PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam adalah sebuah keyakinan,
yaitu tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah. Dalam
Bahasa Indonesia, kata modernisasi adalah “pembaruan”, berasal dari kata baru yang
bermakna sesuatu yang tidak pernah ada, tidak pernah terlihat, tidak pernah diketahui atau
didengar. Bentuk dalam kata kerja baru atau baru adalah “pembaruan”, yang berarti proses
menjadi “baru”, “mengulangi sekali lagi”, atau “memulai lagi”, dan “mengganti dengan
dalam berbagai ospek sikap sosial, adat-istiadat, dan sebagainya yang membawa pada
Islam dan Modernisasi merupakan dua hal yang dapat menimbulkan banyak pertanyaan
oleh beberapa kalangan. Segelintir orang (ekstrimis) beranggapan bahwa Islam dan
Modernisasi adalah suatu paduan yang tidak tepat untuk disandingkan, menurut mereka
modernisasi adalah pintu utamanya bid’ah dan bid’ah adalah virus agama. Sebagian orang
lagi berpendapat, bahwa kembali ke Islam artinya kembali ke zaman dulu, yang artinya jika
kita menjalankan aturan Islam secara kaffah maka kita harus meninggalkan teknologi, yang
berarti bahwa kita akan tertinggal oleh kehidupan yang terus mengalami perkembangan.
Perbedaan pendapat, pemikiran, dan cara menyikapi dari sebagian umat Islam inilah
yang mendorong kami untuk mencoba menyampaikan informasi yang dimaksud sebenarnya
mengenai Islam dan Modernisasi. Agar tidak lagi terjadi pertentangan dan perselisihan
karena perbedaan pendapat yang sebenarnya kurang dipahami oleh masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana sejarah perkembangan Islam dan Modernisasi?
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Islam adalah agama yang mengimani keesaan Allah Ta’ala. Islam adalah agama yang
sempurna. Kesempurnaan Islam adalah sebuah keyakinan, yaitu tidak ada Tuhan selain
dalam Islam yang berasal dari istilah Barat. Istilah-istilah itu masuk ke dunia Islam
menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai ospek sikap sosial, adat-
istiadat, dan sebagainya yang membawa pada keadaan baru di dunia Islam. Kata modern
mengandung sesuatu yang baru (new) sebagai lawan dari yang lama (ancient).
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata modernisasi adalah “pembaruan”, berasal dari
kata baru yang bermakna sesuatu yang tidak pernah ada, tidak pernah terlihat, tidak pernah
diketahui atau didengar. Bentuk dalam kata kerja baru atau baru adalah “pembaruan”, yang
berarti proses menjadi “baru”, “mengulangi sekali lagi”, atau “memulai lagi”, dan
Jauh sebelum istilah modernisasi (pembaruan), di dunia Islam sudah ada istilah tajdid
(jaddada, yujaddidu, tajdidan) yang memiliki arti lebih kurang sama dengan modernisasi
atau pembaruan. Kata-kata tersebut ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadist
Rasulullah SAW.
Dalam kamus-kamus Bahasa Arab, kata jaddada diartikan dalam konteks jaddada al-
syai’, menjadikan sesuatu yang baru. Jadid adalah lawan kata khalaq (usang) dan jaddah
adalah kata dasar dari jadid yang merupakan lawan kata dari bila (usang).
3
Dari berbagai pengertian di atas, maka modernisasi atau tajdid secara etimologis dapat
dipahami sebagai gagasan yang mengandung tiga makna yang berkesinambungan, yaitu :
Pertama, sesuatu yang diperbarui itu sebelumnya sudah ada, jelas eksistensinya, dan
sudah diketahui oleh manusia. Kedua, sesuatu itu telah dimakan zaman sehingga menjadi
kuno, tidak up to date, tertinggal, dan kehilangan. Ketiga, sesuatu itu kemudian
lama, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan
teknologi.1
Sejarah perkembangan Islam dan modernisasi tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh
yang berpengaruh di dalamnya. Mereka mulai menyadari adanya kemunduran yang terjadi
dalam diri kaum muslimin sehingga mereka melakukan suatu inisiatif untuk memperbarui
dan memperbaiki apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kaum muslim. Bermula dari
ekspedisi yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte (1769-1821) ke Mesir. Napoleon dapat
menguasai Mesir dengan mudah karena penguasa yang bertahta di Mesir sebagai bagian
dari kekhalifahan Utsmani di Turki sudah demikian lemah. 2 Hal itu menyebabkan kekuatan
kaum muslimin semakin lama semakin lemah dan dengan mudah untuk dihancurkan. Ketika
pasukan Napoleon ekspedisi ke Mesir mereka memberikan pengaruh yang besar bagi
kesadaran umat islam, khususnya para tokoh-tokohnya, mereka sadar bahwa terjadi
kemunduran dan kelemahan pada diri kaum muslimin. Namun sebelumnya mereka masih
menyakini bahwa umat islam adalah umat yang terbaik karena agama mereka adalah agama
1
Syahrin Harahap,”Islam & Modernisasi”(Jakarta:Kencana,2015),hal.74-78
2
Ibid.,hal.85.
