Anda di halaman 1dari 8

Al-Sihah : Public Health Science Journal 215-222

ANALISIS POTENSI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO PADA AREA


QUARRY (TAMBANG BATU KAPUR) PT. SEMEN BOSOWA MAROS TA-
HUN 2015

Hasbi Ibrahim1, Syahrul Basri2 , Aswarin Prastiani3

1, 3
Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
2
Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

ABSTRAK
Kasus kecelakaan kerja pada skala nasional relatif tinggi dan semakin meningkat tiap
tahunnya. PT. Semen Bosowa Maros merupakan industri yang tempat kerjanya memiliki
ragam potensi bahaya, dikarenakan banyaknya alur proses produksi yang terdapat pada
industri ini. Dimulai dari penambangan batu kapur hingga pengemasan. Tujuan penelitian ini
ialah untuk menganalisis potensi bahaya serta menilai risiko pada area Quarry (tambang) PT.
Semen Bosowa Maros. Penelitian ini merupakan Survey Deskriptif, dengan metode analisis
risiko berdasarkan ISO 31000:2009 tentang Manajemen Risiko. Populasi adalah seluruh
karyawan di area Quarry (Tambang Batu Kapur) PT. Semen Bosowa Maros dengan jumlah 74
karyawan dan sampel diambil secara total sampling, sampel pada penelitian ini berjumlah 74
pekerja, di unit Planning berjumlah 24 pekerja, unit Produksi berjumlah 30 pekerja, dan unit
Hauling berjumlah 20 pekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di departemen quarry
pada unit planning level risiko tertinggi adalah high sebesar 40% dengan potensi bahaya
tingginya intensitas debu dan dozer terguling, sedangkan level risiko terendah adalah low
sebesar 20% dengan potensi bahaya tidak menggunakan safety belt. Pada unit produksi level
risiko tertinggi adalah extreme sebesar 11,1% dengan potensi bahaya kebakaran pada alat bor,
sedangkan level risiko terendah adalah medium sebesar 66,7% dengan potensi bahaya yaitu,
heat rash, drum truk terguling, material menggantung, operator tidak menggunakan earplug
dan earmuff, dan sebagainya. Selanjutnya pada unit Hauling, level risiko tertinggi adalah
extreme sebesar 12,5% dengan potensi bahaya operator tidak menggunakan helm, sedangkan
level risiko terendah adalah medium sebesar 75% dengan potensi bahaya, yaitu heat rash, dan
sebagainya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang analisis potensi bahaya dan penilaian risiko, dengan melanjutkannya hingga ketahap
manajemen risiko berikuttnya yaitu evaluasi risiko dan pengendalian risiko.

Kata kunci : Analisis Potensi Bahaya, Penilaian Risiko, Kecelakaan Kerja

PENDAHULUAN dan pulang ke rumah melalui jalan yang


Kecelakaan kerja adalah kecelakaan biasa atau wajar dilalui.(Kepmenakertrans
yang terjadi berhubung dengan hubungan No. 609 Tahun 2012).
kerja, termasuk penyakit yang timbul kare- Menurut riset yang dilakukan Inter-
na hubungan kerja, demikian pula kecel- nasional Labour Organization 2003 (dalam
akaan yang terjadi dalam perjalanan Indra, 2014: 2), menunjukkan bahwa setiap
berangkat dari rumah menuju tempat kerja hari rata-rata 6.000 orang meninggal, setara

Alamat Korespondensi: p-ISSN : 2086-2040


Gedung FKIK Lt.1 UIN Alauddin Makassar e-ISSN : 2548-5334
Email: hasbi_gmn@yahoo.co.id Volume 7, Nomor 2, Juli-Desember 2015
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 216

