Anda di halaman 1dari 14

Model OSI dan Protokol TCP/IP

Model OSI
Pada tahun 1974 International Organization for Standarization (ISO) mengeluarkan standar untuk
ISO yang meliputi semua aspek pada jaringan komunikasi yaitu model OSI (Open System Interconnection).
Model ini pertama kali dikenalkan pada akhir tahun 1970. Sebuah open system adalah seperangkat set protokol-
protokol yang memungkinkan komunikasi antara dua buah sistem yang berbeda dasar arsitekturnya. Kegunaan
model ini adalah untuk memfasilitasi komunikasi dua sistem yang berbeda tanpa mengubah dasar dari
perangkat keras dan lunaknya. Model OSI bukanlah suatu protokol, dia merupakan suatu model untuk
memahami dan merancang sebuah arsitektur jaringan yang fleksibel, kuat dan operasi antar sistem yang
berbeda.

Gambar 2.1
Model OSI adalah suatu batas kerja berupa pe-lapis-an (layering) untuk merancang sistem jaringan
yang memungkinkan komunikasi antara berbagai tipe sistem komputer. Model terdiri dari tujuh lapisan terpisah
tetapi berhubungan, setiap lapisan mendefinisikan proses pergerakan informasi antar jaringan (Gbr.2.1)

Arsitektur Lapisan
Model OSI terdiri dari tujuh lapisan yang terurut: physical (lapis ke-1), data link (lapis ke-2), network
(lapis ke-3), transport (lapis ke-4), session (lapis ke-5), presentation (lapis ke-6), dan aplikasi (lapis ke-7).
Gambar 2.2 menunjukkan lapisan-lapisan yang terlibat ketika pesan dikirim dari perangkat A ke perangkat B.
Pesan yang dikirim kemungkinan akan melalui beberapa simpul-simpul lanjutan. Simpul-simpul ini biasanya
melibatkan hanya tiga lapis pertama dari model OSI.
Dalam pengembangan model, perancang menyaring proses-proses dalam mentransmisikan data pada
elemen-elemen paling dasar. Mengidentifikasikan fungsi jaringan yang digunakan dan mengumpulkan fungsi-
fungsi tersebut pada kelompok-kelompok yang berlainan sehingga menjadi lapisan-lapisan. Setiap lapisan
menjelaskan kelompok fungsi yang jelas dari lapisan tersebut dengan lapisan-lapisan yang lain. Dengan
penjelasan dan pengelompokan fungsi pada mode ini, perancang membuat sebuah arsitektur yang luas sekaligus
fleksibel. Yang lebih penting, model OSI memungkinkan operasi antar sistem-sistem yang tidak kompatibel.
Dalam pembahasan fenomena mesin tunggal, setiap lapisan menggunakan layanan lapisan yang ada
dibawahnya. Lapis 3 sebagai contoh menggunakan layanan yang disediakan lapis 2 dan menyediakan
layanan untuk lapis 4. Antara dua mesin, lapis x pada sebuah mesin akan berkomunikasi pada lapis x mesin
lainnya. Komunikasi ini diatur oleh rangkaian aturan yang disetujui yang disebut protokol. Proses-proses pada
setiap mesin yang berkomunikasi pada lapis yang bersangkutan disebut proses peer to peer. Komunikasi ini
terjadi menggunakan protokol-protokol yang cocok pada lapisan yang bersangkutan.

1 dari 14
Proses Peer to Peer
Pada lapisan physical, komunikasi terjadi secara langsung: pada gambar 2.2, perangkat A
mengirimkan aliran bit-bit ke perangkat B (melalui simpul lanjutan). Pada lapisan yang lebih tinggi, komunikasi
bergerak ke bawah melalui lapisan-lapisan pada perangkat A dan kemudian naik melalui lapisan-lapisan pada
perangkat B. Setiap lapis pada perangkat pengirim menambahkan informasinya sendiri yang diterima dari lapis
diatasnya dan meneruskannya sebagai paket yang utuh ke lapis dibawahnya.

