Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

“FLUIDA”
Disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA 1

Disusun oleh Kelompok 4 :


- Indah Putri Syuhada
- Rahmad Basik HSB
- Serly Supiana
- Rahmad Azari
- Zulfendi

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Fluida’’
Makalah ini berisikan tentang informasi Fluida seperti fluida statis dan
fluida dinamis. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Bukittinggi, 14 Desember 2019

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. Tujuan Penulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II ISI

A. Pengertian Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
B. Jenis-Jenis Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
C. Contoh Soal Fluida . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena


fluida. Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair.
Masih ada contoh zat cair lainnya seperti minyak pelumas, susu, dan
sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Fluida
dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan fluida dinamis
(fluida bergerak).
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan
tekanan hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang
berkaitan dengan konsep tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum
Pascal dan hukum Archimedes.
Fenomena fluida dinamis (fluida bergerak) adalah fluida yang dapat
mengalir, bisa berupa cairan atau gas. Dalam mempelajari materi fluida
dinamis, suatu fluida dianggap sebagai fluida ideal. Fluida ideal adalah fluida
yang inkompresibel yaitu yang densitasnya sulit diubah dan tidak memiliki
gesekan dalam (viskoditas).
B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi


beberapa pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :
1. Apa pengertian dari Fluida?
2. Apa jenis-jenis fluida?
3. Contoh soal perhitungan fluida?

1
2

C. Tujuan Penulis

Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah fluida, juga bertujuan antara lain :
1. Mengetahui pengertian dari Fluida!
2. Mengetahui jenis-jenis fluida!
3. Mengetahui contoh soal perhitungan fluida!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fluida

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Zat padat seperti batu dan besi tidak dapat mengalir sehingga
tidak bisa digolongkan dalam fluida. Air, minyak pelumas, dan susu
merupakan contoh zat cair. Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara
yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering
tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida diam) dan
fluida dinamis (fluida bergerak). Fluida statis ditinjau ketika fluida yang
sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang. Fluida dinamis ditinjau
ketika fluida ketika sedang dalam keadaan bergerak).
B. Jenis-jenis Fluida

Fluida memiliki beberapa macam yang setiap harinya kita jumpai dalam
kehidupan. Macam-macam dari fluida tersebut, yaitu:
1. Fluida diam (Fluida Statis)
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan
kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-

3
4

partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak


memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis
sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana
adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya
angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak.
Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki
kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan
sampai dasar sungai.
Contoh pada kehidupan sehari-hari, sering digunakan air sebagai
contoh. Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang
seimbang sehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri
diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari
bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya
sebesar Mg. Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar
bejana. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis), pada
cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah
oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam fluida statis:
a. Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam
sesuai dengan namanya (hidro: air dan statik: diam). Atau lebih
lengkapnya Tekanan Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang
diberikan oleh cairan pada kesetimbangan karena pengaruh gaya
gravitasi. Hal ini berarti setiap benda yang berada pada zat cair yang
diam, tekanannya tergantung dari besarnya gravitasi. Hal lain yang
mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik yaitu kedalaman/
ketinggian dan massa jenis zat cair.
Kesimpulan dalam tekanan hidrostatik ada beberapa hal :
1. Volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik.
2. Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman,
gravitasi dan massa jenis zat cair (fluida).
5

Sehingga rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:


Ph = P x g x h

Ph = s x h

Keterangan:

Ph : Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)

h : jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)

s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)

ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)

g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)

Tambahan :

Massa jenis air = 1000 kg/m³ atau 1 gr/cm³

Massa jenis raksa = 13600 kg/m³ atau 13,6 gr/cm³

Apapun bentuk wadahnya jika kedalamannya sama akan


menghasilkan tekanan hidrostatik yang sama pula.

b. Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan
tekanan hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara). Bukan hanya zat
cair saja, namun udarapun memiliki tekanan yang disebut tekanan
atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total antara tekanan
udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan semakin besar.
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang
dialami benda atau objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan
pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa:

