Anda di halaman 1dari 20

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PUTUS AN
Nomor 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks

ne
ng
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili

In
A
dalam sidang musyawarah majelis hakim telah menjatuhkan putusan dalam
perkara cerai gugat antara :
ah

lik
PEMBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tani,
tempat tinggal di Kabupaten Bone, yang dalam perkara ini
am

ub
berdasarkan Surat Kuasa Khusus, tanggal 10 Juli 2013,
diwakili oleh kuasanya bernama H.M.Alimuddin
Hasanuddin,S.H. dan Guntur, S.H, keduanya advokat /
ep
k

pengacara, berkedudukan dan berkantor di Jalan MH


ah

Thamrin No. 23, Telepon 0481-22045, Watampone,


R

si
Kabupaten Bone; sebagai sebagai tergugat konvensi /
penggugat rekonvensi / pembanding;

ne
ng

melawan
TERBANDING, umur 21 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan -

do
gu

( tidak bekerja ), tempat tinggal di Kabupaten Bone,


sebagai penggugat konvensi / tergugat rekonvensi /
In
A

terbanding;
Pengadilan Tinggi Agama tersebut ;
ah

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat


lik

yang berhubungan dengan perkara ini.


DUDUK PERKARANYA
m

ub

Mengutip segala uraian Putusan Pengadilan Agama Watampone,


ka

Nomor 604/Pdt.G/2013/PA. Wtp., tanggal 23 Oktober 2013 M bertepatan


ep

dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1434 H, yang amarnya sebagai berikut:


ah

Dalam Konvensi
R

1. Mengabulkan gugatan penggugat.


es
M

ng

on

Hal. 1 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
2. Menjatuhkan talak satu bain sughra tergugat ( PEMBANDING )
kepada penggugat ( TERBANDING ).

ne
ng
3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Watampone
untuk mengirimkan Salinan Putusan ini kepada Pegawai Pencatat

do
gu Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Cenrana dan Kecamatan
Dua Boccoe, Kabupaten Bone selambat-lambatnya 30 hari sejak

In
putusan ini berkekuatan hukum tetap.
A
Dalam Rekonvensi
ah

• Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

lik
Dalam Konvensi dan Rekonvensi

am

Membebankan kepada penggugat untuk membayar biaya perkara

ub
yang hingga kini diperhitungkan sejumlah Rp 291.000,00 ( dua ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah ).
ep
k

Membaca Akta Permohonan Banding Panitera Pengadilan Agama


ah

Watampone, Nomor 604/Pdt.G/2013/PA Wtp, tanggal 30 Oktober 2013, yang


R

si
menyatakan bahwa pada hari Rabu, tanggal 30 Oktober 2013, Tergugat
konvensi / Penggugat rekonvensi yang diwakili oleh kuasanya, telah

ne
ng

mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Agama


Watampone tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan

do
gu

kepada pihak Penggugat konvensi / Tergugat rekonvensi dengan benar.


Membaca Memori Banding Pembanding yang diserahkan di
In
Kepaniteraan Pengadilan Agama Watampone pada tanggal 10 Desember
A

2013, dan salinan memori banding tersebut oleh Panitera telah diberitahukan
ah

dan diserahkan kepada pihak Penggugat konvensi / Tergugat rekonvensi /


lik

Terbanding pada tanggal 3 Januari 2014;


Membaca relaas pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara
m

ub

banding ( inzage ) Nomor 604/Pdt.G/2013/PA Wtp, kepada pembanding dan


ka

terbanding, masing-masing tertanggal 9 Desember 2013, dan Surat


ep

Keterangan Panitera Pengadilan Agama Watampone, Nomor 604/


ah

Pdt.G/2013/PA Wtp, masing-masing tanggal 24 Desember 2013, telah


R

ternyata sampai dengan tanggal dikirimkannya berkas banding tersebut ke


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pengadilan Tinggi Agama Makassar, para pihak tidak melakukan inzage
terhadap berkas perkara banding tersebut;

ne
ng
Bahwa sampai dengan pemeriksaan perkara a quo di Pengadilan
Tinggi Agama Makassar, ternyata pihak terbanding tidak mengajukan kontra

do
gu memori banding;

In
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
A
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh
ah

tergugat konvensi / penggugat rekonvensi / pembanding telah diajukan dalam

lik
tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu secara
am

ub
formal permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima;
DALAM KONVENSI:
ep
k

Menimbang bahwa dalam memori bandingnya, pembanding


ah

mengajukan keberatan-keberatan yang pada pokoknya sebagai berikut:


R

si
• Bahwa putusan pengadilan Agama Watampone yang
mengabulkan gugatan penggugat konvensi / terbanding adalah

ne
ng

keliru dan bertentangan dengan hukum acara pembuktian


karena dalil penggugat konvensi / terbanding yang menyatakan

do
gu

bahwa tergugat konvensi / pembanding lemah syahwat dan


tidak mampu melakukan hubungan badan tidak terbukti, karena
In
berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan
A

melalui keterangan 2 orang saksi penggugat konvensi /


ah

terbanding, yaitu Dahlan bin Lise dan Usman bin Nawi sama
lik

sekali tidak mengetahui tentang persoalan lemah syahwat, dan


tidak ada pembuktian secara medis ( kedokteran ) yang
m

ub

menyatakan bahwa tergugat konvensi / pembanding lemah


ka

syahwat.
ep

• Bahwa berdasarkan keterangan saksi tergugat konvensi /


ah

pembanding Enal bin Ambo dan Hasanuddin bin Junaidi


R

telah terungkap fakta di persidangan yang pada pokoknya


es

bahwa selama tinggal bersama satu minggu penggugat


M

ng

on

Hal. 3 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
konvensi / terbanding dan tergugat konvensi / pembanding tidak
ada keharmonisan dalam rumah tangga karena penggugat

ne
ng
konvensi / terbanding selalu ditemani tidur oleh ibu penggugat
konvensi / terbanding dan saudara-saudaranya sehingga

do
gu tergugat konvensi / pembanding tidak dapat melakukan
hubungan badan dengan penggugat konvensi / terbanding;

