Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUGAS 2
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN GLIKOSIDA SAPONIN,
TRITERPENOID DAN STEROID
(Ekstrak Sapindus rarak DC)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitokimia
KELOMPOK: 1
KELAS: C
AZRUL CHOLIS AZZAHABI (201710410311131)
DOSEN PEMBIMBING:
SITI ROFIDA, S.SI, M.FARM., APT.
DRS. HERRA STUDIAWAN, M.SI., APT.
AMALIYAH DINA ANGGRAENI, M.FARM., APT.
Sumatra : Lamuran
Jawa : Lerak, Werak
Sunda : Rerek
(Heyne, 1950; Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
b) Klasifikasi Tumbuhan
Lerak (Sapindus rarak) merupakan jenis tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara
yang dapat tumbuh dengan baik pada hampir semua jenis tanah dan keadaan iklim, dari
daratan rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 450- 1500m dari permukaan laut.
Taksonomi tanaman lerak yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledons
Sub kelas : Rosidae
Bangsa : Sapindales
Suku : Sapindaceae
Marga : Sapindus
Jenis : Sapindus rarak DC.
(Afriastini, 1990)
c) Latar Belakang Tumbuhan
Masyarakat Indonesia khususnya di daerah Jawa telah memanfaatkan buah lerak
(Sapindus rarak D.G.) sebagai pembersih (deterjen) jauh sebelum ditemukannya sabun.
Hingga saat ini terutama pada industri batik, buah lerak masih digunakan sebagai
pengganti sabun karena temyata lebih cocok. Selain itu juga sering digunakan untuk
menyepuh emas dan sebagai kolektor pada proses penghilangan tinta pada kertas bekas.
Hal ini dikarenakan buah lerak mengandung senyawa glikosida saponin (khususnya
aglikon saponin) yang bersifat menurunkan tegangan permukaan sehingga tidak
menyebabkan kerusakan dan luntumya zat wama dari bahan-bahan tersebut. Pencarian
saponin dalam tumbuhan didasari oleh kebutuhan akan sumber sapogenin (aglikon).
Aglikon saponin yang termasuk golongan triterpenoid banyak dimanfaatkan dalam
berbagai industri, diantaranya industri plat fotografi, film dan kertas, busa pemadam api,
pasta gigi, untuk menghasilkan busa pada soft drink dan bir, sampo, sabun encer, dan
preparasi kosmetik.(Heyne, 1950; Rismijana, et al., 1996).
d) Khasiat Tumbuhan
Selain digunakan dalam industri, buah lerak juga digunakandalam pengobatan
antara lain untuk jerawat, eksim, kudis, encok, kutu kepala, dan juga terkenal sebagai
pembunuh serangga dan sangat baik untuk membasmi cacing tanah (Anonim, 1986;
Heyne, 1950; Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
e) Kandungan Kimia
Adapun kandungan kimia yang pernah dilaporkan dari tumbuhan ini antara lain
adalah kulit buah, biji, kulit batang, dan daun mengandung saponin dan flavonoida,
disamping itu kulit buah juga mengandung alkaloida dan polifenol, sedangkan kulit
batang dan daunnya juga mengandung tanin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
f) Sifat Tanaman
Saponin berasa pahit, berbusa dalam air, mempunyai sifat deterjen yang baik,
mempunyai aktivitas haemolisis, merusak sel darah merah, mempunyai sifat
antieksudatif, mempunyai sifat inflamasi, beracun bagi binatang berdarah dingin, banyak
di antaranya digunakan sebagai racun ikan (Gunawan dan Mulyani, 2004).
g) Tinjauan Pustaka Senyawa yang Terkandung
Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida steroida
yang merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi
berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah. Pola
glikosida saponin kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula
sampai lima dan komponen yang umum ialah asam glukuronat (Harborne, 1996).
Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenin. Saponin
tersebar luas di antara tanaman tinggi, keberadan saponin sangat mudah ditandai dengan
pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila dikocok menimbulkan buih yang
stabil. Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan dapat menyebabkan bersin
dan bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, banyak di antaranya digunakan sebagai
racun ikan (Gunawan dan Mulyani, 2004).
Menurut struktur aglikon atau sapogenin, saponin dapat dibedakan menjadi dua
macam tipe yaitu tipe steroida dan triterpenoida. Kedua macam senyawa tersebut
mempunyai hubungan glikosidal pada C-3 dan mempunyai asal-usul biogenetika yang
sama melalui asam mevalonat dan satuan isoprenoid. Kedua jenis saponin ini larut
dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Brotosisworo,1979; Robinson, 1995;
dan Evans,2002).
Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan
isoprene dan secara biosintesis diturunkn dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena.
Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa senyawa tidak
berwarna, berbentuk kristal, seringkali titik leleh tinggi dan aktif optik, yang umumnya
sukar dicirikan karena tidak ada kereaktifan kimianya. Saponin triterpenoin dapat
dibedakan dalam tiga golongan yang diwakili oleh α-amirin, β-amirin, dan lupeol
(Harbone, 1984)
hormon kelamin, asam empedu, dan lain-lain), tetapi pada tahun-tahun terakhir ini
(Harborne, 1984). Nama sterol digunakan khusus untuk steroid alkohol, tetapi karena
ternyata semua steroid tumbuhan adalah alkohol dengan sebuah hidroksi group pada
k) Harga Rf
Harga Rf beragam mulai dari 0 sampai 1. Faktor-faktor yang mempenga ruhi harga Rf
(Sastrohamidjojo, 1985):
D. BAGAN ALIR
I. UJI BUIH
Dikocok 30 detik
Positif
Jika terdapat buih yang stabil selama 30 menit dan tinggi 3 cm diatas
permukaan cairan
II. REAKSI WARNA
Dikocok
Didihkan
Dinginkan
Tambahkan
amonia
Ekstrak Etanol