Anda di halaman 1dari 11

UNIT 8

BIAYA BAHAN BAKU DAN PENGENDALIANNYA

8.1 Pembelian Bahan Baku


 Dalam perusahaan besar, pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh
departemen pembelian yang dikepalai oleh seorang manajer.
 Aktifitas pembelian sangat rawan terhadap penyimpangan atau kolusi antara
supplier dan bagian pembelian (Purchasing), dimana seringkali supplier
merayu bagian pembelian untuk melakukan pembelian ditempatnya.

8.2 Proses Pembelian

Contoh SOP Pembelian :

PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen : Pembelian
Bab : Pembelian Kredit
Nomor : 003/XYZ/SOP/11 Berlaku : 01 Oktober
2011.

1. Pembelian dengan kredit harus memakai P.O (Purchase Order)


2. Staff Gudang yang meminta barang harus membuat permohonan pembelian /
Purchase Request (P.R), menanda tangani, dan juga ditanda tangani oleh
Managernya sebagai persetujuan atas permintaan barang yang akan dibeli.
3. P.R. diberikan kepada bagian pembelian; selanjutnya bagian pembelian membuat
P.O. (Purchase Order) dengan dilampiri P.R.
4. P.O. ini harus ditanda tangani oleh :
 General Manager apabila total pembelian yang tercantum di Po melebihi dari
Rp.10.000.000,- dengan terlebih dahulu di paraf kecil oleh Accounting
Manager.
 Accounting Manager apabila total pembelian dibawah Rp.10.000.000,-
5. P.O. asli harus dikirim ke Supplier dengan tembusan ke : Staff Gudang,
Departemen Akuntansi, dan arsip untuk bagian pembelian (Rangkap 4). Untuk
bagian gudang, harga yang ada di P.O. diblok hitam.

6. Bagian pembelian harus mencari supplier yang terbaik berdasarkan : Harga,


Kwalitas, Waktu Pengiriman, Minimum Order, dan Syarat Pembayaran.
7. Bagian pembelian harus menggunakan minimal 2 (dua) supplier.
9. Bagian pembelian harus meminta informasi pada supplier tentang kapan barang
yang dipesan tersebut dikirim ke perusahaan, kemudian memberitahukan tanggal
pengiriman tersebut ke bagian gudang, dan juga pada staf yang meminta barang
tersebut.
10.Bagian pembelian harus menyimpan buku P.O. (Purchase Order) ditempat yang
aman.
11.Apabila ada buku P.O. yang hilang atau ada lembaran buku P.O. yang hilang,
maka bagian pembelian harus membuat berita acara secara tertulis ditujukan
kepada Accounting Manager dan diketahui oleh General Manager.

Dibuat Oleh :

Joko Suyono, Ph.D.


General Manager
PT. XYZ
STANDARD OPERATING PROCEDURE (S.O.P)
Departemen : Pembelian
Bab : Pembelian Tunai
Nomor : 004/XYZ/SOP/11 Berlaku : 01 Oktober
2011

1. Pembelian tunai tetap menggunakan PO. tetapi PO yang asli diserahkan ke


Departemen Akuntansi (Tidak dikirim ke supplier)
2. Staff yang meminta barang mengisi PR (Purchase Request), menanda tangani,
dan juga ditanda tangani oleh Managernya sebagai persetujuan atas pembelian
tersebut.
3. PR. diberikan kepada Staf Pembelian, dan Staf Pembelian membuatkan PO; PO
didistribusikan pada Departemen Akuntansi, Departemen Gudang, dan
Departemen Pembelian.
4. Staf Pembelian mengisi formulir “Kas Bon / Kas Keluar” dan memberikan ke
kasir untuk meminta uang.
5. Staf Pembelian membeli barang-barang yang diperlukan dan memberikan bon
asli ke kasir untuk perhitungan / totalan.
6. Staf Pembelian harus segera melakukan totalan dengan kasir setelah terjadi
transaksi pembelian.