Gambar 2.2

Pada lapis 1 seluruh paket diubah ke bentuk yang dapat dikirimkan ke perangkat penerima. Pada
mesin penerima, pesan diuraikan lapis demi lapis, yang setiap prosesnya mengambil dan melepaskan data yang
berarti. Sebagai contoh, lapis 2 mengambil data yang berarti baginya, kemudian meneruskan sisanya ke lapis 3.
Lapis 3 mengambil data yang berarti baginya dan meneruskan sisanya ke lapis 4 dan seterusnya.

Hubungan antar Lapisan


Data dan informasi jaringan yang diteruskan melalui lapisan perangkat pengirim dan diterima lapisan
perangkat penerima terjadi karena adanya hubungan antara sepasang layar yang berhubungan. Setiap hubungan
menjelaskan informasi layanan lapisan yang harus disediakan untuk lapisan yang ada diatasnya. Selama suatu
lapisan menyediakan layanan yang diharapkan pada lapisan yang ada diatasnya maka penggunaan khusus dari
fungsinya dapat diubah atau diganti tanpa perubahan dari lapisan-lapisan lainnya.

Organisasi Lapisan-Lapisan
Ketujuh lapisan dapat dianggap sebagai tiga buah sub group. Lapisan 1, 2, dan 3 adalah lapisan
pendukung jaringan,lapisan-lapisan ini berurusan dengan aspek-aspek fisik pergerakan data dari satu
perangkat ke perangkat lain (seperti spesifikasi listrik, koneksi fisik, alamat fisik dan waktu transport serta
kehandalan). Lapisan 5,6 dan 7 dapat dianggap sebagai lapisan pendukung user, lapisan-lapisan ini
memungkinkan operasi antar sistem perangkat lunak yang tidak saling berhubungan. Lapisan 4 menghubungkan
dua sub grup dan memastikan bahwa lapisan – lapisan dibawahnya dapat ditransmisikan data dalam bentuk
yang dapat digunakan lapisan di atasnya. Lapisan OSI yang paling atas hampir selalu diterapkan pada perangkat
lunak; lapisan yang paling bawah adalah kombinasi antara perangkat lunak dan perangkat keras, kecuali untuk
lapisan physical dimana sebagian besar adalah perangkat keras.
Pada gambar 2.3 yang memberikan gambaran tentang lapisan OSI, data L7 berarti unit data pada
lapis 7, data L6 berarti unit data pada lapis 6 dan seterusnya. Proses dimulai pada lapis 7 kemudian bergerak
dari lapis ke lapis secara descending. Pada setiap lapis (kecuali lapis 7 dan 1), sebuah header akan ditambahkan

2 dari 14
pada tiap unit data. Pada lapis 2, sebuah penunjuk juga ditambahkan. Ketika unit data yang terbentuk
dilewatkan melalui lapis 1, unit data berubah menjadi sinyal elektromagnetik dan dilewatkan sepanjang saluran
fisik.

Gambar 2.3

Dalam menuju pada tujuannya sinyal dilewatkan pada lapis 1 dan diubah kembali ke bentuk digital.
Unit – unit data bergerak ke atas melalui lapisan – lapisan OSI. Setiap blok data mencapai lapisan yang lebih
tinggi, header dan penunjuk dilepaskan setelah mencapai tujuan dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan
lapisan akan dilakukan. Ketika mencapai lapis ke-7, pesan sekali lagi dibentuk sesuai aplikasi dan dapat
digunakan oleh penerima.

Lapisan-Lapisan pada Model OSI

Lapisan Physical
Lapisan physical mengatur fungsi yang diminta untuk mengirim sebuah aliran data melalui media
fisik. Lapisan ini berurusan dengan spesifikasi listrik dan mekanik dari media transmisi dan penghubung.
Lapisan ini juga menjelaskan fungsi dan prosedur dari perangkat dan penghubung sehingga transmisi dapat
terjadi. Gambar 2.4 menunjukkan posisi dari lapisan physical dan hubungannya pada media transmisi dan
lapisan data link.

