Jargon 1
Jargon 1
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan yang
dipergunakan oleh individu maupun masyarakat. Tanpa ada bahasa berarti tidak
ada masyarakat dan tidak ada pergaulan. Sifat-sifat masyarakat terutama dapat
dipelajari dari bahasanya, yang memang menyatakan sesuatu yang hidup dalam
bergantung, maka bahasa yang sebagai milik masyarakat juga tersimpan dalam
diri masing-masing individu. Setiap individu dapat bertingkah laku dalam wujud
bahasa, dan tingkah laku bahasa individual dapat berpengaruh luas pada anggota
masyarakat bahasa lain. Oleh karena itu, individu tetap terikat pada aturan
bekerja sama, dan menjalin kontak sosial di dalam masyarakat. Dalam melakukan
hal tersebut, manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yang berupa bahasa.
kelompok ini sebagai identitas dari dalam kelompok tersebut. Setiap individu
adalah anggota dari kelompok sosial tertentu yang tunduk pada seperangkat aturan
yang disepakati dalam kelompok tersebut. Salah satu aturan yang terdapat di
dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan
dalam pikiran dan perasaan penuturnya. Ungkapan pikiran dan perasaan manusia
dipengaruhi oleh dua hal yaitu oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri
(http://bahanamahasiswa.org).
yang dibedakan menurut topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi
ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang timbul menurut
digunakan. Pemilihan terhadap salah satu ragam bahasa dipengaruhi oleh faktor
pembicaraan atau cara pengungkapan dapat berupa sarana atau cara pemakaian
bahasa, misalnya bahasa lisan dan bahasa tulis. Sehingga masing-masing ragam
bahasa memiliki ciri-ciri tertentu, sehingga ragam yang satu berbeda dengan
pemakaian. Hal ini sebagai indikasi bahwa kebutuhan manusia terhadap sarana
yang dipahami oleh semua penutur bahasa itu. Namun, karena penutur bahasa
tersebut tidak merupakan kumpulan manusia yang homogen, maka wujud bahasa
akan semakin bertambah kalau bahasa tersebut digunakan oleh penutur yang
Dalam variasi bahasa terdapat dua pandangan yaitu (1) Variasi bahasa
dilihat sebagai akibat adanya kevariasian sosial penutur bahasa dan kevariasian
fungsi bahasa. (2) Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya
sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang bervariasi. (Chaer dan
Agustina, 1995:82) membedakan variasi bahasa antara lain dari segi (1) Penutur,
(2) Pemakaian, (3) Keformalan, dan (4) Sarana. Variasi bahasa dari segi penutur
atau yang disebut idiolek, yakni variasi bahasa yang bersifat perorangan. Variasi
kelaminnya, dan kapan bahasa itu digunakan. Variasi dari segi pemakaian, variasi
fungsiolek.
Variasi bahasa dari segi keformalan dibagi atas lima macam gaya yaitu
(1) ragam beku (frozen), (2) ragam resmi (formal), (3) ragam usaha (konsultatif),
Variasi bahasa dari segi sarana, dalam hal ini dapat disebut adanya ragam
lisan dan ragam tulis, atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan
sarana atau alat tertentu. Ragam bahasa lisan dalam menyampaikan informasi
tangan, dan gelengan kepala, tetapi dalam ragam bahasa tulis hal tersebut tidak
terdapat, yang dapat terlihat hanya dengan pemakaian tanda baca, diksi, dan gaya
bahasa. Oleh karena itu, dalam berbahasa tulis harus lebih menaruh perhatian
tanda lambang yang disusun agar dapat dipahami pembaca dengan baik. Salah
satu fungsi tanda lambang adalah untuk menyampaikan pesan, dengan fungsi itu
komunikasi tanda lambang berkembang dan tidak menentu mencari bentuk yang
memang tidak dapat dipaksakan kepada para penggunanya, begitu pula kepada
pengguna SMS.
membuat kita untuk dapat bertukar pesan pendek antar sesama pemakai telepon
yaitu cara pengiriman pesan dapat mengirim dan menerima pesan singkat yang
biasanya sampai dengan 160 karakter (huruf). Teks dapat berupa kata atau nomor
maupun kombinasi huruf dengan angka. Short Message (pesan singkat) pertama
yang dikirimkan adalah pada bulan Desember 1992 dari sebuah Personal
Inggris. Pesan singkat ini dilakukan dengan huruf latin maka 160 karakter yang
dapat dikirim, apabila nonlatin seperti huruf Arab atau Cina jumlah karakternya
adalah 70 (http://www.total.or.id).