dengan satu orang setiap 12 detik atau 2,2 kecelakaan kerja dalam empat tahun
juta orang per tahun akibat sakit atau terakhir (2010-2014) mengalami penurunan
kecelakaan yang berkaitan dengan setiap tahunnya (Laporan Tahunan Safety
pekerjaan mereka. Section PT Semen Bosowa Maros, 2014).
Di Indonesia, berdasarkan data Berdasarkan data hasil pengukuran
Jamsostek, angka kecelakaan kerja yang RKL/RPL yang dilakukan oleh Badan
tercatat pada tahun 2008 yaitu 93.823, Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu
tahun 2009 sebanyak 96.314, sedangkan Industri di PT. Semen Bosowa Maros pada
tahun 2010 tercatat 98.711 kasus tahun 2014, Intensitas debu di Area Quary
kecelakaan kerja. Data tersebut PT. Semen Bosowa Maros tahun 2014
menunjukkan bahwa kasus kecelakaan adalah 808,809 µgr/nm³, yang berarti
kerja pada skala nasional relatif tinggi dan melewati nilai ambang batas (NAB),
semakin meningkat tiap tahunnya (Indra, dimana nilai ambang batas (NAB) debu
2014). adalah 230 µgr/nm³. (Peraturan Gubernur
Di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan No.69 Tahun 2010).
berdasarkan data jamsostek angka Sedangkan iklim kerja pada area Quary
kecelakan kerja pada tahun 2010 sebanyak (Tambang) berada pada nilai 39,5°C, yang
534 kasus, tahun 2011 sebanyak 501 kasus, berarti melampaui nilai ambang batas
dan pada tahun 2012 sebanyak 912 kasus, (NAB). Hasil pengukuran tersebut
serta pada tahun 2013 tercatat sebanyak menunjukkan bahwa iklim kerja dan
492 kasus. Data tersebut menunjukkan paparan debu pada area Quary (Tambang)
bahwa kejadian kecelakaan di Provinsi PT. Semen Bosowa Maros berpotensi
Sulawesi Selatan masih tergolong tinggi menimbulkan kecelakaan kerja dan
meskipun terjadi penurunan di tahun penyakit akibat kerja.
terakhir (Indra, 2014).
Kecelakaan kerja yang terjadi di PT Pertambangan pada PT. Semen
Semen Bosowa Maros pada tahun 2010 Bosowa Maros berfokus pada
sebanyak 21 kasus, pada tahun 2011 penambangan batu kapur di area Quary.
sebanyak 19 kasus, pada tahun 2012 Struktur area tambang bertingkat, akses
sebanyak 18 kasus sedangkan pada tahun menuju area sulit ditempuh akibat medan
2013 tercatat sebanyak 13 kasus, lalu pada yang licin, bergelombang, dan tumpukan
tahun 2014 sebanyak 17 kasus . Dari data material menggantung. Adapun proses
tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pertambangan dimulai dari proses
217 A L- SIH A H V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5

pengeboran batu kapur yang akan yang sangat penting dalam penelitian,
diledakkan, kemudian dimasukkan bahan metode pengumpulan data ditentukan pula
peledak ke dalam lubang batu kapur yang oleh pemecahan masalah yang ingin di-
telah dilakukan pengeboran, setelah itu capai. Jadi pengumpulan data merupakan
dilakukan proses peledakan batu kapur dan salah satu faktor yang harus diperhatikan
batu kapur hasil peledakan didorong dan oleh seorang peneliti. Penggunaan teknik
dikumpulkan dengan menggunakan pengumpulan data sifatnya lebih dis-
escavator. Tahap akhir yaitu proses esuaikan dengan analisis data, kebutuhan
pemuatan batu kapur ke terex yang dan kemampuan peneliti, olehnya itu dapat
kemudian diangkut ke tempat penggilingan dipilih sesuai kebutuhan.
batu kapur. .
HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN Identifikasi Bahaya
Jenis dan Lokasi Penelitian Identifikasi bahaya adalah dasar dari
Penelitian yang digunakan adalah pengelolaan keselamatan kerja modern.
penelitian survey deskriptif. Penelitian Dengan harapan dapat meminimalisir risiko
menggunakan metode analisis risiko ber- sampai batas yang dapat diterima dan
dasarkan ISO 31000:2009 tentang mana- ditoleransi, baik sesuai kaidah keilmuan
jemen risiko. maupun tuntutan hukum dari setiap bahaya
Populasi, Sampel dan Informan yang ada dalam berbagai kondisi.
Populasi adalah adalah seluruh karya- Penilaian Risiko
wan yang ada di area quarry (tambang batu Penilaian risiko merupakan kombinasi
kapur) PT.Semen Bosowa Maros. Teknik dari likelihood dan severity dari suatu ke-
pengambilan sampel dalam penelitian ini jadian membahayakan yang terjadi.
adalah total sampling merupakan teknik Penilaian Risiko ditujukan untuk menyusun
penentuan sampel dengan mengambil prioritas penanganan bahaya yang mempu-
seluruh anggota populasi sebagai responden nyai risiko tinggi kemudian yang lebih ren-
atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan dah tingkat bahayanya. Penulis menyajikan
demikian, peneliti mengambil sampel dari Analisis Risiko dalam bentuk Matrix.
seluruh pekerja area quarry PT.Semen Analisis potensi bahaya dan penilaian
Bosowa Maros. risiko pada tiga unit di departemen Quarry
Metode Pengumpulan Data (tambang) dimulai dari unit kerja :
Pengumpulan data merupakan hal
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 218