Dibuat

Joko Suyono, Ph.D.


General Manager
PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323
Sidoarjo – Indonesia 61252

PURCHASE ORDER
NO :
PENTING
Cantumkan No. Order ini pada semua tagihan,Surat Jalan, dan korespondensi.
IMPORTANT
Show this order number on all invoices, packing list & Correspondence

TO : Tgl / Date :
Batas penyerahan :
Date Req’d Our Firm

Syarat Pembayaran : Metode Pengiriman :


Payment Terms Shipping Method
No. Barang Kuantitas Satuan Uraian Harga Satuan Jumlah
Item No. Quantity Unit Description Unit Price Amount

Jumlah Total / Total Amount

Catatan / Notes : Yang Berwenang /


1. __________________________________ Authorized Signature
2. __________________________________
3. ________________________________________ Joko Suyono, Ph.D.
PT. XYZ
Perum Pondok Jati III CL-3
Phone: (031) 8051789 Fax: 031 - 8933323
Sidoarjo - Indonesia 61252

PURCHASE REQUEST NO
Permintaan Pembelian Date / Tgl

Supplier : Date Required By Our Firm


Tgl. Dibutuhkan di Perusahaan

Quantity Item No. Description Remarks


Jumlah No. Barang Nama Barang Keterangan

Requested By Department Dept. Manager General Manager


Diminta Oleh Bagian Kabag

Joko Suyono, Ph.D.

8.2 Jurnal Pembelian Bahan Baku


Transaksi : Jurnal :

 Pembelian bahan baku untuk Bahan baku $1.000


Persediaan $ 1.000 Utang Usaha $1.000
 Pembelian bahan baku utk pesanan. Barang dalam proses $ 800
Atau departemen tertentu $ 800 Utang Usaha $800
 Dibeli perlengkapan untuk keper- Pengendali beban -
Luan kantor pemasaran $1.000 dan Pemasaran ................. $1.000
Untuk keperluan administrasi $600 Pengendali beban –
Administrasi $ 600
Utang Usaha $1.600

 Pembelian peralatan $ 2.900 Peralatan $2.900


Kas $2.900
 Pembelian jasa atau perbaikan alat - Overhead $1.10
$1,10 Utang Usaha $1.10

 Dibayar biaya angkutan $500 Biaya angkutan $ 500


Kas $500
8.3 Metode Perhitungan Biaya Persediaan

 Metode yang paling umum dipakai untuk menghitung biaya persediaan adalah :
o First in, First Out (FIFO)
o Rata-rata tertimbang
o Last in, First Out (LIFO)

 Semua metode diilustrasikan dengan menggunakan traksaksi berikut ini :


Peb 01 : Saldo awal 800 unit @ $6 per unit
Peb 04 : Diterima 200 unit @ $7 per unit
Peb 10 : Diterima 200 unit @ $8 per unit
Peb 11 : Dikeluarkan 800 unit
Peb 12 : Diterima 400 unit @ $8 per unit
Peb 20 : Dikeluarkan 500 unit
Peb 25 : Dikemfbalikan 100 unit yang kelebihan dari pabrik ke gudang untuk
di catat dengan harga pengeluaran terakhir atau pada harga
pengeluaran aktual jika secara fisik dapat diidentifikasikan.
Peb 28 : Diterima 600 unit @ $9 per unit
First in, First Out (FIFO)
 Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan bahan baku
tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode FIFO

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

Peb 01 800 $6 $4.800 $4.800

04 200 $7 $1.400 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400 $6.200

10 200 $8 $1.600 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400
200 $8 $1.600 $7.800

