PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi pada remaja?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada remaja?
3. Apa rinsip komunikasi pada remaja?
4. Bagaimana teknik komunikasi pada remaja?
5. Bagaimana cara komunikasi yang efektif pada remaja?
6. Apa hambatan dalam komunikasi pada remaja?
C. Tujuan
1. Mengetahui komunikasi pada remaja
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada remaja
3. Mengetahui prinsip komunikasi pada remaja
4. Mengetahui teknik komunikasi pada remaja
5. Mengetahui cara komunikasi yang efektif pada remaja
6. Mengetahui hambatan dalam komunikasi pada remaja
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah dpat memberi pengetahuan dan informasi
tentang perkembangan tumbuh kembang remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari komunikator atau penyampai berita, untuk mengubah serta
membentuk perilaku komunikan atau penerima berita kepola dan
pemahaman yang dikehendaki bersama.
Ada beberapa pengertian komunikasi yang di kemukakan oleh
beberapa para ahli, yaitu :
1. Menurut Edward Depari, komunikasi adalah proses penyampaian
gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang -
lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan
ditujukan kepada penerima pesan.
2. Menurut John R. Schemerhom, komunikasi adalah proses antara pribadi
dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi
kepentingan mereka.
3. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis, komunikasi adalah
proses lewatnya informasi dan pengertian seseorang ke orang lain.
4. Menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, komunikasi mencangkup
ekspresi wajah, sikap dan gerak-gerik suara, kata-kata tertulis,
percetakan, kereta api, telegraf, telepon dan lainnya.
3
dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kepribadian, kognitif,
biologis dan emosi.
Suatu analis yang dikemukakan oleh Monks, knoers dan Haditono masa
remaja yang secara global berlangsung antara usia 12 sampai 21 thun yaitu
usia 12 sampai 15 tahun masa remaja awal, 15 sampai 18 tahun masa remaja
madya, 18 sampai 21 tahun masa remaja akhir.
4
g. Merasa putus asa dan marah-marah karena tidak tahu lagi apa yang
harus dilakukan terhadap remaja.
2. Kunci Pokok Berkomunikasi Dengan Remaja
Adapun kunci pokok yang dilakukan orang tua terhadap anaknya yang
beranjak dewasa seperti :
a. Mendengar supaya remaja mau berbicara
b. Menerima dahulu perasaan remaja.
c. Bicara supaya didengar.
Oleh sebab itu orang tua harus mau belajar dan berubah dalam cara
berbicara dan cara mendengar.
5
sehingga membuat anak merasa disalahkan, direndahkan dan di
sudutkan.
Pesan saya lebih menekankan perasaan dan kepedulian orang tua
sebagai akibat perilaku anak sehingga anak belajar bahwa setiap
perilaku mempunyai akibat terhadap orang lain. Melalui pesan saya
akan mendorong semangat anak, mengembangkan keberaniannya,
sehingga anak akan merasa nyaman.
b. Menentukan masalah siapa
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah,
kita perlu mengetahui masalah siapa ini. Hal ini perlu dibiasakan
karena :
1) Kita tidak mungkin menjadi seorang yang harus memecahkan
semua masalah.
2) Kita harus mengajarkan kepada remaja rasa tanggung jawab
dalam memecahkan masalahnya sendiri.
3) Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikut campur urusan
orang lain.
4) Anak perlu belajar mandiri
Setelah mengetahui masalah siapa maka akibatnya siapa yang
punya masalah harus bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah masalah remaja maka
tekhnik yang digunakan adalah mendengar aktif.
6
C. Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Dalam melakukan komunikasi pada remaja, perawat perlu
memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usia tumbuh
kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak remaja, metode
berkomunikasi dengan anak remaja. Peran orang tua dalam membantu
proses komunikasi dengn remaja sehingga bisa di dapatkan informasi yang
benar dan akurat.
a. Pada remaja, pola pikir dan tingkah laku peralihan dari anak ke dewasa.
b. Bila stres, diskusi tentang masalahnya dengan teman sebaya, orang
dewasa di luar keluarga dan terbuka terhadap perawat.
c. Menolak orang yang berusaha menjatuhkan harga dirinya
d. Beri support penuh perhatian
e. Jangan melakukan intrupsi
f. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran
g. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasa malu (jaga privasi)
7
e. Saluran
Saluran sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan dapat
tersampaikan ke komunikan dengan baik.
f. Lingkungan
8
mereflisikan ungkapan negatif yang menunjukan kesan yang jelek pada
anak remaja tersebut.