Gambar 2.4

Lapisan physical berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :

3 dari 14
 Karakteristik dari media dan penghubung. Lapisan physical menjelaskan karakteristik dari
penghubung antara perangkat dan media transmisi. Lapisan ini juga menjelaskan mengenai tipe
media transmisi.
 Representasi bit-bit. Data lapisan physical terdiri dari aliran bit ( urutan dari 0 atau 1 ) tanpa suatu
interpretasi. Untuk ditransmisikan bit-bit harus dikodekan kedalam sinyal listrik atau optik. Layer
physical menjelaskan tipe dari pengkodean ( bagaimana 0 dan 1 diubah menjadi sinyal ).
 Data rate. Transmision rate juga didefinisikan oleh layer physical, dengan kata lain layer physical
menggambarkan durasi dari sebuah bit, dan kapan dia berakhir.
 Sinkronisasi bit-bit. Pengirim dan penerima tidak harus selalu menggunakan bit rate yang sama tetapi
harus disinkronkan pada level bit. Dengan kata lain, clock pengirim dan penerima harus
disinkronisasikan.
 Konfigurasi jalur. Layer physical berkaitan dengan hubungan perangkat pada media. Pada
konfigurasi point-to-point, dua perangkat dihubungkan bersama melalui sebuah hubungan yang
disediakan. Pada konfigurasi multipoint, sebuah hubungan dibagi antara beberapa perangkat.
 Topologi physical. Topologi physical berkaitan dengan bagaimana perangkat dihubungkan untuk
membuat sebuah jaringan. Perangkat dapat dihubungkan dengan menggunakan mesh topology
( setiap perangkat dihubungkan dengan perangkat lain ), star topology ( perangkat dihubungkan
melalui sebuah perangkat sentral ), ring topology ( perangkat dihubungkan ke perangkat berikutnya
membentuk sebuah cincin ), atau bus topology ( setiap perangkat pada sebuah jalur bersama ).
 Mode transmisi. Layer physical juga berkaitan dengan arah transmisi antara dua perangkat : simplex,
half duplex atau full duplex. Pada mode simplex hanya satu perangkat dapat mengirim dan perangkat
lain hanya menerima. Pada mode half duplex dua perangkat dapat saling mengirim dan menerima
tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan. Dalam full duplex atau simply duplex dua perangkat dapat
mengirim dan menerima pada saat yang sama.

Lapisan Data link


Lapisan data link mengubah lapisan physical menjadi sebuah hubungan. Lapisan ini membuat
lapisan physical bebas dari kesalahan pada lapisan diatasnya ( lapisan network ). Gambar 2.5 menunjukkan
hubungan lapisan data link pada jaringan dan lapisan physical.

Gambar 2.5

Tanggung jawab lapisan data link adalah sebagai berikut:


 Framing. Lapisan data link dibagi menjadi aliran bit-bit yang diterima dari lapisan network menjadi
sebuah unit data yang bisa diatur yang disebut frames.

4 dari 14
 Pengalamatan fisik. Jika sebuah frame didistribusikan pada sistem-sistem yang berbeda pada
jaringan, lapisan data link menambahkan sebuah header pada frame untuk menunjukkan pengirim
dan atau penerima pada frame. Jika sebuah frame diinginkan oleh sistem di luar jaringan pengirim
maka alamat perangkat penerima yang sedang terhubung menghubungkan sebuah jaringan dengan
jaringan lain.
 Flow Control. Jika kecepatan data yang diserap oleh penerima lebih sedikit daripada kecepatan yang
dihasilkan pengirim maka lapisan data link menentukan mekanisme kontrol arus untuk mencegah
penerimaan yang berlebihan.
 Error control. Lapisan data link menambahkan kehandalan lapisan physical dengan menambahkan
mekanisme untuk mendeteksi dan mentramisi ulang kerusakan atau kehilangan frames. Lapisan ini
juga menggunakan mekanisme untuk mencegah duplikasi frame. Error control biasanya didapatkan
melalui penambahan petunjuk pada akhir frame.
 Access control. Ketika dua atau lebih perangkat dihubungkan pada hubungan yang sama, protokol
lapisan data link perlu mengetahui perangkat mana yang mengendalikan hubungan pada setiap saat.
Gambar 2.6 menunjukkan pengiriman hop to hop (node to node) oleh lapisan data link

Gambar 2.6
Lapisan Network
Lapisan network ini bertanggung jawab pada kemungkinan pengiriman paket sumber ke tujuan
melalui multiple network. Mengingat lapisan data link mengawasi pengiriman paket antara dua sistem pada
network yang sama, lapisan network memastikan setiap paket keluar dari tempat asal ke tujuan akhir. Jika dua
sistem dihubungkan pada hubungan yang sama, biasanya tidak membutuhkan lapisan network. Bagaimanapun
juga, jika dua sistem dipasang pada jaringan yang berbeda dengan menghubungkan antar perangkat pada
jaringan maka diperlukan lapisan network untuk menyelesaikan lapisan paket. Gambar 2.7 menunjukkan
hubungan lapisan network pada lapisan data link dan lapisan transport.

