1, 3
Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
2
Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
ABSTRAK
Kasus kecelakaan kerja pada skala nasional relatif tinggi dan semakin meningkat tiap
tahunnya. PT. Semen Bosowa Maros merupakan industri yang tempat kerjanya memiliki
ragam potensi bahaya, dikarenakan banyaknya alur proses produksi yang terdapat pada
industri ini. Dimulai dari penambangan batu kapur hingga pengemasan. Tujuan penelitian ini
ialah untuk menganalisis potensi bahaya serta menilai risiko pada area Quarry (tambang) PT.
Semen Bosowa Maros. Penelitian ini merupakan Survey Deskriptif, dengan metode analisis
risiko berdasarkan ISO 31000:2009 tentang Manajemen Risiko. Populasi adalah seluruh
karyawan di area Quarry (Tambang Batu Kapur) PT. Semen Bosowa Maros dengan jumlah 74
karyawan dan sampel diambil secara total sampling, sampel pada penelitian ini berjumlah 74
pekerja, di unit Planning berjumlah 24 pekerja, unit Produksi berjumlah 30 pekerja, dan unit
Hauling berjumlah 20 pekerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di departemen quarry
pada unit planning level risiko tertinggi adalah high sebesar 40% dengan potensi bahaya
tingginya intensitas debu dan dozer terguling, sedangkan level risiko terendah adalah low
sebesar 20% dengan potensi bahaya tidak menggunakan safety belt. Pada unit produksi level
risiko tertinggi adalah extreme sebesar 11,1% dengan potensi bahaya kebakaran pada alat bor,
sedangkan level risiko terendah adalah medium sebesar 66,7% dengan potensi bahaya yaitu,
heat rash, drum truk terguling, material menggantung, operator tidak menggunakan earplug
dan earmuff, dan sebagainya. Selanjutnya pada unit Hauling, level risiko tertinggi adalah
extreme sebesar 12,5% dengan potensi bahaya operator tidak menggunakan helm, sedangkan
level risiko terendah adalah medium sebesar 75% dengan potensi bahaya, yaitu heat rash, dan
sebagainya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
tentang analisis potensi bahaya dan penilaian risiko, dengan melanjutkannya hingga ketahap
manajemen risiko berikuttnya yaitu evaluasi risiko dan pengendalian risiko.
dengan satu orang setiap 12 detik atau 2,2 kecelakaan kerja dalam empat tahun
juta orang per tahun akibat sakit atau terakhir (2010-2014) mengalami penurunan
kecelakaan yang berkaitan dengan setiap tahunnya (Laporan Tahunan Safety
pekerjaan mereka. Section PT Semen Bosowa Maros, 2014).
Di Indonesia, berdasarkan data Berdasarkan data hasil pengukuran
Jamsostek, angka kecelakaan kerja yang RKL/RPL yang dilakukan oleh Badan
tercatat pada tahun 2008 yaitu 93.823, Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu
tahun 2009 sebanyak 96.314, sedangkan Industri di PT. Semen Bosowa Maros pada
tahun 2010 tercatat 98.711 kasus tahun 2014, Intensitas debu di Area Quary
kecelakaan kerja. Data tersebut PT. Semen Bosowa Maros tahun 2014
menunjukkan bahwa kasus kecelakaan adalah 808,809 µgr/nm³, yang berarti
kerja pada skala nasional relatif tinggi dan melewati nilai ambang batas (NAB),
semakin meningkat tiap tahunnya (Indra, dimana nilai ambang batas (NAB) debu
2014). adalah 230 µgr/nm³. (Peraturan Gubernur
Di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Selatan No.69 Tahun 2010).
berdasarkan data jamsostek angka Sedangkan iklim kerja pada area Quary
kecelakan kerja pada tahun 2010 sebanyak (Tambang) berada pada nilai 39,5°C, yang
534 kasus, tahun 2011 sebanyak 501 kasus, berarti melampaui nilai ambang batas
dan pada tahun 2012 sebanyak 912 kasus, (NAB). Hasil pengukuran tersebut
serta pada tahun 2013 tercatat sebanyak menunjukkan bahwa iklim kerja dan
492 kasus. Data tersebut menunjukkan paparan debu pada area Quary (Tambang)
bahwa kejadian kecelakaan di Provinsi PT. Semen Bosowa Maros berpotensi
Sulawesi Selatan masih tergolong tinggi menimbulkan kecelakaan kerja dan
meskipun terjadi penurunan di tahun penyakit akibat kerja.
terakhir (Indra, 2014).
