Anda di halaman 1dari 12

TATA PROBLEM

AKTUAL PROBLEM
KELOLA IDEAL SOLVING
KLINIS (Rekomendasi)
1. Sosialisasi

1 Identifikasi Pasien
1. Tersedia panduan ketepatan identifikasi pasien dan SPO 1. Berdasarkan hasil
dokumen : di 14 ruangan
telusur Resiko ketidaktepatan identifikasi
pasien ditandai dengan :
Panduan
SOP
secara
dan
tentang

Manajemen poliklinik terdapat Panduan  Berdasarkan hasil observasi, 11 dari 14 manajemen


Resiko & Ketepatan Identifikasi pasien ruangan poliklinik saat pemanggilan resiko & pasien
Pasien Safety dan SPO kepada pasien perawat hanya safety berkala
2. Tersedia SPO pemasangan gelang 2. Berdasarkan hasil telusur menyebutkan nama dan melakukan terjadwal rutin.
dokumen dan wawancara konfirmasi kembali dengan
kepada perawat poliklinik, menyebutkan nama tanpa menanyakan
dikatakan pemasangan gelang identitas yang lain
identitas dilakukan di ruang
3. Menanyakan minimal 2 identitas dari 3 identitas : Nama, rawat inap
tanggal lahir dan rekam medis kemidian menccocokkan 3. Berdasarkan hasil observasi, 11
sebelum melakukan tindakan keperawatan. dari 14 ruangan poliklinik saat
pemanggilan kepada pasien
perawat hanya menyebutkan
nama dan melakukan
konfirmasi kembali dengan
menyebutkan nama tanpa
menanyakan identitas yang lain
Komunikasi Efektif
1. Tersedia SPO komunikasi efektif
1. Berdasarkan hasil telusur
dokumentasi , di 14
ruangan poliklinik,
2. Tehnik komunikasi SBAR dan TBAK terdapat SPO komunikasi
ditandatangani oleh dokter penanggung jawab efektif
dalam 24 jam 100% 2. Berdasarkan hasil
komunikasi dan telusur
dokumentasi di 14
poliklinik, SBAR dan
TBAK tidak dijalankan
3. Pelaporan nilai kritis di rawat jalan dilaporkan oleh karena dokter selalu ada di
petugas laboratorium ke DPJP pada menit pertama tempat
dan 10 menit kedua bila dpjp tidak bisa dihubungi, 3. Berdasarkan hasil
maka menghubungi perawat poliklinik tempat wawancara dengan 14
pasien berobat.,kemudia perawat melaporkan ke perawat di 14 ruangan
DPJP. poliklinik, mengatakan
bahwa nilai kritis di
laporkan ke dpjp dengan
tehnik verbal TBAK
kemudian di stempel read
back. Dan bila dpjp berada
di tempat, pelaporan nilai
kritis oleh petugas
laboratorium langsung ke
DPJP. Berdasarkan hasil
telusur dokumen dari 20
rekam medis pasien, di
temukan 11 laporan nilai
Keamanan obat yang perlu di waspadai dan tidak kritis dan semuanya
terjadi kesalahan pemberian obat disertai stempel read back
(100%)
1. Tersedia SPO peningkatan keamanan obat

2. Kepatuhan pelebelan dan penyimpanan obat Hight 1. Berdasarkan hasil telusur


alert dan Lasa dokumen di 14 poliklinik,
tersedia SPO peningkatan
keamanan obat
2. Berdasarkan hasil
observasi di 14 ruangan
poliklinik, terdapat
penyimpanan obat hight
alert dan LASA dalam
bentul safety box dan
dalam keadaan tersegel
dari farmasi
Dari hasil wawancara di
14 poliklinik, semua
3. Menerapkan prinsip 6 benar dalam pemberian obat; perawat mengatakan
Benar pasien, benar obat, benardosis, benar cara, penyimpanan obat hight
benarwaktu dan benar dokumentasi alert menggunakan safety
box dalam keadaan
tersegel dan di awasi
langsung oleh farmasi.
3. Dari hasil wawancara dan
observasi pada 14 perawat
di ruangan poliklinik,
mengatakan bahwa
perawat tidak
melaksanakan pemberian
obat-obat secara langsung
pada pasien, pasien hanya
Penandaan area operasi dibrikan resep yang
dituliska oleh dokter.
1. Tersedia SPO penandaan area operasi (site
Marking)/ Penandaan lokasi pra pembedahan