Gambar 2.7

5 dari 14
Tanggung jawab spesifik lapisan network termasuk sebagai berikut:
 Pengalamatan logik. Alamat physical digunakan oleh lapisan data link untuk menangani masalah
pengalamatan. Jika paket melewati batas jaringan, kita butuh sistem pengalamatan lain yang dapat
membedakan sumber dan sistem tujuan. Lapisan network menambahkan header pada paket yang
datang dari lapisan diatasnya,diantara hal lain termasuk alamat logik dari pengirim dan penerima.
 Routing. Ketika suatu jaringan atau hubungan mandiri dihubungkan bersama untuk membentuk
sebuah internetworks atau sebuah jaringan luas, perangkat penghubung (router atau switch)
merutekan atau men-switch paket ke tujuan akhirnya. Satu dari fungsi lapisan network adalah
menyediakan mekanisme ini.
Gambar 2.8 menunjukkan pengiriman end to end oleh lapisan network

Gambar 2.8

Lapisan Transport
Lapisan ini bertanggung jawab pada pengiriman seluruh paket. Mengingat lapisan network
mengawasi pengiriman paket secara individual, lapisan ini tidak mengenali hubungan antara paket-paket
tersebut. Lapisan ini memperlakukan tiap paket secara independen. Lapisan transport memastikan seluruh pesan
tiba secara lengkap dan urut,mengawasi error control dan flow control pada level sumber ke tujuan. Gambar 2.9
menunjukkan hubungan lapisan transport ke lapisan network dan lapisan session.

Gambar 2.9

Tanggung jawab lapisan transport secara spesifik adalah sebagai berikut :


 Pengalamatan service-point. Komputer sering menjalankan beberapa program dalam waktu yang
bersamaan. Untuk itu, pengiriman sumber ke tujuan berarti pengiriman tidak hanya dari satu
komputer ke komputer berikutnya tetapi juga dari proses yang spesifik (program yang berjalan) pada

6 dari 14
satu komputer ke proses spesifik (program yang berjalan) komputer lainnya. Pada header dari lapisan
transport harus memasukkan tipe dari alamat yang disebut alamat service-point (alamat port).
Lapisan network menempatkan paket ke komputer yang tepat;lapisan transport menempatkan seluruh
pesan pada proses yang tepat pada komputer tersebut.
 Segmentasi dan reassembly. Pesan dibagi menjadi segmen-segmen yang dapat ditransmisikan,setiap
segmen mengandung urutan angka. Angka-angka ini memungkinkan lapisan transport merakit
kembali pesan secara tepat selama mencapai tujuan dan untuk mengidentifikasikan dan mengganti
paket-paket yang hilang pada saat transmisi.
 Kontrol koneksi. Lapisan transport bisa terdapat pada connectionless atau connection oriented.
Lapisan transport pada connectionless memperlakukan tiap segmen sebagai paket yang independent
dan dikirimkan pada lapisan transport pada mesin tujuan. Lapisan transport pada connection oriented
membuat hubungan dengan lapisan transport pada mesin tujuan sebelum mengirimkan paket-paket.
Setelah semua data dikirimkan, hubungan dimatikan.
 Flow Control. Seperti pada lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab pada aliran data.
 Kontrol kesalahan. Seperti pada lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol
kesalahan. Pengiriman pada lapisan transport memastikan bahwa seluruh pesan tiba pada lapisan
transport penerima tanpa kesalahan (kerusakan,kehilangan atau duplikasi). Koreksi kesalahan
biasanya di lakukan sepanjang transmisi.
Gambar 2.10 menunjukkan pengiriman end to end oleh lapisan transport.