In
• Bahwa oleh karena itu pertimbangan majelis hakim tingkat
A
pertama yang menyatakan bahwa tergugat konvensi /
ah

pembanding tidak pernah melakukan hubungan badan layaknya

lik
suami isteri karena tergugat konvensi / pembanding mengalami
kelainan seksual patut dikesampingkan;
am

ub
Menimbang, bahwa sehubungan dengan masalah tersebut majelis
hakim tingkat banding tidak sependapat dengan pertimbangan hukum majelis
ep
k

hakim tingkat pertama, oleh karena itu majelis hakim tingkat banding
ah

mempertimbangkan sendiri sebagai berikut:


R

si
Menimbang, bahwa gugatan penggugat konvensi / terbanding
didasarkan pada dalil / alasan yang pada pokoknya adalah bahwa sejak awal

ne
ng

pernikahan keadaan rumah tangga penggugat konvensi / terbanding dengan


tergugat konvensi / pembanding tidak pernah harmonis disebabkan karena

do
gu

tergugat konvensi / pembanding menderita lemah syahwat dan tidak mampu


melakukan hubungan badan, tergugat konvensi / pembanding telah berusaha
berobat namun tidak berhasil.
In
A

Menimbang, bahwa dalil penggugat konvensi / terbanding bahwa


“sejak awal pernikahan keadaan rumah tangga penggugat dengan tergugat
ah

lik

tidak pernah harmonis” dapatlah dikategorikan sebagai alasan perceraian


telah terjadi perselisihan dan pertengkaran di antara penggugat konvensi /
m

ub

terbanding dengan tergugat konvensi / pembanding, sedangkan dalil


ka

penggugat konvensi / terbanding bahwa “tergugat menderita lemah syahwat


ep

dan tidak mampu melakukan hubungan badan, tergugat telah berusaha


berobat namun tidak berhasil”, dapatlah dipandang sebagai alasan terjadinya
ah

perselisihan dan pertengkaran.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dalam jawabannya yang disampaikan di
persidangan tanggal 4 September 2013, sesuai dengan Berita Acara Sidang

ne
ng
Nomor 604/Pdt.G/2013/PA Wtp, tanggal 4 September 2013, tergugat
konvensi / terbanding tidak membantah dalil penggugat konvensi /

do
gu pembanding yang menyatakan bahwa “sejak awal pernikahan keadaan
rumah tangga penggugat dengan tergugat tidak pernah harmonis”, dengan

In
demikian dalil gugatan penggugat konvensi / terbanding tersebut telah
A
menjadi fakta yang tetap.
ah

Menimbang, bahwa dalam jawabannya tersebut tergugat konvensi /

lik
pembanding telah membantah dalil penggugat konvensi / terbanding tentang
sebab rumah tangganya tidak harmonis, yaitu “tergugat menderita lemah
am

ub
syahwat dan tidak mampu melakukan hubungan badan, tergugat telah
berusaha berobat namun tidak berhasil”, oleh karena itu penggugat
ep
k

konvensi / terbanding dibebani wajib bukti;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Sidang Nomor 604/


R

si
Pdt.G/2013/PA Wtp, tanggal 18 September 2013, saksi-saksi penggugat
konvensi / terbanding, Dahlan bin Lise dan Usman bin Nawi, tidak

ne
ng

mengetahui tentang rumah tangga penggugat konvensi / terbanding dan


tergugat konvensi / pembanding, khususnya terkait dengan dalil penggugat

do
gu

konvensi / terbanding yang dibantah oleh tergugat tersebut; pula ternyata


tidak terdapat bukti lain yang bisa mendukung / menguatkan dalil penggugat
In
konvensi / terbanding tersebut, dengan demikian dalil penggugat konvensi /
A

terbanding yang menyatakan bahwa “tergugat menderita lemah syahwat dan


tidak mampu melakukan hubungan badan, tergugat telah berusaha berobat
ah

lik

namun tidak berhasil”, adalah tidak terbukti;


Menimbang, bahwa dalam jawabannya tergugat konvensi /
m

ub

pembanding telah mendalilkan bahwa terkait dengan gugatan cerai


ka

penggugat konvensi / terbanding dalam perkara a quo, yang benar adalah


ep

bahwa penggugat konvensi / pembanding selalu menghindar untuk tidur


ah

bersama dan hal ini didukung oleh keluarganya karena penggugat konvensi /
R

terbanding tidak mau ke rumah tergugat sehingga penggugat konvensi /


es

terbanding bebas untuk menentukan sikap dirumahnya sendiri dan setiap


M

ng

on

Hal. 5 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
tidur selalu dirangkul oleh kakaknya, dan akhirnya tergugat konvensi /
pembandingpun mengalah meskipun tergugat konvensi / pembanding normal

ne
ng
sebagaimana layaknya lelaki yang dapat berhubungan badan;
Menimbang, bahwa dalam repliknya penggugat konvensi / terbanding

do
gu telah membantah dalil tergugat konvensi / pembanding tersebut, oleh karena
itu tergugat konvensi / pembanding dibebani wajib bukti;

