“FLUIDA”
Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA 1
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Fluida’’
Makalah ini berisikan tentang informasi Fluida seperti fluida statis dan
fluida dinamis. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. Tujuan Penulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II ISI
A. Pengertian Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
B. Jenis-Jenis Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. Contoh Soal Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
C. Tujuan Penulis
Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah fluida, juga bertujuan antara lain :
1. Mengetahui pengertian dari Fluida!
2. Mengetahui jenis-jenis fluida!
3. Mengetahui contoh soal perhitungan fluida!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fluida
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu
merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara
yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering
tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang
sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau
ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak).
B. Jenis-jenis Fluida
Fluida memiliki beberapa macam yang setiap harinya kita jumpai dalam
kehidupan. Macam-macam dari fluida tersebut, yaitu:
1. Fluida diam (Fluida Statis)
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-
3
4
Ph = s x h
Keterangan:
Tambahan :
b. Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan
tekanan hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara). Bukan hanya zat
cair saja, namun udarapun memiliki tekanan yang disebut tekanan
atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total antara tekanan
udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan semakin besar.
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang
dialami benda atau objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan
pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa:
c. Hukum Pascal
1. Pengertian Hukum Pascal
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah,
tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari
tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin
mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair
tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis,
g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar
tekanan yang sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam
wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut.
Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan
permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair
adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap
bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama.
P= F:A
P1 = P 2
F1 : A1 = F2 : A2
Keterangan :
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
8
1 mb = 0.01 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa= 0,01 bar
1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2
Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih
kecil (F1) dapat digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh
lebih besar (F2) untuk mengangkat sebuah beban yang
ditempatkan di penghisap yang lebih besar.
Prinsip Kerja Rem Hidraulik
Dasar kerja pengereman adalah pemanfaatan gaya gesek
dan hukum Pascal. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh
tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti. Rem
hidraulik paling banyak digunakan pada mobil-mobil
penumpang dan truk ringan. Rem hidraulik memakai prinsip
hukum Pascal dengan tekanan pada piston kecil akan
diteruskan pada piston besar yang menahan gerak cakram.
Cairan dalam piston bisa diganti apa saja. Pada rem hidraulik
biasa dipakai minyak rem karena dengan minyak bisa sekaligus
berfungsi melumasi piston sehingga tidak macet (segera
kembali ke posisi semula jika rem dilepaskan). Bila dipakai air,
dikhawatirkan akan terjadi perkaratan.
FA<WB
WB= FA+N
b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
melayang jika berat benda (w) sama dengan gaya ke atas (Fa)
atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang.
FA=WB
ρbenda = ρair
c. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).
FA>WB
lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa
berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolom air raksa akan
sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang datar
selama crossection seluruh tabung. Namun dengan berbentuk
kubah memberikan luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh
massa raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan energi potensial
total.Bentuk permukaan kubah diatas dikenal sebagai meniskus
cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung kapiler
lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke
bawah yang disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya
atau naik turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler adalah:
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh
persamaan
y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)
Fluida statis atau fluida diam merupakan jenis fluida yang
berada pada kondisi diam dan tidak bergerak. Misalnya air di
dalam kolam, air di dalam gelas, air waduk, air laut, air di dalam
sumur, dan lain sebagainya.
2. Fluida yang Bergerak (Fluida Dinamis)
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi
beregerak dan atau dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun,
16
angin, dan lain sebagainya. Energi potensial yang dapat dijadikan umber
energi listrik dapat ditemukan berkat adanya fluida dinamis. Contohnya
yaitu PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa oleh
manusia demi untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan
bersama.
a. Ciri-ciri umum dari aliran fluida
1. Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak
(non-steady). Maksudnya seperti tanak menanak nasi. Aliran fluida
dikatakan aliran tunak jika kecepatan setiap partikel di suatu titik
selalu sama. Katakanlah partikel fluida mengalir melewati titik A
dengan kecepatan tertentu, lalu partikel fluida tersebut mengalir
dengan kecepatan tertentu di titik B. nah, ketika partikel fluida
lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A, kecepatan
alirannya sama dengan partikel fluida yang bergerak mendahului
mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida rendah alias
partikel fluida tidak kebut-kebutan. Contohnya adalah air yang
mengalir dengan tenang. Lalu bagaimanakah dengan aliran tak-
tunak ? aliran tak tunak berlawanan dengan aliran tunak. Jadi
kecepatan partikel fluida di suatu titik yang sama selalu berubah.
