i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
CRITACAL BOOK REPORT
A. Perbandingan Trigonometri
𝐵𝐶 𝐵𝐶 𝐴𝐶
; ;
𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐴𝐵
Perbandingan Trigonometri adalah perbandingan tiap-tiap dua sisi pada segitiga siku-
siku
panjangsisiyangmengapi b
Cosinus = atau Cos = c
panjangsisimiring
panjangsisidepan 𝑎
Tangen = atau Tan = 𝑐
panjangsisiyangmengapi
2
1. Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa
Berikut adalah tabel Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa
B. Fungsi Trigonometri
3
Fungsi trigonometri sederhana meliputi fungsi sinus, fungsi cosinus dan fungsi
tangen. Masing-masing fungsi tersebut dijelaskan dalam bentuk grafik baku fungsi
trigonometri seperti berikut:
4
C. Aturan Sinus dan Cosinus
Keterangan:
a = panjang sisi a
b = panjang sisi b
c = panjang sisi c
5
Aturan Cosinus merupakan aturan yang menjelaskan hubungan antara
kuadrat panjang sisi dengan nilai cosinus dari salah satu sudut pada
segitiga. Aturan cosinus dapat digunakan untuk menentukan unsur-unsur lain dalam
suatu segitiga sembarang untuk dua kasus yaitu saat tiga sisi ketahui dan saat dua sisi
dan sudut apitnya diketahui. Seperti yang dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Keterangan:
a = panjang sisi a
b = panjang sisi b
c = panjang sisi c
6
Sehingga aturan cosinus berlaku untuk setiap segitiga ABC sebagai berikut:
a2 = b2 + c2 - 2 bc cos A
b2 = c2 + a2 - 2 ac cos B
c2 = a2 + b2 - 2 ab cos C
2.2 Pembahasan
1. Buku utama pada pembahasan mengenai perbandingan trigonometri di buku
ini menjelaskan perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku berupa
sinus, cosinus, dan tangen dan lain-lain, tetapi di buku ini menyisipkan catatan
berupa pemahaman agar siswa mudah memahami materi dengan menyingkat
sisi-sisi pada segitiga menjadi de, sa, mi yang berarti depan, samping , miring
dengan demikian ;
7
𝑑𝑒 𝑠𝑎 𝑑𝑒
sin A = , cos A = , tan A =
𝑚𝑖 𝑚𝑖 𝑠𝑎
Sedangkan pada buku pembanding satu dan dua tidak memuat cacatan seperti
di buku pertama dan hanya menjelaskan perbandingannya pada segitiga ABC
a b 𝑎
seperti berikut ini ; Sin A = , Cos A = , Tan 𝐴 =
c c 𝑐
Sedangkan pada buku pembanding dua sama seprti buku utama menjelaskan
materi dengan rinci dan memuat sebuah tabel tersebut.
8
Persamaan grafik fungsi pada gambar di atas adalah ….
A. y = – 2 Sin(3x + 45)o
B. y = – 2 Sin(3x – 45 )o
C. y = – 2 Sin(3x – 45 )o
D. y = 2 Sin(3x + 15)o
E. y = 2 Sin(3x – 45 )o
Pembahasan:
1. Nilai Amplitudo: A = 2
2. Periode dari 15o sampai 135o adalah 1, sehingga:
5. Pada pembahasa aturan sinus, aturan cosinus, dan rumus segitiga pada buku
utama menjelaskan secara rinci materi beserta contoh soal yang banyak dan
beragam, Sedangkan pada buku pembanding satu lebih menjelaskan
rumusnya saja kemudian pada contoh soal peserta didik dapat memahami
maksud dari rumus tersebut karena tindak dijelaskan secara terperinci.
Sedangkan pada buku dua tidak membahas aturan sinus, aturan cosinus, dan
rumus segitiga.
9
BAB III
CRITICAL JOURNAL REVIEW
3.1 Ringkasan Jurnal
Dalam jurnal utama yang diteliti, mengenai Penerapan Metode
Hypnoteaching Untuk Melihat Motivasi Belajar Siswa Pada Materi
Trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode hypnoteaching dan melihat motivasi belajar siswa
khususnya materi trigonometri kelas X SMA Negeri 1 Indralaya. Subjek
penelitian ini adalah kelas X IPA 2 SMA Negeri 1 Indralaya yang berjumlah
33 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi dan
angket motivasi belajar siswa. Berdasarkan analisis data hasil penelitian
diperoleh bahwa gambaran pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
hypnoteaching terlaksana dengan sangat baik dengan persentase 85,4% dan
motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode hypnoteaching
dikategorikan tinggi dengan rata-rata 84,52%.