Dengan keterangan sebagai berikut:

P = tekanan mutlak (Pa)

P_o = tekanan udara luar (Pa)

P_h = tekanan hidrostatis (Pa)


6

c. Hukum Pascal
1. Pengertian Hukum Pascal
Bila ditinjau dari zat cair yang berada dalam suatu wadah,
tekanan zat cair pada dasar wadah tentu saja lebih besar dari
tekanan zat cair pada bagian di atasnya. Semakin ke bawah,
semakin besar tekanan zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin
mendekati permukaan atas wadah, semakin kecil tekanan zat cair
tersebut. Besarnya tekanan sebanding dengan pgh (p = massa jenis,
g = percepatan gravitasi dan h = ketinggian/kedalaman).
Setiap titik pada kedalaman yang sama memiliki besar
tekanan yang sama. Hal ini berlaku untuk semua zat cair dalam
wadah apapun dan tidak bergantung pada bentuk wadah tersebut.
Apabila ditambahkan tekanan luar misalnya dengan menekan
permukaan zat cair tersebut, pertambahan tekanan dalam zat cair
adalah sama di segala arah. Jadi, jika diberikan tekanan luar, setiap
bagian zat cair mendapat jatah tekanan yang sama.

Jika seseorang memeras ujung kantong plastik berisi air yang


memiliki banyak lubang maka air akan memancar dari setiap
lubang dengan sama kuat. Blaise Pascal (1623-1662)
menyimpulkannya dalam hukum Pascal yang berbunyi, “tekanan
yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah”.
Blaise Pascal (1623-1662) adalah fisikawan Prancis yang
lahir di Clermount pada 19 Juli 1623. Pada usia 18 tahun, ia
menciptakan kalkulator digital pertama di dunia. Ia menghabiskan
waktunya dengan bermain dan melakukan eksperimen terus-
7

menerus selama pengobatan kanker yang dideritanya. Ia


menemukan teori hukum Pascal dengan eksperimenya bermain-
main dengan air.
2. Persamaan Hukum Pascal
Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap
yang dapat bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak
hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan air tetapi juga
oleh gaya yang dikerahkan oleh penghisap. Berikut ini adalah
gambar fluida yang dilengkapi oleh dua penghisap dengan luas
penampang berbeda. Penghisap pertama memiliki luas penampang
yang kecil (diameter kecil) dan penghisap yang kedua memiliki
luas penampang yang besar (diameter besar).

Gambar : Fluida yang Dilengkapi Penghisap dengan Luas


Permukaan Berbeda (Sumber: 4.bp.blogspot.com)
Sesuai dengan hukum Pascal bahwa tekanan yang diberikan
pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke
segala arah, maka tekanan yang masuk pada penghisap pertama
sama dengan tekanan pada penghisap kedua. Tekanan dalam fluida
dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini.

P= F:A

P1 = P 2
F1 : A1 = F2 : A2

Keterangan :
P = tekanan (pascal)
F = gaya (newton)
8

A = luas permukaan penampang (m2).


Ada berbagai macam satuan tekanan. Satuan SI untuk
tekanan adalah newton per meter persegi (N/m2) yang dinamakan
pascal (Pa). Satu pascal sama dengan satu newton per meter
persegi. Dalam sistem satuan Amerika sehari-hari, tekanan
biasanya diberikan dalam satuan pound per inci persegi (lb/in2).
Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer (atm)
yang mendekati tekanan udara pada ketinggian laut. Satu atmosfer
didefisinikan sebagai 101,325 kilopascal yang hampir sama dengan
14,70 lb/in2. Selain itu, masih ada beberapa satuan lain diantaranya
mHg, mmHg, dan milibar (mb).

