tinggi
Kunjungan rumah neonatal, bayi normal,
- Buku pencatatan, Form MTBM
dan resiko tinggi - Timbangan bayi,thermometer, timer
- Form Rujukan bayi resti

Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak


- Timbangan
balita, dan anak pra sekolah/ SDITK (TK,
- Microtoise
PAUD) - Buku KIA / Buku panduan SDITK
- Register kohort

KIE untuk remaja yang sekolah dan yang


- Buku pencatatan
tidak sekolah - Buku Panduan Kesehatan Reproduksi Remaja
- Leaflet

Konseling untuk remaja yang sekolah dan


- Buku pencatatan
yang tidak sekolah - Buku Panduan Kesehatan Reproduksi Remaja
- Leaflet

Pendataan sasaran KB Register kohort KB

Konseling dan penyuluhan - Leaflet


- LCD
- Laptop
- Alat peraga penyuluhan
Pelayanan dengan momen khusus
- Buku Pencatatan
(contoh Safari TNI KB Kes) - Tensimeter, Stetoskop,Timbangan
- K1 KB,inform konsen,kartu akseptor
- Obat KB, Alat KB

Pelacakan kegagalan KB Buku pencatatan

BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

1. Pelayanan KIA dalam gedung :


a. Pelayanan ibu ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui ).
b. Pelayanan bayi dan balita ( MTBM, MTBS ).
c. Pelayanan KB.
d. Pelayanan kesehatan reproduksi.
e. Imunisasi
f. Deteksi ca payudara dan ca leher rahim

2. Pelayanan KIA luar gedung :


a. Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, remaja, PUS, WUS, anak
prasekolah).
b. Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan neonatal, kunjungan
kasus resti ).
c. Penempelan stiker P4K.
d. Posyandu (Pemeriksaan ANC, KB).
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor.

B. Metode

Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak diperlukan peran petugas kesehatan
dan fasilitator, dimana petugas kesehatan memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab
dalam mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat.
Metode yang digunakan adalah:
1. Pendataan sasaran
2. Wawancara/anamnesa
3. Pemeriksaan
4. Penatalaksanaan kasus
5. Pencatatan dan pelaporan

C. Langkah Kegiatan

1. Kegiatan dalam gedung


a. Wawancara/anamnesa
b. Pemeriksaan
c. Penatalaksanaan kasus
d. Pencatatan dan pelaporan

2. Kegiatan luar gedung

a. Perencanaan (P1)
Tim perencanaan merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak pada RUK

b. Penggerakan Pelaksanaan (P2)


Pada kegiatan P2 petugas melakukan:
1) Membuat jadual kegiatan
2) Mengkoordinasikan antar petugas terkait tempat, waktu, dan proses.
3) Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan dilaksanakan

c. Melaksanakan kegiatan
1) Petugas Mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
2) Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan

d. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)


- koordinator program dan PJ UKM melakukan monitoring evaluasi.
- evaluasi terkait capaian terhadap indicator
- dilakukan setiap bulan dan tertulis setiap 3 bualn.
 Metode Metode dalam melakukan pelayanan di unit kesehatan ibu dan anak (KIA) dilakukan
melalui proses di unit pendaftaran untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di ruang
pemeriksaan KIA, jika terdapat ibu hamil dengan beresiko maka akan dilakukan rujukan untuk
mendapat tindakan lebih lanjut.
 Langkah Kegiatan Kegiataan yang dilakukan dalam pelayanan meliputi langkah-langkah
berupa rangkaian tahapan-tahapan yang ada di SOP (Standar Operasional Standar)

BAB V

LOGISTIK

 Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan


oleh semua petugas, penanggungjawab program kemudian diajukan kepada kepala puskesmas
melalui tim perencanaan
 Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak
direncanakan dalam rapat tim perencanaan dan pertemuan lokakarya mini lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
 Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana antara lain :
- Meja, Kursi
- Meja pemeriksaan
- Tensimeter
- Stetoskop
- Timbangan
- Meteran
- Leanec
- Doppler
- Alat tulis
- Buku catatan Kegiatan
- Leaflet
- buku panduan
- komputer
 Kegiatan di luar gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Timbangan
- Leaflet
- Buku catatan kegiatan
 Logistik pada unit kesehatan ibu dan anak (KIA)ada yang masih disediakan oleh Dinas
Kesehatan Kota.
 Proses mendapatkan logistik melalui tahap perencanaan dan pengajuan usulan ke Dinas
Kesehatan Kota.
 Tidak semua usulan bisa terpenuhi oleh Dinas Kesehatan Kota.

BAB VI
SASARANAN KEGIATAN PROGRAM

 Setiap kegiatan di unit kesehatan ibu dan anak (KIA) harus memiliki aspek keselamatan
terhadap pasien.
 Adapun sasaran kegiatan/ program meliputi kunjungan ibu hamil sesuai standar K1, K4,
kunjungan nifas, KN1 dan KN lengkap.
 Dalam hal ini juga dilakukan pencatatan, pelaporan serta evaluasi terhadap program melalui
laporan kunjungan berdasarkan kohort dan register pasien.

BAB VII
KESELAMATAN PASIEN

 Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko yang
terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada petugas
sebagai pelaksana kegiatan.

 Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran
satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.

 Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara lain :


1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko
terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan dimulai sejak membuat
perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk
tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
4. Monitoring Evaluasi

 Aspek keselamatan kerja meliputi keselamatan terhadap pasien, masyarakat dan petugas
kesehatan. Aspek keselamatan kerja dituangkan dalam matrik rencana kerja K3 puskesmas.

BAB VIII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara
filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman,
kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat
dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja
disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara
lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan
kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan,
maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang
pertama yang terpajan terhadap masalah kesehatan, untuk itu`semua petugas kesehatan harus mendapat
pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan
kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan
dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan alat
pelindung diri yang benar.
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

 Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan
menilai mutu pelayanan.
 Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan
pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
 Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
 Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB X

PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Rawat Inap Way Kandis. Penyusunan
pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-
inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan, kesempurnaan
masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalammelaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah
ditentukan.

Demikian pedoman tentang kesehatan ibu dan anak (KIA) sebagai acuan untuk dilaksanakan

KEPALA UPT

PUSKESMAS RAWAT INAP WAY KANDIS

RITA AGUSTINA

Anda mungkin juga menyukai