Gambar 2.10
Lapisan Session
Layanan yang disediakan oleh tiga lapis pertama (physical, data link dan network) tidak mencukupi
untuk beberapa proses. Lapisan session adalah pengendali komunikasi jaringan. Lapisan ini memungkinkan
pengaturan dan sinkronisasi interaksi antar sistem komunikasi. Tanggung jawab lapisan session secara spesifik
adalah sebagai berikut :
 Kontrol dialog. Lapisan session memungkinkan dua sistem untuk berdialog. Lapisan ini
memungkinkan komunikasi antar dua proses dalam mode half-duplex atau full-duplex. Sebagai
contoh dialog antara terminal yang dihubungkan ke mainframe adalah half-duplex.
 Sinkronisasi. Lapisan session memungkinkan proses penambahan chekpoints (point sinkronisasi)
kedalam sebuah aliran data. Sebagai contoh, jika sebuah sistem mengirimkan sebuah file yang
terdiri dari 2000 halaman, sebaiknya checkpoints dimasukkan setiap sesudah 100 halaman untuk
memastikan bahwa setiap 100 halaman diterima dan dikenali. Pada kasus ini jika tumbukan terjadi
pada transmisi halaman 523, halaman-halaman yang perlu dikirimkan kembali setelah sistem
pemulihan adalah dari halaman 501 sampai 523. Halaman sebelumnya sampai 501 tidak perlu

7 dari 14
dikirim kembali. Gambar 2.11 menggambarkan hubungan lapisan session ke transport dan lapisan
presentasi.

Gambar 2.11

Lapisan Presentasi
Lapisan presentasi memperhatikan mengenai sintaks dan semantik dari informasi yang ditukarkan
antara dua sistem. Gambar 2.12 menunjukkan hubungan antara lapisan presentasi dan aplikasi serta lapisan
session. Tanggung jawab layar presentasi secara spesifik adalah sebagai berikut:

Gambar 2.12

 Translasi. Proses ( program yang berjalan pada dua sistem) biasanya saling bertukar informasi
dalam bentuk string karakter, angka dan sebagainya. Informasi harus diubah menjadi aliran-aliran
data sebelum ditransmisikan. Karena berbeda komputer menggunakan sistem pengkodean yang
berbeda, lapisan presentasi bertanggung jawab untuk operasi antar metode pengkodean yang
berbeda ini. Lapisan presentasi pada pengirim mengubah informasi dari format pengirim ke
dalam format penerima. Lapisan presentasi pada mesin penerima mengubah format penerima
kedalam format pengirim.
 Enkripsi. Untuk membawa informasi yang sensitif sebuah sistem harus bisa menjamin privasi.
Enkripsi berarti bahwa pengirim mengubah informasi yang original kedalam bentuk lain dan
mengirimkan hasilnya kepada jaringan. Dekripsi membalikkan pesan kedalam bentuk aslinya.
 Kompresi. Kompresi data mengurangi jumlah bit-bit pada informasi. Data kompresi menjadi
suatu yang penting dalam tranmisi multimedia seperti teks, audio dan video.

8 dari 14
Lapisan Aplikasi
Lapisan aplikasi memungkinkan format lain, manusia atau perangkat lunak, untuk mengakses
jaringan. Lapisan ini menyediakan penghubung dan support untuk pelayanan seperti e-mail, remote file access
dan transfer, shared manajemen database dan tipe-tipe lain dari distribusi informasi.

Gambar 2.13

Gambar 2.13 menunjukkan hubungan dari lapisan aplikasi ke user dan lapisan presentasi. Dari
beberapa layanan aplikasi yang tersedia, gambar hanya menunjukkan tiga: X.400 ( layanan pesan ), X.500
( layanan direktori ) dan transfer file, akses dan manajemen ( FTAM ). User dalam contoh berikut
menggunakan X.400 untuk mengirimkan sebuah pesan e-mail. Sebagai catatan bahwa tidak terdapat header
atau penunjuk pada lapisan ini.
Layanan yang terdapat pada lapisan ini adalah sebagai berikut :
 Terminal jaringan virtual. Terminal jaringan virtual adalah sebuah versi perangkat lunak dari
terminal physical dan memungkinkan user untuk masuk dalam sebuah remote host. Untuk itu,
aplikasi membuat sebuah perangkat lunak emulasi dari sebuah terminal pada remote host. User
komputer berbicara pada perangkat lunak terminal yang pada gilirannya bicara pada host dan
seterusnya.
 File access, transfer, management (FTAM). Aplikasi ini memungkinkan user untuk mengakses
file pada remote host (untuk mengubah atau membaca data), untuk mengambil file dari sebuah
komputer remote untuk digunakan pada komputer lokal, dan untuk mengatur atau mengkontrol
file pada komputer remote secara lokal.
 Layanan mail. Aplikasi ini menyediakan dasar dari forwarding email dan penyimpanan.
 Servis direktori. Aplikasi ini menyediakan distribusi sumber data base dan akses informasi secara
global tentang berbagai macam obyek dan layanan.
Ringkasan tentang Lapisan OSI
Gambar 2.14 menunjukkan tanggung jawab masing-masing lapisan.