1 mb = 0.01 bar
1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cm Hg = 1,01 x 105 Pa= 0,01 bar
1 atm = 101,325 kPa = 14,70 lb/in2

Untuk menghormati Torricelli, fisikawan Italia penemu


barometer (alat pengukur tekanan), ditetapkan satuan dalam torr,
dimana 1 torr = 1 mmHg
3. Penerapan Hukum Pascal
Hidraulika adalah ilmu yang mempelajari berbagai gerak
dan keseimbangan zat cair. Hidraulika merupakan sebuah ilmu
yang mengkaji arus zat cair melalui pipa-pipa dan pembuluh–
pembuluh yang tertutup maupun yang terbuka. Kata hidraulika
berasal dari bahasa Yunani yang berarti air. Dalam teknik,
hidraulika berarti pergerakan-pergerakan, pengaturan-pengaturan,
dan pengendalian-pengendalian berbagai gaya dan gerakan dengan
bantuan tekanan suatu zat cair.
Semua instalasi hidraulika pada sistem fluida statis
(tertutup) bekerja dengan prinsip hidraustatis. Dua hukum
terpenting yang berhubungan dengan hidraustatistika adalah :
9

a. Dalam sebuah ruang tertutup (sebuah bejana atau reservoir),


tekanan yang dikenakan terhadap zat cair akan merambat
secara merata ke semua arah.
b. Besarnya tekanan dalam zat cair (air atau minyak) adalah sama
dengan gaya (F) dibagi oleh besarnya bidang tekan (A).
Dari hukum Pascal diketahui bahwa dengan memberikan
gaya yang kecil pada penghisap dengan luas penampang kecil
dapat menghasilkan gaya yang besar pada penghisap dengan luas
penampang yang besar. Prinsi inilah yang dimanfaatkan pada
peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan manusia dalam
kehidupan misalnya dongkrak hidraulik, rem hidraulik, dan pompa
hidraulik.
 Prinsip Kerja Dongkrak Hidraulik
Prinsip kerja dongkrak hidraulik adalah dengan
memanfaatkan hukum Pascal. Dongkrak hidraulik terdiri dari
dua tabung yang berhubungan yang memiliki diameter yang
berbeda ukurannya. Masing- masig ditutup dan diisi air. Mobil
diletakkan di atas tutup tabung yang berdiameter besar. Jika
kita memberikan gaya yang kecil pada tabung yang
berdiameter kecil, tekanan akan disebarkan secara merata ke
segala arah termasuk ke tabung besar tempat diletakkan mobil.
Jika gaya F1 diberikan pada penghisap yang kecil, tekanan
dalam cairan akan bertambah dengan F1/A1. Gaya ke atas yang
diberikan oleh cairan pada penghisap yang lebih besar adalah
penambahan tekanan ini kali luas A2. Jika gaya ini disebut F2,
didapatkan :
F2 = (F : A1) x A2
10

Jika A2 jauh lebih besar dari A1, sebuah gaya yang lebih
kecil (F1) dapat digunakan untuk menghasilkan gaya yang jauh
lebih besar (F2) untuk mengangkat sebuah beban yang
ditempatkan di penghisap yang lebih besar.
 Prinsip Kerja Rem Hidraulik
Dasar kerja pengereman adalah pemanfaatan gaya gesek
dan hukum Pascal. Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh
tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti. Rem
hidraulik paling banyak digunakan pada mobil-mobil
penumpang dan truk ringan. Rem hidraulik memakai prinsip
hukum Pascal dengan tekanan pada piston kecil akan
diteruskan pada piston besar yang menahan gerak cakram.
Cairan dalam piston bisa diganti apa saja. Pada rem hidraulik
biasa dipakai minyak rem karena dengan minyak bisa sekaligus
berfungsi melumasi piston sehingga tidak macet (segera
kembali ke posisi semula jika rem dilepaskan). Bila dipakai air,
dikhawatirkan akan terjadi perkaratan.