In
Menimbang, bahwa berkaitan dengan dalilnya tersebut, tergugat
A
konvensi / pembanding telah mengajukan saksi Enal bin Ambo Sakka dan
ah

Hasanuddin bin Junaede, dan dari keterangan saksi-saksi tersebut yang

lik
bersesuaian satu sama lain dalam hal ini, telah menerangkan bahwa tentang
penyebab tidak harmonisnya rumah tangga penggugat konvensi / terbanding
am

ub
dan tergugat konvensi / pembanding antara lain adalah karena penggugat
selalu ditemani tidur oleh ibu dan saudaranya sehingga tergugat konvensi /
ep
k

pembanding tidak dapat berbuat apa-apa;


ah

Menimbang, bahwa keterangan saksi-saksi tersebut tidak didasari


R

si
pada pengetahuannya bagaimana saksi-saksi bisa mengetahui penggugat
tidur selalu ditemani oleh ibu dan saudaranya, padahal peristiwa tersebut

ne
ng

terjadi di dalam rumah penggugat konvensi / terbanding dan saksi-saksi tidak


tinggal serumah dengan penggugat konvensi / terbanding, apakah pada saat

do
gu

itu saksi-saksi berada atau ikut menginap di rumah penggugat konvensi /


terbanding, apakah penggugat konvensi / terbanding tidur ditemani ibu dan
In
saudaranya itu terjadi selama seminggu tergugat konvensi / pembanding
A

berada di rumah penggugat konvensi / terbanding; ternyata hal-hal tersebut


tidak diterangkan oleh saksi-saksi tergugat konvensi / pembanding tersebut,
ah

lik

sehingga keterangan saksi-saksi tersebut dipandang tidak didasarkan pada


pengetahuan saksi-saksi sendiri, bagaimana saksi-saksi bisa mengetahui apa
m

ub

yang diterangkan tersebut, oleh karena itu berdasarkan Pasal 308 ayat (1)
ka

RBg, keterangan saksi-saksi tersebut tidak dapat diterima; dengan demikian


ep

karena tidak ada bukti lain yang diajukan oleh tergugat konvensi /
pembanding terkait dengan hal tersebut, maka dalil tergugat konvensi /
ah

pembanding bahwa penggugat konvensi / terbanding selalu ditemani tidur


es

oleh ibu dan saudaranya, tidak terbukti;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap di persidangan dapatlah
dipersangkakan bahwa penyebab ketidak harmonisan rumah tangga

ne
ng
penggugat konvensi / terbanding dengan tergugat konvensi / pembanding
adalah karena setelah seminggu tinggal bersama di rumah orang tua

do
gu penggugat konvensi / terbanding, tergugat konvensi / pembanding pulang ke
rumah orang tuanya dan tidak pernah kembali untuk tinggal bersama

In
penggugat konvensi / terbanding lagi;
A
Menimbang, bahwa telah ternyata sejak tergugat konvensi /
ah

pembanding pulang ke rumah orang tuanya sampai sekarang telah

lik
berlangsung hampir dua tahun dan selama itu penggugat konvensi /
terbanding dan tergugat konvensi / pembanding tidak lagi hidup bersama
am

ub
sebagaimana layaknya suami isteri dan tidak berhubungan lagi; halmana
menunjukkan bahwa ketidak harmonisan rumah tangga penggugat konvensi /
ep
k

terbanding dan tergugat konvensi / pembanding, lebih jelasnya adalah


ah

perselisihan dan pertengkaran di antara penggugat konvensi / terbanding dan


R

si
tergugat konvensi / pembanding telah berlangsung terus menerus;
Menimbang, bahwa upaya damai yang dilakukan oleh pihak keluarga

ne
ng

dan majelis hakim tingkat pertama baik secara langsung maupun melalui
mediasi ternyata tidak berhasil, sementara sampai dengan tahap akhir proses

do
gu

persidangan di pengadilan agama tingkat pertama, penggugat konvensi /


terbanding menyatakan tetap pada gugatannya, dan tidak ternyata selama ini
terdapat cukup bukti bahwa tergugat konvensi / pembanding telah berusaha
In
A

mengajak rukun kembali penggugat konvensi / terbanding yang bisa diterima


oleh penggugat konvensi / terbanding; halmana menunjukkan bahwa di
ah

lik

antara penggugat konvensi / terbanding dan tergugat konvensi / pembanding


sudah tidak ada harapan akan hidup rukun dalam rumah tangga;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, gugatan


penggugat konvensi / terbanding telah memenuhi Pasal 39 ayat (2) Undang-
ka

ep

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f dan Pasal 22 ayat (2)
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi
ah

Hukum Islam;
es
M

ng

on

Hal. 7 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa tentang pecahnya perkawinan penggugat konvensi
/ terbanding dengan tergugat konvensi / pembanding dan dikabulkannya

ne
ng
gugat cerai penggugat konvensi / terbanding, majelis hakim tingkat pertama
telah mempertimbangkannya dengan cukup, dan pertimbangan tersebut

do
gu dinyatakan sebagai pertimbangan Majellis Hakim Tingkat Banding;
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka

In
Putusan Pengadilan Agama Watampone Nomor 604/Pdt.G/ 2013/PA Wtp.,
A
tanggal 23 Oktober 2013 M bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1434 H
ah

dapat dikuatkan.

lik
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa dalam memori bandingnya penggugat rekonvensi /
am

ub
pembanding mengajukan keberatan yang pada pokoknya sebagai berikut:
• Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Agama Watampone
ep
k

mengenai uang belanja atau uang naik yang dalam bahasa


ah

Bugis disebut balanca, merupakan barang habis / hangus yang


R

si
tidak mungkin dikembalikan sedang tidak pernah diperjanjikan
sebelumnya, adalah amat subyektif dan mencederai rasa

ne
ng

keadilan masyarakat.
• Bahwa pertimbangan hukum judex facti tersebut di atas sah-sah

do
gu

saja dan dapat dibenarkan bilamana kewajiban utama sang


isteri yakni berbakti lahir dan batin kepada suami telah terpenuhi
In
secara benar menurut hukum;
A

• Bahwa namun khusus dalam perkara ini sangatlah tidak relevan


ah

untuk ditetapkan adat kebiasaan masyarakat Bone tersebut


lik

mengingat disamping perlakuan dan perbuatan tergugat


( rekonvensi ) bertentangan dengan Pasal 83 ayat (1) Kompilasi
m

ub

Hukum Islam, juga terlebih lagi mencederai rasa keadilan yang


ka

tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Bone khususnya.;


ep

• Bahwa tidak berlebihan bilamana uang naik / uang belanja yang


ah

dituntut penggugat ( rekonvensi ) / pembanding sebesar Rp


R

15.000.000,00,- ( lima belas juta rupiah ) dikembalikan kepada


es

pembanding, hal ini dimaksudkan disamping memenuhi rasa


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
keadilan juga yang lebih penting lagi untuk memberi
pembelajaran kepada pihak perempuan pada umumnya dan

ne
ng
khususnya kepada terbanding oleh karena saat ini sudah
menjadi kebiasaan yang menjadi trend baru bagi perempuan

do
gu yang mengibuli pihak laki-laki;
Menimbang, bahwa sehubungan dengan gugatan uang naik sebesar

In
Rp 25.000.000,00 ( dua puluh lima juta rupiah ), majelis hakim tingkat
A
pertama telah mempertimbangkannya dengan cukup, namun begitu Majelis
ah

Hakim Tingkat Banding perlu menambah pertimbangan sebagai berikut:

lik
Menimbang, bahwa uang naik atau uang panaik ( Makassar ) atau dui
menre ( Bugis ) dalam perkawinan pada dasarnya adalah uang yang
am

ub
diberikan oleh keluarga /orang tua calon pengantin laki-laki kepada keluarga /
orang tua calon pengantin perempuan untuk membantu pihak keluarga calon
ep
k

pengantin perempuan guna membiayai kebutuhan penyelenggaraan resepsi


ah

perkawinan, meliputi penyewaan gedung atau tenda, membayar honor grup


R

si
music / kesenian, membeli belanja kebutuhan konsumsi tamu undangan dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan jalannya resepsi perkawinan;

ne
ng

Menimbang, bahwa penentuan besaran uang panaik tersebut


dilakukan atas dasar pembicaraan dan kesepakatan antara keluarga calon

do
gu

pengantin perempuan dan keluarga calon pengantin laki-laki, dan uang


panaik diberikan oleh keluarga calon pengantin laki-laki kepada keluarga
In
calon pengantin perempuan, halmana dilakukan sebelum dilaksanakannya
A

akad nikah antara para calon pengantin.


Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut maka subyek hukum
ah

lik

dalam serah terima uang panaik tersebut adalah keluarga / orang tua
pengantin laki-laki dan keluarga / orang tua pengantin perempuan, sehingga
m

ub

dalam hal ini setelah uang panaik diserahkan kepada keluarga calon
ka

pengantin perempuan dan menjadi hak mutlak keluarga dalam hal ini orang
ep

tua calon pengantin perempuan untuk membelanjakannya guna kepentingan


perayaan perkawinan para calon pengantin tersebut;
ah

Menimbang, bahwa dengan demikian apabila akad nikah telah


es

dilakukan dan resepsi / perayaan perkawinan telah diselenggarakan, maka


M

ng

on

Hal. 9 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
biaya tersebut telah habis dibelanjakan untuk keperluan perayaan perkawinan
tersebut, yang dalam hal ini yang menikmati adalah para tamu undangan

ne
ng
yang hadir dalam pesta perayaan perkawinan.
Menimbang, bahwa apabila di kemudian hari setelah perkawinan

do
gu dilaksanakan ternyata terjadi perceraian, maka tidak layak uang bantuan
belanja perayaan perkawinan ( uang panaik ) yang telah diberikan dan habis

In
dibelanjakan tersebut diminta kembali oleh pihak laki-laki / suami, dan tidak
A
ada kewajiban bagi pihak perempuan / isteri untuk mengembalikannya,
ah

karena pada dasarnya uang tersebut tidak diberikan oleh calon suami kepada

lik
calon isteri untuk dimiliki sepenuhnya untuk dirinya sendiri.
Menimbang, bahwa gugatan pengembalian uang panaik oleh suami
am

ub
dalam kaitannya dengan gugatan cerai yang diajukan oleh istri tidaklah
analog dengan gugatan pengembalian seperdua mahar dengan alasan
ep
k

bahwa di antara suami isteri belum terjadinya hubungan badan pasca akad
ah

nikah ( qablad dukhul ), karena mahar diberikan oleh suami untuk isteri
R

si
sepenuhnya yang dinyatakan pada saat akad nikah, sedangkan uang panaik
diberikan oleh keluarga / orang tua calon suami kepada keluarga / orang tua

ne
ng

calon isteri sebelum akad nikah dilakukan.