Gambar 2.14

9 dari 14
2.3.TCP/IP PROTOCOL SUITE
TCP/IP protocol suite dikembangkan sebelum model OSI. Oleh karena itu lapisan-lapisan pada
TCP/IP protocol suite tidak sama dengan yang ada pada model OSI. TCP/IP Protocol Suite terdiri dari lima
lapisan: physical, data link, network, transport dan aplikasi. Empat lapisan pertama menyediakan standarisasi
physical, penghubung jaringan, internet working, dan fungsi transport yang menghubungkan pada empat lapis
pertama model OSI. Tiga lapisan paling atas pada model OSI direpresentasikan pada TCP/IP sebagai sebuah
lapisan tunggal yang disebut lapisan aplikasi (lihat gambar 2.15)

Gambar 2.15

TCP/IP adalah sebuah hierarki protokol yang terbuat dari modul interaktif yang masing-masingnya
menyediakan fungsi secara spesifik. Mengingat model OSI masing-masing mempunyai fungsi yang spesifik,
lapisan pada TCP/IP Protocol Suite terdiri dari protokol yang independen dan dapat dicampur dan dipasangkan
sesuai keinginan sistem. Kata hierarki bermakna bahwa setiap level di atas protokol di dukung oleh satu atau
lebih level protokol di bawahnya. Pada lapisan transport, TCP/IP mempunyai dua protokol: transmission
control protocol (TCP) dan user datagramm protocol (UDP). Pada lapisan network, protokol yang dimiliki
TCP/IP adalah internet protocol (IP), walaupun masih ada beberapa protokol-protokol yang mensupport
perpindahan data pada lapisan ini.

Lapisan Physical dan Data link


Pada lapisan physical dan data link, TCP/IP tidak mempunyai protokol yang spesifik. Lapisan ini
mensupport semua standar dan protokol. Jaringan pada TCP/IP internet work dapat sebagai LAN, MAN atau
sebuah WAN.

Lapisan Network
Pada lapisan network, TCP/IP mensupport Internetworking Protocol (IP). IP terdiri dari empat
protokol yang mendukung :ARP, RARP, ICMP, dan IGMP.

Internetworking Protocol (IP)

10 dari 14
Internetworking protocol (IP) adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh protokol TCP/IP. IP
bekerja untuk mentransmisikan data sebaik mungkin tetapi tanpa garansi, karena IP tidak melakukan error
cheking dan pelacakan. IP mengantarkan data dalam bentuk paket yang disebut datagrams, masing-masing
diantarkan secara terpisah. Datagram dapat berjalan melalui rute yang berbeda dan datang secara urut atau
diduplikasi. IP tidak menyimpan track dari rute yang dijalani dan tidak mempunyai fasilitas mengurutkan
datagrams saat datang di tempat tujuan. Keterbatasan fungsi yang dimiliki IP bukanlah suatu kelemahan, IP
menyediakan transmisi utama yang memberikan kebebasan user untuk menambahkan aplikasi dan memberikan
efisiensi yang maksimum.

Address Resolution Protocols (ARP)


Address Resolution Protocols digunakan untuk menggabungkan alamat IP dengan lapis physical.
Pada tipe jaringan tertentu seperti LAN, setiap perangkat dihubungkan oleh sebuah alamat physical atau stasiun
yang biasanya dicetak pada kartu penghubung jaringan (NIC). ARP digunakan untuk menemukan alamat
physical pada simpul ketika alamat internet diketahui.