4
yang tebaik. Napoleon melakukan ekspedisi bukan tanpa alasan, ia telah merencanakan
strategi yang mungkin pada saat itu kaum muslimin tidak menyadarinya. Ia datang dengan
membawa para ilmuwan, administrator dan birokrat profesional untuk menata pemerintahan
yang ada di Mesir. Para ilmuwan digerakkan untuk melakukan penelitian keilmuan.
Pengaruh eksternal bagi pembaharuan atau modernisasi dalam Islam tidak lepas dari
dominasi pengaruh Barat. Sebagaimana terlihat dalam kenyataan sejarah Islam terbagi
menjadi tiga periode besar. Periode klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800),
dan periode modern (1800-seterusnya). Kekalahan tiga kerajaan besar, kerajaan utsmani
(Ottoman) di Turki, Safawi di Persia, dan Mughal di India dari Eropa merupakan pukulan
yang cukup berat bagi dunia Islam. Dan sejak abad ke-18 Eropa dengan mapan memasuki
dan jalan-jalan perdagangan strategis. 3 Satu persatu negara Muslim telah diduduki oleh
negara-negara Eropa, bersamaan dengan itu bangsa Eropa telah mengalami kemajuan di
dunia Islam akan kelemahannya. Raja-raja dan pemikir muslim pun mulai mendiagnosis
gagasan mereka tentang bagaimana upaya mengatasi keterbelakangan dan memajukan umat
yang sering disertai ajakan untuk mencontoh barat (Westernis) dalam berbagai sisi
kehidupan.4 Bukan hanya ekspansi di bidang kemiliteran namun dalam bidang pengetahuan
3
Harun Nasution “Pembaharuan dalam Islam”(Jakarta:Bulan Bintang,2003),hal.29.
4
Syahrin Harahap,”Islam & Modernisasi”(Jakarta:Kencana,2015),hal.87
5
sains dan teknologi juga sangat berpengaruhi dalam pembaharuan atau modernisasi dalam
islam.
Tak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Barat cukup berpengaruh dalam pembaharuan
atau modernisasi dalam islam. Pembaharuan juga dipengaruhi oleh peran para pembaharu
muslim yang menyuarakan dibukanya kembali pintu ijtihad yang selama ini tertutup akibat
5
adanya sakralisasi terhadap pemikiran ulama klasik. Inilah yang menyebabkan
kemunduran umat islam mereka terlalu terpatok dalam pemikiran ulama klasik padahal
dalam berjalannya waktu pemikiran tersebut sudah tidak relevan. Kaum muslimin pada saat
itu dalam fase yang tidak mengapresiasi pikiran, peran akal yang sangat direndahkan dan
sangat pensakralkan pemikiran agama yang dihasilkan oleh ulama terdahulu. Disinilah para
pembaharu muslim mengubah pemikiran yang telah lama ada dalam diri kaum muslimin
agar pemikirannya selalu relevan seiring berkembangnya zaman. Yang sesuai dengan ajaran
agama islam sendiri yang selalu mengajarkan umatnya agar selalu belajar tentang sesuatu
yang baru. Nabi Muhammad sendiri menyerukan agar umatnya dapat menyelesaikan
masalah-masalah keduniaannya. Dengan pembaharuan ini umat Islam akan lebih maju dan
tidak tertinggal dari bangsa-bangsa yang lain. Karena Al-Qur’an dan Hadist sendiri
perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek sikap lembaga-lembaga sosial, adat istiadat,
dan sebagainya yang membawa pada keadaan baru di dunia Islam. 6 Dalam prosesnya
modernisasi mangalami berbagai tanggapan ada yang terus terang menerimanya, ada yang
5
Ibid.,hal.89.