Hasil penilaian risiko yang telah PEMBAHASAN


dilakukan, risiko K3 yang ada pada unit Analisis potensi bahaya adalah men-
kerja planning dengan aktivitas kerja perin- gidentifikasi sebagai dasar dari pengelolaan
tisan atau pembukaan lahan pengeboran keselamatan kerja modern lalu di analisa
terdiri atas level risiko high dengan presen- potensi bahaya yang terjadi, yang didalam
tase sebesar 40% ,level risiko medium perusahaan program pengelolaan ini
sebesar 40% dan level risiko low sebesar disusun berdasarkan tingkat risiko yang ada
20%. Berdasarkan penelitian yang telah di lingkungan kerja. Dengan harapan dapat
dilakukan jumlah risiko yang terdapat pada meminimalisir atau menghilangkan bahaya
unit kerja produksi sebanyak 5 risiko. hingga batas yang dapat diterima dan
Hasil penilaian risiko yang telah ditoleransi baik dari kaidah keilmuan mau-
dilakukan, risiko K3 yang ada pada unit pun tuntuan hukum dari setiap bahaya yang
kerja produksi dengan aktivitas kerja doz- ada dengan kondisi bagaimanapun, IBPR
ing (pengerukan lahan untuk pengeboran), harus merupakan bagian dari menejmen
aktivitas kerja drilling (pengeboran), dan keseluruhan perusahaan untuk mengen-
aktivitas kerja blasting (peledakan) terdiri dalikan kerugian dari biaya tambahan aki-
atas level risiko extreme dengan presentase bat kecelakaan.
sebesar 11,1% , level risiko high sebesar Pada dasarnya Analisis potensi baha-
22,2% dan level risiko medium sebesar ya adalah usaha-usaha mengenal dan
66,7%. Berdasarkan penelitian yang telah mengetahui lalu menganalisa adanya baha-
dilakukan jumlah risiko yang terdapat pada ya pada suatu sistem (peralatan, unit kerja,
unit kerja produksi sebanyak 9 risiko. prosedur) serta menganalisa bagaimana
Hasil penilaian risiko yang telah terjadinya. Analisis potensi bahaya meru-
dilakukan, risiko K3 yang ada pada unit pakan suatu proses yang dapat dilakukan
kerja hauling dengan aktivitas kerja loading untuk mengenali seluruh situasi atau ke-
(pemuatan material) dan aktivitas kerja jadian yang berpotensi sebagai penyebab
hauling (pengangkutan material) terdiri terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
atas level risiko extreme dengan presentase kerja di tempat kerja, lalu kemudian di ana-
sebesar 12,5% ,level risiko high sebesar lisa potensi bahaya dengan diberi nilai dan
12,5% dan level risiko medium sebesar level risiko (Tarwaka, 2008).
75%. Berdasarkan penelitian yang telah Hasil penelitian analisis potensi baha-
dilakukan jumlah risiko yang terdapat pada ya di PT. Semen Bosowa Maros pada de-
unit kerja planning sebanyak 8 risiko. partemen quarry dilakukan pada tiga unit,
219 A L- SIH A H V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5