Reverse Address Resolution Protocols (RARP)


Reverse Address Resolution Protocols memungkinkan sebuah host untuk menemukan alamat internet
ketika dikenali pada alamat physical. Protokol ini digunakan ketika komputer pertama kali terhubung ke
jaringan atau ketika sebuah komputer diskless melakukan booting.
Internet Control Message Protocols (ICMP)
Internet Control Message Protocols adalah sebuah mekanisme yang digunakan oleh host dan
gateways untuk mengirimkan pemberitahuan masalah datagram ke pengirim. ICMP mengirimkan permintaan
dan pesan laporan kesalahan.
Internet Group Message Protocols (IGMP)
Internet Group Message Protocols digunakan untuk melayani transmisi simultan sebuah pesan
kepada sebuah group atau penerima.

Lapisan Transport
Lapisan ini dalam protokol TCP/IP direpresentasikan oleh dua protokol: TCP dan UDP. IP adalah
protokol host ke host, yang berarti bahwa dapat mengantarkan paket dari satu perangkat physical ke perangkat
lainya. UDP dan TCP adalah protokol level transport yang bertanggung jawab untuk pengiriman sebuah pesan
dari sebuah proses ke proses lainnya.
User datagram protocol (UDP).
UDP adalah dua standar transport TCP/IP yang paling sederhana. Protokol ini adalah sebuah protokol
proses ke proses yang hanya menambahkan alamat port, check sum error control dan panjang informasi data
dari layer yang ada di atasnya.

Transmission control protocol (TCP).


TCP menyediakan layanan penuh lapisan transport ke aplikasi. TCP adalah sebuah aliran yang
tangguh dari protokol transport. Kata aliran dalam konteks ini berarti connection oriented : sebuah hubungan
harus terjadi antara akhir kedua transmisi sebelum data ditransmisikan. Pada akhir pengiriman setiap transmisi,
TCP membagi sebuah aliran data ke dalam unit-unit yang lebih kecil yang disebut segmen-segmen. Setiap
segmen melibatkan nomor untuk pengurutan setelah diterima, bersama dengan angka pengenalan untuk setiap

11 dari 14
segmen yang diterima. Segmen-segmen di dalam IP datagram di bawa melalui internet. Pada akhir penerimaan
TCP mengumpulkan setiap datagram yang datang dan mengurutkan transmisi berdasarkan nomor urut.

Lapisan Aplikasi
Lapisan aplikasi pada TCP/IP sama seperti gabungan lapisan session, presentasi dan aplikasi pada
model OSI. Banyak protokol yang ada pada lapisan ini.

2.4.PENGALAMATAN
Tiga level pengalamatan yang berbeda digunakan pada internet yang menggunakan protokol
TCP/IP:alamat physical (hubungan), alamat internet (IP), dan alamat port. (gambar 2.16).

Gambar 2.16

Setiap alamat secara spesifik adalah milik dari lapisan arsitektur TCP/IP, seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.17

Alamat Physical
Alamat physical yang dikenal juga sebagai alamat hubungan, adalah alamat dari simpul pada LAN
atau WAN. Alamat ini termasuk dalam frame yang digunakan oleh lapisan data link. Alamat ini adalah alamat
level yang terendah. Alamat physical mempunyai kewenangan pada jaringan (LAN atau WAN). Ukuran dan
format dari alamat ini berbeda, tergantung dari jaringan. Sebagai contoh, Ethernet menggunakan 6 byte (48 bit)
alamat physical yang di cetak pada NIC.

Alamat Fisik Unicast, Multicast dan Broadcast


Alamat physical dapat berupa unicast (penerima tunggal), multicast (sebuah grup penerima), atau
broadcast (diterima oleh seluruh sistem pada jaringan). Beberapa jaringan mendukung semua tipe
pengalamatan. Sebagai contoh, ethernet mendukung alamat physical unicast (6 byte), pengalamatan multicast
dan pengalamatan broadcast. Beberapa jaringan tidak mendukung pengalamatan physical multicast atau

12 dari 14
broadcast. Jika sebuah frame harus dikirimkan pada sebuah grup penerima atau keseluruh sistem, alamat
multicast atau broadcast harus disimulasikan menggunakan pengalamatan unicast. Ini berarti bahwa multiple
paket dikirimkan menggunakan pengalamatan unicast.