3.2 Pembahasan
Trigonometri merupakan satu-satunya materi yang diajarkan di tingkat
Sekolah Menengah Atas Menurut Rusdi,dkk (2013) mengatakan bahwa
materi trigonometri banyak menggunakan konsep matematika yang tidak
nyata.
Didalam jurnal utama menjelaskan bagaimana pengaruhnya Motivasi
belajar siswa dengan penerapan metode hypnoteaching. Misalnya dalam
segitiga adanya perbandingan nilai sinus, cosinus, tangen suatu sudut
dan aturan sinus serta aturan kosinus. Pada pokok bahasan trigonometri
siswa cenderung hanya menghafal rumus dan kurang termotivasi untuk
memahami konsep trigonometri. berbagai penyebab kurang mampunya
siswa dalam memahami matematika khususnya trigonometri di
antaranya : (1) penyampaian materi oleh guru kurang efektif, (2)
10
kurangnya motivasi belajar siswa, (3) siswa belum mampu menganalisis
permasalahan secara mandiri, dan (4) siswa kurang aktif dalam belajar
secara individu maupun kelompok. Metode hypnoteaching merupakan
metode pembelajaran yang dalam menyampaikan materi, guru memakai
bahasa-bahasa bawah sadar yang bisa menumbuhkan ketertarikan tersendiri
kepada anak didik (Yustisia,2012). Bahwa kecenderungan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan metode hypnoteaching dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
menjadi hal yang lebih mudah meskipun materi yang diajarkan tergolong
sulit.
Pada jurnal pembanding 1, menjelaskan bahwa Minat merupakan
dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada suatu objek tertentu.
Menurut Slameto (2010:180)[3] “minat adalah suatu rasa suka maupun
ketertarikan pada sebuah hal atau kegiatan, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri sendiri.” Siswa yang memiliki minat pada sebuah
subjek tertentu lebih condong untuk memberikan perhatian yang lebih besar
pada subjek tersebut. Apabila perhatian sudah terfokus pada sebuah hal yang
disukai, maka itu akan berpengaruh dengan pencapaiannya. Misalnya
seseorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian, maka ia akan
berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian (𝑈𝑠𝑚𝑎𝑛,1995∶
27)[4]. Kebanyakan siswa tidak begitu berminat dan tidak suka dengan
pembelajaran matematika. Setiawan (2012: 1)[5] menyatakan “Pembelajaran
Matematika sering menggunakan metode ceramah. Hal ini cenderung
membuat siswa menjadi pasif kemudian akan berdampak pada renddahnya
minat siswa.”. Menurut Susanto (2013: 66) [6], “kegiatan belajar yang
dilakukan tidak sesuai dengan minat siswa akan berdampak negatif terhadap
hasil belajar siswa, demikian juga sebaliknya. Dengan adanya minat pada
diri siswa, maka siswa akan mendapatkan sebuah kepuasan dari kegiatan
pembelajaran.” Pemilihan sebuah model pebelajaran merupakan hal yang
11
penting dalam perencanaan pembelajaran karena akan mempengaruhi minat
siswa dalam pembelajaran. Peneliti melihat model Discovery Learning
memberi efek yang sesuai untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, minat memegang peranan
penting dalam belajar. Dengan adanya minat dalam pribadi siswa, maka
siswa akan memusatkan perhatiannya pada pembelajaran tersebut dan
minat masih ada kaitannya dengan akitivitas belajar siswa. Discovery
Learning menurut Hamalik (𝑇𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟,2012:29) [7] adalah proses pembelajaran
yang berfokus pada mental intelektual pada anak didik dalam memecahkan
berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep yang
dapat diterpakan di lapangan. Ketika pembelajaran, peserta didik didorong
untuk aktif dengan cara menemukan dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang
diperoleh akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah untuk dilupakan.
Karena mereka lah yang menemukan dan menganalisis cara itu sendiri.
Pada jurnal pembanding ke 2, menyatakan bahwa Trianto (2009, pp.5-
7) menyatakan bahwa terdapat kondisi yang berbeda jika dilapangan, proses
pembelajaran sering didominasi oleh pembelajaran konvensional.
Pembelajaran kon-vensional lebih disukai guru dikarenakan tidak banyak
memerlukan alat dan bahan praktik, guru cukup menjelaskan konsep-konsep
yang ter-dapat pada buku ajar atau referensi lain. Pembel-ajaran yang berpusat
pada guru ini menjadikan siswa hanya menghapal konsep-konsep yang
diberikan guru. Hal ini menjadikan keputusasa-an, kebosanan, dan
kurang maksimalnya perkembangan potensi siswa. Salah satu alternatif
yang dapat memban-tu siswa untuk melakukan banyak eksplorasi dalam
waktu yang terbatas adalah dengan meng-gunakan bantuan komputer
dengan berbagai software yang relevan.
