Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah/ Kelas : AKL 2/ CC

Nama/ NIM : Alif Rizki Ramadhan/ 175020300111057


Tugas : Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi
Tanggal kumpul : 6 Februari 2020

Perusahaan yang Melakukan Konsolidasi di Indonesia


Konsolidasi secara harfiah dapat dimengerti penggabungan dua usaha atau lebih, dengan
cara mendirikan usaha baru, namun membubarkan usaha lama tanpa melikuidasinya terlebih
dahulu. Menurut Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1999, konsolidasi dapat dihahami sebagai
penggabungan dari dua buah bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan
bank lama tanpa melikuidasinya terlebih dahulu
Contoh perusahaan yang melakukan konsolidasi di Indonesia adalah penggabungan dari
perusahaan sejenis antara Trans TV dengan Trans 7 dimana keduanya telah telah menjadi televisi
swasta nasional dibawah naungan Trans.corp. Sebelumnya PT Trans Corporation yang bernama
PT Para Inti Investindo merupakan usaha milik para group pada bidang media, gaya hidup, dan
hiburan. Awalnya, Trans Corp hanya didirikan sebagai penghubung antara stasiun televisi Trans
Tv dengan stasiun televisi yang baru saja diambil alih 49% kepemilikan sahamnya oleh Para Group
dari Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Trans 7 (yang dulunya Tv 7). Trans Corp sendiri
dimiliki oleh para group yang dimiliki oleh konglomerat Indonesia Chairul Tanjung.
Selain perusahaan yang bergerak dalam bidang media, terdapat juga perusahaan reasuransi
yang melakukan konsolidasi kapasitas atau joint-capacity (JC) dalam menjalankan transaksi
reasuransi di Indonesia. Keempat perusahaan yang melakukan konsolidasi tersebut adalah PT
Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nas Re), PT
Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re), dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein). Alasan
keempat perusahaan tersebut melakukan konsolidasi adalah besarnya nilai IPR setelah keempat
perusahaan tersebut melakukan konsolidasi. Setelah konsolidasi kapasitas IPR mampu
menampung 60% treaty. Selain itu ada tiga hal yang melatarbelakangi konsolidasi tersebut.
Pertama, praktik impor jasa reasuransi yang berlebihan. Kedua, kapasitas reasuransi di Indonesia
belum dioptimalkan. Terakhir, dibutuhkannya kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam jangka panjang.
Contoh konsolidasi yang lain dilakukan oleh Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bank Dagang
Negara, dan Bapindo Mereka berempat melakukan konsolidasi dan berubah menjadi Bank
Mandiri. Keempat Bank tersebut mengalami kesulitan dalam mengentaskan permasalahan rumah
tangga perusahaanya saat krisis ekonomi melanda Indonesia. Untuk menghentikan usahanya yang
selama ini mereka bangun pun merupakan hal yang sayang untuk dilakukan.. Salah satu hal yang
dapat dilakukan untuk dapat melakukan protect terhadap kemungkinan yang terjadi akibat krisis
adalah bersatu padu dengan bank yang lain dengan melakukan kerjama dalam bentuk konsolidasi.
Kerjasama dalam bentuk konsolidasi ini bisa terjadi ketika sekelompok perusahaan yang
mempunyai motif yang sama dalam meraih kehidupan baru bersama di masa akan datang.

Anda mungkin juga menyukai