Internet Address
Pengalamatan internet dibutuhkan untuk layanan komunikasi universal yang independen dari
jaringan-jaringan physical. Pengalamatan physical tidak cukup untuk lingkungan internet work dimana
jaringan-jaringan yang berbeda dapat mempunyai format-format pengalamatan yang berbeda pula. Sistem
pengalamatan universal pada setiap host harus unik. Sebuah alamat internet adalah alamat 32 bit yang secara
unik dihubungkan host ke internet. Tidak ada dua host pada internet yang mempunyai alamat IP yang sama.

Port Address
Alamat IP dan physical diperlukan untuk kuantitas data dari sumber ke host tujuan. Bagaimanapun
juga, kiriman data pada host tujuan bukanlah sebuah tujuan akhir dari komunikasi data pada internet. Sebuah
sistem dikatakan tidak komplit jika tidak mengirimkan apa-apa kecuali data. Saat ini perangkat komputer dapat
menjalankan beberapa proses pada waktu yang sama. Akhir dari sebuah tujuan komunikasi internet adalah
komunikasi sebuah proses dengan proses lain. Sebagai contoh, komputer A dapat berkomunikasi dengan
komputer C menggunakan TELNET. Pada saat bersamaan, komputer A dapat berkomunikasi dengan komputer
B menggunakan FTP. Supaya proses-proses ini terjadi secara simultan kita memerlukan sebuah metode untuk
memberikan label yang berbeda pada setiap proses. Dengan kata lain mereka memerlukan alamat. Pada
arsitektur TCP/IP, label yang diberikan kepada sebuah proses disebut alamat port. Sebuah alamat port pada
TCP/IP mempunyai panjang 16 bit.

Socket Address
Adalah merupakan gabungan alamat logika (IP Address) dan alamat port .

VERSI-VERSI TCP/IP
TCP/IP menjadi protocol resmi untuk internet (yang kemudian dikenal sebagai ARPANET) pada tahun 1983.
Sebagaimana Internet berkembang begitu pula dengan TCP/IP. Sudah ada 6 versi sejak permulaan TCP/IP.
Berikut akan kita lihat 3 versi terakhir.
Versi 4
Hampir seluruh jaringan-jaringan di Internet menggunakan versi 4. Bagaimanapun juga versi ini hanya muncul
sebentar, masalah utama yang muncul adalah Internet hanya memiliki panjang 32 bit dengan ruang alamat yang
terbagi menjadi kelas-kelas yang berbeda. Pertumbuhan Internet yang cepat dengan 32 bit panjang ruang alamat
tidak cukup untuk menangani jumlah user dan juga pembagian menjadi kelas-kelas lebih jauh lagi akan
membatasi tersedianya alamat-alamat.
Versi 5
Versi 5 dibuat berdasarkan model OSI. Versi ini hanya hanya sampai pada tahap proposal dikarenakan
perubahan lapisan yang cukup besar dan segi biaya proyek.
Versi 6
IETF telah merancang versi baru yang dikenal dengan versi 6. Pada versi ini yang berubah hanyalah lapisan
network. IPv4 (IP versi 4) menjadi IPv6 (IP versi 6), ICMPv4 menjadi ICMPv6, IGMP dan ARP digabung ke
dalam ICMPv6 dan RARP di hapus.

13 dari 14
IPv6 yang dikenal juga sebagai IPng (IP next generation) menggunakan pengalamatan 128 bit (16
byte) berlawanan dengan pengalamatan 32 bit yang digunakan pada versi 4. Dengan demikian IPv6 dapat
mengakomodir jumlah user lebih banyak. Pada versi 6 format dari paket telah disederhanakan, yang pada waktu
yang sama akan lebih fleksibel dan memungkinkan lagi penambahan fitur-fitur.
Versi yang baru mendukung otentikasi, integritas data dan kerahasiaan pada lapisan network. Versi ini
di rancang untuk menangani transmisi dari data real time seperti audio dan video serta dapat membawa data
yang berasal dari protokol-protokol yang berbeda. IPng juga dapat menangani kongesti dan routing yang lebih
baik di banding versi sebelumnya.

14 dari 14

Anda mungkin juga menyukai