Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Konsentrasi Na-Alginat Terhadap KKK dan TSC serta Sifat Fisik

Visual Sarung Tangan dari Lateks Alami

Silvia Lestari Z*, Anwar Priadi, Dio Sandhika Pirma, Sandonela Anggini

*1611122063 Kelompok V

ABSTRAK

Lateks segar adalah cairan putih dari pohon karet yang diambil dari tanaman melalui proses
penyadapan. Didalam lateks segar ini mengandung berbagai komponen seperti air, protein,
karbohidrat, karet dan senyawa organik lainnya sehingga perlu dilakukan pemekatan terhadap
lateks segar tersebut. Pemekatan lateks segar ini dilakukan dengan cara pendadihan selama 6
hari. Tujuan dilakukannya pemekatan adalah agar lateks cair yang nantinya akan digunakan
sebagai bahan baku pembuatan produk karet memiliki kadar karet yang tinggi sehingga
elastisitas dari produk juga tinggi. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui kadar TSC dan
KKK dari lateks alam dengan penambahan alginat berbagai konsentrasi yaitu 0,25%; 0,5%;
1%; 1,5%; dan 2,5% dalam rentang waktu 6 hari. Pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali
dengan menghitung TSC (Total Solid Content) dan KKK (Kadar Karet Kering). Sarung
tangan dengan sifat fisik terbaik didapatkan dengan penambahan Na-Alginat tertinggi yaitu
konsentrasi Na-Alginat 2,5%.
Kata Kunci: KKK dan TSC, lateks segar, Na-Alginat, pemekatan

PENDAHULUAN dilakukan upaya peningkatan


Karet merupakan salah satu produktifitas usaha tani karet terutama
komoditi perkebunan yang ada di dalam bidang teknologi
Indonesia dan merupakan polimer pengolahannya. (Sugianto, 1983)
yang bersifat elastis. Pada umumnya Bagian dari pohon karet yang
produk hasil olahan karet tidak hanya dilukai akan mengeluarkan getah
digunakan dala industri ban saja. berwarna putih seperti susu yang
Semakin lama banyak barang-barang disebut dengan lateks. Pada umumnya,
yang dibuat dengan berbahan dasar lateks yang masih segar memiliki sifat
lateks seperti sarung tangan dan yang tidak stabil atau cepat mengalami
barang-barang kebutuhan lainnya yang penggumpalan bahkan akan membeku
dapat digunakan dalam kehidupan jika terkena udara bebas.
sehari-hari. Oleh sebab itu perlu Ketidakstabilan lateks disebabkan
karena rusaknya lapisan pelindung
molekul kare yang terdispersi dalam Lateks Kebun
serum lateks (Kawahara, et al, 1999)
+ Pengawet Ammonia (0,6%)
Analisis
Tujuan Praktikum KKK
dan TSC
Tujuan dari praktikum analisa Diamkan selama 12-24 jam

protein dan sifat fungsional protein


+ Na-Alginat Penambahan alginat
adalah untuk mengetahui cara disertai pengadukan
(0,25%), (0,5%),
(1%), (1,5%) dan secara perlahan
pembuatan isolat protein dengan cara
(2,5%) selama 30-60 menit
ekstraksi dan isolasi protein,
mengetahui bagaimana cara analisa
Diamkan selama 6 hari
protein dengan metode Biuret dan Pengamatan
setiap 3 hari (%
metode Lowry, dan mengetahui sifat- KKK dan TSC)
sifat fungsional dari protein yang Lateks Pekat
meliputi uji daya ikat air, uji kapasitas
dan stabilitas buih, uji kapasitas Lapisan skim lateks
emulsi, dan uji kelarutan protein.
Diagram 1. Diagram Alir
Pemekatan Lateks
METODE PRAKTIKUM
Metode yang digunakan pada Metode Analisis
pemekatan lateks ini adalah metode Metode analisis yang digunakan yaitu