2. Memastikan tepat lokasi bagian tubuh pasien yang 1. Berdasarkan hasil telusur
akan dilakukan pembedahan dokumen di 14 poliklinik,
semua terdapat SPO
penandaan lokasi pra
pembedahan
2. Berdasarkan hasil
wawancara pada perawat
di poliklinik bedah umum
dan ortopedi, perawat
3. Pasien dan keluarga memahami lokasi bagian tubuh mengatakan penandaan
yang akan dilakukan tindakan pembedahan area pembedahan
dilakukan dalam bentuk
cek list atau contreng pada
gambat sesuai lokasi
tempat pembedahan.
3. Berdasarkan hasil telusur
dokumen dari 20 dokumen
rekam medis, terdapat 5
dokumen rekam medis
yang tindakan
pembedahan memerlukan
Pengurangan Resiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan site marking dan ke 5
dokumen rekam medis
1. Tersedia SPO pengurangan infeksi terkait terdapat form penandaan
pelayanan kesehatan lokasi pra pembedahan
yang telah di cek list dan
di tandatangani oleh dpjp
dan keluarga.

2. Kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan 1. Berdasarkan hasil telusur


tangan dengan metode 6 langkah dan five moment. dokumen dari 14 poliklinik
, semua terdapat SPO
pengurangan infeksi
terkait peayanan
kesehatan.
2. Berdasarkan observasi dari
14 ruangan poliklinik,
ditemukan 12 dari 14
ruangan melakukan cuci
tangan sebelum kontak ke
Resiko Jatuh pasien
3. Berdasarkan hasil
1. Tersedia SPO asesmen pasien resiko jatuh observasi, ditemukan juga
2. Tersedia SPO pencegahan pasien resiko jatuh botol handscrub yang telah
3. Tersedia SPO pennanganan pasien resiko jatuh kosong

1. Berdasarkan hasil telusur


dokumentasi, di setiap
ruangan poliklinik,SPO
asesmen , pencegahan dan
penanganan resiko jatuh
telah tersedia.
2. Berdasarkan hasil telusur
dokumentasi dan observasi
dari 40 dokumentasi pada
14 ruang poliklinik di
temukan 37 pengisian
form resiko jatuh dengan
metode up and go telah
terisi.
2 Proses (Pelayanan Flow Of Care) : Penerimaan pasien
dipoliklinik :

Sistem 1. Tersedia SPO alur pendaftaran pasien 1. Berdasarkan


Penjamin 2. Pasien datang mengambil nomer antrian observasi dan telusur
Mutu dimesin anjunganpendaftaran mandiri dokumen dari 14
3. Setelah mendapat nomor antrian poliklinik, SPO alur
Pelayanan pasien/keluargapasien menuju loket pendaftaran pendaftaran pasien
Keperawat untuk mendapat jaminan kesehatan nasional terdapat di semua
an (SEP)/membayar ke kasir untuk psien umum poliklinik
4. Setelah mendapat SEP kartu pendaftaran 2. Berdasarkan hasil
pasien dan keluarga langsung ke rawat jalan sesuai waancara dengan 18
rjukan dan menunggu panggilan untuk pasien di poliklinik, pasien
pemeriksaan. mengatakan mereka tidak
5. Apabila pasien memerlukan pemeriksaan
memahami alur pelayanan
penunjang dari rawat jalan, diberikan surat 3. Berdasarkan hasil
pengantar sesuai pemeriksaan yang dibutuhkan. observasi di poliklinik,
6. Setelah pemeriksaan dokter, pasien
tidak ditemukan denah alur
menuju ke apotik
pasien rawat jalan
7. Pasien yang tidak perlu rawat inap
langsung pulang
8. Pasien yang perlu rawat langsung
kependaftaran rawat inap (admission office)