kaya simbol, dan selipan bahasa asing (Inggris). SMS merupakan padanan
penulisan yang dilafalkan dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang ditulis
SMS seperti namanya merupakan pesan singkat. Pesan yang ditulis dalam
SMS pun disingkat dengan lebih efisien dan padat. Pemakaian penulisan SMS ini
sudah ada sejak SMS itu sendiri muncul. Namun pada perkembangannya,
muncullah penulisan lain yang kadang-kadang aneh dan kurang dapat dipahami
serba disingkat dalam SMS memang tergolong ‘liar’ tidak teratur menurut aturan
apabila dilihat dari segi singkatan. Oleh karena namanya SMS, maka pengguna
SMS semakin mempersingkat pesan yang akan dikirim ataupun yang diterima
alasan kesulitan mengetik, rasa malas, atau sempitnya waktu bahasa SMS disusun
kata, contohnya ‘kt dsrh bwt jdl az utk bsk’. Adapun maksud dalam kalimat
tersebut dapat ditafsirkan pembaca yang menerima pesan tersebut lewat SMS
tersebut ditulis sesuai dengan penulisan bentuk kata dengan kaidah penulisan yang
baik, maka pembaca tidak akan bertanya-tanya dengan pesan yang telah diterima
oleh si penerima pesan tersebut. Jelaslah bahwa maksud kalimat tersebut adalah
kita disuruh membuat judul saja untuk besok. Dari contoh di atas dapat dinyatakan
bahwa pemahaman tentang bentuk tampilan SMS sangat penting terutama dalam
penulisan SMS.
1.1.2 Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan masalah yang telah diuraikan di atas
Hai?
Suatu penelitian harus dibatasi agar penelitian terarah dan tujuan penelitian
tercapai. Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan variasi bahasa dalam SMS
pada majalah Hai sebagai objek penelitian. Peneliti membatasi objek penelitian ini
hanya dari bentuk tampilan dan makna variasi bahasa dalam SMS yang terdapat
sebagai berikut:
Secara teoretis, manfaat yang diperolah dari hasil penelitian variasi bahasa
tentang variasi bahasa dalam SMS pada majalah Hai dengan bentuk
yang lain.
Hasil penelitian variasi bahasa dalam SMS pada majalah Hai secara
praktis dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pengguna SMS dalam
memahami variasi bahasa dalam SMS yang lebih objektif dan realitas.
dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya.
Jenis data pada penelitian ini menggunakan data kualitatif yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat atau uraian (Nawawi, 1991:97). Data kualitatif dibagi
menjadi data primer dan data sekunder. Data primer atau objek pada penelitian ini
diperoleh dengan menggunakan metode simak. Metode simak ialah metode yang
teknik dasar yang digunakan dalam metode simak adalah teknik sadap. Teknik
sadap ialah teknik yang dipakai untuk penyimakan yang diwujudkan dengan
Selanjutnya teknik catat adalah teknik lanjutan yang dilakukan dalam menerapkan
metode simak.
Data sekunder yaitu data yang mengutip dari sumber lain. Data sekunder
diperoleh melalui sumber perpustakaan yang berupa buku cetak dan juga
penggunaan bahasanya. Dalam penelitian ini, variasi bahasa dalam SMS pada
berupa uraian kata-kata secara sistematis dalam bentuk laporan ilmiah yang
berupa skripsi.
1. Variasi Bahasa
tingkat golongan, status, dan kelas sosial karena dalam masyarakat tidak
bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya, tetapi juga karena kegiatan
profesi, jabatan, dan tugas para penutur juga dapat menyebabkan adanya variasi
bahasa.
faktor sosial, dan faktor situasional. Faktor sosial yang mempengaruhi pemakaian
bahasa terdiri atas status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, dan
terdiri dari siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di
mana, dan mengenai masalah apa. Dengan adanya faktor sosial dan faktor
situasional inilah yang menyebabkan adanya variasi bahasa. Dalam variasi bahasa
setidaknya terdapat tiga hal yaitu adanya pola-pola bahasa yang sama, pola-pola
bahasa yang dapat dianalisis secara deskriptif, dan pola-pola yang dibatasi oleh
yang dikemukakan Suwito (dalam Aslinda dan Leni, 2007:17) variasi bahasa
adalah bentuk bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki
bahasa yang dipergunakan bervariasi, hal ini didukung dengan pernyataan Chaer
dan Agustina (1995:87) variasi bahasa berkenaan dengan tingkat golongan, status,
dan kelas sosial para penuturnya, yang mana variasi bahasa dapat dibagi atas (1)
Akrolek adalah variasi bahasa yang dianggap lebih tinggi atau bergengsi daripada
variasi sosial lainnya. Sebagai contoh dari akrolek adalah yang disebut bahasa
bagongan, yaitu variasi bahasa Jawa yang khusus yang digunakan oleh para
(2) Basilek adalah variasi bahasa yang dianggap kurang bergengsi atau
yang digunakan oleh para cowboy dan kuli tambang dapat dikatakan sebagai
bahasa oleh mereka yang kurang terpelajar, atau dari kalangan mereka yang tidak
percakapan sehari-hari secara lisan. Kata kolokial berasal dari kata colloquium
tulis. Juga tidak tepat kalau kolokial ini disebut bersifat “kampungan” atau bahasa
kelas golongan bawah, sebab yang penting adalah konteks dalam pemakaiannya.
