Puji dan syukur kepada Allah, karena semata atas berkat dan karunia-Nya
lah akhirnya salah satu tugas mata kuliah Pancasila telah selesai.
Untuk itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan.
Agar dimasa yang akan datang saya bisa mempersembahkan yang lebih baik dan
lebih berguna untuk kita semua. Akan tetapi mudah-mudahan makalah ini
memberikan manfaat untuk kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
Prinsip-prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (the founding
fathers) negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip
dasar filsafat bernegara itulah Pancasila. Dengan pemahaman demikan maka
Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman
dari munculnya nilai-nilai baru dari luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.
Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa, senantiasa
memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing , yang berbeda
dengan bangsa lain di dunia dan hal inilah yang disebut sebagai local genius
(kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan lokal)
bangsa. Dengan demikian bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan
pandangan hidup dan filsafat hidup dengan bangsa lain.
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
PEMBAHASAN
Kesatuan sila-sila Pancasila yang bersifat organis tersebut pada hakikatnya secara
filosofis bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari
inti substansi manusia. Isi dari sila-sila Pancasila yaitu hakikat manusia yang
Mono pluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat jasmani dan rohani.
Sifat kodrat yaitu sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk individu dan
kedudukan kodrat sebagai pribadi yang berdiri sendiri serta sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa. Unsur-unsur hakikat manusia tersebut merupakan suatu
kesatuan yang bersifat organis dan harmonis. Setiap unsur memiliki fungsinya
masing-masing dan saling berhubungan atau inter dependensi ketergantungan
antara satu dengan yang lain. Oleh karena sila-sila Pancasila merupakan
penjelmaan hakikat manusia Mono Pluralis yang merupakan kesatuan organis
akan sila-sila Pancasila juga memiliki kesatuan yang bersifat organis pula.
2.2 Susunan sila-sila Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk
Piramidal.
Susunan pancasila adalah hierarkis dan berbentuk piramidal. Pengertian
matematis piramidal digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarki sila-sila
pancasila dalam urutan-urutan luas (kuantitas) dan juga dalam hal isi sifatnya
(kualitas). Kalau dilihat dari intinya urutan-urutan lima sila menunjukkan suatu
rangkaian pengkhususan dari sila-sila di mukanya.
Jika urutan-urutan lima sila dianggap mempunyai maksud demikian maka diantara
lima sila ada hubungan yang mengikat antara yang satu dengan yang lainnya
sehingga Pancasila merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh dengan
kemajemukannya. Andai kata urutan-urutan itu di pandang sebagai tidak mutlak
maka di antara satu sila dengan yang lainnya tidak ada hubungan dan sangkut
pautnya, maka pancasila itu menjadi terpecah-pecah. Oleh karena itu tidak dapat
di pergunakan sebagai asas kerohanian negara. Setiap sila dapat di artikan
bermacam-macam maksud dan penafsirannya sehingga sama saja dengan tidak
adanya pancasila.
Kesatuan sila-sila pancasila yang memiliki susunan hierarkis pyramidal ini maka
sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis dari sila Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Sebaiknya Ketuhanan Yang Maha Esa serta berkeadilan sosial
sehingga didalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya. Secara
ontologis hakikat sila-sila pancasila mendasarkan pada landasan sila-sila pancasila
yaitu : Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil.
1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai
sila-sila, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah diliputi oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi dan menjiwai persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia adalah diliputi dan dijiwai oleh sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, meliputi
dan menjiwai sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial begi seluruh rakyat
Indonesia.
5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi
dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta meliputi dan menjiwai sila
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpesatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, adalah berketuhanan yang maha esa,
berpesatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, adalah berketuhanan yang
maha esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpesatuan Indonesia, dan
berkerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan suatu
sistem ilsafat. Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu, dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dasar ilsafat negara
Indonesia terdiri atas lima sila yang masing-masing merupakan suatu asas
peradaban. Namun demikian, sila-sila Pancasila itu merupakan suatu kesatuan
dan keutuhan yaitu setiap sila merupakan unsur dari pancasila.
3.2 Saran
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat
mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila
dari pancasila dengan baik & benar, serta tidak melecehkan arti penting
pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
http://fakta-inspiratif.blogspot.com/2015/08/rumus-kesatuan-sila-sila-
pancasila.html
https://www.academia.edu/11133646/2.1._Pengertian_Pancasila_Sebagai_Sistem
_Filsafat
https://www.academia.edu/9512498/Pancasila_Sebagai_Sistem_Filsafat