Gambar Gaya Gesekan pada Prinsip Kerja Rem Hidraulik


(Sumber: www.yanto-triyanto.co.cc)
 Prinsip Kerja Pompa Hidraulik
Dalam menjalankan suatu sistem tertentu atau untuk
membantu operasional dari sebuah sistem, tidak jarang kita
menggunakan rangkaian hidraulik. Sebagai contoh, untuk
mengangkat satu rangkaian kontainer yang memiliki beban
beribu–ribu ton, untuk memermudah itu digunakanlah sistem
hidraulik.
11

Sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat


cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau
putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu
jika suatu zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan
merambat ke segala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidraulik
adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang
dipindahkan dengan pompa hidraulik untuk menjalankan suatu
sistem tertentu.
Pompa hidraulik menggunakan kinetik energi dari cairan
yang dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut
diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi yang
berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidraulik. Pompa
hidraulik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki
hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik dalam
bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara
merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara
menghambat aliran oli dalam sistem hidraulik. Hambatan ini
dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidraulik, dan
aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada dua
macam yaitu positive dan nonpositive displacement pump. Ada
dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah
energi hidraulik menjadi energi mekanik yaitu motor hidraulik
dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik
menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli
dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran yang
dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dan
lain-lain.
4. Hukum Archimedes
Hukum Archimede adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes,
12

seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa


spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup
Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat
dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Berikut
ini adalah bunyi hukum Archimedes :“Suatu benda yang
dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda tersebut”
Persamaan Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wa= gaya berat benda di dalam air (N)
Secara matematis ditulis :
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/m2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/m3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = m3
Pada kesempatan ini kami ingin membimbing memahami
apa sesungguhnya prinsip Archimedes yang ditentukan oleh bentuk
bendanya, sebagai berikut :
a. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
tenggelam jika berat benda (w) lebih besar dari gaya ke atas
(Fa). Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari
rapat massa zat cair (ρ).
13

FA<WB

WB= FA+N

Mbenda . g . Vbenda = ρair . g . Vair + N

ρbenda > ρair

b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
melayang jika berat benda (w) sama dengan gaya ke atas (Fa)
atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang.

FA=WB

Mbenda . g = ρair . g . Vair

ρbenda . g . Vbenda = ρair . g . Vair

ρbenda = ρair

c. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan
terapung jika berat benda (w) lebih kecil dari gaya ke atas (Fa).

FA>WB

Mbenda . g = ρair . g . Vair

ρbenda . g . Vbenda = ρair . g . Vair

Vbenda > Vair

ρbenda < ρair

Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung. Kapankah suatu


benda dapat terapung, tenggelam dan melayang ?
 Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih besar dari
massa jenis zat cair. (miskonsepsi).
14

 Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan


massa jenis zat cair. (konsepsi ilmiah).
 Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari
massa jenis zat cair. (konsepsi ilmiah).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh volume
benda. (miskonsepsi).
 Terapung, melayang dan tenggelam dipengaruhi oleh berat dan
massa benda.
5. Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan
oleh suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang
permukaan yang menyentuh benda itu. egangan permukaan zat cair
diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut. Dalam
keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke
segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya
tegangan permukaan. Oleh karena itu tegangan permukaan
memiliki persamaan sebagai berikut:
Y = F/d
Dimana d = 2L
SehinggaY = F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja
6. Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat
cair melalui pipa kapiler.kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari
tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung
kaca.Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian
diisi dengan air raksa, dan sebagian lagi rruang hampa udara
(vakum).Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat tabung
15

lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa
berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolom air raksa akan
sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang datar
selama crossection seluruh tabung. Namun dengan berbentuk
kubah memberikan luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh
massa raksa. Hal ini berguna untuk meminimalkan energi potensial
total.Bentuk permukaan kubah diatas dikenal sebagai meniskus
cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung kapiler
lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke
bawah yang disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya
atau naik turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler adalah:
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh
persamaan
y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)
Fluida statis atau fluida diam merupakan jenis fluida yang
berada pada kondisi diam dan tidak bergerak. Misalnya air di
dalam kolam, air di dalam gelas, air waduk, air laut, air di dalam
sumur, dan lain sebagainya.
2. Fluida yang Bergerak (Fluida Dinamis)
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi
beregerak dan atau dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun,
16