Menimbang, bahwa demikian pula gugatan pengembalian uang panaik

do
gu

oleh suami dalam kaitannya dengan gugatan cerai yang diajukan oleh isteri
tidak pula analog dengan perceraian dengan khulu’, yang dalam hal ini isteri
In
berkewajiban mengembalikan barang yang pernah diberikan oleh suami
A

kepada isteri selama dalam ikatan perkawinan, sedangkan uang panaik


diberikan sebelum terjadinya perkawinan antara suami isteri.
ah

lik

Menimbang, bahwa pemberian uang panaik oleh pihak keluarga calon


suami kepada keluarga calon istri tersebut dapatlah dipandang sebagai
m

ub

pemberian ( hibah ) tanpa ikatan apapun, oleh karena itu sesuai dengan
ka

ketentuan yang berlaku dalam hibah, bahwa barang sesuatu yang telah
ep

diberikan ( dihibahkan ) tidak bisa ditarik kembali kecuali hibah oleh orang tua
ah

kepada anaknya, maka dalam persoalan ini uang panaik tersebut juga tidak
R

bisa ditarik kembali, kecuali memang telah diperjanjikan sebelumnya.


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara a quo tidak ternyata
terdapat perjanjian yang menyatakan bahwa pihak isteri harus

ne
ng
mengembalikan uang panaik apabila ia tidak mau melanjutkan
perkawinannya dengan suami ( menggugat cerai ), pula perkawinan di antara

do
gu keduanya telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
tidak ada kewajiban bagi pihak isteri untuk mengembalikan uang panaik yang

In
A
telah diberikan oleh suami dan telah dipakai untuk belanja kebutuhan
penyelenggaraan perayaan / resepsi perkawinannya, karena pada dasarnya
ah

akad nikahnya dan perayaan / resepsi pernikahannya telah dilaksanakan,

lik
meskipun belum terjadi hubungan badan pasca akad nikah ( qablad dukhul );
halmana sesuai dengan doktrin hukum Islam yang tercantum dalam kitab
am

ub
I’anatuth Tholibin halaman 156: ep
k

9^Q gç]väiät~eã PP&eã éfQ d9}


ah

ÐZe wæ SY8pã gA<ã ZÕü=iü èË5qe

si
ne
uniätfIpä] S-< uni pã ätni Lã=Qvã
ng

S]p Z PP&eã $Q 9J^} T

do
gu

ÄØÜÝ GçeäËeãÖnQüÅ
In
A

artinya: “ Kalau seorang laki-laki melamar perempuan, kemudian ia menyuruh


orang memberikan sejumlah barang kepada pihak perempuan itu
ah

lik

tanpa perkataan apa-apa yang menunjukkan pemberian itu


semata- mata untuk kebaikan, sebelum akad nikah dilakukan,
m

ub

kemudian ternyata maksud pernikahannya dibatalkan, baik oleh


pihak calon suami atau oleh calon isteri, maka pihak pihak laki-laki
ka

ep

berhak meminta lagi barang yang telah diberikan kepada pihak


perempuan itu “ ;
ah

es

Hal ini mengandung makna secara mafhum mukholafah ( penafsiran a


M

ng

contrario ) bahwa apabila pernikahan sudah dilaksanakan, maka suami tidak


on

Hal. 11 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
berhak lagi meminta pengembalian barang tersebut, jika setelah akad nikah
isteri minta cerai, walaupun dalam keadaan qablad dukhul;

ne
ng
Menimbang, bahwa tidak ternyata terdapat cukup bukti bahwa
pernikahan antara penggugat rekonvensi / pembanding dengan tergugat

do
gu rekonvensi / terbanding tersebut didasarkan adanya niat jahat ( menipu ) dari
tergugat rekonvensi / terbanding untuk mendapatkan keuntungan materi

In
dengan minta uang panaik dari pihak penggugat rekonvensi / pembanding,
A
pula berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan tidak terjadinya
ah

hubungan badan antara penggugat rekonvensi / pembanding dengan

lik
tergugat rekonvensi / terbanding tersebut pasca akad nikah ( qablad dukhul )
bukanlah karena adanya penolakan dari pihak tergugat rekonvensi /
am

ub
terbanding selaku isteri, atau karena tergugat rekonvensi / terbanding
ditemani tidur oleh ibunya dan saudaranya sebagaimana telah
ep
k

dipertimbangkan dalam konvensi, pula telah ternyata bahwa setelah kira-kira


ah

satu minggu berada di rumah tergugat rekonvensi / terbanding, penggugat


R

si
rekonvensi / pembanding pergi meninggalkan tergugat rekonvensi/terbanding
selama hampir dua tahun sampai sekarang dan tidak pernah kembali lagi ke

