Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN SKRIPSI

“Penerapan Metode Diskusi Kelompok Dengan Menggunakan Media


Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran IPS”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar

Dosen Pengampu
Lukman Hakim, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Dian Puspitaningrum (203180154)
2. Emellinda (203180163)
3. Esti Eka Rahayu (203180167)

PGMI E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2020
A. Latar Belakang pemilihan judul Skripsi “Penerapan Metode Diskusi
Kelompok Dengan Menggunakan Media Permainan Ular Tangga
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ips“
Penulisan skripsi ini dilatar belakangi berdasarkan observasi yang
dilakukan di MI Mamba’ul Huda Al-Ishlamiyah, Ngabar Ponorogo.
Berdasarkan observasi yang dilakukan secara umum kegiatan belajar
merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan
dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan
itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
Namun, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
berlangsung disekolah ini pada umumnya masih banyak menghadapi
masalah–masalah, salah satunya adalah pemilihan dan penggunaan metode
serta media mengajar yang kurang tepat. Sehingga banyak sekali kita
jumpai sejumlah guru yang menggunakan metode dan media tertentu,
namun kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajarannya.
Maka dari itu guru merupakan salah satu penentu yang mempengaruhi
dalam keberhasilan belajar. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran
dipengaruhi sekali oleh beberapa komponen salah satunya adalah
komponen yang dinilai memberikan pengaruh besar terhadap proses
interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yaitu
metode mengajar dan media yang digunakan.
Metode merupakan salah satu komponen pengajaran yang tidak
kalah pentingnya dengan komponen lain. Tidak ada satupun kegiatan
belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Hal ini
dikarenakan metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa. Maka dari itu, guru harus memilih
dan menggunakan metode yang tepat dalam proses penyampaian materi
kepada anak didik atau siswa, serta guru harus mengikut sertakan siswa
didalam belajar mengajar agar hal ini dapat mempermudah siswa dalam
mengingat materi yang telah dipelajari. Oleh karena itu, tugas guru adalah
mengusahakan penggunaan metode yang lebih baik yaitu metode yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, materi yang diajarkan sesuai
dengan kemampuan siswa dan kemampuan guru, sesuai dengan waktu
yang tersedia dan sasaran yang ada. Salah satu latihan untuk melatih
kecakapan anak dalam materi pembelajaran IPS yang dipelajari yaitu
dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
Metode Diskusi kelompok adalah kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok dapat
menjadi alternatif dalam membantu memecahkan masalah seorang
individu maupun kelompok. Selain metode yang digunakan, untuk lebih
menunjang dan mempermudah dalam penjelasannya, guru juga harus
memiliki media yang baik supaya murid juga dapat lebih mudah dan
tertarik pada materi yang dijelaskan.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. Dalam artian lain, media adalah alat yang
digunakan dalam menyalurkan segala sesuatu, salah satunya pesan. Salah
satu media yang efisien digunakan oleh guru sebagai pendidik adalah
media permainan Ular Tangga.
Media dengan menggunakan Permainan Ular Tangga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang baik dan menyenangkan
tanpa menghilangkan esensi belajar yang sedang berlangsung. Karena
media ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak
awal. Fungsi media ini yaitu supaya pembelajaran tidak bosan dan jenuh,
serta menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk mengikuti pelajaran
dengan baik. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Oleh karenanya untuk mengetahui metode dan media yang paling
tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
di MI Mamba’ul Huda Al- Ishlamiyah, Ngabar Ponorogo dilakukan
penelitian dengan menggunakan desain eksperimen.
B. Pembahasan
1. Pengertian Metode dan Media Permainan Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan pendidik
atau guru dalam menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan yang bervariasi akan
sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode diskusi
kelompok. Metode ini lebih memudahkan siswa dan guru dalam
memecahkan suatu masalah. Karena metode ini di rasa lebih mudah
untuk memecahkan masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh setiap
individu. Tidak hanya itu saja, guru juga harus memiliki media yang
baik sebagai alat untuk menyampaikan materi, salah satu yang
digunakan adalah media pembelajaran.
Media Pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran agar merangsang pikiran, perasaan,
minat dan perhatian siswa, sehingga proses interaksi komunikasi,
edukasi antara guru (pembuat media) dan siswa dapat berlagsung
secara tepat. Dengan kata lain, media adalah alat yang digunakan
dalam menunjang proses penyerapan materi pembelajaran dari guru ke
siswa.
Permainan merupakan suatu aktivitas yang bertujuan memperoleh
keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan seseorang.
Kegiatan bermain berhubungan dengan kegiatan interksi seseorang
dengan orang lainnya, barang (mainan), atau hewan yang dapat terjadi
dalam konteks tertentu baik pembelajaran maupun rekreasi yang
menyenangkan.
Manfaat permainan dalam belajar, jika dimanfaatkan secara bijaksana
menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
a. Membangun keaktifan.
b. Meningkatkan proses belajar.
c. Menghilangkan stress saat belajar.
d. Meraih makna belajar melalui pengalaman dan memfokuskan
siswa sebagai subjek belajar.
2. Pengertian Media Permainan Ular Tangga
Permainan Ular Tangga merupakan permainan papan untuk anak-
anak yang dimainkan oleh dua anak atau lebih. Papan permainan
dibagi dalam kotak-kotak kecil dan dibeberapa kotak digambar
sejumlah tangga dan ular yang mengubungkan dengan kotak lain.
Sedangkan menurut Sidik (2008, h. 24) menyatakan bahwa
permainan Ular Tangga adalah permainan dimana pemain yang
menempati kotak tangga akan naik sedangkan yang menempati kotak
ekor ular maka akan turun ke bawah. Permainaan ini diawali dengan
melempar dadu yang setiap di lempar akan menghasilkan angka 1, 2,
3, 4, 5 maupun 6. Setiap pemain yang sekali melakukan pelemparan
dadu menapatkan angka 6, maka pemain tersebuat berhak melempar
kembali dadunya.
Berdasarkan uraian pengertian permainan ular tangga tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa permainan ular tangga merupakan
jenis permainan papan yang memiliki petak berjumlah 100, terbagi
dalam 10 baris dan 10 kolom. Permainan ular tangga tergolong mudah
karena memiliki peraturan yang sederhana sehingga anak-anak mudah
memainkannya. Permainan ini mengharuskan siswa melempar dadu
dan siswa melihat angka yang muncul dari dadu tersebut kemudian
siswa berjalan sesuai dengan jumlah angka mata dadu tersebut. Setiap
siswa yang berhenti di angka tersebut, akan mendapatkan sebuah
informasi atau sebuah pertanyaan, kemudian siswa tersebut harus
menjawabnya. Dan yang paling cepat menyelesaikan permainan
tersebut, maka siswa tersebutlah yang menang.
3. Langkah-langkah Menyusun Metode dan Media Permainan Ular
Tangga
a. Pendahuluan. Tahap awal penggunaan metode ini, guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari. Selain mejelaskan guru
juga memberikan contoh soal dan latihan. Pada tahap ini siswa
mengalami proses pemahaman dan diharapkan mengerti yang telah
disampaikan guru.
b. Inti. Setelah memahami materi siswa dibagi menjadi kelompok
kecil yang beranggotakan 4 orang atau lebih. Masing-masing dari
setiap kelompok mengajukan 1 orang untuk bermain dan melempar
dadu dan teman yang lainnya ikut membantu si pemain untuk
menjawab setiap pertanyaan yang ia terima.
c. Penutup. Setelah waktu bermain selesai guru melakukan evaluasi
untuk menguji hasil yang didapat siswa. Evaluasi dapat dilakukan
dengan memberikan pertanyaan lisan atau tertulis. Cara ini
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa dalam pengusaan siswa
terhadap materi.
4. Cara Melakukan Metode Diskusi Kelompok dengan Media
Permainan Ular Tangga.
a. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok.
b. Pemain memulai permainan dari kotak strart dan berakhir pada
kotak finish.
c. Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada kotak
tertentu pada permainan tersebut.
d. Terdapat satu buah dadu dan sebuah bidak. Jumlah bidak sesuai
dengan jumlah pemain. Biasanya bidak menggunakan warna yang