angin, dan lain sebagainya. Energi potensial yang dapat dijadikan umber
energi listrik dapat ditemukan berkat adanya fluida dinamis. Contohnya
yaitu PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa oleh
manusia demi untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan
bersama.
a. Ciri-ciri umum dari aliran fluida
1. Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak
(non-steady). Maksudnya seperti tanak menanak nasi. Aliran fluida
dikatakan aliran tunak jika kecepatan setiap partikel di suatu titik
selalu sama. Katakanlah partikel fluida mengalir melewati titik A
dengan kecepatan tertentu, lalu partikel fluida tersebut mengalir
dengan kecepatan tertentu di titik B. nah, ketika partikel fluida
lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A, kecepatan
alirannya sama dengan partikel fluida yang bergerak mendahului
mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida rendah alias
partikel fluida tidak kebut-kebutan. Contohnya adalah air yang
mengalir dengan tenang. Lalu bagaimanakah dengan aliran tak-
tunak ? aliran tak tunak berlawanan dengan aliran tunak. Jadi
kecepatan partikel fluida di suatu titik yang sama selalu berubah.
Kecepatan partikel fluida yang duluan berbeda dengan kecepatan
partikel fluida yang belakangan.
2. Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan
aliran tak-termapatkan (incompressible). Jika fluida yang mengalir
mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika fluida
tersebut ditekan, maka aliran fluida itu disebut aliran termapatkan.
Sebaliknya apabila jika fluida yang mengalir tidak mengalami
perubahan volum (atau massa jenis) ketika ditekan, maka aliran
fluida tersebut dikatakan tak termampatkan. Kebanyakan zat cair
yang mengalir bersifat tak-termampatkan.
3. Aliran fluida bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak
berolak (irrotational), untuk memahaminya dengan mudah, dirimu
bisa membayangkan sebuah kincir mainan yang dibuang ke dalam
17

air yang mengalir. Jika kincir itu bergerak tapi tidak berputar, maka
gerakannya adalah tak berolak. Sebaliknya jika bergerak sambil
berputar maka gerakannya kita sebut berolak. Contoh lain adalah
pusaran air.
4. Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak
kental (non-viscous). Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti
gesekan pada benda padat. Makin kental fluida, gesekan antara
partikel fluida makin besar. Mengenai viskositas alias kekentalan
akan kita kupas tuntas dalam pokok bahasan tersendiri.

b. Besaran-besaran dalam fluida dinamis


1. Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau :
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
2. Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai
debit yang sama di sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat,
maka :
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
A1V1= A2V2
Jika suatu fluida mengalir dengan aliran tunak,maka massa
fluida yang masuk kesalah satu ujung pipa haruslah sama dengan
massa fluida yang keluar dari ujung pipa yang lain selama selang
18

waktu yang sama. Tinjaulah suatu fluida yang mengalir dengan


aliran tunak dan perhatikanlah bagian 1 dan bagian 2 dari pipa.
Misalkan bahwa :
A1 dan A2 adalah luas penampang pipa pada ujung 1 dan 2.v1 dan v2
adalah kecepatan fluida 1 dan 2.

Selama selang waktu ∆t ,fluida pada 1 bergerak ke kanan


menenmpuh jarak L1 = v1 ∆t, dan fluida pada 2 bergerak kekanan
menempuh jarak L2 = v2 ∆t.Volume fluida V1 = A1L1 akan masuk
kepipa pada bagian 1 ,dan volume fluida V2 = A2L2 akan keluar
dari bagian 2. Tentu saja :
v 1 = v2
A1L1 = A2L2
A1 v1∆t = A2v2∆t
A1 v1 = A2 v2 ,
dan secara umum ,
A1 v1 = A2 v2 = A3 v3 =.............= konstan
Yang artinya bahwa pada fluida tak termampatkan,hasil kali
antara kelajuan fluida dan luas penampang selalu
konstan.Persamaan tersebut disebut persamaan kontinuitas.
Telah anda ketahui bahwa Av = Q,dimana Q adalah debit
fluida .Dapat disimpulkan bahwa debit fluida di titik mana saja
selalu konstan.
Q1=Q2=Q3=.............=konstan
Persamaan kontinuitas dapat diubah kebentuk persamaan
berikut.Yang artimya bahwa kelajuan aliran fluida tak
termampatkan berbanding terbalik dengan luas penampang yang
dilaluinya.
A1 v1 = A2 v2
19