diantaranya yaitu: unit Planning, unit ripada dikenakan kebaikan. Mengapa jadi
Produksi, unit Hauling. Adapun variabel demikian? Ialah karena pada hakikatnya,
yang diteliti adalah pekerja, lingkungan ker- bila Allah mengenakan sesuatu bahaya, tid-
ja, dan peralatan. Dimana pada sub variabel aklah itu sesuatu kejahatan dari Allah,
pekerja adalah penggunaan alat pelindung melainkan sebagai sesuatu pendidikan guna
diri (APD) dan sikap kerja, sub variabel melatih jiwa hambaNya. Dengan adanya
lingkungan kerja adalah paparan debu dan suatu malapetaka yang menimpa si hamba
tekanan panas, lalu pada variabel peralatan dapat melatih dirinya. Kegelisahan bias ber-
yang diteliti adalah standar operasional tukar dengan ketenangan. Akhlak dapat
prosedur (SOP) dan kelayakan mesin. dibentuk, adab bias ditingkatkan, ilmu bias
Tinjauan Islam Mengenai Potensi Bahaya menjadi nikmat. Kadang-kadang memang
Dalam Bekerja pahit malapetaka itu. Tetapi oleh karena diri
Islam memberikan penghargaan yang dipakai meminumnya, sembuhlah penyakit
sangat mulia bagi para pemeluknya yang dalam jiwa, bahkan sebaliknya, kesenangan,
dengan ikhlas bekerja mengharapkan kemuliaan, dan kebaikan, kalau tidak pandai
keridhaan Allah SWT. Penghargaan menyambutnya, bias bertukar menjadi pera-
tersebut adalah sebagaimana dalam ayat cun jiwa. (Tafsir Al-Azhar : 1983).
suci Al-Quran berikut : Islam mengingatkan umat manusia
َ َ َ ََ َ ُ ُ‫َۡ َ ۡ َ ذ‬
‫ضّٖ فَل َك ِشف َُل ٓۥ‬ ِ ‫ِإَون يمسسك ٱَّلل ب‬
agar senantiasa berperilaku (berpikir dan

َ ُ ‫َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ ُ َ َ َو‬ َ ُ ‫ذ‬
bertindak) yang aman dan sehat, begitupun
‫ُك‬
ِ ‫ۡي فهو لَع‬ ّٖ ‫إَِل هوۖ ِإَون يمسسك ِِب‬ dengan K3, pekerja dianjurkan untuk beker-

١٧ ‫ير‬ ۡ َ
ٞ ‫َشءّٖ قَ ِد‬ ja secara aman dan sehat dalam bekerja.
Dengan berperilaku aman dan sehat akan
tercipta suatu kondisi atau lingkungan yang
Terjemahnya:
aman dan sehat. Dengan bekerja yang aman
“Dan jika Allah mengenakan
(menimpa) engkau dengan bahaya bencana, ditempat kerja, akan membawa keuntungan
maka tidak ada sesiapapun yang dapat bagi diri sendiri maupun perusahaan tempat
menghapusnya melainkan Dia sendiri dan
jika ia mengenakan (melimpahkan) engkau kerja. Perusahaan sehat pekerja pun akan
dengan kebaikan, maka ia adalah Maha tenang dalam bekerja. Karena di situ tempat
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (Al-An’am :
17). pekerja mencari nafkah. Pekerja bekerja
Di dalam ayat ini tersembunyi pula untuk mencari nafkah, bukan bekerja untuk
suatu rahasia yang harus diperhatikan. Yaitu mendapat kecelakaan, penyakit dan masa-
didahulukan menyebut ditimpa bahaya da- lah. Jadi mari kita mulai sekarang bekerja
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 220

dengan selamat. Berpikir sebelum bertin- 40%, potensi bahaya sebanyak dua. Risiko
dak, utamakan keselamatan dalam bekerja. terendah adalah Low sebesar 20% potensi
Dalam bekerja, beberapa hal dapat bahaya sebanyak satu. Pada unit Produksi
mengancam kesehatan dan keselamatan risiko tertinggi adalah Extreme sebesar
pekerja, hal-hal tersebut dinamakan hazard 11,1% potensi bahaya sebanyak satu.
(potensi bahaya). Hazard bisa berasal dari Risiko terendah adalah Medium sebesar
lingkungan kerja, peralatan kerja, maupun 66,7% potensi bahaya sebanyak enam. Pa-
dari diri pekerja itu sendiri, dan salah satu da unit Hauling risiko tertinggi adalah Ex-
potensi hazard yang berasal dari diri peker- treme sebesar 12,5% dan potensi bahaya
ja adalah perilaku yang tidak aman (unsafe sebanyak satu. Risiko terendah adalah Me-
action) dalam bekerja. Aspek perilaku dium sebesar 66,7% potensi bahaya
pekerja merupakan faktor terbesar yang sebanyak enam. Potensi bahaya terbesar di
mempunyai kontribusi terhadap timbulnya departemen Quarry terdapat pada unit kerja
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat Produksi, yaitu sebanyak 9 potensi bahaya.
kerja. Sejauh ini tingkat kecelakaan kerja pada
Islam memberikan penghargaan yang area quarry masih dapat ditolerir karena
sangat mulia bagi para pemeluknya yang manajemen risiko di perusahaan dijalankan
dengan ikhlas bekerja mengharapkan keri- dengan baik.
dhaan Allah SWT. Penghargaan tersebut
adalah sebagaimana dalam riwayat hadits SARAN
berikut : Bagi unit Planning saat aktivitas ker-
“Sesungguhnya Allah SWT mencintai ja perintisan agar mengarahkan dan mem-
seorang mu'min yang bekerja dengan giat". perhatikan para pekerja untuk tertib
(HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al- menggunakan APD (alat pelindung diri)
Aushth VII/380) saat mengoperasikan alat berat maupun
saat berada di area tambang. Bagi unit
KESIMPULAN Produksi saat aktivitas kerja Dozing, Drill-
Berdasarkan hasil penelitian yang ing, dan Blasting agar mengarahkan dan
dilakukan tentang Analisis Potensi Bahaya memperhatikan para pekerja untuk tertib
dan Penilaian Risiko di Departemen Quarry menggunakan APD (alat pelindung diri)
(Tambang Batu Kapur) PT. Semen Bosowa saat mengoperasikan alat berat maupun
Maros, dapat disimpukan bahwa pada unit saat berada di area tambang, memper-
Planning risiko tertinggi High sebesar hatikan kelayakan alat berat sebelum
221 A L- SIH A H V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5