berbeda untuk setiap pemain.
e. Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat
memindahkan bidak pemain mundur beberapa kotak, sedangkan
tangga dapat memindahkan bidak pemain maju beberapa kotak.
f. Sebagian ular dan tangga adalah pendek dan hanya sedikit tangga
yang panjang.
g. Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, dilakukan
pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi
ialah yang mendapat giliran pertama pemain.
h. Pada saat giliran pemain melempar dadu dan dapat memajukan
bidaknya beberapa kotak sesuai dengan hasil lemparan dadu.
Kemudian, guru membacakan informasi atau pertanyaan dari
pertanyaan yang ia dapat ketika berhenti.
i. Jika dadu menunjukkan angka 6, maka pemain tersebut mendapat
kesempatan untuk menjalankan bidak sebanyak 6 langkah dan
melempar dadu kembali.
j. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang mendapatkan
skor terbanyak dari semua pertanyaan yang dijawab benar.
5. Kelebihan dan Kelemahan Metode dengan menggunakan Media
Permainan Ular Tangga
1). Kelebihan
a. Pada permainan ini siswa dilatih untuk bersabar dalam
menunggu giliran bermain.
b. Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media
pembelajaran ini.
c. Metode dengan media permainan ular tangga ini sangat
disenangi siswa karena permainan ini sangat menyenangkan
bagi siswa.
d. Menjawab pertanyaan dengan benar, membuat siswa termotivasi
untuk mencapai skor tinggi atau kemenangan.
e. Metode diskusi kelompok ini dapat membantu siswa dalam
menjawab segala pertanyaan yang di dapat kelompok dari media
permainan tersebut.
2). Kekurangan
a. Penggunaan metode dengan media permainan ular tangga
memerlukan banyak waktu untuk menjelaskan kapada anak-
anak.
b. Permainan ular tangga tidak dapat mengembangkan semua
materi pembelajaran.
c. Kurangnya pemahaman aturan pemain oleh anak dapat
menimbulkan kericuhan.
d. Bagi anak yang tidak menguasai materi dengan baik akan
mengalami kesulitan dalam bermain.
6. Cara Menggurangi Kelemahan dari Metode Diskusi Kelompok
dengan menggunakan Media Permainan Ular Tangga
Kelemahan yang terdapat pada metode dan media ini dapat diatasi
dengan cara pengelolaan kelas yang baik, yaitu dengan cara guru selalu
memastikan pemahaman anak akan materi dan peraturan yang
dijelaskan dengan cara pengecekan setiap kelompok. Selain itu, untuk
menangani masalah pemahaman secara menyeluruh guru dapat
melakukan evaluasi kegiatan pada pembelajaran tersebut.
7. Pengaruh Metode Diskusi Kelompok dengan Media Permainan
Ular Tangga terhadap Hasil Belajar Siswa
Metode dengan menggunakan media Permainan Ular Tangga dapat
digunakan sebagai metode dan media pembelajaran yang efektif,
mudah dimainkan dan juga menyenangkan bagi para siswa, tanpa
menghilangkan hakikat dari pembelajaran materi IPS tersebut. Metode
dan media ini dapat melibatkan peserta didik dari awal hingga akhir
kegiatan. Karena metode dan media ini dapat memudahkan siswa
dalam mengingat materi yang telah di jelaskan oleh guru. Sehingga
hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran ini lebih meningkat
dengan baik.
C. Hasil dan Kesimpulan
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah dilaksankan
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode diskusi
kelompok dengan media permainan ular tangga pada mata pelajaran IPS di
kelas III MI Mamba’ul Huda Al- Ishlamiyah, Ngabar Ponorogo,
penguasaan konsep siswa terjadi perubahan secara pesat, sehingga
mengakibatkan perubahan yang baik dan meningkat pada minat
pembelajaran siswa kelas III pada mata pelajaran IPS ini. Sehingga,
metode dan media ini sangat cocok sekali digunakan untuk pembelajaran
mata pelajaran IPS di kelas III di MI Mamba’ul Huda Al- Ishlamiyah,
Ngabar Ponorogo ini.
D. Simulasi Metode Diskusi Kelompok dengan menggunakan Media
Permainan Ular Tangga

Pertanyaan :
1. Pasar yang paling banyak dipedesaan adalah …
2. Bahan baku untuk pembuatan ban adalah…
3. Tanah terasering dibuat oleh…
4. Bagaimana cara mengatasi banjir?
5. Penghijauan dapat mengurangi polusi…
6. Apa kegunaan kompas?
7. Membangun jembatan adalah contoh kegiatan di lingkungan…
8. Menebang hutan sembarangan dapat mengakibatkan…
9. Saat kita menghadap kea rah timur, maka tangan sebelah kanan kita
disebelah…
10. Sebutkan lingkungan alam yang ada disekitar sekolahmu
11. Dan seterusnya…………………..

Anda mungkin juga menyukai