𝑣1 𝐴2
= 𝐴1
𝑣2

Persamaan diatas menyatakan bahwa jika penampang pipa


lebih besar ,maka kelajuan fluida dititik itu lebih kecil.
Daya oleh debit Fluida :
Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air setinggi h dan
debit air Q adalah :
P = ρQgh
3. Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada


hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum
ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per
satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki
nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika
dinyatakan dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
Berikut ini beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli tersebut.

 Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat


pada sayap dan badanpesawat terbang sehingga diperoleh
ukuran presisi yang sesuai.
 Hukum Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator
yang berfungsi untukmengalirkan bahan bakar dan
20

mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah satu


pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor,
seperti mobil.
 Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari
tangki penampung menuju bak-bak penampung. Biasanya
digunakan di rumah-rumah pemukiman.
 Hukum Bernoulli juga digunakan pada mesin yang
mempercepat laju kapal layar.

4. Penerapan dalam teknologi


a. Pesawat Terbang
Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi
pesawat bisa terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli
yang membuat laju aliran udara tepat di bawah sayap, karena
laju aliran di atas lebih besar maka mengakibatkan tekanan di
atas pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat di bawah.
Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara
tekanan di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif
pesawat.
Keterangan:
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)
vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)
F= Gaya angkat pesawat (N)
b. Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk
Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju
yang lebih besar pada ujung atas selang botol sehingga
membuat tekanan di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah.
Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke atas selang
dan lama kelamaan akan menyembur keluar.
21

c. Tabung Venturi
Tabung Venturi adalah sebuah pipa yang memiliki bagian
yang menyempit.Dua contoh tabung venturi adalah karburator
mobil dan venturimeter.
1. Karburator
Karburator berfungsi untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara, kemudian campuran ini
dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk
tujuan pembakaran.
2. Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu
alat yang dipasang di dalam suatu pipa aliran untuk
mengukur kelajuan cairan.

C. Contoh Soal Fluida

Soal 1 :
Perhatikan Gambar dibawah ini:

Sebuah pipa U berisi air dan minyak dalam keadaan stabil seperti gambar
diatas. Jika massa jenis air 1 g/cm3 tinggi minyak 9 cm dan tinggi air 7 cm.
Massa jenis minyak adalah?
Jawab :
Diketahui:
Rho air = 1 g/cm3
h air = 7 cm
h minyak = 9 cm
22

g = 10 m/s2
Ditanyakan:
Rho minyak = ...?
Penyelesaian :
Tekanan hidrostatis memiliki nilai yang sama pada kedalaman yang sama.
P air = P minyak
(Rho air) x (g) x (h air) = (Rho minyak) x (g) x (h minyak)
(Rho air) x (h air) = (Rho minyak) x (h minyak)
(1 g/cm3)(7 cm) = (Rho minyak)(9 cm)
Rho minyak = 7/9
Rho minyak = 0,78 g/cm3
Jadi Rho minyak adalah 0,78 g/cm3.

Soal 2 :
Sebuah pipa berbentuk seperti gambar dibawah ini:

Jika luas penampang besar 10 cm2 dan luas penampang kecil 5 cm2. Apabila
kecepatan aliran air pada pipa besar 2 m/s dengan tekanan 40 kPa, tekanan
pada pipa kecil sebesar?
Jawab :
Diketahui:
A1 = 10 cm2
A2 = 5 cm2
v1 = 2 m/s
P1 = 40 kPa = 40.000 Pa
Rho air = 1000 kg/m3
23

g = 10 m/s2
h1 = 0 cm
h2 = 60 cm = 0,6 m
Ditanyakan:
P2 = ...?
Penyelesaian :
Kecepatan aliran air pada pipa kecil (v2) dapat dicari menggunakan asas
kontinuitas.
A1v1 = A2v2
(10)(2) = (5)(v2)
20 = 5v2
V2 = 4 m/2