11 800 $6 $4.800 200 $7 $1.400


200 $8 $1.600 $3.000

12 400 $8 $3.200 200 $7 $1.400


600 $8 $4.800 $6.200

20 200 $7 $1.400
300 $8 $2.400 300 $8 $2.400 $2.400

25 100 $8 $ 800 400 $8 $3.200 $3.200

28 600 $9 $5.400 400 $8 $3.200


600 $9 $5.400 $8.600
Biaya Rara-Rata Tertimbang
 Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap
pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman
yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi.
 Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan baku sejenis yang
tersedia dikeluarkan secara random. Sering kali tidak mungkin menandai
setiap item bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga
bahan baku yang digunakan.
 Metode rata-rata tertimbang membagi total biaya dari semua bahan baku dari
kelas tertentu dengan jumlah unit yang tersedia untuk menemukan biaya rata-
ratanya.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

Peb 01 800 $6 $4.800

04 200 $7 $1.400 1.000 $ 6,2 $6.200

10 200 $8 $1.600 1.200 $ 6,5 $7.800

11 800 $ 6,5 $5.200 400 $ 6,5 $2.600

12 400 $8 $3.200 800 $ 7,25 $5.800

20 200 $ 7,25 $3.625 300 $ 7,25 $2.175

25 100 $ 7,25 $ 725 400 $ 7,25 $2.900

28 600 $9 $5.400 1.000 $ 8,30 $8.300


Last in First Out (LIFO)

 Metode LIFO membebankn biaya dari pembelian yang paling terakhir dalam
persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi.
 Logika metode ini adalah biaya yang paling terakhirlah yang mendekati biaya
penggantian unit yang digunakan.

Kartu Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode LIFO

Tgl Diterima Dikeluarkan Persediaan

Jml Biaya Total Jml Biaya Total Jml Biaya Total Saldo
Per Unit Biaya Per Unit Biaya Per Unit Biaya

Peb 01 800 $6 $4.800 $4.800

04 200 $7 $1.400 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400 $6.200

10 200 $8 $1.600 800 $6 $4.800


200 $7 $1.400
200 $8 $1.600 $7.800

11 200 $8 $1.600
200 $7 $1.400
400 $6 $2.400 400 $6 $2.400 $2.400

12 400 $8 $3.200 400 $6 $2.400


400 $8 $3.200 $5.600

20 400 $8 $3.200
100 $6 $6.000 300 $6 $1.800 $1.800

25 100 $6 $ 600 400 $6 $2.400 $2.400

28 600 $9 $5.400 400 $6 $2.400


600 $9 $5.400 $7.900
Latihan :
1. Nemeyer Company melakukan pembelian dan pngeluaran bahan baku berikut ini
selama bulan Januari :
Unit Harga Per Unit
Persediaan : Jan 01 500 $1,20
Penerimaan : Jan 06 200 $1,25
: Jan 10 400 $1,30
: Jan 25 500 $1,40
Pengeluaran : Jan 15 560
: Jan 27 400

Diminta : Hitunglan biaya bahan baku yang digunakan dan biaya yang
dibebankan ke persediaan akhir bulan, menggunakan sistem persediaan :
 Rata-Rata Tertimbang
 FIFO
 LIFO

2. Edmonson Corporation memiliki pembelian dan pengeluaran berikut selama


bulan maret :
Maret 01 : Saldo awal 750 unit @ $20 per unit
02 : Dibeli 400 unit @ $19,50 per unit
05 : Dikeluarkan 600 unit
12 : Dibeli 350 unit @ $21,50 per unit
15 : Dikeluarkan 500 unit
18 : Dibeli 500 unit @ $22 per unit
22 : Dikeluarkan 400 unit
26 : Dibeli 550 unit @ $ 21 per unit
28 : Dikeluarkan 650 unit
31 : Dibeli 200 unit $ 20 per unit

Diminta: hitung biaya yang dikeluarkan dan biaya yang dibebankan ke


perusahaan tgl 31 Maret dengan menggunakan :
 FIFO
 LIFO
 Metode biaya rata-rata tertimbang

Anda mungkin juga menyukai