12
BAB IV
MINI RISET
2. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA 1 yang
berjumlah 33 orang.
4. Instrumen penelitian
Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kertas
tes, dimana siswa diberikan kertas soal trigonometri untuk diselesaikan dan
juga dokumentasi dengan menggunakan kamera handphone.
13
5. Teknik analisi data
a. Analisi letak kesalahan siswa saat menjawab soal test trigonometri.
b. Mewancarai siswa bagaimana kendala siswa saat mengerjakan soal
.
Soal :
14
12 FIKA 0
13 FEBY 0
14 FARAH 34
15 HENDIEL 51
16 IZZA 45
17 KAYLA 18
18 KARMAN 18
19 M.ALI 0
20 METTA 21
21 NITA 42
22 PITRI 42
23 PUSPITA 0
24 REYNALDI 0
25 RIZKY 21
26 SURYA 45
27 SITI 41
28 SAFIRA 48
29 WIRA 20
30 ZAMZAM 31
Dari nilai diatas dapat kita ketahui sangat banyak kesalahan dari siswa
bahkan dari hasil nilai rendah ada juga mahasiswa yang tidak mengerjakan
apa apa dimana kertasnya kosong semua.banyak alasan yang dilontarkan
siswa saat mengerjakan soal, adalah rumusnya gak ingat lagi, terlalu
banyak rumusnya sususah dihafal,soalnya susah,dst.
Pada soal 1.
15
Pada saat mengerjakan butir soal pertama, kendala siswa
adalah siswa sulit mengingat rumus dan blom paham dalam sebuah
siku-siku untuk sudut sin cos dan tan mana sisi depan dan miringnya
dan sisi sampingnya. Jadi siswa blom memahami konsep nya.
Pada soal 2.
Pada butir soal kedua ini, kendala siswa adalah siswa tidak
mampu mengingat rumus trigonometri yang berlaku bahkan mereka
banyak yang tidak menjawab soal karena memang sulit untuk
diselesaikan dan begitu juga dengan sudut istimewa yang salah salah
seperti terbalik dan tidak dijawab.
Pada soal 3
Sama alasannya dengan nomor 2 dan kebanyakan siswa tidak
menjawab soal nomor 3 karena tidak mengingat persamaan
trigonometri
16
2. Apa kendala anda dalam mengerjakan soal trigonometri?
Jawaban : jawaban beberapa siswa sama yaitu sulit mengingat rumus-
rumus yang sudah ada dan sudah lupa karena itu materi kelas
X semester 2 .
3. Apakah anda senang dengan materi trigonometri?
Jawaban : hampir semua berkata tidak karena sulit dan juga rumus
rumusnya banyak mau di hapal.
17
BAB V
REKAYASA IDE
5.1 Identifikasi Masalah
Dari hasil minireset ada beberapa masalah yang ditemukan pada siswa yaitu :
5.2 Solusi
Dari masalah diatas maka ada beberapa solusi yang dapat kita kembangkan
untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dialami. Solusi yang akan
kami kembangkan adalah trik trik menghapal rumus untuk mempermudah siswa
SMA, dan juga untuk memotivasi siswa agar tidak jenuh dan mulai menyenangi
trigonometri dengan cara menarik dan trik yang mudah.
1. Sudut istimewa
Trik menghapal sudut istimewa pada trigonometri dan untuk lebih jelasnya
akan dijelaskan dalam sebuah projek alat peraga.
18
Contoh 𝑠𝑖𝑛 30 = 300 terletak di jari telunjuk, sin dibaris kedua telunjuk ada 1,
1 1 1
sehingga didapatkan 2 √𝑛 = 2 √1 = 2
19
3. Trigonometri Sudut Ganda
= cos² A - (1 - cos² A)
= cos² A - 1 + cos² A
= cos² A + cos² A - 1
= 2 cos² A - 1
Begitu pun untuk sinus, menggunakan cara yang sama maka akan menjadi
seperti dibawah ini.
= (1 - sin² A) - sin² A
= 1 - sin² A - sin² A
= 1 - 2 sin² A
20
Untuk rumus sinus dan tangen sudut ganda, kita juga bisa menggunakan
bantuan rumus penjumlahan sin dua sudut dan rumus penjumlahan tan dua
sudut seperti dibawah ini.