pendadihan dengan penambahan Na- penentuan kadar karet kering (KKK) dan
total padatan (TSC) seperti penjelasan
Alginat berbagai konsentrasi yaitu
berikut ini:
0,25%; 0,5%; 1%; 1,5% dan 2,5%.
1. Penentuan Kadar Karet Kering
Sedangkan analisis yang dilakukan
(KKK)
yaitu analisis KKK (Kadar Karet
Tahapan penentuan KKK adalah
Kering) dan TSC (Total Solid
sebagai berikut:
Content). Proses pemekatan lateks a. Timbang wadah kosong (gelas
dapat dilihat pada diagram alir berikut: ukur / gelas piala) (A gram)
Diagram Alir Pemekatan Lateks
b. Masukkan lateks cair kedalam
wadah sebanyak 20 mL, b. Masukkan lateks cair kedalam
timbang wadah + lateks (B wadah sebanyak 2-3 gram (B
gram) gram)
c. Lateks dibekukan dengan c. Panaskan lateks didalam suhu
asma asetat/asam format 5% 105̊C selama 3 jam
sebanyak 1-2 mL d. Sampel kemudian didinginkan
d. Lakukan proses koagulasi, di dalam desikator selama 30
kalau perlu bantu dengan menit lalu ditimbang (C gram)
pemanasan dengan suhu 80̊C
(sampa lapisan serum menjadi Perhitungan:
jernih) 𝐶
TSC = 𝐵 𝑥100%
e. Koagulasi lateks dipisahkan
3. Pembuatan Sarung Tangan
dari serum dan digiling
Bahan yang digunakan pada
sampai ketebalan 1-2 mm dan
praktikum ini adalah lateks pekat
dicuci. Hasil gilingan disebut
KKK (50-60 %), KOH, K-Laurat,
krep.
ZnO, Antioksidan, ZDBC, tepung,
f. Krep kemudian dikeringkan di
dan air panas. Alat yang digunakan
dalam oven pada suhu 105̊C
adalah cetakan sarung tangan, kipas,
selama 1 jam, kemudian
homogenizer, kompor, oven.
didinginkan di dalam
Prosedur kerja :
desikator selama 15 menit lalu
a. Siapkan kompon untuk sarung
ditimbang (C gram).
tangan. Formula kompon seperti
pada tabel berikut ini:
Perhitungan:
Tabel 1. Formulasi Kompon
𝐶
KKK = (𝐵−𝐴)
𝑥 100% Bahan Komposisi
Lateks pekat 83,5
2. Penentuan Total Padatan (TSC) Larutan 10% 1,5
Tahapan penentuan TSC adalah KOH
sebagai berikut: Larutan 20% K- 0,5
a. Timbang wadah kosong (gelas Laurat
ukur/gelas piala) (A gram) Larutan 50 % 0,5
belerang HASIL DAN PEMBAHASAN
Larutan 50% 0,25 Lateks pekat adalah lateks yang
ZNO berbentuk cairan pekat yang telah
Larutan 50% 0,5 dilakukan pendadihan dengan
penambahan natrium alginat 0,25 %;
antioksidan
0,5%; 1 %; 1,5%, 2,5 %. Cara ini
Larutan 50% 0,75 merupakan cara yang paling sering di
ZDBC/ZDEC gunakan pada pasaran lateks. Dengan
Homogenisasi adanya penambahan bahan dadih
selama 1 jam
(creaming agent) maka garis tengah
butir karet menjadi bertambah besar,
karena dengan adanya penambahan
Prosedur Pencetakan bahan dadih yang berantai panjang
a. Cetakan sarung tangan menyebabkan butir karet menjadi lebih
dibersihkan dengan tisu dan besar. Hal ini akan menyebabkan butir
ditaburi dengan tepung secara
karet akan terkumpul dibagian atas
cairan dan serumnya dibagian bawah.
merata
Lama pemisahan ini dapat berlang 3-6
b. Cetakan dimasukan kedalam hari untuk mendapat kadar karet
wadah yang berisi kompon lateks kering maksimum. Hasil dari
hingga permukaan tertutup lateks. praktikum ini dapat dilihat pada tabel
c. Kering anginkan dengan kipas 2.