Hasil audit

1. Berdasarkan PMK no.49 Tahun 2013 audit 1. Berdasarkan hasil


mutu asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan wawancara pada 14
dilakukan oleh komite keperawatan melalui sub perawat di 14 poliklinik,
komite mutu profesi yang meliputi audit kasus semua perawat
( insiden keperawatan: berdasarkan peristiwayang mengatakan audit mutu
terjadi selama proses pelayanan asuhan asuhan keperawatan di
keperawatan) dan audit klinik keperawatan lakukan oleh tim komite
( dilakukan secara berkala dan terencana) dan audit keperawatan
2. Dari hasil
kepuasan pelayanan pulik yang dilakukan oleh
wawancara dan telusur
PMKP
dokumen padabagian
komite , audit mutu dan
asuhan keperawatan dan
asuhan kebidanan telah
dilakukan oleh bagian
komite keperawatan
melalui su mutu profesi
dan didokumentasikan
secara lengkap
Sosialisasi

4 1.
2.
3.
Diskusi interprofesional secara berkala
Tersedia dokmentasi asuhan terintegrasi
Komunikasi antar perawat
1. Dari
wawancara 14 perawat di
hasil

14 poliklinik, mengatakan
1. Resiko tidak optimalnya
pengisian form dokumentasi
keperawatan rawat jalan di tandai
pengisian form
catatan
perkembangan
IPCP pertemuan rutin dengan : pasien
(Interprofe interprofesi diadakan rutin Perawat mengisi form ringkasan terintegrasi
sional dua kali seminggu setiap riwayat klinik rawat jalan berupa
hari selasa dan kamis. subject dan obyectif saja
Colaborati
2. Berdasarkan hasil
on wawancara dan hasil
Practice) telusur dokumen pada 14
perawat di 14 poliklinik,
perawat mengatakan
pengkajian pasien
menggunakan form
asesmen awal keperawatan
rawat jalan yang
dilakukan tiap 3 bulan
sekali kecuali pada pasien
kronis dilakukan
pengkaian 1 bulan sekali
dan pada kasus yang
berbeda dilakukan
pengkajian pada saat
pasien datang.
3. Dari hasil telusur
dokumen di 14 poliklinik
sebanyak 40 dokumen,
dalam melakukan
pencatatan pada ringkasan
riwayat klinik rawat jalan,
perawat
mengisi/menuliskan data
subyektif dan obyektif dan
dilanjutkan oleh dokter
4. Berdasarkan hasil
observasi di 12 ruangan
poliklinik, tampak perawat
dan dokter melakukan
komunikasi dengan baik
dan juga tampak perawat
dan interprofesi lain
berjalan dengan baik.
1. Pemahaman terkait Patient centre care 1. Berdasarkan hasil
2. Pemahaman nilai-nilai kultur (respect) wawancara pada 14
3. Choice and Empowerment: Hak dan tanggung perawat poliklinik, 8
jawab pasien untuk berpartisipasi dan diberdayakan perawat mampu
4. Patient involvement: Pelibatan dan keterlibatan
menjelaskan secara singkat
pasien dan keluarga
konsep dari PCC
5. Access and support : kemudahan akses pelayanan
dan bantuan 2. Berdasarkan hasil

5 observasi di poliklinik,
didapatkan perawat dan
dokter menjelaskan ke
Patient pasien terkait tindakan
Centre yang akan dilakukan serta
Care menjelaskan alternatif
pilihan tindakan
/pengobatan yang akan
diberikan. Pasien dan
keluarga juga terlibat
dalam pengambilan
keputusan terkait tindakan
yang akan diberikan
kepada pasien
1. Ada hasil riset/penelitian oleh perawat 1. Berdasarkan wawancara
pada 14 perawat di
poliklinik, semua
mengatakan Belum ada
perawat yang melakukan
penelitian

6
Riset
Klinik dan
Pelayanan
Berbasis
Bukti
Ilmiah
1. Paper based/Electronic data 1. Berdasarkan hasil
2. Tersedia SPO edukasi observasi dan wawancara,
penginputan data pasien
menggunakan SIMRS dan
dokumentasi keperawatan
belum menggunakan
SMKEP tetapi
menggunakan paper based
2. berdasarkan hasil
observasi dan telusur
dokumen, dari 40
dokumen di 14 poliklinik,
semua form edukasi

7
tampak terisi dan di
tandatangan oleh
pasien/keluarga
3. berdasarkan hasil
Pengelolaa telusur dokumen , disetiap
n ruangan poliklinik tersedia
Informasi SPO edukasi
Klinis
Konfirmasi, Validasi dan Verifikasi, November 2019

Mahasiswa Magister Keperawatan Ka Watlan

Anda mungkin juga menyukai