menggunakannya, dan selalu menjaga Laporan Akhir. Bandung : Puslitbang


Teknologi Mineral Dan Batubara,
kesehatan fisik dengan minum air mineral
2013.
delapan gelas/hari sesuai kebutuhan normal, Bahreisy, Salim,dkk. Tafsir Ibnu Katsier.
Kuala Lumpur: Victory Agencie.
guna menghindari dehidrasi ringan hingga
Dharief, Ahmad. “Faktor-Faktor Yang
berat saat berada di area tambang. Bagi unit Mempengaruhi Perilaku Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) di Area
Hauling saat aktivitas kerja loading dan
Pengolahan PT. Antam Tbk, Unit
hauling agar mengarahkan dan memper- Bisnis Pertambangan Emas Pongkor”.
Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hi-
hatikan para pekerja untuk tertib
dayatullah, 2008.
menggunakan APD (alat pelindung diri) Dwi, Winardi. “Analisa Risiko Keselamatan
Kerja Dengan Menggunakan Metode
saat mengoperasikan alat berat maupun saat
Hazards Identification, Risk
berada di area tambang, guna menghindari Assessment And Risk Control
(HIRARC) di Laboratorium Batan
kecelakaan di area pertambangan. Serta
Serpong Banten”, 2012.
memperhatikan kelayakan mesin/alat berat Hemes, Herian Sudarman, dkk. “Analisis
Beban Material Filling Dalam
sebelum digunakan/dioperasikan guna
Penetuan Tebal Pillar
menghindari terjadinya konslet atau alat be- Berdasarkan Nilai Faktor Keamanan (FK)
Blok 4 Selatan Tambang Ciurung
rat terbalik saat dioperasikan.
Gunung Pongkor Bogor, Jawa barat”.
Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 1, No. 2,
2008
DAFTAR PUSTAKA
Hernawati, Eva. “Faktor-Faktor Yang
Abdul Karim, Abdul Malik. 1983. Tafsir Al Berhubungan Dengan Kejadian
-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas. Kecelakaan Kerja Berdasarkan
Destilasi Atmosferis Pengolahan Minyak Karakteristik Pekerja Dan Unit Kerja
Pusdiklat Migas Cepu”. Skripsi. Sura- Di Area Pertambangan PT. Antam
karta : Universitas Sebelas Maret, Tbk.” Skripsi. Jakarta : UIN Syarif
2011. Hidayatullah, 2007.
Amaliyah, Tuti. “Hubungan Antara Kadar ISO 31000 International Standard Organiza-
Debu Dan Kapasitas Paru Pada Kar- tion, 2009. Risk Management.
yawan Pt Eastern Pearl Flour Mills Kusumasari, Wikaningrum Hikmah.
Makassar”. Makassar : Universitas “Penilaian Risiko Pekerjaan Dengan
Hasanuddin, 2013. Job Safety Analysis (JSA)
Arif, Muhammad. “Analisa Potensi Bahaya Terhadap Angka Kecelakaan Kerja Pada
Dengan Menggunakan Metode Job Karyawan PT.Indo Acidatama Tbk.
Safety Analysis (JSA) Pada Proses Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar”.
Coal Chain Di Pertambangan Batuba- Skripsi. Surakarta : Universitas Mu-
ra PT.Mifa bersaudara Meulaboh Ta- hammadiyah Surakarta, 2014
hun 2014”. Skripsi. Medan : Universi- Maradona, Henry. “Tinjauan Keselamatan
tas Sumatera Utara, 2014. Dan Kesehatan Kerja Pada Area
Astika, Hasniati, dkk. “Penilaian Dan Pen- Penambangan Dan Pengolahan Tam-
erapan Risiko Kecelakaan Kerja Dan bang Terbuka PT.Atoz Nusantara
Kerusakan Lingkunagn Penambangan Mining Kabupaten Pesisir Selatan
Mineral Dan Batubara Di Indonesia”. Provinsi Sumatera Barat”. Skripsi.
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 222