Kecepatan partikel fluida yang duluan berbeda dengan kecepatan
partikel fluida yang belakangan.
2. Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan
aliran tak-termapatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir
mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika fluida
tersebut ditekan, maka aliran fluida itu disebut aliran termapatkan.
Sebaliknya apabila jika fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volum (atau massa jenis) ketika ditekan, maka aliran
fluida tersebut dikatakan tak termampatkan. Kebanyakan zat cair
yang mengalir bersifat tak-termampatkan.
3. Aliran fluida bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak
berolak (irrotational), untuk memahaminya dengan mudah, dirimu
bisa membayangkan sebuah kincir mainan yang dibuang ke dalam
17
air yang mengalir. Jika kincir itu bergerak tapi tidak berputar, maka
gerakannya adalah tak berolak. Sebaliknya jika bergerak sambil
berputar maka gerakannya kita sebut berolak. Contoh lain adalah
pusaran air.
4. Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak
kental (non-viscous). Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti
gesekan pada benda padat. Makin kental fluida, gesekan antara
partikel fluida makin besar. Mengenai viskositas alias kekentalan
akan kita kupas tuntas dalam pokok bahasan tersendiri.
𝑣1 𝐴2
= 𝐴1
𝑣2
c. Tabung Venturi
Tabung Venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian
yang menyempit.Dua contoh tabung venturi adalah karburator
mobil dan venturimeter.
1. Karburator
Karburator berfungsi untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara, kemudian campuran ini
dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk
tujuan pembakaran.
2. Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu
alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur kelajuan cairan.
Soal 1 :
Perhatikan Gambar dibawah ini:
Sebuah pipa U berisi air dan minyak dalam keadaan stabil seperti gambar
diatas. Jika massa jenis air 1 g/cm3 tinggi minyak 9 cm dan tinggi air 7 cm.
Massa jenis minyak adalah?
Jawab :
Diketahui:
Rho air = 1 g/cm3
h air = 7 cm
h minyak = 9 cm
22
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
Rho minyak = ...?
Penyelesaian :
Tekanan hidrostatis memiliki nilai yang sama pada kedalaman yang sama.
P air = P minyak
(Rho air) x (g) x (h air) = (Rho minyak) x (g) x (h minyak)
(Rho air) x (h air) = (Rho minyak) x (h minyak)
(1 g/cm3)(7 cm) = (Rho minyak)(9 cm)
Rho minyak = 7/9
Rho minyak = 0,78 g/cm3
Jadi Rho minyak adalah 0,78 g/cm3.
Soal 2 :
Sebuah pipa berbentuk seperti gambar dibawah ini:
Jika luas penampang besar 10 cm2 dan luas penampang kecil 5 cm2. Apabila
kecepatan aliran air pada pipa besar 2 m/s dengan tekanan 40 kPa, tekanan
pada pipa kecil sebesar?
Jawab :
Diketahui:
A1 = 10 cm2
A2 = 5 cm2
v1 = 2 m/s
P1 = 40 kPa = 40.000 Pa
Rho air = 1000 kg/m3
23
g = 10 m/s2
h1 = 0 cm
h2 = 60 cm = 0,6 m
Ditanyakan:
P2 = ...?
Penyelesaian :
Kecepatan aliran air pada pipa kecil (v2) dapat dicari menggunakan asas
kontinuitas.
A1v1 = A2v2
(10)(2) = (5)(v2)
20 = 5v2
V2 = 4 m/2
Soal 3 :
Perhatikan Gambar dibawah ini:
24
Sebuah bak besar berisi air, terdapat sebuah lubang seperti gambar diatas. Jika
g = 10 m/s2, h2 = 40 cm dan Tinggi Bak 85 cm, maka berakah kecepatan
semburan air dari lubang tersebut?
Jawab :
Diketahui:
h = 85 cm
h2 = 40 cm
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
v = ...?
Penyelesaian :
v=√2gh
v = √ 2 g (h - h2)
v = √ (2)(10)(85 - 40)
v = √ 900
v = 30 cm/s.
Jadi kecepatan semburan air adalah 30 cm/s.