4. Meminta untuk menyebutkan keinginan
Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak dengan
meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai
keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan
persaan dan pikiran anak pada saat itu.
5. Pilihan pro dan kontra
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukkan
atau mengetahui perasaan dan pikiran anak, dengan mengajukan pasa
situasi yang menunjukkan pilihan yang positif dan negatif yang sesuai
dengan pendapat anak remaja.
6. Penggunaan skala
Pengunaan skala atau peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan
perasaan sakit pada anak seperti pengguaan perasaan nyeri, cemas,
sedih dan lain-lain, dengan menganjurkan anak untuk mengekspresikan
perasaan sakitnya.
7. Menulis
Melalui cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada
keadaan sedih, marah atau lainnya dan biasanya banyak dilakukan pada
remaja yang jengkel, marah dan diam.
9
Kesalahan dalam menafsirkan pesan bisa disebabkan karena tiga hal yaitu:
1. Hambatan Fisik :
a. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
b. Gangguan. Noises
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita
berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
10
tidak tepat.Salah satu teknik menjawab yang buruk adalah
komunikator tidak memberikan kesempatan individu menyelesaikan
pertanyaan lalu langsung di jawab oleh komunikator.
f. Kurang menguasai materi.
Ini faktor yang sangat jelas.Begitu kita tidak menguasai materi,
itulah hambatan komunikasi.Kompetensi profesional salah satu
maknanya adalah menguasai materi secara mendalam bahkan
ditambahkan lagi, meluas.
g. Kurang persiapan.
Bagaimana mungkin proses penyampaian materi atau pembelajaran
dapat optimal jika tidak menyiapkan perencanaan dengan baik
2. Hambatan Psikologis :
a. Mendengar.
Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal
atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang
kita dengar dan tanggapi.Informasi yang menarik bagi kita, itulah
yang ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita
ketahui.
Seringkali kita mengabaikan informasi yang menurut kita tidak
sesuai dengan ide, gagasan dan pandangan kita padahal kalau
dicermati sangat berhubungan dengan ide kita, padahal ada kalanya
gagasan kita yang kurang benar.
c. Menilai sumber.
Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi.Jika ada
seorang remaja yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita
cenderung mengabaikannya.
d. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, remaja akan kesulitan untuk menerima
informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan
diterima dan ditanggapinya.
11
e. Kecurigaan.
Kembangkanlah sikap berbaik sangka pada semua orang.Hendaklah
berpikir baik atau positif bahwa materi ini bisa dipahami oleh
remaja. Komunikator curiga pada komunikan akan membawa
suasana pembelajaran tidak kondusif.
f. Tidak jujur.
Karakter dasar komunikator mestilah ditampilkan selama
pembelajaran komunikasi pada remaja berlangsung dan juga di luar
pembelajaran.Kita harus jujur.Jangan bohong. Jujurlah jika memang
tidak tahu
g. Tertutup.
Jika ada kita yang memiliki sikap tertutup atau introvert dalam
proses pembelajaran, sebaiknya jangan menjadi komunikator. Sebab
dalam proses itu diperlukan kerjasama, keterbukaan, kehangatan,
dan keterlibatan.
h. Destruktif.
Sikap ini akan menjadi penghambat aliran komunikasi pada remaja.
Cegahlah sedini mungkin oleh kita.Jika sikap destruktif itu muncul,
lakukan segera penanganannya secara bijak atau sesuai prosedur
yang berlaku.
i. Kurang dewasa.
Kita memang perlu menyadari sikapnya dalam proses pembelajaran.
Bedakan ketika kita berbicara dengan anak-anak, karena kita
berkomunikasi dengan seorang remaja.mampu, tetapi ada hambatan
psikologi.
3. Semantik :
a. Persepsi yang berbeda.
b. Kata yang berartilain bagi orang yang berbeda.
c. Terjemahan yang salah.
d. Semantik yaitu pesan bermakna ganda.
e. Belum berbudaya baca, tulis, dan budaya diam.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan dengan penulisan makalah ini
yaitu :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan remaja lebih efektif karena
telah mengetahui bagaimana prinsip dan strategi berkomunikasi dengan
remaja, serta mengetahui hambatan yang akan ditemui pada saat akan
berkomunikasi dengan remaja
2. Mahasiswa mampu menerapkan tehnik-tehnik komunikasi, cara
berkomunikasi, tahapan komunikasi serta faktor yang menghambat
komunikasi pada anak dan remaja.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan komunikasi pada remaja.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15