Yogyakarta : Universitas Pem- matan Dan Kesehatan Kerja Di


bangunan Nasional, 2013. PT.Pamapersada Nusantara Jobsite
Nugroho, Bayu, dkk. “Analisis Potensi Adaro Kalimantan Selatan”. Laporan
Bahaya Serta Rekomendasi Magang. Surakarta : Universitas
Perbaikan Dengan Metode Hazard Sebelas Maret, 2010.
And Operability Study (Hazop) Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metodologi
Melalui Perangkingan Ohs Risk Penelitian. FKIP: Universitas Muria
Assessment And Control PT. Ekamas Kudus.
Fortuna”. Malang : Universitas Sari, Dyta Novita. “Analisis Upaya Pen-
Brawijaya, 2012. gendalian Potensi Bahaya Di Lokasi
Okti, Febi Patria. “Identifikasi Bahaya, Penambangan PT.Bukit Asam
Penialaian, Dan Pengendalian Risiko (PERSERO) Tbk. Unit Pertambangan
Unit Departemen Produksi IV Tanjung Enim”. Skripsi. Palembang :
PT.Semen Padang”. Skripsi. Depok : Universitas Sriwijaya, 2014
Universitas Indonesia, 2008. Setyaningsih, Yuliani. “Analisis Potensi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Bahaya dan Upaya Pengendalian
Transmigrasi Republik Indonesia No- Risiko Bahaya Pada Pekerja Pemecah
mor Batu”. Media Kesehat. Masy. Indo-
PER.15/MEN/X/2010 Tentang Standar Pe- nesia., Vol. 9 No. 1 (April 2010).
layanan Minimal Bidang Shihab, M.Quraish. 2002. Tafsir Al-
Ketenagakerjaan. 2010. Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.
Rachmawati, Laili Dwi Agung. “Hubungan The Indonesian Journal Of Occupational
Sikap Kerja Duduk Dengan Keluhan Safety And Health, volume 3 no.1.
Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja Surabaya : Universitas Airlangga,
Rental Komputer Di Pabelan 2014.
Kartasura”. Skripsi. Surakarta : Uni- Thabbarah, Afif Abdul Fattah. 2009. Tafsir
versitas Muhammadiyah Surakarta. Juz’amma. Bandung: Sinar Baru Al-
2008. gensindo
Ramdani, Ahmad Reza. “Analisis Tingkat UNSW Health and Safety, 2008. Risk
Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Management Program. Canberra:
Kerja Pada Kegiatan Penambangan University of New South Wales.
Batu Bara Di Bagian Mining Opera- http://www.ohs.unsw.edu.au/ohs-
tion PT.Thiess Contractors Indonesia riskmanagement/index.html. (diakses
Sangatta Mine Project, Kalimantan pada 12 Januari 2014).
Timur”. Skripsi. Jakarta, 2013. Wibisono, Bayu. “Faktor-faktor Yang
Riyadina, Woro. “Kecelakaan Kerja Dan berhubungan Dengan Kejadian Ke-
Cedera Yang Dialami Oleh Pekerja celakaan Kerja Pada Pekerja Tam-
Industri Di Kawasan Industri Pulo bang Pasir Gali Di Desa Pegiringan
Gadung Jakarta”. Jurnal Kesehatan, Kabupaten Pemalang”. Skripsi. Se-
Vol. 11, No. 1, Juni 2007: 25-31. marang : Universitas Dian Nuswanto-
Rosidi, Simson. “Magang Tentang Kesela- ro, 2013

Anda mungkin juga menyukai