Kecelakaan kerja yang terjadi di PT Pertambangan pada PT. Semen
Semen Bosowa Maros pada tahun 2010 Bosowa Maros berfokus pada
sebanyak 21 kasus, pada tahun 2011 penambangan batu kapur di area Quary.
sebanyak 19 kasus, pada tahun 2012 Struktur area tambang bertingkat, akses
sebanyak 18 kasus sedangkan pada tahun menuju area sulit ditempuh akibat medan
2013 tercatat sebanyak 13 kasus, lalu pada yang licin, bergelombang, dan tumpukan
tahun 2014 sebanyak 17 kasus . Dari data material menggantung. Adapun proses
tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah pertambangan dimulai dari proses
217 A L- SIH A H V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5
pengeboran batu kapur yang akan yang sangat penting dalam penelitian,
diledakkan, kemudian dimasukkan bahan metode pengumpulan data ditentukan pula
peledak ke dalam lubang batu kapur yang oleh pemecahan masalah yang ingin di-
telah dilakukan pengeboran, setelah itu capai. Jadi pengumpulan data merupakan
dilakukan proses peledakan batu kapur dan salah satu faktor yang harus diperhatikan
batu kapur hasil peledakan didorong dan oleh seorang peneliti. Penggunaan teknik
dikumpulkan dengan menggunakan pengumpulan data sifatnya lebih dis-
escavator. Tahap akhir yaitu proses esuaikan dengan analisis data, kebutuhan
pemuatan batu kapur ke terex yang dan kemampuan peneliti, olehnya itu dapat
kemudian diangkut ke tempat penggilingan dipilih sesuai kebutuhan.
batu kapur. .
HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN Identifikasi Bahaya
Jenis dan Lokasi Penelitian Identifikasi bahaya adalah dasar dari
Penelitian yang digunakan adalah pengelolaan keselamatan kerja modern.
penelitian survey deskriptif. Penelitian Dengan harapan dapat meminimalisir risiko
menggunakan metode analisis risiko ber- sampai batas yang dapat diterima dan
dasarkan ISO 31000:2009 tentang mana- ditoleransi, baik sesuai kaidah keilmuan
jemen risiko. maupun tuntutan hukum dari setiap bahaya
Populasi, Sampel dan Informan yang ada dalam berbagai kondisi.
Populasi adalah adalah seluruh karya- Penilaian Risiko
wan yang ada di area quarry (tambang batu Penilaian risiko merupakan kombinasi
kapur) PT.Semen Bosowa Maros. Teknik dari likelihood dan severity dari suatu ke-
pengambilan sampel dalam penelitian ini jadian membahayakan yang terjadi.
adalah total sampling merupakan teknik Penilaian Risiko ditujukan untuk menyusun
penentuan sampel dengan mengambil prioritas penanganan bahaya yang mempu-
seluruh anggota populasi sebagai responden nyai risiko tinggi kemudian yang lebih ren-
atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan dah tingkat bahayanya. Penulis menyajikan
demikian, peneliti mengambil sampel dari Analisis Risiko dalam bentuk Matrix.
seluruh pekerja area quarry PT.Semen Analisis potensi bahaya dan penilaian
Bosowa Maros. risiko pada tiga unit di departemen Quarry
Metode Pengumpulan Data (tambang) dimulai dari unit kerja :
Pengumpulan data merupakan hal
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 218
diantaranya yaitu: unit Planning, unit ripada dikenakan kebaikan. Mengapa jadi
Produksi, unit Hauling. Adapun variabel demikian? Ialah karena pada hakikatnya,
yang diteliti adalah pekerja, lingkungan ker- bila Allah mengenakan sesuatu bahaya, tid-
ja, dan peralatan. Dimana pada sub variabel aklah itu sesuatu kejahatan dari Allah,
pekerja adalah penggunaan alat pelindung melainkan sebagai sesuatu pendidikan guna
diri (APD) dan sikap kerja, sub variabel melatih jiwa hambaNya. Dengan adanya
lingkungan kerja adalah paparan debu dan suatu malapetaka yang menimpa si hamba
tekanan panas, lalu pada variabel peralatan dapat melatih dirinya. Kegelisahan bias ber-
yang diteliti adalah standar operasional tukar dengan ketenangan. Akhlak dapat
prosedur (SOP) dan kelayakan mesin. dibentuk, adab bias ditingkatkan, ilmu bias
Tinjauan Islam Mengenai Potensi Bahaya menjadi nikmat. Kadang-kadang memang
Dalam Bekerja pahit malapetaka itu. Tetapi oleh karena diri
Islam memberikan penghargaan yang dipakai meminumnya, sembuhlah penyakit
sangat mulia bagi para pemeluknya yang dalam jiwa, bahkan sebaliknya, kesenangan,
dengan ikhlas bekerja mengharapkan kemuliaan, dan kebaikan, kalau tidak pandai
keridhaan Allah SWT. Penghargaan menyambutnya, bias bertukar menjadi pera-
tersebut adalah sebagaimana dalam ayat cun jiwa. (Tafsir Al-Azhar : 1983).
suci Al-Quran berikut : Islam mengingatkan umat manusia
َ َ َ ََ َ ُ َُۡ َ ۡ َ ذ
ضّٖ فَل َك ِشف َُل ٓۥ ِ ِإَون يمسسك ٱَّلل ب
agar senantiasa berperilaku (berpikir dan
َ ُ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ ُ َ َ َو َ ُ ذ
bertindak) yang aman dan sehat, begitupun
ُك
ِ ۡي فهو لَع ّٖ إَِل هوۖ ِإَون يمسسك ِِب dengan K3, pekerja dianjurkan untuk beker-
١٧ ير ۡ َ
ٞ َشءّٖ قَ ِد ja secara aman dan sehat dalam bekerja.