ne
ng

rumah tergugat rekonvensi/terbanding untuk mengajak rukun kembali; hal


mana dapatlah dipandang bahwa tidak terjadinya hubungan badan antara

do
gu

penggugat rekonvensi / pembanding dengan tergugat rekonvensi / terbanding


disebabkan pihak penggugat rekonvensi / pembanding selaku suami tidak pro
aktif, kurang gigih dan sabar dalam melakukan pendekatan kepada pihak
In
A

tergugat rekonvensi / terbanding, karena bagaimanapun juga secara


psychologis, sosiologis dan naluri tidaklah mungkin dalam hal ini pihak
ah

lik

tergugat rekonvensi / terbanding selaku istri untuk bersikap agresif terhadap


penggugat rekonvensi / pembanding selaku suami;
m

ub

Menimbang bahwa berdasarkan atas pertimbangan tersebut di atas,


maka Ketua Majelis bersama dengan Hakim Anggota ke dua ( H. Cholidul
ka

ep

Azhar, SH, M.Hum.) berpendapat bahwa Putusan Pengadilan Agama


Watampone Nomor 604/Pdt.G/2013/PA Wtp. tanggal 23 Oktober 2013 M
ah

bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1434 H tersebut sudah tepat dan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
benar, dan oleh karenanya harus dikuatkan baik dalam konvensi maupun
dalam rekonvensi.

ne
ng
Menimbang, bahwa sehubungan dengan pertimbangan tersebut di
atas, Hakim Anggota Drs. Sukiman BP, SH, MH telah tidak sependapat dan

do
gu mengajukan pendapat sendiri (dissenting opinion) sebagai berikut:
Bahwa Putusan Pengadilan Agama dalam rekonpensi menyatakan

In
bahwa gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima dengan
A
pertimbangan yang pada pokoknya sebagai berikut;
ah

• Bahwa penyerahan uang belanja dalam bahasa Bugis disebut “

lik
balanca “ pada umumnya telah menjadi adat kebiasaan masyarakat
Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Bone, yang diserahkan
am

ub
pihak keluarga mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita yang
akan digunakan pada walimah pernikahan merupakan barang habis
ep
k

yang tidak mungkin dikembalikan sedang tidak pernah diperjanjikan


ah

sebelumnya dalam bahasa Bugis disebut “ lesu sompa tallesu balanca


R

si
“ dengan makna mahar bisa kembali jika terjadi perceraian
qabladdukhul sedang uang belanja tidak dapat dikembalikan karena

ne
ng

merupakan barang habis.

• Bahwa pengembalian uang belanja dalam hukum perkawinan tidak

do
gu

dikenal demikian pula dalam hukum Islam, yang diatur adalah


kewajiban suami membayarkan separuh mahar yang telah
In
A

diperjanjikan apabila hendak menalak isterinya ( vide Pasal 35 ayat (1)


Kompilasi Hukum Islam, dari pasal ini dipahami bahwa pengembalian
ah

lik

mahar hanya dalam hal cerai talak,

• Bahwa ungkapan adat yang menyatakan lesu sompa tallesu balanca


m

ub

dan dalam persi lain disebutkan lesu sompa tallesu pabbere


ka

( pemberian ) yang dijadikan alasan dan pertimbangan majelis hakim


ep

tingkat pertama terhadap tuntutan pengembalian uang belanja,


penerapannya perlu mempertimbangkan bagaimana kedudukan uang
ah

belanja dalam perkawinan sesuai adat yang berlaku serta bagaimana


es
M

ng

on

Hal. 13 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
konteksnya sehingga terjadi adanya tuntutan pengembalian uang
belanja, sebab hukum bergerak sesuai dengan konteks peristiwanya.

ne
ng
- Bahwa pertimbangan hukum yang menyatakan bahwa pengembalian uang
belanja tidak diatur dalam hukum perkawinan dan hukum Islam, tetapi yang

do
gu diatur adalah pengembalian mahar separuhnya bila terjadi cerai talak
dengan demikian yang terjadi dalam perkara ini adalah kekosongan hukum

In
A
sehingga hakimlah yang berusaha untuk menemukan hukumnya melalui
kontruksi hukum dengan cara peranalogian, penghalusan atau argumetun
ah

lik
a contrario, pertimbangan yang hanya mengedepankan terminologi-
terminologi hukum dan farmalisme, misalnya siapakah yang harus dimintai
am

ub
tanggung jawab pengembalian uang belanja apakah orang tua atau pelaku
perkawinan itu sendiri yang pada akhirnya menimbulkan lagi perdebatan ke
Pengadilan mana harus diajukan, hingga pada akhirnya kita hanya akan
ep
k

menemukan keadilan prosedural dan hanya sekedar menentukan


ah

pemenang dalam perkara, padahal yang diharapkan adalah keadilan


R

si
subtantif dimana yang kalah pun merasa telah mendapat keadilan sehingga
merasa tidak perlu untuk mengajukan upaya hukum.

ne
ng

Bahwa sudah menjadi pengetahuan umum kalau dalam prosesi


lamaran untuk pernikahan dikalangan masyarakat bugis ada acara yang

do
gu

disebut dengan “ mappettu ada “ yaitu acara untuk menentukan apakah


pernikahan dapat dilangsungkan. Bahwa dalam acara tersebut diputuskan
In
A

mengenai hari dan tanggal pelaksanaan ( mattiro asso ), mahar ( sompa )


dan uang belanja ( doi’ menre ), adapun kedudukan dan fungsi uang belanja
ah

lik

dalam acara dan berlangsungnya perkawinan ;