6
Ibid.,hal.74
6
Mansyarakat yang menerimanya secara langsung tanpa memikirkan itu berbahaya
untuk diri kita dan agama kita juga tidak baik karena segala sesuatu yang kita lakukan harus
ada pedoman yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Jika kita tidak mengiringinya dengan berpedoman
pada Al-Qur’an dan Hadits maka ditakutkan modernisasi yang kita lakukan melenceng dari
Sedangkan orang yang menolak dengan keras modernisasi dia juga belum bijak dalam
menentukan keputusannya karena agama Islam sendiri terutama nabi Muhammad menyeru
permasalahn yang ada sesuai dengan zamannya. Dengan menolak modernisasi ini maka kita
akan semakin tertinggal umat islam akan semakin terpuruk dan tidak bisa bersaing dengan
yang lainnya.
Disinilah fungsi untuk memfilter modernisasi bagi umat Islam dimana mereka tidak
menolak atau menerimanya secara mentah-mentah tetapi menyaring mana modernisasi yang
baik dan tidak menyimpang dari ajaran agama Islam dan modernisasi ini tidak mengubah
masalah aqidah karena itu sudah pasti dan tidak dapat diubah dalam ajaran agama Islam.
Cara agar kita dapat menyaring modernisasi dalam umat islam salah satunya yaitu melalui
pendidikan.
kemurnian aqidah atau kemantapan iman serta bagaimana kita tetap menjaga keutuhan
agama Islam. Dengan tetap menjaga keutuhan agama Islam diharapkan bisa berjalan
beriringan dengan modernisasi tanpa merubah aturan-aturan yang sudah ada. Dengan begitu
kaum muslimin tidak akan tertinggal dan tidak terpaku pada hukum klasik yang telah dibuat
oleh ulama terdahulu sehingga tetap sejalan dengan era saat ini.
7
Pendidikan sangat penting dalam membentuk manusia modern. Perubahan dalam
bidang kehidupan keluarga juga tidak lepas dari pengaruh faktor modernisasi, dimana
antara anggota keluarga besar. Lerner menyatakan bahwa manusia modern gemar mencari
sesuatu sendiri, mempunyai kebutuhan untuk berprestasi dan gemar mencari sesuatu yang
berbeda dari orang lain. Jadi manusia modern adalah manusia yang mampu berfungsi secara
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam adalah agama yang mengimani keesaan Allah Ta’ala. Islam adalah agama
yang sempurna. Kesempurnaan Islam adalah sebuah keyakinan, yaitu tidak ada Tuhan selain
Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah. Modernisasi adalah “pembaruan”,
berasal dari kata baru yang bermakna sesuatu yang tidak pernah ada, tidak pernah terlihat,
perubahan yang terjadi dalam berbagai ospek sikap sosial, adat-istiadat, dan sebagainya
yang membawa pada keadaan baru di dunia Islam. Dengan demikian, pembaruan dalam
Islam dapat didefinisikan sebagai pemikiran, gagasan, gerakan, dan usaha mengubah
Sejarah perkembangan Islam dan modernisasi tidak lepas dari pengaruh Barat.
PengaruhBara atau bangsa Eropa cukup berpengaruh dalam pembaharuan atau modernisasi
dalam islam. Pembaharuan juga dipengaruhi oleh peran para pembaharu muslim yang
menyuarakan dibukanya kembali pintu ijtihad yang selama ini tertutup akibat adanya
sakralisasi terhadap pemikiran ulama klasik. Inilah yang menyebabkan kemunduran umat
islam mereka terlalu terpatok dalam pemikiran ulama klasik padahal dalam berjalannya
Modernisasi yang terjadi tidak bisa diambil secara merata oleh kaum muslimin, oleh
karena itu fungsi menyaring pengaruh modernisasi sangat penting karena pengaruh
modernisasi ada yang buruk dan tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Salah satunya
yaitu dengan pendidikan, pendidikan ini sangat berperan dalam menyaring hal-hal buruk
9
tersebut karena dengan pendidikan kita akan memiliki pedoman untuk hidup dalam era
B. Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan
dari banyak sumber penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis
diatas.
10
DAFTAR PUSTAKA
11