d. Setelah kering kompon lateks Tabel 2. Kadar Karet Kering


dituang lagi hingga tertutup dan Total Solid Content
keseluruhan dan keringkan lagi. Hari ke Kadar Total
e. Proses penambahan kompon dapat
- karet padatan
dilakuakn hingga 5-10 kali.
kering
f. Kemudian lakukan vulkanisasi
Hari ke- 16,5 % 21 %
dengan oven selama 15-30 menit.
1
g. Cetakan direndam dengan air
hangat. Hari ke- 41,58 % 40,33%
h. Kemudian lakukan evaluasi 3
terhadap sarung tangan.
Pada tabel 2, dapat dilihat bahwa kadar
KKK dan TSC tertinggi terdapat pada
hari ke-3 yaitu 41,58% dan 40,33%.
Hal ini dipengaruhi oleh semakin diketahui bahwa sarung tangan dengan
lamanya pendadihan yang dilakukan kualitas yang baik didapatkan dengan
sehingga garis tengah butir karet penggunaan alginat paling tinggi yaitu
menjadi bertambah besar dan semakin Na-Alginat 2,5%. Hasil yang
maksimal pemisahan serum dengan didapatkan bahwa sarung tangan lebih
krim lateks. Hal ini sesuai dengan tebal dan tahan sobek. Hal ini
pendapat Setyamidjaja (1993) yang dipengaruhi oleh konsentrasi Na-
mengatakan bahwa pendadihan pada Alginat yang ditambahkan pada lateks.
lateks segar dipengaruhi oleh faktor Semakin tinggi konsentrasi Na-Alginat
waktu, konsentrasi creaming agent, yang ditambahkana, maka semakin
dan kelembaban. baik sifat fisik sarung tangan yang
didapatkan.
Setelah dilakukan pemekatan
lateks, maka dilanjutkan dengan KESIMPULAN
pembuatan kompon, pencetakan dan Dari praktikum yang telah dikaukan
vulkanisasi sarung tangan. Hasil dari dapat disimpulkan bahwa : sarung
praktikum dapat dilihat pada tabel 3. tangan dengan kualitas yang baik
Tabel 3. Sifat Fisik Sarung Tangan dari didapatkan dengan penggunaan alginat
Lateks Alami paling tinggi yaitu Na-Alginat 2,5%.
Jadi Semakin tinggi konsentrasi Na-
Daya Alginat yang ditambahkana, maka
Konsentra
Ketebalan Tahan Warna semakin baik sifat fisik sarung tangan
si
Sobek
yang didapatkan..
Sangat Mudah
0,25% Bening
Tipis Sobek
Mudah
0,5% Tipis Bening DAFTAR PUSTAKA
Sobek
Mudah Putih Kawahara et al. 1999. Preparation and
1% Tipis
Sobek Kekuningan
Tidak Characterizations Of Natural
Agak Agak
1,5% Mudah Rubber Disperse In Nano-
Tebal Kekuningan
Sobek
Tahan matrix. Polymer. 44,4527-4531.
2,5% Tebal Kekuningan
Sobek Setyamidjaja, D. 1993. Karet
Budidaya dan Pengolahan.
Pada tabel 3 dapat dilihat sifat fisik Penerbit Kanisius. Yogyakarta
dari sarung tangan dari lateks alami
Sugianto. 1983. Pembuatan Barang-
dengan penggunaan berbagai
konsentrasi alginat pada proses Barang Karet Dari Lateks. Balai
pemekatannya. Dari tabel dapat Penelitian Perkebunan Bogor.

Anda mungkin juga menyukai