Anda di halaman 1dari 5

Komponen Peta

Komponen Peta – Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Jenis, Bentuk, Manfaat & Syarat –
Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Peta yang dimana dalam hal ini meliputi
komponen, pengertian menurut para ahli, fungsi, jenis, bentuk, manfaat dan syarat, nah agar lebih
memahami dan dimengerti simak ulasannya dibawah ini.

Pengertian Peta
Daftar Isi Artikel Ini :
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi dalam bidang datar dengan
menggunakan skala tertentu, pabila ingin belajar lebih dalam mengenai peta, maka yang perlu
dipelajari yakni ilmu khusus tentang pemetaan yang disebut dengan istilah Kartografi.

Pengertian Peta Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian peta menurut para ahli, terdiri atas:

1. Menurut ICA (International Cartographic Association)


Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari pemukaan
bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya
digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

2. Menurut Erwin Rainsz (1948)


Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti
ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan
sebagai penjelas.

3. Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peta diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan pada
kertas yang menunjukan letak tanah, laut, sungai, dan lain sebagainya. Representasi melalui gambar
dari suatu daerah yang menyatakan sifat, sepeerti batas daerah, sifat pemukiman, dan denah.

Saat ini sudah dikenal adanya peta digital (Digital Map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan
bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan
menggunakan software GIS (Geography Information System). Ilmu yang mempelajari tentang peta
dan pemetaan disebut dengan kartografi dan orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut
kartograf.

Fungsi Peta
Pada saat ini peta digunakan oleh orang-orang untuk menemukan suatu tempat yang ingin mereka tuju,
dengan bantuan peta tentunya akan mempermudah dalam mencari informasi daerah yang tuju. Berikut
dibawah ini fungsi peta secara umum:
 Menunjukan lokasi suatu tempat atau ketampakan alam dipermukaan bumi.
 Memberikan gambaran mengenai luas dan bentuk ketampakan alam dipermukaan bumi.
 Menunjukan ketinggian tempat.
 Menentukan arah dan jarak berbagai tempat.
 Menyajikan persebaran gejala sosial.
 Untuk perencanaan wilayah.
 Untuk kegiatan penelitian.

Jenis-Jenis Peta
Adapun didalam jenis-jenis peta dibedakan menjadi beberapa jenis yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sumber Datanya


Terdiri atas:

1. Peta Induk (Basic Map)


Peta induk adalah peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta induk ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi, sehingga dapat dikatakan pula sebagai peta
dasar (basic map). Peta dasar inilah yang dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan peta-peta lainnya.

2. Peta Turunan
Peta turunan adalah peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak
memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta turunan ini tudak bisa digunakan sebagai peta dasar.

2. Berdasarkan Isi Data yang Disajikan


Terdiri atas:

1. Peta Umum
Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur
alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang
dipetakan. Peta umum dibagi menjadi 3, sebagai berikut :
 Peta Topografi: peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya.
Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur.
Garis kontur yaitu garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai
ketinggian yang sama.
 Peta korografi: peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaaan bumi yang
bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta chorografi adalah atlas.
 Peta Dunia: Peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

2. Peta Tematik
Peta tematik yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu atau khusus. Misal peta
Geologi, peta pegunungan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan
sebagainya. Salah satu contoh peta Tematik yaitu peta pegunungan lahan. Peta ini merupakan peta
yang khusus menunjukan persebaran penggunaan lahan suatu wilayah yang dipetakan.

3. Berdasarkan Bentuk atau Simetrisnya


Terdiri atas:
 Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk
datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan
perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
 Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama
dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan
menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
 Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer.
Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
 Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis, dan luasan.
 Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis
kontur, nama, dan legenda.

4. Berdasarkan Skalanya
Skala peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan (misalnya
untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal), tetapi juga menunjukkan
ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar skala peta,
maka semakin teliti dan semakin detail unsur dan informasi yang disajikan, demikian pula sebaliknya.

1. Peta Kadaster/teknik
Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 – 1 : 5.000 peta kadaster ini sangat rinci sehingga
banyak digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air, dan
sebagiannya.

2. Peta skala besar


Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk
perencanaan wilayah.

3. Peta skala sedang


Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.

4. Peta skala kecil


Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.

5. Peta Geografi/Dunia
Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000.

Bentuk Peta
Adapun untuk bentuk peta yang antara lain yaitu:
 Peta digital
 Peta timbul “peta relief
 Peta datar

Komponen Peta
Didalam peta terdapat beberapa komponen-komponen yang membentuk suatu peta yang diantaranya
yaitu:

1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau
bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.

2. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

3. Orientasi/tanda arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang
sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di
bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
 Skala angka. Misalnya 1 : 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km
satuan jarak sebenarnya.
 Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan
tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh
pembuat peta.
 Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

5. Simbol
Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi
yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
 Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
 Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
 Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area
tertentu
 Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
 Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai
lainnya.
 Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
 Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan
volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.

6. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi
kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta
terdiri dari 9 warna, yaitu:

 Warna hijau
Hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka
bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa
terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

 Warna Merah
Warna Merah Menunjukan Jalan Kreta Api / Gunung Aktif Warna Merah Sering Di Jumpai di Peta
Suatu Provinsi.

 Warna hijau muda


Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai
bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh
di atas dataran rendah.

 Warna kuning
Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500-1000 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan
perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-
tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

 Warna cokelat muda


Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas
permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai
gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa
Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan
Tawangmangu.

 Warna cokelat
Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan
air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi.
Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.

 Warna biru keputihan


Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah
perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini
didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik.
Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau
atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar
Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.

 Warna biru muda


Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m.
Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal.

 Warna biru tua


Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka
bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa
diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran,
lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta
umum.

7. Tipe Huruf (Lettering)


Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
1. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak.
2. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring.

8. Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak
suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk
vektor yang menunjukan letak astronomis.
9. Inset
Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
 Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
 Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
 Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama

10.Garis Tepi Peta


Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis,
secara beraturan dan benar pada peta.

11. Sumber dan Tahun Pembuatan


Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.

12.Garis Lintang dan Garis Bujur


Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat – timur atau dari arah timur – barat Garis
bujur adalah garis yang membujur dari arah utara – selatan atau selatan – utara.

Manfaat Peta
Didalam pembuatan peta terdapat manfaat yang dapat diperoleh diantaranya yaitu:
 Manfaat peta ialah untuk mengetahui jarak satu tempat dengan tempat lainnya.
 Mengetahui arah suatu tempat.
 Menjelaskan kondisi lingkungan suatu tempat.
 Melalui peta tematik dapat memperoleh data.
 Melalui peta orang dapat memperkirakan kemungkinan usaha yang dilakukan.

Syarat-Syarat Peta
Adapun syarat-syarat peta yang diantaranya yaitu:
 Equivalent
Apa yang dimaksud denga equivalent ? Equivalent artinya luas daerah pada peta harus sesuai
dengan luas daerah yang sebenarnya ditempat atau lapangan.

 Equidistant
Apa yang dimaksud dengan Equidistant ? Equidistant artinya ialah jarak daerah pada peta harus
sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya di lapangan dengan perbandingan sekala yang
tepat.

 Conform
Apa yang dimaksud dengan conform ? Conform artinya ialah bentuk dari daerah tersebut yang
tergambar pada peta harus sesuai dengan bentuk daerah sesungguhnya dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai