Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH DISCOVERY LEARNING TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA


Fatima Harahap
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan
Email: fatimaharahap09@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis dan membahas pengaruh
discovery learning terhadap pemahaman konsep matematika.Untuk mencapai tujuan ini
metode yang digunakan adalah dengan menganalisis beberapa jurnal yang mendeksripsikan
tentang pemahaman konsep berdasarakan kajian referensi-referensi yang mendukung.
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data adalah kumpulan jurnal yang berisi judul yang ditelah disediakan tiap-
tiap individu dalam mengkritisi suatu jurnal. Hasil penelitian dari bebrapa jurnal dalam
pengeruh discovery learning terhadap pemahaman konsep matematika adalah bahwa terdapat
pengaruh discovery learning terhadap pemahaman konsep matematika

PENDAHULUAN
Menurut kurikulum 2013, pemahaman konsep sangat penting untuk dikuasai oleh
siswa. Banyak kompetensi dasar dalam permendikbud nomor 24 tahun 2016 yang
menekankan pentingnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dalam
pembelajaran matematika juga dibebankan pentingnya pemahaman siswa terhadap materi
matematika.
Pentingnya pemahaman konsep matematika terlihat dalam tujuan pertama
pembelajaran matematika menurut Depdiknas (Permendiknas No. 22 tahun 2006) yaitu
memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika di atas maka setelah proses pembelajaran
siswa diharapkan dapat memahami suatu konsep matematika sehingga dapat menggunakan
kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah–masalah matematika.
Untuk mencapai pemahaman konsep peserta didik dalam matematika bukanlah suatu
hal yang mudah karena pemahaman terhadap suatu konsep matematika dilakukan secara
individual. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memahami
konsep – konsep matematika. Namun demikian peningkatan pemahaman konsep matematika
perlu diupayakan demi keberhasilan peserta didik dalam belajar. Salah satu upaya untuk
mengatasi permasalah tersebut, guru dituntut untuk profesional dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu mendesain pembelajaran
matematika dengan metode, teori atau pendekatan yang mampu menjadikan siswa sebagai
subjek belajar bukan lagi objek belajar.

Menurut Juliana dan Surya (2017) proses belajar-mengajar matematika akan


bermakna jika bahan yang diberikan oleh guru kepada siswa dapat dipahami. Perlu proses
yang benar dan cara yang benar sehingga pembelajaran yang diberikan dapat dipahami oleh
siswa, salah satunya adalah dengan menciptakan pembelajaran yang efektif.
Surya & windah (2017) menyatakan bahwa dari itu Model dan pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar apalagi dalam pelajaran matematika
haruslah lebih menarik siswa, lebih melibatkan siswa dalam proses belajar matematika.
Banyak Model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru misalnya model pembelajaran
Discovery dimana pada Model pembelajaran ini siswa mengalami sendiri dan menemukan
sendiri konsep dari materi yang dipelajari. sehingga siswa akan lebih memahami materi
karena mereka yang menemukan konsepnya. Sehingga pelajaran matematika tidak dianggap
sebagai pelajaran yang membosankan, menakutkan ataupun monoton oleh siswa.

KAJIAN TEORI
Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Menurut Depdiknas
(dalam Risqi & Surya, 2017) bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah
adalah untuk melatih pola pikir dan penalaran dalam mengambil kesimpulan,
mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, dan mengembangkan
kemampuan untuk memberikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan melalui lisan,
tertulis, gambar, grafik, peta , diagram, dll. Hal senada dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa mata pelajaran
matematika harus diberikan kepada semua peserta didik, mulai dari sekolah dasar untuk
membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan
kooperatif (dalam Hasanah & Surya, 2017)
Pemahaman diartikan dari kata understanding (Sumarmo, 1987). Derajat pemahaman
ditentukan oleh tingkat keterkaitan suatu gagasan, prosedur atau fakta matematika dipahami
secara menyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk jaringan dengan keterkaitan yang tinggi.
Dan konsep diartikan sebagai ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan
sekumpulan objek (Depdiknas, 2003: 18).
Menurut Duffin & Simpson (2000) pemahaman konsep sebagai kemampuan siswa
untuk: (1) menjelaskan konsep, dapat diartikan siswa mampu untuk mengungkapkan kembali
apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Contohnya pada saat siswa belajar geometri
pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) maka siswa mampu menyatakan ulang
definisi dari tabung, unsur-unsur Tabung, definisi kerucut dan unsur-unsur Kerucut., definisi
bola. Jika siswa diberi pertanyaan “ Sebutkan ciri khas dari BRLS?”, maka siswa dapat
menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. (2) menggunakan konsep pada berbagai situasi
yang berbeda, contohnya dalam kehidupan sehari-hari jika seorang siswa berniat untuk
memberi temannya hadiah ULTAH berupa celengan kaleng yang telah dilapisi suatu bahan
kain, kalengnya telah tersedia di rumah tetapi bahan kainnya harus dibeli. Siswa tersebut
harus memikirkan berapa meter bahan kain yang harus dibelinya? Berapa uang yang harus
dimiliki untuk membeli bahan kain? Untuk memikirkan berapa bahan kain yang harus
dibelinya berarti siswa tersebut telah mengetahui konsep luas permukaan kaleng yang akan
dilapisinya dan konsep aritmatika social. Dan (3) mengembangkan beberapa akibat dari
adanya suatu konsep, dapat diartikan bahwa siswa paham terhadap suatu konsep akibatnya
siswa mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah dengan benar.
Surya (2010) berpendapat bahwa Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan
dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Selain mempunyai sifat yang
abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk
memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya. Dalam
proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran berikut
media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Sampai saat ini masih banyak ditemui kesulitan siswa untuk mempelajari dan
masih rendahnya hasil belajar matematika.
Dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran
discovery, diharapkan siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsipprinsip melalui
proses mentalnya sendiri.Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya
untukmenemukan beberapa konsep atau prinsip.
Hal ini senada dengan pendapat Kurniati & Surya (2017), bahwa prinsip-prinsip
pembelajaran pada Kurikulum-2013 yang digunakan adalah model pembelajaran yang
berorientasi pada siswa, dimana siswa tidak lagi diberitahu melainkan mencari tahu. Salah
satu model pembelajaran yang tepat adalah model Discovery Learning atau model penemuan,
yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir seperti penalaran, kemampuan
memecahkan masalah, berpikir kritis, dan sebagainya.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran discovery learning menurut Hamiyah
dan Jauhar (2014:182) sebagai berikut: 1) mengidentifikasi kebutuhan siswa, 2) menyeleksi
pendahuluan terhadap
prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan, 3) menyeleksi bahan,
masalah/tugas-tugas, 4) membantu dan memperjelas tugas/masalah yang dihadapi siswa serta
peranan masingmasing
siswa, 5) mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan, 6) mengecek pemahaman siswa
terhadap masalah yang akan dipecahkan, 7) memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan penemuan, 8) membantu siswa dengan informasi/data jika diperlukan oleh siswa,
9) memimpin analisis sendiri (self-analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan
mengidentifikasi masalah, 10) membantu siswa dalam merumuskan prinsip dan
menggeneralisasi hasil penemuannya.
Adapun kelebihan model discovery learning menurut Sumantri (2010:143), sebagai
berikut, 1) menekankan kepada proses pengolahan informasi oleh siswa sendiri, 2) membuat
konsep diri siswa bertambah dengan penemuan-penemuan yang diperolehnya, 3) memiliki
kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan dan penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif para siswa, 4) Penemuan yang diperoleh siswa dapat
menjadi kepemilikannya dan sangat sulit melupakannya, 5) Tidak menjadikan guru sebagai
satu-satunya sumber belajar, karena siswa dapat belajar memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.

METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) penelitian ini
juga sering disebut dengan penelitian literature. Penelitian kepustakaan merupakan metode
dalam pencarian, mengumpulkan dan menganalisi sumber data untuk diolah dan disajikan
dalam bentuk laporan Penelitian Kepustakaan. Dengan mengamati beberapa jurnal yang
terkait untuk memporoleh gagasan terkait kemampuan pemahaman konsep matematika
melalui Discovery Learning. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis riset dan deskriptif
melalui literature-literatur yang ada pada jurnal. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dokumentasi dan deskriptif.
Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dengan metode deskriptif menggambarkan apa
yang sedang diselidiki. Langkah awal dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian
dan mempelajari hasil yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Dalam satu studi, peneliti
harus memberikan prioritas untuk sumber data primer. Karena penulis menemukan kesulitan
untuk menemukan sumber data primer, penulis menggunakan referensi yang ada dan sadar
karena penelitian ini sangat penting. Sumber data yang digunakan adalah jurnal-jurnal karya
Edy Surya sebagai dosen PPS UNIMED, serta karya dari alumni PPS UNIMED Pendidikan
Matematika. Menambahkan data untuk mendukung penelitian ini juga dilakukan pencarian
melalui internet dan buku. Setelah data dikumpulkan, data pengolahan dilakukan. Kemudian
melakukan analisis data dengan analisis deskriptif. Kontribusi ini diharapkan untuk
mengetahui pengaruh discovery learning pada pemahaman konsep matematika

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Hasil penelitian dari beberapa jurnal dapat dikatakan bahwa pengaruh
Discovery Learning terhadap pemahaman konsep sangat berpengaruh, penggunaan model
discovery merupakan model pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Dengan demikian, model pembelajaran discovery learning dapat menjadi
salah satu alternatif bagi para guru mata pelajaran matematika dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Demi keberhasilan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar, adapun saran
yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian ini adalah, pertama, model pembelajaran
discovery learning merupakan salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran matematika, karena dalam proses pembelajaran
discovery learning banyak melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam mengembangkan
pengetahuannnya, kedua, bagi guru diharapkan dapat menggunakan model pembelajaran
yang lebih inovasi dalam kegiatan proses belajar mengajar agar para siswa lebih aktif dan
antusias dalam mengikuti pelajaran, salah satunya yaitu model pembelajaran discovery
learning.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, membuktikan bahwa ada pengaruh Discovery Learning
terhadap kemampuan pemahaman matematika . Hasil penelitian di atas relevan dengan hasil
penelitian dari Rambe & surya (2017) dengan judul penelitian
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS N LOHSARI.Dalam penelitian ini bahwa
model pembelajaran Discovery cenderung lebih menarik perhatian siswa karena model
pembelajaran ini bersifat Discovery (Penemuan) yang banyak melibatkan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar, yakni dimana siswa mengumpulkan sendiri informasi-informasi
atau pengetahuan-pengetahuan yang mereka ketahui atau mereka cari dari referensi-referensi
yang mereka baca, hingga semua informasi terkumpul dan didiskusikan bersama dengan
teman dan guru sampai terciptalah sebuah hipotesis konsep, dan hingga akhirnya mereka
menemukan konsep materi yang ingin dicari dengan kemampuan mereka sendiri dan dengan
bantuan guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran ini, namun dalam proses penemuan
siswa tetap mendapat bantuan atau bimbingan dari guru, agar mereka lebih terarah sehingga
baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang dicapai terlaksana dengan baik.
sebagaimana dijelaskan di dalam kerangka fikir sebelumnya bahwa model pembelajaran
Discovery merupakan salah satu model pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk mata
pelajaran matematika khususnya materi lingkaran.
Hasil penelitian di atas relevan dengan hasil penelitian dari Adelia & Surya (2017)
dengan judul penelitian: Resolution to Increase Capacity by using Math Students Learning
Guided Discovery Learning (GDL). Peneltian ini menyatakan bahwa ada peningkatan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini memang untuk melihat
peningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran
penemuan/discovery, tetapi secara hirarkisnya, saat siswa dalam kondisi memecahkan
masalah, maka kemampuan berpikir kritis siswa pun akan ikut terlatih, dan berkembang.
Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh In’am & Hajar (2017) diketahui
bahwa belajar geometri melalui pembelajaran penemuan dengan menggunakan pendekatan
ilmiah dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan siswa. Berdasarkan hasil dari
beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery
memiliki pengaruh yang baik terhadap peningkatan kemampuan matematika siswa,
khususnya kemampuan berpikir kritis siswa. Ini menunjukkan bahwa inovasi guru dalam
pembelajaran perlu didorong dan layak untuk dilakukan inovasi sesuai situasi, kondisi, dan
materi yang disampaikan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: Terdapat pengaruh Discovery Learning terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Adelia, W.S., & Surya, E. 2017. Resolution to Increase Capacity by using Math Students
Learning Guided Discovery Learning (gdl). International Journal of Sciences: Basic and
Applied Research (IJSBAR). Volume. 34, No. 1,
https://www.researchgate.net/publication/318561469

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi


SMP. Jakarta: Depdiknas.

Duffin, J.M.& Simpson, A.P. 2000. A Search for understanding. Journal of Mathematical
Behavior. 18(4): 415-427.

Hamiyah dan Jauhar. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi
Pustakaraya.

Hasanah, M., & Surya,E. 2017. Differences in the Abilities of Creative Thinking and
Problem Solving of Students in Mathematics by Using Cooperative Learning and Learning of
Problem Solving. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR).
Volume 34, No 1, pp 286-299. https://www.researchgate.net/publication/318561310

In’am,A., & Hajar, S. 2017. Learning Geometry through Discovery Learning Using a
Scientific Approach. International Journal of Instruction. Vol.10, No.1.
https://www.researchgate.net/publication/313419459
Juliana, M., Surya, E. (2017). An Analysis Of Jingsaw Cooperative Effectiveness To
Improve The Self-Confidance And Learning Result Of Vocation High School Student’s.
IJARIIE. Vol. 3-Issue-2.

Kurniati,I., & Surya, E. 2017. Student’s Perception of their Teacher Teaching Style’s.
International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR).
Volume.33,No.2.http://gssrr.org/index.php?journal=JournalOfBasicAndApplied

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rambe,Khairatun Nisa.,& Surya,E.2017.Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Terhadap


Hasil Belajar SIswa Kelas VII MTSN Lohsaari.
https://www.researchgate.net/publication/321832722
Rizqi,N.R., & Surya, E. 2017. An Analysis Of Students’ Mathematical Reasoning Ability In
VIII Grade Of Sabilina Tembung Junior High School. International Journal Of Advance
Research And Innovative Ideas In Education (IJARIIE). Vol-3 Issue-2 2017.
https://www.researchgate.net/publication/318562729

Sumantri. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.

Surya, Edy. 2010. Analisis Pemetaan dan Pengembangan Model Pembelajaran Matematika
SMA di Kabupaten Tapanuli tengah dan Kota Sibolga Sumatera Utara. Jurnal Pendidikan
Matematika PARADIKMA. Vol. 6. No.1.

Surya, E & windah.S.A (2017) Resolution to Increase Capacity by using Math Students
Learning Guided Discovery Learning (gdb). International Journal of Sciences: Basic and
Applied Research (IJSBAR), Volume 34, No 1

Anda mungkin juga menyukai