• Bahwa uang belanja adalah biaya yang diserahkan oleh keluarga
m

ub

mempelai laki yang akan dipergunakan dalam rangka acara akad


nikah dan resepsi yang diadakan oleh keluarga mempelai wanita.
ka

ep

• Bahwa uang belanja ditentukan nominalnya ditentukan oleh keluarga


mempelai wanita yang dalam prakteknya kadang terjadi tawar
ah

menawar bilamana pihak mempelai pria tidak menyanggupi, dan


es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
apabila tidak terjadi kesepakatan tidak jarang terjadi atau bahkan pada
umumnya pernikahan tidak jadi dilaksanakan.

ne
ng
• Bahwa, besarnya uang belanja juga dapat berpengaruh pada gengsi
keluarga sehingga semakin besar jumlah uang belanja semakin

do
gu terangkat status social keluarga mempelai wanita dalam pergaulan
masyarakat.

In
A
Bahwa dengan kedudukan uang belanja seperti dijelaskan diatas yang
dapat mempengaruhi berlangsung tidaknya pernikahan sehingga sebagian
ah

lik
masyarakan Bugis ada yang menganggapnya sebagai bagian dari mahar
selain sompa itu sendiri.
am

ub
Bahwa berdasarkan penjelasan tersebut diatas maka untuk
menerapkan pemeo adat yang menyatakan lesu sompa ( pabbere ) tallesu
ep
k

balancae perlu dipertimbangkan sungguh sungguh dengan memperhatikan


ah

keadilan berdasarkan social justice maupun moral justice dan bukan semata
R
mata pertimbangan legal justice.

si
Bahwa sebagaimana dalam perkara konpensi dinyatakan oleh

ne
ng

penggugat konpensi bahwa tidak terjadinga hubungan layaknya suami isteri


disebabkan karena tergugat konpensi / penggugat rekonpensi / pembanding

do
gu

menderita lemah syahwat yang oleh penggugat rekonpensi telah


membantahnya dan sebaliknya mendalilkan bahwa penggugatlah dan
keluarganya yang tidak memberikan kesempatan sehingga dengan alasan
In
A

tersebut penggugat rekonpensi / tergugat konpensi / pembanding


mengajukan gugatan rekonpensinya, dengan demikian gugatan rekonpensi
ah

lik

erat kaitannya dengan sebab musabab tidak tercapainya keharmonisan yang


didalilkan penggugat konpensi.
m

ub

Bahwa menurut faktanya ternyata tergugat rekonpensi / penggugat


konpensi / terbanding tidak dapat membuktikan bahwa penggugat rekonpensi
ka

ep

/ tergugat konpensi / pembanding adalah benar-benar lelaki yang menderita


lemah sahwat walaupun dalam keterangannya ia menyatakan selalu siap
ah

melayani tergugat konpensi / penggugat rekonpensi / pembanding tetapi


es

ternyata pula tidak terdapat fakta yang mengindikasikan kesiapannya tersebut


M

ng

on

Hal. 15 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
seperti mereka telah tidur bersama tanpa ada orang lain, sebaliknya kedua
saksi yang diajukan oleh penggugat rekonpensi keduanya memberi

ne
ng
kesaksian bahwa tergugat rekonpensi selalu ditemani tidur oleh saudara dan
ibu kandungnya dan juga keduanya telah memberikan kesaksian bahwa

do
gu telah diusahakan untuk merukunkan penggugat rekonpensi dengan tergugat
rekonpensi akan tetapi keluarga tergugat rekonpensi tidak merestuinya lagi.

In
Menurut kesaksian saksi-saksi penggugat rekonpensi tersebut yang satu
A
dengan lainnya saling bersesuaian maka terbukti;
ah

• Tergugat rekonpensi selalu ditemani tidur oleh saudara dan ibu

lik
kandungnya ketika penggugat rekonpensi tinggal bersama di rumah
orang tua tergugat rekonpensi.
am

ub
• Bahwa telah diusahakan untuk merukunkan penggugat rekonpensi
ep
dengan tergugat rekonpensi namun keluarga tergugat rekonpensi tidak
k

merestuinya lagi.
ah

si
Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa tergugat rekonpensi tidak memiliki kesungguhan untuk rukun dengan

ne
ng

penggugat rekonpensi. Sehingga seyogianya apabila penggugat konpensi


tidak punya kesungguhan melanjutkan membangun rumah tangga dengan

do
gu

penggugat rekonpensi dapat menempuh cara yang adil.