= 2 sin A cos A
tanA +tanB
Rumus tangen sudut ganda tan(𝐴+𝐵) == 1−tanAtanB
2tanA
tan(2𝐴) = 1−tan2A
21
22
BAB VI
PROJEK
6.1 Prosedur Alat Peraga
b. Prosedur kerja
1. Gambar tangan di sebuah karton yang tebal sehingga tidak mudah patah
23
2. Gunting karton yang sudah digambar tangan sehingga nantinya karton
seperti tangan yang digambar
24
4. Warna yang di buat adalah warna ungu untuk sin dan warna merah untuk
cos
6. Menuliskan nilai sudut di karton tipis dibuat dua untuk cos dan untuk sin
dengan panah dua warna , untuk warna hijau bernilai positif dan harna
hijau kuning untuk nilai negatif
25
7. Menuliskan sudut istimewa di ujung jari pada karton tangan yang dibuat
26
6.2 Cara Penggunaan
1. Sinus
Untuk mencari sin maka kita menggunakan jari warna ungu pada sudut
yang searah dengan jari-jari yang sudah di buat nilai sudut istimewanya
sehingga saat kita mencari nilai sin 45 tinggal melihat 45 sejajar dengan
1
jari yang mana dan nilainya sejajar dengan jari tengan yaitu 2 √2 makanya
nilainya akan dapat kemudian perhatikan waran panah jika warna panah
hijau berarti bernilai positif tetapi jika panahnya berwarna hijaukuning
maka nilainya negatif pada gambar warna panah hijau paka nilainya
posotif untuk sin 45.
2. Cosinus
Untuk mencari nilai cos maka kita menggunakan jari warna merah dimana
sama hal nya dengan sin kita tinggal menyesuaikan nilai cos yang dicari
dengan jari yang sudah ada nilainya. Misal mencari cos 120 maka kita
1
melihat sejajar dengan jari telunjuk yaitu - 2
kemudian kenapa bernilai
negatif karena 120 berada pada panah berwarna hijau kuning sehingga
nilainya minus.
sin 𝜃
3. Untuk mencari nilai tan 𝜃 = melalui rumus ini kita dapat
cos 𝜃
mementukan nilainya
Yaitu dengan memasukkan terlebih dahulu untuk cos dan sin sehingga
dari cos dan sin kita dapat menentukan nilai dari tan 𝜃.misal untuk
sin 30
mencari tan 30 maka tan 30 = cos 30
1
2 1
maka tan 30 = 1 = 2 √2 karena cos 30 dan sin 30 berada pada panah
2
√2
hijau maka nilainya positif
1
4. Untuk mencari nilai sec 𝜃 = maka kita menggunakan jari cos ,
cos 𝜃
1
misalkan kita mencari sec 120 maka sec 120 = maka sec 120 =
cos 120
1
1 hasilnya sec 120 = -2, bernilai negatif karna panahnya berwarna hijau
−
2
kuning.
1
5. Untuk mencari nilai cosec 𝜃 = maka kita menggunakan jari sin ,
sin 𝜃
1
misalkan kita mencari cosec 120 maka cosec 120 = maka cosec
cos 120
1 2
120 = 1 hasilnya cosec 120 = 3
√3, bernilai positif karna panahnya
2
√3
berwarna hijau.
27
cos 𝜃
6. Untuk mencari nilai cotan 𝜃 = melalui rumus ini kita dapat
sin 𝜃
mementukan nilainya
Yaitu dengan memasukkan terlebih dahulu untuk cos dan sin sehingga
dari cos dan sin kita dapat menentukan nilai dari cotan 𝜃.misal untuk
cos 30
mencari cotan 30 maka cotan 30 = sin 30
1
2
√2
maka cotan 30 = 1 = √2 karena cos 30 dan sin 30 berada pada panah
2
hijau maka nilainya positif
28
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari Riset yang telah dilakukan dan dari berbagai sumber artikel penelitian bahwa
penggunaan media pembelajaran, motivasi pembelajaran dan penyamapaian materi
oleh guru begitu berpengaruh pada keberlangsungan siswa dalam menerima pelajaran
matematika, terkhusus pada materi trigonometri.
7.8 Saran
Dari Riset yang telah dilakukan dan dari berbagai sumber artikel penelitian begitu
disarankan kepada setiap pendidik untuk menggunakan media ataupun berupa
motivasi guna meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami pelajaran
matematika terkhusus materi trigonometri.
29
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Agil, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X. Jurnal Prosiding.
Vol. 1, No1.
Ari y, Rosihan, Indriyastuti. 2014. Perspektif Matematika 1 untuk kelas x SMA dan
Qori, Ratmi, dkk. 2018. Penerapan Metode Hypnoteaching Untuk Melihat Motivasi
Belajar Siswa Pada Materi Trigonometri Kelas X Sma Negeri 1 Indralaya.
Jurnal
Pendidikan Matematika. Vol. 2, No.1.
Sabandar, Jozua(ed.). 2009. Matematika Sma/Ma Kelas X. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Sembiring, Suah, dkk .2007. Pelajaran Matematika untuk SMA/MA kelas X semester
1 dan 2. Jakarta:Cv.Yramawidya.
30
DOKUMENTASI
31