Persamaan Bernoulli pada fluida dinamis adalah :

= 40.000 + ½(1.000)(2)2 + (1.000)(10)(0) = P2 + ½(1.000)(4) 2 +


(1.000)(10)(0,6)
= 40.000 + 2000 + 0 = P2 + 8.000 + 6.000
= 42.000 = P2 + 14.000
= P2 = 28.000 Pa
Jadi tekanan pada pipa kecil adalah 28.000 Pa atau 28 kPa

Soal 3 :
Perhatikan Gambar dibawah ini:
24

Sebuah bak besar berisi air, terdapat sebuah lubang seperti gambar diatas. Jika
g = 10 m/s2, h2 = 40 cm dan Tinggi Bak 85 cm, maka berakah kecepatan
semburan air dari lubang tersebut?
Jawab :
Diketahui:
h = 85 cm
h2 = 40 cm
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
v = ...?
Penyelesaian :
v=√2gh
v = √ 2 g (h - h2)
v = √ (2)(10)(85 - 40)
v = √ 900
v = 30 cm/s.
Jadi kecepatan semburan air adalah 30 cm/s.

Soal 4 :
Volume sebongkah batu adalah 2,5 dm³ dimasukin ke dalam air yang berat
jenisnya 10.000 N/m² . Jika berat batu 100 N, hitunglah besar gaya ke atas dari
batu tersebut.
Jawab :
Diketahui : V = 2,5dm³ = 25/10000m³
W batu = 100N
Massa jenis air =10000n/m³
Gravitasi = 10N/kg
Ditanyakan : F = … ?
Penyelesaian :
F = Massa jenis X gravitasi X volume
F = 10000 X 10 X 25/10000
F = 250 N
25

Jadi besar gaya ke atas dari batu tersebut adalah 250 N.

Soal 5 :
Perhatikan Gambar berikut ini:

Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas maksimal
seperti gambar diatas. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan p adalah
tekanan udara, sesuai dengan asas bernoulli rancangan tersebut dibuat agar?
Jawab :
Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui
sayap pesawat bagian atas (Va) lebih besar dari pada Sisi bagian bawah sayap
(Vb). Oleh karena itu tekana bagia atas (Pa) lebih kecil dari pada tekanan
bagian bawah (Pb). Inilah yang dikatakan oleh asas Bernoulli.
Va > Vb sehingga Pa < Pb

Soal 6 :
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam
air, sudut kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10
m/s2, tentukanlah kenaikan air pada tabung.
Jawab :
Diketahui : d tabung = 0,4 cm
r = 0,2 cm, θ = 60°
γ = 0,5 N/m
g = 10 m/s2.
Ditanyakan : h = …?
Penyelesaian :
h = (2γcosθ)/ρgR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
26

h = 0,025m
Jadi kenaikan air pada tabung (h) adalah 0,025m.

Soal 7 :
Yanto menyelam di laut hingga kedalaman 200 m di bawah permukaan laut.
Jika masa jenis air laut adalah 1.250 kg/m3, dan tekanan udara 110.000 Pa
serta diketahui percepatan gravitasi adalah 10 m/s 2, maka besar tekanan yang
di alami Yanto adalah…
Jawab :
Diketahui : h= 200m
P = 1.250 kg/m3
Po = 110.000 Pa
g = 10 m/s2
Ditanyakan : PH ?
Penyelesaian :
PH = Po + P . g .h
PH = 110.000 Pa + 1.250 kg/m3 . 10 m/s2 . 200m= 110.000 Pa + (2.500.000)
PH = 2.610.000 Pa
Jadi nilai PH yang dialami Yanto 2.610.000 Pa.