Bahwa dalam hukum perkawinan Islam dikenal adanya talak tebus
( khulu’) dimana apabila seorang isteri hendak bercerain dengan suaminya
In
A

namun tidak cukup alasan maka dengan kesepakatan berdua isteri


memberikan tebusan ( iwad ), hal mana sesungguhnya lebih tepat untuk
ah

lik

dijadikan jalan oleh penggugat konpensi untuk bercerai dengan tergugat


konpensi, sebab menurut faktanya ia tidak dapat membuktikan bahwa
m

ub

penggugat rekonpensi benar-benar lelaki lemah syahwat. Bahwa dengan


tidak dapatnya tergugat rekonpensi membuktikan bahwa penggugat
ka

ep

rekonpensi lemah syahwat berarti alasan penyebab tidak rukunnya


merupakan alasan yang dicari – cari.
ah

Bahwa memang adalah hak tergugat rekonpensi dalam mengajukan


es

gugatannya dengan alasannya sendiri dan pengadilan tidak dapat


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
menentukan ruang lingkup persengketaannya, namun demikian pengadilan
dengan caranya sendiri pula dalam menemukan hukumnya untuk

ne
ng
memberikan keadilan kepada yustisiabelen.
Bahwa uang belanja pernikahan memang tidak diperjanjikan

do
gu pengembaliannya, bahwa memang ada ungkapan
balanca, namun penerapannya dalam
lesu sompa tallesu
kasus ini tidak memenuhi rasa

In
keadilan sebab penggugat rekonpensi yang telah menyerahkan uang belanja
A
untuk pesta perkawinan yang dilaksanakan oleh tergugat rekonpensi serta
ah

biasanya menerima pula sumbangan, sedang penggugat rekonpensi harus

lik
pulang kerumahnya dengan harapan hampa sebab tidak mendapat layanan
sepantasnya bahkan dianggap lemah syahwat, oleh karena itu hakim dengan
am

ub
pertimbangannya sendirilah dapat memberi putusan yang seadil-adilnya,
bukankah penggugat rekonpensi dalam gugatannya menyatakan : kalau
ep
k

hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. ... Hanya


ah

Tuhanlan yang Maha Tahu.


R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas maka saya tidak sependapat dengan Hakim lainnya karena

ne
ng

telah cukup alasan bagi majelis hakim tingkat banding untuk membatalkan
putusan Pengadilan Agama dalam rekonpensi dengan mengadili sendiri dan

do
gu

menyatakan mengabulkan gugatan penggugat rekonvensi untuk sebagiannya


dan menyatakan tidak menerima untuk selain dan selebihnya.
In
A

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


Menimbang, bahwa oleh karena perkara a quo termasuk bidang
ah

lik

perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7


Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-
m

ub

Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009,


biaya yang timbul di pengadilan tingkat pertama dibebankan kepada
ka

ep

penggugat konvensi / tergugat rekonvensi / terbanding, dan biaya yang timbul


di pengadilan tingkat banding dibebankan kepada tergugat konvensi /
ah

penggugat rekonvensi / pembanding.


es
M

ng

on

Hal. 17 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Mengingat ketentuan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang
Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 3

ne
ng
Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009,
dan RBg., serta peraturan peraturan perundang - undangan yang berkaitan

do
gu dengan perkara ini.

In
MENGADILI
A
ah

• Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh tergugat

lik
konvensi / penggugat rekonvensi / pembanding dapat diterima.
• Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Watampone Nomor 604/
am

ub
Pdt.G/2013/PA Wtp., tanggal 23 Oktober 2013 M bertepatan dengan
tanggal 18 Dzulhijjah 1434 H.
ep
k

• Membebankan kepada penggugat konvensi / tergugat rekonvensi /


ah

pembanding untuk membayar biaya perkara yang timbul di Pengadilan


R

si
Agama tingkat pertama sebesar Rp 291.000,00 (dua ratus sembilan
puluh satu ribu rupiah).

ne
ng

• Membebankan kepada tergugat konvensi / penggugat rekonvensi /


terbanding untuk membayar biaya perkara yang timbul di pengadilan

do
gu

agama tingkat banding sebesar Rp 150.000,00 ( seratus lima puluh


ribu ribu rupiah ).
In
A

Demikian putusan ini dijatuhkan dalam musyawarah Majelis Hakim


ah

Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Rabu, tanggal 26 Maret 2014
lik

Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Jumadil Ula 1435 Hijriyah, oleh kami,
Drs. H. Alimin Patawari, S.H.,M.H, sebagai Ketua Majelis, Drs. Sukiman BP,
m

ub

S.H.,M.H, dan Cholidul Azhar, S.H.,M.Hum. masing - masing sebagai Hakim


ka

Anggota yang ditetapkan untuk memeriksa perkara ini pada Pengadilan


ep

Tingkat Banding sesuai dengan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama


ah

Makassar tanggal 10 Januari 2014, Putusan mana diucapkan dalam sidang


R

terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis, yang dihadiri
es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
para Hakim Anggota tersebut dengan dibantu oleh Staramin, S.Ag, Panitera
Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.

ne
ng
Hakim Anggota, Ketua Majelis,

do
gu ttd ttd

In
Drs. Sukiman BP,S.H.,M.H. Drs. H. Alimin Patawari, S.H.,M.H.
A
ah

ttd

lik
H. Cholidul Azhar,S.H.,M.Hum Panitera Pengganti,
am

ub
ttd
Staramin, S Ag.
ep
k
ah

Perincian Biaya :
R

si
1. Meterai Rp. 6.000,00

ne
ng

2. Redaksi Rp. 5.000,00

3, Biaya Penyelesaian perkara Rp.139.000,00

do
gu

Jumlah Rp 150.000,00
In
A

( seratus lima puluh ribu rupiah )


ah

lik
m

ub

Untuk Salinan.
ka

ep

Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar


ah

es
M

ng

on

Hal. 19 dari 17 Hal. Put. No. 15/Pdt.G/2014/PTA.Mks


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Drs. Abd Razak

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Anda mungkin juga menyukai