Dengan berperilaku aman dan sehat akan
tercipta suatu kondisi atau lingkungan yang
Terjemahnya:
aman dan sehat. Dengan bekerja yang aman
“Dan jika Allah mengenakan
(menimpa) engkau dengan bahaya bencana, ditempat kerja, akan membawa keuntungan
maka tidak ada sesiapapun yang dapat bagi diri sendiri maupun perusahaan tempat
menghapusnya melainkan Dia sendiri dan
jika ia mengenakan (melimpahkan) engkau kerja. Perusahaan sehat pekerja pun akan
dengan kebaikan, maka ia adalah Maha tenang dalam bekerja. Karena di situ tempat
Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.” (Al-An’am :
17). pekerja mencari nafkah. Pekerja bekerja
Di dalam ayat ini tersembunyi pula untuk mencari nafkah, bukan bekerja untuk
suatu rahasia yang harus diperhatikan. Yaitu mendapat kecelakaan, penyakit dan masa-
didahulukan menyebut ditimpa bahaya da- lah. Jadi mari kita mulai sekarang bekerja
V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5 A L- SIH A H 220
dengan selamat. Berpikir sebelum bertin- 40%, potensi bahaya sebanyak dua. Risiko
dak, utamakan keselamatan dalam bekerja. terendah adalah Low sebesar 20% potensi
Dalam bekerja, beberapa hal dapat bahaya sebanyak satu. Pada unit Produksi
mengancam kesehatan dan keselamatan risiko tertinggi adalah Extreme sebesar
pekerja, hal-hal tersebut dinamakan hazard 11,1% potensi bahaya sebanyak satu.
(potensi bahaya). Hazard bisa berasal dari Risiko terendah adalah Medium sebesar
lingkungan kerja, peralatan kerja, maupun 66,7% potensi bahaya sebanyak enam. Pa-
dari diri pekerja itu sendiri, dan salah satu da unit Hauling risiko tertinggi adalah Ex-
potensi hazard yang berasal dari diri peker- treme sebesar 12,5% dan potensi bahaya
ja adalah perilaku yang tidak aman (unsafe sebanyak satu. Risiko terendah adalah Me-
action) dalam bekerja. Aspek perilaku dium sebesar 66,7% potensi bahaya
pekerja merupakan faktor terbesar yang sebanyak enam. Potensi bahaya terbesar di
mempunyai kontribusi terhadap timbulnya departemen Quarry terdapat pada unit kerja
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat Produksi, yaitu sebanyak 9 potensi bahaya.
kerja. Sejauh ini tingkat kecelakaan kerja pada
Islam memberikan penghargaan yang area quarry masih dapat ditolerir karena
sangat mulia bagi para pemeluknya yang manajemen risiko di perusahaan dijalankan
dengan ikhlas bekerja mengharapkan keri- dengan baik.
dhaan Allah SWT. Penghargaan tersebut
adalah sebagaimana dalam riwayat hadits SARAN
berikut : Bagi unit Planning saat aktivitas ker-
“Sesungguhnya Allah SWT mencintai ja perintisan agar mengarahkan dan mem-
seorang mu'min yang bekerja dengan giat". perhatikan para pekerja untuk tertib
(HR. Imam Tabrani, dalam Al-Mu'jam Al- menggunakan APD (alat pelindung diri)
Aushth VII/380) saat mengoperasikan alat berat maupun
saat berada di area tambang. Bagi unit
KESIMPULAN Produksi saat aktivitas kerja Dozing, Drill-
Berdasarkan hasil penelitian yang ing, dan Blasting agar mengarahkan dan
dilakukan tentang Analisis Potensi Bahaya memperhatikan para pekerja untuk tertib
dan Penilaian Risiko di Departemen Quarry menggunakan APD (alat pelindung diri)
(Tambang Batu Kapur) PT. Semen Bosowa saat mengoperasikan alat berat maupun
Maros, dapat disimpukan bahwa pada unit saat berada di area tambang, memper-
Planning risiko tertinggi High sebesar hatikan kelayakan alat berat sebelum
221 A L- SIH A H V O LU M E V II, N O . 2 , J U LI — D ESEM BER 2 0 1 5