Soal 4 :
Volume sebongkah batu adalah 2,5 dm³ dimasukin ke dalam air yang berat
jenisnya 10.000 N/m² . Jika berat batu 100 N, hitunglah besar gaya ke atas dari
batu tersebut.
Jawab :
Diketahui : V = 2,5dm³ = 25/10000m³
W batu = 100N
Massa jenis air =10000n/m³
Gravitasi = 10N/kg
Ditanyakan : F = … ?
Penyelesaian :
F = Massa jenis X gravitasi X volume
F = 10000 X 10 X 25/10000
F = 250 N
25
Soal 5 :
Perhatikan Gambar berikut ini:
Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas maksimal
seperti gambar diatas. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan p adalah
tekanan udara, sesuai dengan asas bernoulli rancangan tersebut dibuat agar?
Jawab :
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat bagian atas (Va) lebih besar dari pada Sisi bagian bawah sayap
(Vb). Oleh karena itu tekana bagia atas (Pa) lebih kecil dari pada tekanan
bagian bawah (Pb). Inilah yang dikatakan oleh asas Bernoulli.
Va > Vb sehingga Pa < Pb
Soal 6 :
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam
air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10
m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab :
Diketahui : d tabung = 0,4 cm
r = 0,2 cm, θ = 60°
γ = 0,5 N/m
g = 10 m/s2.
Ditanyakan : h = …?
Penyelesaian :
h = (2γcosθ)/ρgR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
26
h = 0,025m
Jadi kenaikan air pada tabung (h) adalah 0,025m.
Soal 7 :
Yanto menyelam di laut hingga kedalaman 200 m di bawah permukaan laut.
Jika masa jenis air laut adalah 1.250 kg/m3, dan tekanan udara 110.000 Pa
serta diketahui percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2, maka besar tekanan yang
di alami Yanto adalah…
Jawab :
Diketahui : h= 200m
P = 1.250 kg/m3
Po = 110.000 Pa
g = 10 m/s2
Ditanyakan : PH ?
Penyelesaian :
PH = Po + P . g .h
PH = 110.000 Pa + 1.250 kg/m3 . 10 m/s2 . 200m= 110.000 Pa + (2.500.000)
PH = 2.610.000 Pa
Jadi nilai PH yang dialami Yanto 2.610.000 Pa.
Soal 8 :
Sebuah kelereng yang berjari-jari 4 x 10-3 terjatuh ke dalam oli yang memiliki
massa jenis 150 kg/m3 dan koefisiennya 110 x 10-2 N.s/m2. Jika massa jenis
benda tersebut 2000 kg/m3 tentukan kecepatan terbesar yang dapat di capai
benda dalam fluida dengan gravitasi 10 m/s2
Jawab :
Diketahui : r =4 x 10-3
Pf = 150 kg/m3
Pb = 2000 kg/m3
n (koefisien ) = 4 x 10-3N.s/m2
Ditanyakan : vT ?
Penyelesaian :
27
vT= 2. r 2 . g/ 9 n . (Pb-Pf)
vT = 2 (4 x 10-3)2 . 10/ 9 (4 x 10-3 ) . (2000 kg/m3 - 150 kg/m3)
vT = 2 (16x 10 -6) . 10 /36 x 10 -3 .1.850 kg/m3
vT =320 x 10 -6/36 x 10 -3 . 1.850 kg/m3
vT = 8, 8 x 10 -3 .1.850 kg/m3
vT =16.280 x 10-3
vT =1.628 x 10-2
Soal 9 :
Perhatikan alat - alat berikut ini:
(1) Pompa hidrolik
(2) Karburator
(3) Venturi meter
(4) Termometer
Alat - alat yang prinsip kerjanya menerapkan asas bernoulli adalah?
Jawab :
Alat - alat yang menerapkan prinsip bernoulli adalah (2) dan (3).
Soal 10 :
Perhatikan gambar dibawah ini :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida
diam) dan fluida dinamis (fluida bergerak).
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan
antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida
tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya
geser.
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi
beregerak dan atau dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun,
angin, dan lain sebagainya. Energi potensial yang dapat dijadikan umber
energi listrik dapat ditemukan berkat adanya fluida dinamis. Contohnya yaitu
PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa oleh manusia demi
untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan bersama.
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Giles, Ranal V. Soemitro, Herman W. 1993. Mekanika Fluida & Hidraulika, Edisi
http://www.academia.edu/attachments/30917073/download_file
30