Soal 8 :
Sebuah kelereng yang berjari-jari 4 x 10-3 terjatuh ke dalam oli yang memiliki
massa jenis 150 kg/m3 dan koefisiennya 110 x 10-2 N.s/m2. Jika massa jenis
benda tersebut 2000 kg/m3 tentukan kecepatan terbesar yang dapat di capai
benda dalam fluida dengan gravitasi 10 m/s2
Jawab :
Diketahui : r =4 x 10-3
Pf = 150 kg/m3
Pb = 2000 kg/m3
n (koefisien ) = 4 x 10-3N.s/m2
Ditanyakan : vT ?
Penyelesaian :
27

vT= 2. r 2 . g/ 9 n . (Pb-Pf)
vT = 2 (4 x 10-3)2 . 10/ 9 (4 x 10-3 ) . (2000 kg/m3 - 150 kg/m3)
vT = 2 (16x 10 -6) . 10 /36 x 10 -3 .1.850 kg/m3
vT =320 x 10 -6/36 x 10 -3 . 1.850 kg/m3
vT = 8, 8 x 10 -3 .1.850 kg/m3
vT =16.280 x 10-3
vT =1.628 x 10-2

Soal 9 :
Perhatikan alat - alat berikut ini:
(1) Pompa hidrolik
(2) Karburator
(3) Venturi meter
(4) Termometer
Alat - alat yang prinsip kerjanya menerapkan asas bernoulli adalah?

Jawab :
Alat - alat yang menerapkan prinsip bernoulli adalah (2) dan (3).

Soal 10 :
Perhatikan gambar dibawah ini :

Pada gambar tersebut, G adalah generator 1.000 W yang digerakan dengan


kincir angin, generator hanya menerima energi sebesar 80% dari air. Bila
generator dapat bekerja normal, maka debit air yang sampai kekincir air
adalah ?
Jawab:
Diketahui:
Pg = 103watt
28

ρg = 80% ρair = 0,8 ρair


h = 10 m
Ditanyakan : Q = …. ?
Penyelesaian :
Pg = η.ρ.V.g.h
1000 = 0,8.103.V.10.10
V = 12,5.103m3 = 12,5L
Q = V/t = 12,5 L/s
Jadi debit air ke kincir air sebesar 12,5 L/s.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida
mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara
dapat mengalir. Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni fluida statis (fluida
diam) dan fluida dinamis (fluida bergerak).
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan
antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida
tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya
geser.
Fluida dinamis merupakan jenis fluida yang berada dalam kondisi
beregerak dan atau dalam kondisi mengalir. Misalnya, aliran air, air terjun,
angin, dan lain sebagainya. Energi potensial yang dapat dijadikan umber
energi listrik dapat ditemukan berkat adanya fluida dinamis. Contohnya yaitu
PLT angin, PLT air. Fluida dinamis ini dapat direkayasa oleh manusia demi
untuk kelangsungan hidupnya dan untuk kesejahteraan bersama.

B. Saran

Keterbatasan pengetahuan kami hanya inilah yang dapat kami sajikan,


dan tentu saja masih sangat kurang dari sisi materinya, maka itu kami
mengharapkan masukan baik itu kritik maupun saran dari pembaca demi
melengkapi kekurangan tersebut.
Adapun saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji
lebih dalam tentang fluida, bagaimana fluida statis, dan bagaimana fluida
dinamis.

29
DAFTAR PUSTAKA

Giles, Ranal V. Soemitro, Herman W. 1993. Mekanika Fluida & Hidraulika, Edisi

kedua (SI-Metrik).Erlangga. Jakarta.

http://www.academia.edu/attachments/30917073/download_file

Aziz, Kharimul, 2008. Pompa Hidrolik.


(http://kharimulaziz.blogspot.com/2009/04/pompa-hidrolik.html, diakses 9
November 2009).

Anonim, 2009a. Prinsip Kerja Dongkrak Hidrolis.


(http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/201/44/.html, diakses 9
November 2009).

Anonim, 2009b. Rem Hidrolik.


(http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/201/44/.html, diakses 9
November 2009).

30

Anda mungkin juga menyukai