(5) Jargon adalah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas oleh
gila, didongkrak, dices, dibalans, dan dipoles. Dalam kelompok tukang batu dan
(6) Argot adalah variasi bahasa yang digunakan secara terbatas pada
profesi-profesi tertentu dan bersifat rahasia, letak kekhususan argot adalah pada
dalam arti ‘polisi’, dan daun dalam arti ‘uang’, gemuk dalam arti ‘mangsa besar’,
(7) Ken adalah variasi bahasa yang dipakai untuk merengek-rengek atau
Variasi bahasa yang terakhir adalah (8) Slang merupakan variasi bahasa
yang bercirikan penggunaan kosakata yang baru ditemukan dan cepat berubah
biasanya dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan profesional untuk
Bahasa slang dirumuskan sebagai ragam bahasa yang tidak resmi dipakai
oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai
usaha orang diluar kelompoknya tidak mengerti, kosa kata slang dapat berupa
25 Februari – 2 Maret 2008 terlihat adanya variasi bahasa yang berupa bahasa
slang yaitu:
Adapun bahasa slang yang terdapat dalam SMS pada majalah Hai antara
lain :
Dalam SMS pun dapat terlihat adanya variasi bahasa yang berupa bahasa
slang. Jadi, terlihatlah banyak bentuk tampilan variasi bahasa dalam SMS dan
perlu disadari bahwa pemahaman tentang bentuk tampilan SMS sangat penting
a. Singkatan
baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan dengan mengikuti bentuk
Terlihat banyak singkatan yang berupa bahasa slang dalam SMS yang
b. Akronim
gabungan suku kata, atau gabungan huruf awal dan suku kata, yang ditulis dan
Dalam SMS pada majalah Hai banyak terlihat bentuk akronim yang
3. Semantik
tanda-tanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang
lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh karena itu
hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandai. Dengan kata
lain, semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau
arti dalam bahasa. Oleh karena itu semantik diartikan sebagai ilmu tentang tanda
atau tentang arti, seperti yang dikemukakan oleh Chaer (1995:3) semantik
mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang yang mempunyai
cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada
umumnya. Dalam setiap bahasa sering kali ditemui adanya hubungan kemaknaan
antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa
lainnya lagi.
Setiap kata mempunyai makna. Makna dari kata tersebut tidak hanya
memiliki satu makna, adakalanya memiliki makna yang lebih dari satu sehingga
berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat, dan
adalah sebuah bentuk dengan makna yang berbeda sebagai akibat dari berbedanya
mengandung arti sampingan ‘for (dari bunyi kata four) Jesus Judas Isa’. Selain
dengan singkatan Ass (aes) yang dalam bahasa Inggris artinya adalah ‘orang
mengartikan tanda yang terdapat dalam pesan tersebut. Dengan begitu perlu
diperhatikan makna yang terkandung dalam SMS agar tidak terjadi salah
pengertian.
4. Bahasa SMS
SMS adalah singkatan dari Short Message Service. Jadi, SMS adalah
layanan untuk pesan pendek. Pesan pendek itu bisa dikirim lewat telepon
banyak digunakan untuk melakukan komunikasi melalui pesan singkat dan telah
basar dan kecil sekaligus serta kaya tanda atau simbol yang digunakan untuk
menggantikan sebuah kata dan hanya dimengerti oleh pengguna SMS. Seperti
singkat yang tampil dengan aneka inovasi dari pengguna telepon genggam yang
huruf besar dan huruf kecil sampai dengan menggunakan aneka bentuk smile face
(http://www.tribunkaltim.co.id).
sebuah model penulisan dengan materi yang aneh, yang hanya ditangkap dan
dimengerti oleh ‘kalangan sendiri’, yakni antara mereka (pengguna SMS) yang
dengan materi yang aneh maksudnya bahwa materi yang digunakan dalam bahasa
SMS tidak seperti yang biasa dilihat oleh kalangan masyarakat karena hanya
pengguna SMS saja yang mengerti materi yang mereka pakai dalam SMS
tersebut.
kolaborasi antara fonem dengan angka yang dibaca berupa kata antara lain:
Indonesia (bahasa Inggris dan bahasa slang) yang ditulis dengan singkatan dan